PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • Berpaling kepada Yehuwa untuk Pengertian
    Menara Pengawal—1989 | 15 Maret
    • Berpaling kepada Yehuwa untuk Pengertian

      ”Aku akan membuatmu mempunyai pengertian dan mengajarmu jalan yang harus kautempuh.”—MAZMUR 32:8, NW.

      1. Apa beberapa dari faktor-faktor yang menentukan apakah keputusan yang akan kita buat adalah bijaksana? (Bandingkan Ulangan 32:7, 29.)

      TIAP hari kita dihadapkan dengan keputusan-keputusan—beberapa dari antaranya tampaknya tidak berarti, yang lain sangat penting. Apakah keputusan kita akan bijaksana? Hal itu sangat bergantung pada apakah kita suka bertindak dengan gegabah atau apakah kita berpikir dulu sebelum berbicara atau bertindak. Namun, ada banyak soal yang menuntut agar kita dapat melihat di balik apa yang kelihatan untuk dapat membuat keputusan yang bijaksana. Ini menuntut agar kita mengetahui apa hasil akhir kelak dari peristiwa-peristiwa dunia yang terjadi sekarang, juga agar kita menyadari apa yang sedang terjadi di alam roh. Dapatkah kita melakukan hal itu? Apakah manusia dapat berbuat demikian dengan cara yang tidak sekedar tebak-tebakan?

      2. Untuk mengatur haluan yang menghasilkan sukses dalam kehidupan, bantuan apa yang kita butuhkan, dan mengapa? (Amsal 20:24)

      2 Manusia dikaruniai kesanggupan mental yang benar-benar menakjubkan. Namun mereka tidak diciptakan dengan kesanggupan untuk mengatur haluan yang akan menghasilkan sukses dalam kehidupan tanpa dengan rendah hati menerima bantuan dari Allah. Seperti ditulis oleh nabi yang terilham Yeremia: ”Aku tahu, ya [Yehuwa], bahwa manusia tidak berkuasa untuk menentukan jalannya, dan orang yang berjalan tidak berkuasa untuk menetapkan langkahnya.”—Yeremia 10:23.

      3. Jika kita tidak berpaling kepada Yehuwa untuk mendapatkan bimbingan, bagaimana hasilnya kelak? (Bandingkan Kejadian 3:4-6, 16-24.)

      3 Apa akibatnya jika kita mengabaikan kenyataan itu dan bersandar pada diri sendiri atau orang-orang lain dalam mengambil keputusan berkenaan apa yang bijaksana atau tidak bijaksana, benar atau salah? Karena dibimbing oleh cara berpikir jasmani, ada saat-saat manakala kita memandang sesuatu itu baik padahal Allah mengatakan hal itu buruk, menganggap bijaksana haluan yang Allah nyatakan bodoh. (Yesaya 5:20) Meskipun dengan tidak sengaja, kita dapat menjadi penyebab orang lain tersandung. (Bandingkan 1 Korintus 8:9.) Mengenai hasil akhir bagi mereka yang berkeras tidak mau berpaling kepada Yehuwa untuk mendapatkan bimbingan, Firman-Nya menyatakan: ”Ada jalan yang disangka orang lurus, tetapi ujungnya menuju maut.”—Amsal 14:12.

      4. Bantuan apa yang dengan murah hati Yehuwa janjikan kepada hamba-hamba-Nya? (Bandingkan Yeremia 10:21.)

      4 Mengingat hal itu, apa yang kita butuhkan? Dengan sederhana, kita membutuhkan bantuan yang Yehuwa berikan. Dengan penuh anjuran, Ia mengatakan: ”Aku akan membuatmu mempunyai pengertian dan mengajarmu jalan yang harus kautempuh. Aku akan memberi nasihat dengan mataKu tertuju kepadamu.”—Mazmur 32:8, NW.

      Apa yang Tercakup dalam Pengertian

      5. Apa sebenarnya ”pengertian” itu?

      5 Apa sebenarnya yang dimaksud dengan ”pengertian” yang disebutkan dalam Alkitab? Ini adalah kesanggupan untuk meneliti suatu keadaan, melihat di balik apa yang kelihatan. Menurut Theological Wordbook of the Old Testament, istilah Ibrani yang diterjemahkan ”pengertian” ada hubungannya dengan ”pengetahuan dengan akal cerdas mengenai alasan” dari perkara-perkara. Ini adalah jenis pengetahuan yang memungkinkan seseorang bertindak dengan bijaksana dan mendapat sukses. Selaras dengan arti dasar itu dan untuk menyatakan citarasa dari kata Ibrani yang sama tersebut, New World Translation, selain menerjemahkannya ”mempunyai pengertian,” juga menggunakan ungkapan-ungkapan seperti ’bertindak bijaksana,’ ’bertindak hati-hati,’ dan ”beruntung.”—Mazmur 14:2.

      6. Mengapa ”orang yang dapat mengendalikan lidahnya” dapat dikatakan bertindak bijaksana, atau dengan pengertian?

      6 Jadi, ”orang yang dapat mengendalikan lidahnya” dikatakan ”bijaksana,” atau bertindak dengan pengertian. (Amsal 10:19, BIS) Ia berpikir sebelum berbicara, mempertimbangkan bagaimana orang lain akan menangkap arti dari apa yang ia katakan, juga apakah hal yang akan ia katakan mengenai orang lain adalah bijaksana, pengasih, atau perlu. (Amsal 12:18; Yakobus 1:19) Karena digerakkan oleh kasih akan jalan-jalan Yehuwa dan keinginan yang tulus untuk membantu sesamanya, apa yang ia katakan membina orang lain.—Amsal 16:23.

      7. Apa yang memungkinkan Daud untuk dikenal sebagai seorang yang bertindak bijaksana?

      7 Mengenai Daud putra Isai, tertulis: ”Apabila Daud keluar ke mana-mana, sebab disuruhkan Saul akan dia, dilakukannya dirinya dengan bijaksana,” artinya, dengan pengertian. Daud mengerti bahwa dalam pekerjaannya lebih banyak yang tersangkut daripada sekedar konflik antara para pejuang manusia. Ia menyadari bahwa ia dan orang-orang yang menyertainya berperang untuk Yehuwa. Jadi, Daud berpaling kepada Yehuwa untuk mendapatkan bimbingan dan berkat. (1 Samuel 17:45; 18:5, Klinkert; 2 Samuel 5:19) Hasilnya, ekspedisi-ekspedisi Daud sukses.

      8. Dalam Kitab-Kitab Yunani Kristen, gagasan-gagasan lain apa yang disampaikan oleh kata kerja yang diterjemahkan ”mempunyai pengertian”?

      8 Dalam Kitab-Kitab Yunani Kristen, kata kerja yang diterjemahkan ”mempunyai pengertian” juga diterjemahkan, ”mengerti.” (Roma 3:11, BIS; Matius 13:13-15; Efesus 5:17) Apa yang Allah janjikan kepada hamba-hamba-Nya adalah kesanggupan untuk melakukan hal-hal tersebut. Namun bagaimana caranya Ia memberikan pengertian demikian kepada mereka?

      Bagaimana Yosua Mendapat Pengertian

      9. Di Israel purba, bagaimana caranya Yehuwa memberi umat itu pengertian?

      9 Di Israel purba, Yehuwa menugaskan orang Lewi untuk mengajarkan Taurat-Nya kepada bangsa itu. (Imamat 10:11; Ulangan 33:8, 10) Taurat tersebut diilhami oleh Allah, dan roh Yehuwa bekerja atas penyelenggaraan organisasi yang ditugaskan untuk mengajarkannya. (Maleakhi 2:7) Melalui hal itu, Yehuwa ’membuat orang Israel bijaksana,’ atau memberi mereka pengertian, seperti dinyatakan dalam Nehemia 9:20 (NW).

      10, 11. (a) Seperti diperlihatkan dalam Yosua 1:7, 8, apa yang memungkinkan Yosua untuk bertindak dengan pengertian? (b) Persediaan apa untuk pengajaran perlu sekali dihargai oleh Yosua? (c) Upaya pribadi apa yang juga dituntut dari Yosua?

      10 Tetapi apakah orang perorangan dalam bangsa itu akan bertindak dengan pengertian? Jika mereka ingin berbuat demikian, sesuatu dituntut dari mereka. Pada waktu Yosua dipercayakan dengan tanggung jawab untuk memimpin Israel ke Negeri Perjanjian, Yehuwa mengatakan kepadanya: ”Sahaja hendaklah engkau perwira perkasa, supaya dengan yakin engkau melakukan segenap taurat ini, yang dipesan oleh Musa, hambaKu, kepadamu; janganlah engkau menyimpang dari padanya ke kiri atau ke kanan, supaya engkau melakukan dirimu dengan bijaksana di mana-mana tempat yang kautuju kelak. Janganlah isi kitab taurat ini lalu dari pada mulutmu, melainkan perhatikanlah dia pada siang dan malam, supaya dengan yakin engkau melakukan dirimu setuju dengan segala yang tersebut di dalamnya, karena begitu engkau akan memperuntungkan [”berhasil dalam,” TB] segala jalanmu dan begitu engkau akan menjadi [”bertindak dengan,” NW] bijaksana.” Kata Ibrani yang di sini diterjemahkan ”bertindak dengan bijaksana” juga berarti ”bertindak dengan pengertian.”—Yosua 1:7, 8, Klinkert.

      11 Bagaimana cara Yehuwa memberikan pengertian demikian kepada Yosua? Tidak dengan secara mujizat menanamkan hal itu dalam dirinya. Firman Allah yang tertulis adalah kuncinya. Yosua harus mengisi pikiran dan hatinya dengan itu, membaca dan merenungkannya secara tetap tentu. Seperti Yosua ketahui, Firman Allah menyatakan bahwa pengajaran dari Taurat akan diberikan oleh orang Lewi. Maka, Yosua harus mengakui hal ini, tidak mengecualikan dirinya, seolah-olah ia dapat mengerti semua hal itu atas dasar kedudukannya yang bertanggung jawab dalam bangsa itu. (Amsal 18:1) Penting bagi Yosua untuk rajin belajar Firman Allah yang tertulis. Jika ia melakukan hal itu, tidak melalaikan satu bagian pun daripadanya, dan jika ia menaatinya, maka ia akan bertindak dengan pengertian.—Bandingkan 1 Raja 2:3.

      Bagaimana Yehuwa Memberi Pengertian Dewasa Ini

      12. Untuk mendapat manfaat dari pengertian yang Yehuwa sediakan bagi kita, tiga hal apa yang dituntut?

      12 Terus sampai jaman kita, Yehuwa tetap menyediakan petunjuk yang dibutuhkan hamba-hamba-Nya untuk dapat bertindak dengan bijaksana. Guna mendapat manfaat dari petunjuk itu, beberapa hal dituntut dari kita secara perorangan: (1) Kita perlu menghargai organisasi Yehuwa, seperti yang dilakukan Yosua. Dalam hal kita, penghargaan demikian berarti bekerja sama dengan sidang Kristen dari kaum terurap, ”hamba yang setia dan bijaksana” dengan Badan Pimpinannya. (Matius 24:45-47; bandingkan Kisah 16:4.) Dan penghargaan ini berarti tetap tentu menghadiri perhimpunan. (Ibrani 10:24, 25) (2) Kita harus rajin belajar secara pribadi dari Firman Allah dan publikasi-publikasi yang disediakan oleh golongan ”hamba,” yang membantu kita mengertinya. (3) Juga penting agar kita menyediakan waktu untuk merenungkan bagaimana hal-hal yang telah kita pelajari dapat diterapkan dalam kehidupan kita sendiri dan digunakan untuk membantu orang lain.

      13. Apa arti janji yang dicatat dalam Yeremia 3:15?

      13 Mengenai bentuk pengawasan dan pemberian makanan rohani yang akan Yehuwa atur pada zaman kita, Ia mengatakan dalam Yeremia 3:15: ”Aku akan mengangkat bagimu gembala-gembala yang sesuai dengan hatiKu; mereka akan menggembalakan kamu dengan pengetahuan dan pengertian.” Sesungguhnya, program pemberian makanan rohani ini akan memberi kita kemampuan yang baik sekali untuk mengamati keadaan dan memahami haluan apa yang harus diambil agar sukses. Siapakah sumber pengertian itu? Allah Yehuwa.

      14. Mengapa golongan ”hamba yang setia” mempunyai pengertian?

      14 Mengapa golongan ”hamba yang setia” mempunyai pengertian demikian? Karena mereka sungguh-sungguh memperhatikan Firman Allah dan mengikuti petunjuknya. Selain itu, karena mereka menundukkan diri kepada petunjuk Yehuwa, Ia menaruh roh-Nya ke atas mereka, menggunakan mereka selaras dengan maksud-tujuan-Nya. (Lukas 12:43, 44; Kisah 5:32) Seperti ditulis oleh pemazmur yang terilham lama berselang: ”Pengertianku melebihi pengertian guru-guruku, karena aku merenungkan perintah-perintahMu.”—Mazmur 119:99, BIS.

      15. (a) Apa inti dari nasihat yang secara konsisten diberikan oleh golongan ”hamba” kepada kita? (b) Bertahun-tahun yang lalu, bagaimana golongan ”hamba” dapat menyediakan ”pengetahuan dan pengertian” yang diperlukan berkenaan pandangan Kristen terhadap transfusi darah?

      15 Sebagai jawaban atas pertanyaan-pertanyaan berkenaan apa yang benar untuk dilakukan, ”hamba yang setia dan bijaksana” selalu menasihati, ’Terapkan apa yang tertulis dalam Alkitab. Percayalah kepada Yehuwa.’ (Mazmur 119:105; Amsal 3:5, 6) Ketika transfusi darah mulai dipandang sebagai cara pengobatan yang lazim dan menjadi masalah yang harus dihadapi Saksi-Saksi Yehuwa, The Watchtower tanggal 1 Juli 1945, menjelaskan pandangan Kristen berkenaan kesucian darah. Diperlihatkan bahwa darah binatang maupun manusia tercakup dalam larangan ilahi. (Kejadian 9:3, 4; Kisah 15:28, 29) Akibat sampingan secara fisik tidak dibicarakan dalam artikel ini; pengetahuan akan hal tersebut sangat terbatas pada waktu itu. Masalah yang sesungguhnya adalah ketaatan kepada hukum Allah, dan hal itu tetap berlaku sampai sekarang. Dewasa ini, banyak orang menyadari hikmat praktis dari penolakan transfusi darah dan makin banyak orang yang berbuat demikian. Namun sejak dahulu, Saksi-Saksi Yehuwa selalu dapat bertindak dengan pengertian karena mereka percaya kepada sang Pencipta, yang jauh lebih tahu tentang darah daripada manusia manapun.

      16. Mengapa nasihat dalam The Watchtower untuk hal-hal seperti moralitas seks, keluarga dengan orangtua tunggal, dan depresi justru telah terbukti dibutuhkan?

      16 Seraya sikap serba boleh dalam hal moralitas seks makin menonjol, The Watchtower, sebaliknya dari mendukung haluan yang populer, memberikan bimbingan Alkitab yang dapat diandalkan. Ini membantu banyak orang melindungi hubungan mereka yang berharga dengan Yehuwa dan memusatkan perhatian kepada kebahagiaan yang kekal sebaliknya dari sekedar kesenangan untuk waktu singkat. Demikian pula, artikel-artikel Menara Pengawal yang ditujukan kepada keluarga-keluarga dengan orangtua tunggal dan kepada mereka yang berjuang melawan depresi mencerminkan pengertian yang hanya mungkin dimiliki oleh mereka yang memandang pikiran-pikiran Yehuwa sangat berharga dan yang sungguh-sungguh berdoa: ”Ajarlah aku melakukan kehendakMu, sebab Engkaulah Allahku!”—Mazmur 143:10; 139:17.a

      17. (a) Puluhan tahun sebelumnya, apa yang diketahui hamba-hamba Yehuwa mengenai tahun 1914? (b) Walaupun ada rincian yang masih belum diketahui oleh umat Allah setelah 1914, apa yang mereka ketahui yang memberikan bimbingan yang sehat bagi kehidupan mereka?

      17 Melalui ”hamba yang setia dan bijaksana,” Yehuwa juga membantu hamba-hamba-Nya untuk menyadari, puluhan tahun sebelumnya, bahwa tahun 1914 akan menandai akhir dari Zaman Orang Kafir. (Lukas 21:24, Bode) Seraya mereka memasuki masa setelah Perang Dunia I, tentu ada pertanyaan-pertanyaan yang membingungkan mereka. Namun apa yang mereka ketahui cukup bagi mereka untuk bertindak dengan bijaksana. Mereka tahu dari Alkitab bahwa waktu yang ditentukan Allah untuk menghancurkan sistem tua ini sudah dekat; jadi suatu hal yang bodoh untuk menaruh harapan mereka di dalamnya atau membiarkan standarnya dalam mengukur keberhasilan seorang berdasarkan materi menguasai kehidupan mereka. Mereka juga tahu bahwa Kerajaan Yehuwa adalah penyelesaian yang sejati untuk semua problem yang melanda umat manusia. (Daniel 2:44; Matius 6:33) Mereka dengan jelas melihat bahwa tanggung jawab semua orang Kristen sejati ialah mengumumkan Raja yang telah diurapi Yehuwa, Yesus Kristus, dan Kerajaan-Nya. (Yesaya 61:1, 2; Matius 24:14) Pada tahun 1925, melalui artikel Watch Tower ”Kelahiran Bangsa itu,” mereka dikuatkan dengan pengertian yang lebih jelas tentang Wahyu pasal 12; maka sekarang mereka mengerti apa yang telah terjadi di surga, yang tidak kelihatan oleh mata manusia. Pengertian demikian memberikan bimbingan yang sehat bagi kehidupan mereka.

      18. Hak istimewa dan tanggung jawab apa yang kita miliki sekarang, dan pertanyaan apa hendaknya kita ajukan kepada diri sendiri?

      18 Dengan bertindak berdasarkan iman, beberapa ribu orang yang pada waktu itu melayani Yehuwa sebagai saksi-saksi-Nya memelopori pengabaran kabar baik dari Kerajaan Allah yang telah didirikan ke semua bagian dari dunia. Hasilnya, jutaan orang telah mengenal dan mengasihi Yehuwa dan mempunyai harapan kehidupan kekal. Kepada kita semua, yang telah menerima kebenaran sebagai hasil kerja keras mereka yang pengasih, telah diperlihatkan bahwa kita juga mempunyai hak istimewa dan tanggung jawab untuk ambil bagian dalam pekerjaan itu, memberikan kesaksian yang saksama kepada semua orang yang dapat kita capai dan terus melakukan itu sampai Yehuwa mengatakan pekerjaan sudah selesai. (Wahyu 22:17; bandingkan Kisah 20:26, 27.) Apakah cara saudara menggunakan kehidupan membuktikan bahwa saudara menghargai pengertian yang telah Yehuwa berikan melalui organisasi-Nya?

      19. (a) Berikan contoh dari seseorang yang kehidupannya mencerminkan penghargaan terhadap pengertian yang Yehuwa berikan melalui organisasi-Nya. (b) Apa yang dapat kita pelajari dari teladan itu?

      19 Kehidupan kumpulan besar orang-orang di semua bagian dari bumi membuktikan bahwa berkenaan mereka jawabannya adalah ya. Sebagai contoh adalah John Cutforth. Kira-kira 48 tahun yang lalu, ia memperhatikan baik-baik nasihat Alkitab yang diberikan oleh golongan ”hamba yang setia” pada waktu itu sama seperti sekarang, yaitu: ”Tetapi, teruslah cari dahulu kerajaan itu dan kebenaran-Nya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu. Sebab itu janganlah kuatir akan hari besok.” (Matius 6:33, 34, NW) Setelah pengalaman bertahun-tahun dalam dinas Yehuwa, Saudara Cutforth mengatakan, ’Salah satu hal yang telah tertanam dengan kuat dalam pikiran saya ialah bahwa Yehuwa mempunyai organisasi di bumi yang Ia bimbing, bahwa saya sebagai pribadi dapat bekerja sama dengan organisasi itu, dan jika saya mau mengikuti sepenuhnya bimbingan dan petunjuknya, hal itu akan mendatangkan ketentraman, kepuasan, ketenangan, dan banyak teman bagi saya, ditambah banyak berkat lain yang limpah.’ Keyakinan semacam itu berulang kali ditandaskan kembali seraya ia menikmati kehidupan yang kaya dengan berkat-berkat rohani di Amerika Serikat, Kanada, Australia, dan Papua Nugini.b Memang benar, bagi kita semua haluan yang bijaksana adalah haluan yang mencerminkan penghargaan terhadap sarana yang Yehuwa gunakan untuk memberikan pengertian kepada umat-Nya.—Matius 6:19-21.

      Waspadalah agar Tidak Kehilangan Pengertian

      20, 21. (a) Bagaimana beberapa orang telah kehilangan pengertian ilahi yang pernah mereka miliki? (b) Apa yang akan membantu melindungi kita terhadap haluan yang menyedihkan?

      20 Pengertian yang Yehuwa sediakan adalah harta yang harus dihargai. Namun, kita harus menyadari bahwa jika kita tidak terus menempuh haluan yang memungkinkan kita untuk mendapatkan pengertian ilahi, kita dapat kehilangan itu. Menyedihkan bahwa justru hal itulah yang dialami beberapa orang. (Amsal 21:16; Daniel 11:35) Mereka menolak disiplin yang kena pada diri mereka secara pribadi dan mencoba membenarkan apa yang mereka lakukan. Keangkuhan menjadi jerat bagi mereka. Mereka mulai memandang apa yang Firman Allah katakan adalah buruk sebagai sesuatu yang baik, dan mereka menjauhkan diri dari organisasi Yehuwa. Betapa menyedihkan!

      21 Keadaan orang demikian adalah seperti digambarkan dalam Mazmur 36:2-4 (BIS), yang berbunyi: ”Dosa berbicara dalam lubuk hati orang jahat.” Artinya, pikiran dan keinginannya yang mementingkan diri membawa dia kepada dosa. ”Ia sama sekali tidak takut kepada Allah,” sang pemazmur melanjutkan. ”Ia menganggap dirinya sangat hebat, sehingga tidak menyadari kesalahannya, dan tidak membencinya. Kata-katanya jahat dan penuh tipu daya.” Dan apa akibatnya? Ia ’tidak lagi melakukan yang baik dan bijaksana.’ Ia bahkan meyakinkan dirinya sendiri bahwa apa yang ia lakukan adalah benar, dan ia membujuk orang-orang lain untuk mengikuti dia. Jadi, betapa penting agar kita tidak hanya memiliki pengertian tetapi juga melindunginya dengan menghargai sarana yang disediakan Yehuwa untuk memungkinkan kita mendapatkan pengertian itu!

      [Catatan Kaki]

      a Lihat Watch Tower Publications Index 1930-1985, di bawah ”Marriage,” ”Families,” ”Moral Breakdown,” dan ”Depression (Mental).”

      b Lihat The Watchtower tanggal 1 Juni 1958, halaman 333-6.

  • Pengertian yang Telah Yehuwa Berikan
    Menara Pengawal—1989 | 15 Maret
    • Pengertian yang Telah Yehuwa Berikan

      ”Orang-orang bijaksana [”yang mempunyai pengertian,” NW] di antara umat itu akan membuat banyak orang mengerti.”—DANIEL 11:33.

