-
Jangan Lupakan Hal yang Lebih PentingMenara Pengawal (Edisi Pelajaran)—2017 | Juni
-
-
Jangan Lupakan Hal yang Lebih Penting
”Agar mereka tahu bahwa engkau, yang bernama Yehuwa, engkau sajalah Yang Mahatinggi atas seluruh bumi.”—MZ. 83:18.
1, 2. (a) Sebenarnya, hal apa yang sangat penting bagi seluruh umat manusia? (b) Apa manfaatnya jika kita mendukung hal itu?
UANG adalah hal terpenting bagi banyak orang sekarang. Mereka selalu memikirkan uang dan menggunakan banyak waktu untuk mengejarnya. Yang lainnya menganggap bahwa hal terpenting adalah keluarga, kesehatan, atau cita-cita mereka.
2 Tapi, ada sesuatu yang jauh lebih penting daripada semua hal ini. Itu adalah pembuktian bahwa Allah-lah yang berhak memerintah. Kita harus selalu memikirkan hal ini. Jika kita lengah, kesibukan sehari-hari atau masalah yang kita hadapi bisa membuat kita lupa akan pentingnya hal itu. Sebenarnya, dengan mendukung hak Allah untuk memerintah, kita akan lebih bisa mengatasi masalah sehari-hari, dan kita akan semakin akrab dengan Yehuwa.
MENGAPA HAL INI PENTING?
3. Apa tuduhan Setan tentang cara Allah memerintah?
3 Setan si Iblis mengajukan suatu dusta yang menyiratkan bahwa Allah sebenarnya tidak layak memerintah. Setan ingin agar manusia berpikir bahwa cara Allah memerintah itu licik dan bahwa Dia tidak benar-benar memedulikan kita. Setan sebenarnya mengatakan bahwa manusia akan lebih bahagia jika mereka memerintah diri sendiri. (Kej. 3:1-5) Dia juga menyiratkan bahwa tidak ada manusia yang akan setia kepada Allah jika hidup mereka terancam. (Ayb. 2:4, 5) Jadi, Yehuwa membiarkan waktu berlalu untuk membuktikan kepada semua ciptaan bahwa kehidupan tanpa bimbingan Allah pasti sengsara.
4. Mengapa masalah tentang siapa yang berhak memerintah harus diselesaikan?
4 Tentu saja, Yehuwa sudah tahu bahwa tuduhan Setan ini tidak benar. Jadi, mengapa Allah perlu membiarkan waktu berlalu? Karena dengan begitu, manusia dan malaikat bisa melihat dan membuktikan sendiri apakah tuduhan itu benar atau tidak. (Baca Mazmur 83:18.) Adam dan Hawa menolak pemerintahan Allah. Setelah itu, ada banyak yang melakukan hal yang sama. Akibatnya, ada yang mungkin berpikir bahwa tuduhan Iblis itu benar. Jika masalah ini tidak diselesaikan, itu akan terus mengganjal dalam pikiran manusia atau malaikat sehingga kedamaian dan persatuan tidak akan bisa terwujud. Tapi, setelah terbukti bahwa memang Yehuwa yang berhak berkuasa, semua ciptaan di seluruh alam semesta akan hidup damai di bawah pemerintahan-Nya untuk selama-lamanya.—Ef. 1:9, 10.
5. Apa peran kita dalam mendukung hak Allah untuk memerintah?
5 Sebentar lagi akan terbukti bahwa Allah-lah yang paling berhak memerintah. Pemerintahan Setan dan manusia akan gagal total dan disingkirkan. Sebaliknya, pemerintahan Allah melalui Kerajaan Mesias akan berhasil. Orang-orang yang setia akan membuktikan bahwa manusia bisa tetap setia dan mendukung pemerintahan Allah. (Yes. 45:23, 24) Apakah kita ingin seperti mereka? Pasti. Jadi, kita perlu memahami betapa pentingnya masalah ini.
HAK ALLAH UNTUK MEMERINTAH LEBIH PENTING DARIPADA KESELAMATAN KITA
6. Seberapa penting pembuktian hak Allah untuk memerintah?
6 Pembuktian bahwa Yehuwa-lah yang berhak memerintah lebih penting daripada kebahagiaan kita sendiri. Tapi, itu tidak berarti bahwa Yehuwa tidak peduli akan keselamatan kita. Apa buktinya?
7, 8. Apa manfaatnya pembuktian hak Allah untuk memerintah bagi kita?
7 Yehuwa sangat menyayangi manusia, sampai-sampai Dia rela memberikan Putra-Nya agar kita bisa mendapat kehidupan abadi. (Yoh. 3:16; 1 Yoh. 4:9) Jika Yehuwa tidak menepati janji-janji-Nya, itu berarti tuduhan Setan dan musuh Allah lainnya benar. Setan menuduh bahwa Yehuwa adalah pembohong yang tidak peduli terhadap manusia dan bahwa cara memerintah-Nya tidak adil. Para musuh Allah mengejek janji-Nya dengan berkata, ”Mana kehadirannya yang dijanjikan itu? Dari saat bapak-bapak leluhur kami tertidur dalam kematian, segala sesuatu terus berlangsung tepat seperti sejak awal penciptaan.” (2 Ptr. 3:3, 4) Tapi, Yehuwa pasti memenuhi janji-Nya. Dia sudah memastikan bahwa pembuktian hak-Nya untuk memerintah juga mencakup keselamatan bagi manusia yang taat. (Baca Yesaya 55:10, 11.) Pemerintahan Yehuwa didasarkan atas kasih. Jadi, yakinlah bahwa Dia selalu menyayangi dan menghargai hamba-hamba-Nya yang setia.—Kel. 34:6.
8 Memang, mendukung hak Yehuwa untuk memerintah adalah hal yang sangat penting. Tapi, itu bukan berarti Dia tidak peduli apakah kita akan selamat atau tidak. Yehuwa sangat menyayangi kita. Kita perlu terus ingat apa yang lebih penting dan mendukung pemerintahan Yehuwa.
CARA BERPIKIR YANG BENAR
9. Apa tuduhan Setan terhadap Ayub? (Lihat gambar di awal artikel.)
9 Untuk mendukung hak Allah memerintah, kita perlu punya cara berpikir yang benar. Kita bisa belajar dari buku Ayub, yang termasuk salah satu buku pertama yang ditulis dalam Alkitab. Buku itu menceritakan tentang tuduhan Setan yang mengatakan bahwa jika Ayub dibuat sangat menderita, dia akan meninggalkan Allah. Setan bahkan meminta Allah untuk membuat Ayub menderita. Tentu saja, Yehuwa tidak mau melakukan itu. Tapi, Dia mengizinkan Setan menguji Ayub. Yehuwa berkata, ”Segala sesuatu yang ia miliki ada dalam tanganmu.” (Baca Ayub 1:7-12.) Tak lama kemudian, Ayub kehilangan semua hambanya dan hartanya. Lalu, dia diberi tahu bahwa kesepuluh anaknya meninggal. Setan membuat seolah-olah Yehuwa-lah penyebab malapetaka ini. (Ayb. 1:13-19) Kemudian, Setan membuat Ayub terkena penyakit yang menjijikkan dan membuatnya menderita. (Ayb. 2:7) Selain itu, istrinya sendiri dan ketiga teman palsunya mengucapkan kata-kata yang membuatnya kecil hati dan sedih.—Ayb. 2:9; 3:11; 16:2.
10. (a) Bagaimana Ayub menunjukkan kesetiaannya kepada Allah? (b) Mengapa Ayub perlu dikoreksi?
10 Apakah tuduhan Setan terbukti benar? Tidak. Walaupun Ayub sangat menderita, dia tidak pernah meninggalkan Yehuwa. (Ayb. 27:5) Tapi, Ayub sempat memiliki cara berpikir yang salah. Dia berkali-kali mengatakan bahwa dia tidak bersalah. Ayub juga merasa bahwa dia perlu tahu penyebab penderitaannya. (Ayb. 7:20; 13:24) Kita mungkin bisa memaklumi perasaan Ayub. Tapi, Yehuwa tahu bahwa cara berpikir Ayub salah dan Dia mengoreksinya. Bagaimana caranya?
