Pada akhir abad kedua tidak ada keraguan bahwa kanon Kitab-Kitab Yunani Kristen telah ditutup, dan kita mendapati bahwa tokoh-tokoh seperti Ireneus, Klemens dari Aleksandria, dan Tertulian menganggap tulisan-tulisan yang membentuk Kitab-Kitab Kristen sama berwenangnya seperti tulisan-tulisan dalam Kitab-Kitab Ibrani. Ketika merujuk ke Tulisan-Tulisan Kudus, Ireneus mengutip surat-surat Paulus tidak kurang dari 200 kali.

Sehubungan dengan hal ini, patut diperhatikan bahwa Dua Petrus dikutip oleh Ireneus sebagai buku yang memiliki bukti kekanonisan yang sama seperti bagian-bagian lain dari Kitab-Kitab Yunani. Begitu pula halnya dengan Dua Yohanes. (The Ante-Nicene Fathers, Jil. I, hlm. 551, 557, 341, 443, ”Irenaeus Against Heresies”) Buku Penyingkapan, yang juga ditolak oleh beberapa orang, diteguhkan kebenarannya oleh banyak komentator masa awal, termasuk Papias, Yustin Martyr, Melito, dan Ireneus.