PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • g97 22/9 hlm. 31
  • Teka-Teki Cara Terbang Serangga Terpecahkan

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Teka-Teki Cara Terbang Serangga Terpecahkan
  • Sedarlah!—1997
  • Bahan Terkait
  • Serangga yang Menakjubkan Jauh Mengungguli Pesawat-Pesawat Udara Buatan Manusia
    Sedarlah!—1992
  • Ujung Sayap yang Bengkok ke Atas Seperti Burung
    Sadarlah!—2015
  • Sayap Burung Hantu
    Apakah Ini Dirancang?
  • Ngengat
    Pemahaman Alkitab, Jilid 2
Lihat Lebih Banyak
Sedarlah!—1997
g97 22/9 hlm. 31

Teka-Teki Cara Terbang Serangga Terpecahkan

PARA ilmuwan telah lama bertanya-tanya bagaimana serangga dapat terbang, dengan tubuh yang berat dan sayap yang rapuh. Makhluk kecil ini tampaknya mengabaikan prinsip aerodinamika konvensional. Sekarang para peneliti di Cambridge University, Inggris, telah menemukan bagaimana serangga mencapai prestasi yang tampaknya mustahil ini.

Untuk meneliti cara terbang serangga, para ilmuwan mengikatkan seutas benang katun pada seekor hawkmoth dan menempatkannya dalam sebuah terowongan angin. Mereka memompakan asap yang tak beracun melalui terowongan tersebut dan mengamati gerakan asap tersebut seraya sang ngengat mengepak-ngepakkan sayapnya. Kemudian, mereka membangun sebuah model mekanis yang sepuluh kali lipat lebih besar yang menggerakkan sayapnya 100 kali lebih lambat dan mengamati efek yang sekarang lebih mudah terlihat. Mereka mendapati bahwa sewaktu sayap ngengat tersebut mulai mengepak ke bawah, sebuah pusaran udara tercipta di sumbu sayap. Tekanan rendah yang dihasilkan di atas sayap menghasilkan daya angkat, menarik sang serangga ke atas. Apabila pusaran tersebut menghilang, sang ngengat akan kehilangan daya angkat dan jatuh ke tanah. Sebaliknya, pusaran udara tersebut bergerak di sepanjang tepi terdepan hingga ujung sayap, dan daya angkat yang dengan demikian dihasilkan oleh kepakan ke bawah, setara dengan satu setengah kali berat sang ngengat, memungkinkan sang serangga terbang dengan mudah.

Para insinyur aeronautika telah mengetahui bahwa pesawat terbang bersayap delta (disebut demikian karena sayapnya menyerupai huruf Yunani Δ) menghasilkan pusaran udara di ujung-ujung sayapnya, yang menciptakan daya angkat. Tetapi sekarang setelah mengetahui bagaimana pusaran udara menghasilkan daya angkat bagi serangga yang mengepak-ngepakkan sayapnya, mereka ingin meneliti bagaimana memanfaatkan fenomena ini dalam perancangan baling-baling dan helikoApter.

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan