Surat Kantor Cabang

Para Penyiar Kerajaan yang Kami Kasihi,

Kami ingin menyampaikan kabar gembira bahwa Badan Pimpinan telah menyetujui utk menyelenggarakan Sekolah Pengawas Keliling (SPKL) dan Sekolah Pelatihan Pelayanan (SPP) di negeri kita dlm bahasa Indonesia.

Sekolah bagi para pengawas keliling akan berlangsung selama 2 bulan. Sekolah ini telah diselenggarakan di beberapa cabang di seluruh dunia dan mendatangkan manfaat besar bagi para pengawas keliling serta semua sidang yg akan dilayani. Sekarang, berbagai persiapan sedang dibuat agar sekolah-sekolah ini dapat terselenggara mulai tahun dinas 2005.

Selama beberapa tahun yg lalu, para siswa SPP dari Indonesia diundang ke Manila, Filipina, tetapi mengingat sekolah ini diadakan dlm bahasa Inggris hanya sedikit yg dapat mengikutinya. Oleh krn itu, dng diadakannya sekolah ini dlm bahasa Indonesia pasti akan membuka banyak kesempatan bagi para penatua dan hamba pelayanan lajang yg memenuhi persyaratan utk segera mengikutinya.

Pd kesempatan ini kami juga ingin memuji Saudara-Saudari krn bergairah dlm mendukung kegiatan menjelang dan sesudah Peringatan pd bulan April yg lalu. Jumlah perintis ekstra mencapai 2.267 pd bulan Maret dan 1.707 pd bulan April. Selain itu, ada puncak baru jumlah hadirin Peringatan, yaitu 44.270 orang!

Seraya memasuki tahun dinas 2005, marilah kita semua menantikan ”banyak hal utk dilakukan dlm pekerjaan Tuan”.​—1 Kor. 15:58.

Saudara-saudaramu,

Kantor Cabang

Jagalah Mata Saudara Tetap Sederhana

1. Apa artinya memiliki mata yg sederhana, dan mengapa itu penting?

¹ Dlm Khotbah di Gunung, Yesus menarik perhatian pd pengaruh yg sangat kuat dari mata rohani thd seluruh haluan hidup kita. Ia mengatakan, ”Maka, jika matamu sederhana, seluruh tubuhmu akan cemerlang; tetapi jika matamu fasik, seluruh tubuhmu akan gelap.” (Mat. 6:22, 23) Mata yg sederhana adalah mata yg terfokus pd satu tujuan​—melakukan kehendak Allah​—tidak disimpangkan oleh kekhawatiran yg berlebihan akan perkara-perkara materi. (Mat. 6:19-21, 24-33) Apa yg dapat membantu kita menjaga mata tetap sederhana?

2. Bagaimana pandangan tt perkara materi yg Firman Allah anjurkan?

² Memupuk Rasa Puas: Mencukupi kebutuhan rumah tangga seseorang merupakan kewajiban Alkitab. (1 Tim. 5:8) Tetapi, hal itu tidak berarti kita harus menjerumuskan diri ke dlm upaya yg tak habis-habisnya utk mendapatkan barang-barang terbaik dan terkini. (Ams. 27:20; 30:8, 9) Sebaliknya, Alkitab mendesak kita utk berpuas dng ”makanan dan pakaian”, kebutuhan pokok. (1 Tim. 6:8; Ibr. 13:5, 6) Mengindahkan nasihat ini dapat membantu kita menjaga mata kita tetap terfokus dng tepat.

3. Apa yg dapat membantu kita menghindari beban akibat ulah sendiri?

³ Kita bertindak bijaksana jika tidak membebani diri dng utang yg tidak perlu dan dng harta atau kesibukan yg menyita banyak waktu dan perhatian. (1 Tim. 6:9, 10) Bagaimana kita dapat melakukannya? Sewaktu mempertimbangkan suatu tindakan, bawakanlah hal itu dlm doa dan dng jujur buatlah penilaian apakah hal itu akan menghalangi pengejaran rohani. Bertekadlah utk tetap mengutamakan perkara-perkara rohani dlm kehidupan Sdr.​—Flp. 1:10; 4:6, 7.

4. Mengapa kita hendaknya mencari cara-cara utk menyederhanakan gaya hidup kita?

⁴ Sederhanakan Gaya Hidup Sdr: Bantuan lain utk menampik daya tarik materialisme adalah berupaya menyederhanakan gaya hidup Sdr. Seorang sdr yg mendapati bahwa keluarganya bisa hidup layak tanpa harta benda yg berlebihan mengatakan, ”Sekarang, saya dapat melakukan jauh lebih banyak hal di sidang utk melayani saudara-saudari saya. Saya yakin bahwa Yehuwa memberkati semua hamba-Nya apabila mereka mengutamakan ibadat sejati di atas kepentingan pribadi.” Dapatkah Sdr menikmati berkat-berkat yg lebih besar dng menyederhanakan gaya hidup Sdr?

5. Mengapa kita perlu mengerahkan upaya yg terus-menerus utk menjaga mata kita tetap sederhana?

⁵ Kita perlu terus mengerahkan upaya utk melawan pengaruh Setan, dunianya yg materialistis, dan tubuh kita yg tidak sempurna. Ketimbang membiarkan mata kita melihat hal-hal yg tidak perlu, marilah kita menjaganya tetap terpusat utk melakukan kehendak Allah dan pd harapan kita yg berharga yakni kehidupan abadi.​—Ams. 4:25; 2 Kor. 4:18.