      1, 2. (a) Meskipun orang Israel telah mengalami kasih kemurahan Allah, mengapa mereka memberontak? (b) Hal yang bermanfaat apa yang harus kita lakukan? (Yeremia 51:10)

      UMAT Israel purba tahu bahwa Yehuwa adalah satu-satunya Allah yang benar. Mereka telah diberitahu mengenai cara Ia berurusan dengan nenek moyang mereka, dan mereka sendiri telah mengalami kasih kemurahan-Nya. Namun dalam lebih dari satu kejadian, mereka bertindak dengan cara yang menunjukkan sangat kurangnya pengertian. Mereka ”memberontak” terhadap Yehuwa dan utusan-utusan-Nya. Mengapa? Karena ”mereka melupakan” apa yang telah Ia lakukan bagi mereka. (Mazmur 106:7, 13) Persoalannya bukan bahwa mereka tidak mengetahui hal-hal tersebut, tetapi mereka tidak merenungkannya dengan penuh penghargaan. Akibatnya, mereka menjadi orang-orang yang ”menginginkan hal-hal yang jahat.”—1 Korintus 10:6.

      2 Pada zaman kita, cara utama Yehuwa untuk membuat Saksi-Saksi-Nya terpisah sebagai suatu umat yang khas ialah dengan pengertian yang Ia sediakan melalui organisasi-Nya yang kelihatan. Penghargaan kita sendiri terhadap cara Yehuwa memimpin umat-Nya dapat dikuatkan dengan meninjau kembali beberapa contoh dari pengertian demikian. Salah satu dari antaranya menyangkut inti kepercayaan kita—identitas Allah sendiri.

      Apakah Allah suatu Tritunggal?

      3. Apa yang memungkinkan hamba-hamba Yehuwa, lebih dari seratus tahun yang lalu, untuk mengakui kebenaran tentang identitas Allah? (1 Korintus 8:5, 6)

      3 Susunan Kristen dengan gigih berkeras bahwa mereka yang tidak dengan tegas percaya kepada Tritunggal adalah orang-orang bidah (sesat). Tetapi sebaliknya dari takut akan manusia, umat Yehuwa mengakui bahwa, bukan tradisi dan kredo-kredo dari manusia yang tidak terilham, melainkan Alkitablah yang menyediakan standar untuk mengerti apa kebenaran itu. Atas dasar ini, pada tahun 1882 siswa-siswa Alkitab yang berbakti ini dengan jelas menyatakan dalam Watch Tower: ”Pembaca kami sadar bahwa walaupun kami percaya kepada Allah Yehuwa dan Yesus, dan Roh suci, kami menolak sebagai sesuatu yang sama sekali tidak berdasarkan Alkitab, ajaran bahwa ketiga-tiganya adalah tiga Allah dalam satu pribadi, atau seperti dikatakan beberapa orang, satu Allah dalam tiga pribadi.”—Yohanes 5:19; 14:28; 20:17.

      4. (a) Setelah menyelidiki seluk-beluknya, apa yang disadari oleh umat Yehuwa berkenaan dasar dari doktrin Tritunggal dan akibat dari ajaran demikian? (b) Mengapa Yehuwa memberi hamba-hamba-Nya pengertian demikian?

      4 Para pencinta kebenaran Alkitab ini telah menyelidiki seluk-beluknya dan telah melihat bahwa akar dari kepercayaan Tritunggal terdapat dalam agama-agama yang bukan Kristen. Melalui pelajaran yang saksama dari Alkitab, mereka kemudian juga menyadari bahwa bila ayat-ayat tertentu dalam Alkitab tampaknya mendukung gagasan Tritunggal, ini disebabkan karena pandangan para penerjemahnya yang tidak obyektif, bukan karena apa yang terdapat dalam naskah-naskah bahasa aslinya yang paling tua. Mereka menyadari bahwa ajaran ini, yang pura-pura menghormati Yesus, sebenarnya bertentangan dengan ajarannya dan tidak menghormati Yehuwa. Jadi, terbitan Watch Tower yang tadi disebutkan mengatakan: ”Menjadi kewajiban kami sebagai pencari kebenaran, untuk berlaku jujur terhadap diri kami sendiri dan Firman Bapa kami, yang dapat membuat kami benar-benar bijaksana. Karena itu, seraya mengabaikan tradisi-tradisi dan kredo-kredo dari manusia yang tidak terilham dan sistem-sistem yang bejat, marilah kita memegang teguh bentuk pengajaran sehat yang telah diterima dari Tuhan kita dan Rasul-Rasul.” Karena mereka benar-benar mengasihi kebenaran dan memberikan perhatian tidak hanya kepada beberapa ayat Alkitab yang mereka senangi melainkan kepada seluruh Firman Allah, Yehuwa memberi mereka pengertian, yang jelas sekali membuat mereka terpisah dari Susunan Kristen.—2 Timotius 3:16, 17; lihat New World Translation Reference Bible, halaman 1580, bagian 6B.

      Tempat yang Sah dari Nama Allah

      5. Apa yang ada di balik kecenderungan untuk menghapus nama pribadi Allah dari terjemahan-terjemahan Alkitab? (Wahyu 22:18, 19)

      5 Pertimbangkan contoh kedua: Bila terjemahan-terjemahan Alkitab, dalam jumlah yang makin banyak, mengaburkan atau sama sekali menghilangkan nama pribadi Allah, maka sebaliknya Lembaga Menara Pengawal lebih menekankan pentingnya nama itu. Susunan Kristen menyanggah bahwa dengan dihilangkannya nama Yehuwa maka Injil akan mempunyai daya tarik yang lebih universal. Tetapi hamba-hamba Yehuwa yang terurap mengerti siapa yang ada di balik siasat untuk menyingkirkan nama yang paling penting itu dari Alkitab. (Bandingkan Yeremia 23:27.) Umat Allah menyadari bahwa ini diprakarsai oleh si Iblis untuk menghapus dari ingatan manusia nama dari Allah yang benar.