11, 12. Apa yang ingin Yehuwa ajarkan kepada Ayub, dan bagaimana reaksinya?
11 Kata-kata Yehuwa kepada Ayub dicatat di buku Ayub pasal 38 sampai 41. Yehuwa tidak menjelaskan penyebab penderitaan Ayub. Sebaliknya, Yehuwa menjelaskan bahwa Ayub tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan diri-Nya. Dia mengajarkan Ayub bahwa ada hal lain yang lebih penting daripada penderitaan yang Ayub hadapi. (Baca Ayub 38:18-21.) Perkataan Yehuwa membantu Ayub menyesuaikan cara berpikirnya.
12 Apakah kata-kata Yehuwa terlalu kasar padahal Ayub baru saja mengalami banyak penderitaan? Tidak. Dan, Ayub sendiri tidak merasa seperti itu. Ayub mengerti dan menghargai nasihat Allah. Dia bahkan berkata, ”Aku menariknya kembali, dan aku bertobat dalam debu dan abu.” (Ayb. 42:1-6) Sebelum itu, Ayub juga dibantu seorang pria muda bernama Elihu untuk menyesuaikan cara berpikirnya. (Ayb. 32:5-10) Ayub mendengarkan nasihat Yehuwa yang bijaksana dan mengubah cara berpikirnya. Lalu, Yehuwa memberi tahu yang lain bahwa Dia senang dengan kesetiaan Ayub.—Ayb. 42:7, 8.
13. Bagaimana nasihat Yehuwa bisa membantu Ayub bahkan setelah keadaannya membaik?
13 Nasihat Yehuwa masih bermanfaat bahkan setelah keadaan Ayub sudah membaik. Yehuwa ”memberkati akhir masa hidup Ayub lebih daripada masa permulaannya”. Dan belakangan, dia ”memiliki tujuh putra dan tiga putri”. (Ayb. 42:12-14) Ayub pasti menyayangi anak-anaknya ini. Tapi, dia mungkin rindu dengan anak-anaknya yang sudah mati. Dia juga mungkin masih teringat akan musibah yang menimpa dia dan keluarganya. Bahkan, jika Ayub akhirnya memahami penyebab penderitaannya, dia mungkin tetap bingung mengapa Allah mengizinkan dia menderita sampai separah itu. Jika hal-hal ini terpikir oleh Ayub, dia bisa mengingat nasihat Yehuwa. Itu pasti menghiburnya dan membuat dia memiliki cara berpikir yang benar.—Mz. 94:19.
Bisakah kita lebih berfokus pada hak Yehuwa untuk memerintah daripada masalah kita sendiri? (Lihat paragraf 14)
14. Pelajaran apa yang kita dapatkan dari kisah Ayub?
14 Dengan merenungkan kisah Ayub, kita bisa terhibur dan menyesuaikan cara berpikir kita. Buku Ayub termasuk catatan yang Yehuwa taruh dalam Alkitab ”untuk mengajar kita, agar melalui ketekunan kita dan melalui penghiburan dari Tulisan-Tulisan Kudus, kita mempunyai harapan”. (Rm. 15:4) Buku itu memberikan pelajaran yang bagus bagi kita: Janganlah terlalu memikirkan penderitaan kita sendiri, sampai-sampai kita tidak lagi mendukung hak Allah untuk memerintah. Seperti Ayub, kita ingin mendukung hak Allah untuk memerintah dengan tetap setia kepada-Nya walaupun mengalami penderitaan.
15. Apa hasilnya jika kita setia walaupun mengalami penderitaan?
15 Kisah Ayub juga bisa menghibur kita. Kisah itu menunjukkan bahwa jika kita mengalami penderitaan, itu tidak berarti bahwa Yehuwa marah kepada kita. Sewaktu kita menderita, itu adalah kesempatan bagi kita untuk mendukung hak Yehuwa untuk memerintah. (Ams. 27:11) Jika kita tetap setia dan bertekun, Yehuwa akan senang, dan harapan kita akan semakin kuat. (Baca Roma 5:3-5.) Kisah Ayub menunjukkan bahwa ”Yehuwa sangat lembut dalam kasih sayang dan ia berbelaskasihan”. (Yak. 5:11) Jika kita mendukung pemerintahan Yehuwa, Dia akan memberkati kita. Dengan begitu, kita bisa ”bertekun sepenuhnya dan berpanjang sabar dengan sukacita”.—Kol. 1:11.
