PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • Apa Maksud-Tujuan Allah bagi Umat Manusia?
    Apakah Akan Ada Suatu Dunia tanpa Perang?
    • 8 Sengketa penting telah diajukan: Apakah manusia benar-benar membutuhkan bimbingan Allah untuk memerintah dirinya dan seluruh bumi dengan sukses? Jika tidak, mungkin Allah berlaku tidak adil dengan menuntut ketaatan dari manusia. Jika manusia sanggup memerintah dirinya sendiri, mengapa Allah yang harus menentukan apa yang benar dan salah untuk manusia? Hukuman mati bagi para pelanggar hukum tidak akan memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan ini. Hanya dengan berlalunya waktu manusia akan menunjukkan ketidakmampuan mereka untuk memerintah dirinya secara efektif.

  • Apa Maksud-Tujuan Allah bagi Umat Manusia?
    Apakah Akan Ada Suatu Dunia tanpa Perang?
    • Allah bukannya tidak peduli terhadap penderitaan umat manusia, namun karena Ia maha bijaksana dan kekal, Ia berada dalam posisi terbaik untuk menentukan bukan hanya semua faktor yang berhubungan langsung dengan sengketa yang tersangkut melainkan juga bagaimana dan bilamana mengatasi semua itu demi manfaat terbesar bagi semua pihak.

      11 Dengan menyediakan cukup waktu untuk menyelesaikan sengketa-sengketa yang diajukan, Allah menetapkan suatu preseden yang permanen. Seandainya di kemudian hari kedaulatan Allah ditantang lagi, tidak perlu lagi menyediakan waktu bagi si pemberontak untuk membuktikan pendapatnya. (Nahum 1:9) Apa pun yang perlu dibuktikan akan sudah terbukti. Seraya waktu berlalu, kita mempunyai hak istimewa untuk memihak Allah dalam persoalan tersebut, sebagaimana dilakukan orang-orang yang setia di masa lampau. Ayub, misalnya, meskipun sama sekali tidak menyadari alasan penderitaannya, bertekad untuk tetap loyal kepada Allah. (Ayub 2:9, 10) Bukankah Allah, Pencipta manusia, layak mendapat loyalitas demikian?

      Apa Jalan Keluar dari Allah?

      12 Jangka waktu yang disediakan Allah untuk menyelesaikan berbagai sengketa yang tersangkut sudah hampir usai. Kejahatan dan segala penyebabnya akan segera dilenyapkan. (Amsal 2:21, 22; Daniel 2:44) Allah sendiri akan menjamin perdamaian dan kebahagiaan kekal bagi umat manusia di atas bumi firdaus. (Yesaya 14:7) Sebagai Allah yang adil-benar, Yehuwa tidak akan melupakan orang-orang yang menderita dan mati secara tidak adil. Mereka akan dibangkitkan, dipulihkan kepada kehidupan di bumi ini. (Ayub 14:14, 15; Yesaya 25:6-8) Menurut janji Allah sendiri, ”hal-hal yang dahulu tidak akan diingat lagi, dan tidak akan timbul lagi dalam hati”. Kehidupan kekal akan memberikan banyak kesempatan agar orang-orang mengerti dengan benar alasan Allah mengizinkan kejahatan. Tak seorang pun yang menerima berkat-berkat demikian akan merasa tidak puas karena penderitaan mereka sendiri di masa lampau ataupun penderitaan orang-orang lain. ”Bersorak-sorak untuk selama-lamanya atas apa yang Kuciptakan” akan menjadi kompensasi yang lebih dari cukup.—Yesaya 65:17, 18.

Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
Log Out
Log In
  • Indonesia
  • Bagikan
  • Pengaturan
  • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
  • Syarat Penggunaan
  • Kebijakan Privasi
  • Pengaturan Privasi
  • JW.ORG
  • Log In
Bagikan