      6. Bertentangan dengan haluan Susunan Kristen, apa yang dilakukan oleh hamba-hamba Allah yang sejati untuk mengagungkan nama-Nya? (Kisah 15:14)

      6 Bertentangan dengan haluan yang ditempuh Susunan Kristen, sejak tahun penerbitannya yang pertama (1879), Watch Tower menonjolkan nama ilahi, YEHUWA. Pada tahun 1926 majalah ini menonjolkan artikel: ”Siapakah yang Akan Menghormati Yehuwa?” (Mazmur 135:21) Pada tahun 1931 siswa-siswa Alkitab yang bergabung dengan Lembaga Menara Pengawal menggunakan nama Saksi-Saksi Yehuwa. (Yesaya 43:10-12) Kemudian mereka juga menghargai lebih sepenuhnya betapa penting penyucian nama Yehuwa. (Yesaya 12:4, 5) Pada tahun 1944 mereka mulai menerbitkan terjemahan Alkitab American Standard Version, yang memuat nama Yehuwa lebih dari 6.800 kali. Namun, sehubungan dengan penerbitan Alkitab, yang paling luar biasa ialah diterbitkannya, New World Translation (Terjemahan Dunia Baru) sejak tahun 1950. Terjemahan itu menaruh nama ilahi pada tempatnya yang benar dalam Kitab-Kitab Ibrani maupun Kitab-Kitab Yunani Kristen.

      7. Bagaimana nama Allah ditandaskan dan bagaimana semua hal yang berhubungan dengan itu telah memberikan manfaat kepada banyak orang?

      7 Tekanan yang dengan demikian diberikan kepada nama pribadi Allah telah menggembirakan jutaan pencinta kebenaran di seluruh bola bumi. Hal itu juga membantu mereka menghargai Allah yang benar sebagai Pribadi. Dan seraya mereka kemudian mengenal jalan-jalan-Nya, mereka dapat bertindak dengan bijaksana, atau dengan pengertian.—Mikha 4:2, 5.

      Apakah Jiwa Manusia Tidak Berkematian?

      8. Pada awal sejarah modern dari Saksi-Saksi Yehuwa, apa yang telah mereka pelajari mengenai jiwa dan keadaan orang mati?

      8 Sekarang, contoh ketiga: Pada awal sejarah modern dari hamba-hamba Yehuwa, kasih akan Firman Allah membuka mata mereka kepada kebenaran-kebenaran penting lain. Lebih dari satu abad yang lampau, ”hamba yang setia dan bijaksana” dengan tepat mengerti bahwa jiwa bukan suatu roh yang berakal yang berdiam dalam diri manusia dan dapat dipisahkan darinya, tetapi adalah orang itu sendiri. (Matius 24:45-47) Pada tahun 1880 Watch Tower menganalisa kata-kata bahasa asli yang huruf-hurufnya telah disalin ke dalam huruf-huruf Latin menjadi Sheol dan Hades dalam Alkitab dan menarik kesimpulan bahwa kata-kata tersebut memaksudkan kuburan. Kesimpulan itu juga menyatakan bahwa orang-orang yang dibuang ke Gehena dibinasakan, tidak disiksa.—Lihat juga New World Translation Reference Bible, halaman 1573-5.

      9. Pada tahun 1894, apa yang dikatakan Watch Tower mengenai asal usul ajaran bahwa jiwa manusia memiliki sifat bawaan yang tidak berkematian?

      9 Pada tahun 1894 Watch Tower mengajukan pertanyaan, ”Maka sejak kapan timbul gagasan populer bahwa semua orang memiliki peri tidak berkematian sejak lahir, sebagai sifat bawaan?” Dengan pengertian, majalah itu menjawab: ”Dengan meneliti halaman-halaman sejarah, kami mendapati bahwa, meskipun doktrin peri tidak berkematian dalam diri manusia tidak diajarkan oleh saksi-saksi Allah yang terilham, ini merupakan inti pokok dari semua agama kafir. . . . Karena itu, tidak benar bahwa Sokrates dan Plato adalah orang-orang pertama yang mengajarkan doktrin tersebut: ada guru yang telah lebih dulu mengajarkannya sebelum mereka, dan yang lebih cakap untuk melakukannya. Namun, mereka telah memoles doktrin itu . . . dan menciptakan filsafat darinya, dan dengan demikian menjadikannya lebih menarik dan dapat diterima oleh golongan yang beradab dari zaman mereka dan setelah itu. Catatan pertama dari ajaran palsu ini didapati dalam sejarah yang paling tua yang dikenal manusia—Alkitab. Guru palsunya ialah Setan.”a

      10. Dampak buruk apa timbul dari dusta agama berkenaan jiwa dan keadaan orang mati, namun apa yang telah dilakukan untuk membantu orang-orang yang berakal sehat?

      10 Dengan menyebarkan kepalsuan bahwa semua orang mempunyai jiwa yang tidak berkematian dan bahwa orang jahat akan disiksa untuk selama-lamanya dalam api neraka, Setan telah menyalahgambarkan dan menghujat nama Allah. Redaksi pertama dari Watch Tower, C. T. Russell, menyadari hal itu. Ia melihat orang-orang yang berakal cerdas menolak gagasan siksaan kekal, namun sayang sekali, juga menolak Alkitab karena mereka pikir buku itu adalah sumber dari doktrin yang tidak masuk akal tersebut. Untuk menyingkirkan kabut Abad-Abad Kegelapan dari pikiran orang-orang yang berakal sehat, Saudara Russell memberikan khotbah umum yang sangat menarik perhatian: ”Ke Neraka dan Kembali! Siapa Berada di Sana.”

      11. (a) Ketika spiritisme mulai menonjol, peringatan apa yang diserukan oleh golongan ”hamba yang setia”? (b) Siapa yang mendapat manfaat dari peringatan ini, dan bagaimana?