TERUSLAH INGAT HAL YANG LEBIH PENTING
16. Mengapa tidak mudah untuk terus mengingat pentingnya hak Yehuwa untuk memerintah?
16 Memang, ketika kita mengalami penderitaan, tidaklah mudah untuk terus mengingat pentingnya hak Yehuwa untuk memerintah. Bahkan, masalah yang kecil bisa menjadi besar jika kita terus memikirkannya. Jadi, kita perlu terus mendukung pemerintahan Allah walaupun mengalami penderitaan yang parah.
17. Apa manfaatnya jika kita tetap sibuk dalam organisasi Yehuwa?
17 Jika kita tetap sibuk dalam organisasi Yehuwa, itu akan memudahkan kita untuk terus mengingat hal yang lebih penting. Sebagai contoh, seorang saudari bernama Renee terkena stroke, kanker, dan sering merasa kesakitan. Sewaktu di rumah sakit, dia mengabar kepada orang-orang yang bekerja di sana, pasien lain, dan pengunjung. Sewaktu Renee berada di rumah sakit selama dua setengah minggu, dia mengabar selama 80 jam. Renee tahu bahwa dia akan segera mati. Tapi, dia tidak melupakan apa yang benar-benar penting. Mendukung hak Allah untuk memerintah membuatnya tenang.
18. Apa yang bisa kita pelajari dari pengalaman Jennifer?
18 Kita juga bisa mendukung hak Allah untuk memerintah saat mengalami masalah sehari-hari. Seorang saudari bernama Jennifer harus menunggu selama tiga hari di bandara karena penerbangan pulangnya beberapa kali ditunda. Akibatnya, dia jadi kelelahan dan merasa kesepian. Dia bisa saja mulai mengasihani diri sendiri. Tapi, dia berdoa kepada Yehuwa agar bisa mengabar kepada orang lain yang juga menunggu di bandara itu. Dia akhirnya bisa mengabar kepada banyak orang dan membagikan banyak bacaan. Jennifer berkata, ”Meski mengalami kesulitan ini, saya merasa bahwa Yehuwa benar-benar memberkati dan menguatkan saya untuk melakukan sesuatu demi nama-Nya.”
19. Apa tanda ibadat yang benar?
19 Hanya umat Yehuwa yang benar-benar mengerti pentingnya membuktikan bahwa Yehuwa-lah yang berhak memerintah. Ini menunjukkan bahwa ibadat mereka adalah ibadat yang benar. Jadi, kita semua perlu ingat untuk terus mendukung hak Allah untuk memerintah.
20. Bagaimana perasaan Yehuwa terhadap segala sesuatu yang Saudara lakukan untuk-Nya?
20 Yehuwa melihat dan menghargai semua yang Saudara lakukan untuk mendukung hak-Nya untuk memerintah, termasuk kesetiaan Saudara saat mengalami penderitaan. (Mz. 18:25) Artikel selanjutnya akan menjelaskan lebih banyak mengapa kita perlu mendukung hak Yehuwa untuk memerintah dan cara kita bisa mendukungnya.
-
-
Dukunglah Hak Yehuwa untuk Memerintah!Menara Pengawal (Edisi Pelajaran)—2017 | Juni
-
-
Dukunglah Hak Yehuwa untuk Memerintah!
”Yehuwa, ya, Allah kami, engkau layak menerima kemuliaan, kehormatan, dan kuasa, karena engkau menciptakan segala sesuatu.”—PNY. 4:11.
1, 2. Kita semua perlu yakin akan apa? (Lihat gambar di awal artikel.)