      11 Pada zaman itu spiritisme mulai sangat menonjol. Tetapi dengan pengertian yang Allah Yehuwa mungkinkan melalui Firman-Nya, golongan ”hamba yang setia” mengerti bahwa apa yang diduga sebagai roh orang mati dengan siapa orang berkomunikasi, sebenarnya adalah hantu-hantu. Argumen-argumen yang kuat berdasarkan Alkitab dikemukakan dalam khotbah-khotbah umum dan secara tertulis untuk membuka mata orang berhati jujur kepada bahaya dari keterlibatan dalam praktik-praktik spiritisme. (Ulangan 18:10-12; Yesaya 8:19) Sebagai hasil dari pengertian ini yang Yehuwa berikan kepada hamba-hamba-Nya, ribuan orang di seluruh bola bumi telah dibebaskan dari perasaan takut kepada orang mati, praktik spiritisme, dan praktik-praktik keji yang ada hubungannya dengan itu.

      Tingkah Laku Kristen dalam Dunia yang Bergolak

      12, 13. (a) Jelaskan Daniel 11:32, 33. (b) Apa beberapa dari kebenaran-kebenaran dasar Alkitab yang menjadi dasar untuk pengertian yang disampaikan oleh ”mereka yang mempunyai pengertian”?

      12 Nabi Daniel menunjukkan bahwa hamba-hamba Allah akan memperlihatkan pengertian sehubungan dengan satu masalah lagi yaitu yang keempat, soal yang penting: kenetralan. Setelah menggambarkan secara terinci pertarungan antara golongan-golongan politik yang terkemuka di dunia, Daniel 11:32, 33 berbunyi: ”Orang-orang yang berlaku fasik terhadap Perjanjian akan dibujuknya sampai murtad dengan kata-kata licin.” Maksudnya, raja utara yang totaliter akan menyebabkan murtadnya mereka yang mengaku Kristen tetapi mengasihi dunia dan ingin mendapat perkenannya, sehingga menghina perjanjian Yehuwa untuk suatu Kerajaan yang akan dipegang Kristus untuk memerintah seluruh bumi. ”Tetapi,” Daniel melanjutkan, ”umat yang mengenal Allahnya akan tetap kuat dan akan bertindak. Dan orang-orang bijaksana [”yang mempunyai pengertian,” NW] di antara umat itu akan membuat banyak orang mengerti.”

      13 Pengertian yang dibutuhkan untuk dapat dengan bijaksana menghadapi keadaan-keadaan yang sering bergolak di sekeliling kita didasarkan atas penghargaan kepada kebenaran-kebenaran dasar dari Alkitab. Dengan petunjuk Yehuwa, golongan ”hamba yang setia” telah mengerti kebenaran-kebenaran ini. Salah satu dari antaranya ialah kenyataan bahwa, seperti Yesus perlihatkan, penguasa yang tidak kelihatan dari dunia ini ialah Setan si Iblis. (Lukas 4:5-8; Yohanes 12:31) Selaras dengan kebenaran ini, 1 Yohanes 5:19 menambahkan bahwa bukan hanya satu atau lain golongan namun ”seluruh dunia [seluruh umat manusia di luar sidang Kristen yang sejati] berada di bawah kuasa si jahat.” (Wahyu 12:9) Karena Yesus mengatakan bahwa para pengikutnya ”bukan dari dunia,” ini menuntut kenetralan Kristen di pihak mereka.—Yohanes 17:16.

      14. (a) Kepada hal-hal yang tepat apa perhatian hamba-hamba Yehuwa ditujukan pada tahun 1939 dan 1941? (b) Bagaimana pengertian demikian membantu Saksi-Saksi Yehuwa untuk bertindak dengan bijaksana?

      14 Maka, cocok sekali seraya awan Perang Dunia II menjadi makin gelap di Eropa, masalah kenetralan Kristen ditonjolkan dalam The Watchtower tanggal 1 Nopember 1939. Yang ada hubungannya dengan soal ini ialah kebenaran asasi lain—pentingnya sengketa kedaulatan universal dan peranan Kerajaan Mesias dalam menyelesaikan sengketa tersebut. Dengan tepat, pada tahun 1941 sengketa ini ditonjolkan dalam khotbah di kebaktian Saksi-Saksi Yehuwa di St. Louis, Missouri, A.S., dan tahun berikutnya dalam buku The New World (Dunia Baru). Pengertian ilahi tersebut benar-benar merupakan perlindungan bagi hamba-hamba Yehuwa dalam dunia yang terpecah-belah dan dilanda peperangan! Walaupun sistem-sistem agama dalam Susunan Kristen telah terpecah-belah karena melibatkan diri dalam pertikaian internasional dan dalam gerakan-gerakan gerilya untuk menggulingkan pemerintahan, umat Yehuwa di semua negeri dengan bersatu-padu terus membaktikan diri mereka untuk memberitakan Kerajaan Yehuwa sebagai satu-satunya harapan bagi umat manusia. Mereka terus sibuk dalam pekerjaan yang menyelamatkan kehidupan yang dinubuatkan oleh Yesus Kristus ketika ia mengatakan: ”Injil Kerajaan ini akan diberitakan di seluruh dunia menjadi kesaksian bagi semua bangsa, sesudah itu barulah tiba kesudahannya.”—Matius 24:14.

      Penggenapan Nubuat-Nubuat Alkitab

      15. Mengapa hamba-hamba Yehuwa mempunyai pengertian?

      15 Mengapa hamba-hamba Yehuwa mempunyai pengertian demikian? Karena mereka mempunyai keyakinan penuh dalam Firman Allah yang tertulis. Mereka menaatinya, dan roh Yehuwa ada pada mereka. Ini juga memungkinkan mereka untuk mengerti nubuat-nubuat Alkitab yang penting, dan ini adalah pokok kelima yang akan kita bahas.

      16, 17. (a) Mengapa tahun-tahun yang digunakan oleh Saksi-Saksi Yehuwa kadang-kadang berbeda dari yang diberikan oleh para sejarawan duniawi? (b) Bagaimana Saksi-Saksi Yehuwa mendapat manfaat dari keyakinan mereka kepada Alkitab berkenaan penentuan tahun ke-20 dari Artahsasta dan saat Yerusalem dihancurkan oleh Babel?

      16 Para sejarawan duniawi, yang dalam beberapa hal bersandar pada penafsiran mereka tentang apa yang terdapat dalam pecahan-pecahan lempengan tanah liat yang digali oleh para ahli ilmu purbakala, menyimpulkan bahwa tahun 464 S.M. adalah tahun pertama masa pemerintahan Raja Artahsasta Longimanus dan bahwa tahun 604 S.M. adalah tahun pertama pemerintahan Raja Nebukadnezar II. Jika hal itu benar, tahun ke-20 dari Artahsasta akan mulai pada tahun 445 S.M., dan saat penghancuran Yerusalem oleh orang Babel (pada tahun ke-18 dari pemerintahan Nebukadnesar) ialah tahun 587 S.M. Namun jika seorang siswa Alkitab menggunakan tahun-tahun tersebut untuk menghitung penggenapan nubuat, ia pasti akan menjadi bingung.

      17 Saksi-Saksi Yehuwa berminat kepada penemuan-penemuan para ahli ilmu purbakala karena ada hubungannya dengan Alkitab. Tetapi, jika penafsiran dari penemuan-penemuan ini bertentangan dengan pernyataan yang jelas dalam Alkitab, kita dengan yakin akan menerima apa yang dikatakan Alkitab, tidak soal apakah mengenai hal-hal yang ada hubungannya dengan kronologi atau topik lain. Hasilnya, hamba-hamba Yehuwa telah lama mengakui bahwa jangka waktu nubuat yang mulai pada tahun ke-20 dari Artahsasta harus dihitung dari tahun 455 S.M. dan dengan demikian mengakui juga bahwa Daniel 9:24-27 dengan tepat menunjuk kepada tahun 29 M. pada musim gugur sebagai saat diurapinya Yesus sebagai Mesias.b Untuk alasan yang sama mereka menyadari bahwa nubuat dalam Daniel pasal 4 mengenai ”tujuh masa” mulai berlaku pada tahun 607-606 S.M. dan bahwa hal itu dengan tepat menunjuk tahun 1914 M. saat musim gugur sebagai tahun ketika Kristus ditakhtakan di surga sebagai Raja yang memerintah dan dunia ini memasuki zaman akhirnya.c Namun mereka tidak akan dapat mengerti penggenapan nubuat yang menggetarkan ini jika keyakinan mereka akan pengilhaman Alkitab tidak teguh. Jadi, pengertian yang mereka tunjukkan mempunyai hubungan langsung dengan sikap mereka yang bersandar kepada Firman Allah.

      18. Apa yang dijanjikan oleh Yesaya 65:13, 14 berkenaan keadaan rohani dari hamba-hamba Yehuwa yang loyal?

      18 Dalam mempertentangkan keadaan rohani hamba-hamba-Nya yang loyal dengan pribadi-pribadi dan kelompok-kelompok yang dengan cepat mengesampingkan Alkitab demi apapun yang pada saat itu populer, Yehuwa mengatakan: ”Sesungguhnya, hamba-hambaKu akan makan, tetapi kamu akan menderita kelaparan; sesungguhnya, hamba-hambaKu akan minum, tetapi kamu akan menderita kehausan; sesungguhnya, hamba-hambaKu akan bersukacita, tetapi kamu akan mendapat malu; sesungguhnya, hamba-hambaKu akan bersorak-sorai karena gembira hatinya, tetapi kamu akan mengerang karena sedih hati, dan kamu akan menangis karena patah semangat.”—Yesaya 65:13, 14.

      19. (a) Yang terutama, melalui sarana apa ”hamba yang setia dan bijaksana” menyediakan penjelasan tentang Alkitab? (b) Acara pelajaran macam apa memungkinkan kita untuk mendapatkan manfaat sepenuhnya dari makanan rohani?

      19 Seperti telah diperlihatkan oleh tinjauan singkat ini, maka melalui kolom-kolom The Watchtower (Menara Pengawal) penjelasan atas kebenaran-kebenaran Alkitab yang penting telah disediakan bagi kita oleh ”hamba yang setia dan bijaksana” dari Yehuwa. Menara Pengawal adalah alat utama yang digunakan oleh golongan ”hamba” untuk menyalurkan makanan rohani. Apakah saudara mendapat manfaat sepenuhnya dari itu? Apakah saudara membaca tiap terbitan, dan apakah dalam acara pelajaran saudara, saudara juga mencari ayat-ayat yang disebutkan namun tidak dikutip? Apakah saudara juga membuat kebiasaan untuk merenungkan apa yang telah saudara pelajari, membina penghargaan untuk itu, memikirkan bagaimana hal itu seharusnya mempengaruhi sikap saudara, keinginan saudara, kegiatan sehari-hari saudara, cita-cita saudara dalam kehidupan? Melakukan hal itu dapat menjadi faktor yang besar dalam hal saudara membuat keputusan yang didasarkan atas pengertian yang sejati yang hanya diberikan oleh Yehuwa.

      [Catatan Kaki]

      a Setan membuat Hawa percaya bahwa secara jasmani ia sama sekali tidak akan mati. (Kejadian 3:1-5) Maka baru belakangan ia menciptakan ajaran palsu bahwa manusia mempunyai jiwa yang tidak berkematian yang akan hidup terus setelah tubuh mati.—Lihat The Watchtower, 15 September 1957, halaman 575.

      b Insight on the Scriptures, Jilid 2, halaman 614-16, 899-901.

      c ”Datanglah Kerajaanmu,” halaman 186-9.

Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
Log Out
Log In
  • Indonesia
  • Bagikan
  • Pengaturan
  • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
  • Syarat Penggunaan
  • Kebijakan Privasi
  • Pengaturan Privasi
  • JW.ORG
  • Log In
Bagikan