SEPERTI yang telah kita bahas di artikel sebelumnya, Iblis mengatakan bahwa Yehuwa tidak pantas memerintah manusia. Menurut dia, pemerintahan Yehuwa itu tidak adil dan manusia akan lebih bahagia jika mereka memerintah diri sendiri. Apakah tuduhan ini benar? Jika manusia bisa hidup abadi dan memerintah diri sendiri tanpa bantuan Allah, apakah mereka akan lebih bahagia? Jika Saudara bisa hidup abadi dan bebas dari Allah, apakah Saudara akan lebih senang?
2 Saudara sendirilah yang perlu menjawab pertanyaan ini. Kita semua perlu benar-benar memastikan jawabannya. Dengan begitu, kita akan yakin bahwa cara Yehuwa memerintah adalah yang terbaik dan bahwa Dia layak kita dukung dengan sepenuh hati. Alkitab membuktikan hal ini. Jadi, mari kita cari tahu apa kata Alkitab tentang hak Yehuwa untuk memerintah seluruh alam semesta.
YEHUWA-LAH YANG BERHAK MEMERINTAH
3. Mengapa Yehuwa yang paling berhak memerintah?
3 Yehuwa-lah yang paling berhak memerintah alam semesta, karena Dia adalah Pencipta dan Allah yang mahakuasa. (1 Taw. 29:11; Kis. 4:24) Dalam sebuah gambaran tentang surga, 144.000 raja yang akan berkuasa bersama Kristus berkata, ”Yehuwa, ya, Allah kami, engkau layak menerima kemuliaan, kehormatan, dan kuasa, karena engkau menciptakan segala sesuatu, dan oleh karena kehendakmu semua itu ada dan diciptakan.” (Pny. 4:11) Allah menciptakan segala sesuatu, jadi Dia berhak memerintah atas semua yang ada di bumi dan di surga.
4. Meski kita punya kebebasan memilih, mengapa kita tidak berhak untuk memberontak terhadap Allah?
4 Setan tidak menciptakan apa-apa. Jadi, dia sama sekali tidak berhak memerintah alam semesta. Saat Setan dan pasangan manusia pertama memberontak karena ingin memerintah diri sendiri, mereka sebenarnya menginginkan sesuatu yang di luar kemampuan mereka. (Yer. 10:23) Mereka memang punya kebebasan memilih. Tapi, apakah itu berarti bahwa mereka berhak menolak pemerintahan Yehuwa? Tidak. Mereka berhak membuat pilihan dan keputusan tertentu dengan kebebasan memilih. Tapi, itu tidak membuat mereka berhak untuk memberontak terhadap Pencipta. Mengapa? Karena manusia membutuhkan bimbingan dan pemerintahan Yehuwa. Jelaslah, mereka menyalahgunakan kebebasan memilih saat memberontak terhadap Allah.
5. Mengapa keputusan Allah selalu adil?
5 Alasan lain yang menunjukkan bahwa Yehuwa berhak memerintah adalah karena Dia memerintah dengan cara yang paling adil. Dia berkata, ”Akulah Yehuwa, Pribadi yang menunjukkan kebaikan hati yang penuh kasih, keadilan dan keadilbenaran di bumi; sebab hal-hal inilah yang kusenangi.” (Yer. 9:24) Jadi, Yehuwa tidak butuh hukum dari manusia untuk membuat keputusan yang benar. Sebaliknya, Dialah yang menetapkan standar untuk apa yang benar. Dan dengan keadilan-Nya yang sempurna, Yehuwa memberikan hukum kepada manusia. Sang pemazmur berkata, ”Keadilbenaran dan keadilan adalah tempat yang tetap bagi takhtamu.” Jadi, semua hukum, prinsip, dan keputusan yang berasal dari Yehuwa pasti benar. (Mz. 89:14; 119:128) Setan menuduh bahwa cara Yehuwa memerintah itu tidak adil, padahal dia sendiri tidak bisa mewujudkan keadilan di bumi.
6. Sebutkan alasan lain mengapa Yehuwa berhak memerintah.
6 Alasan lain mengapa Yehuwa berhak memerintah adalah karena hanya Dia yang memiliki pengetahuan dan hikmat untuk mengurus alam semesta. Ini terbukti dari kemampuan Putra-Nya untuk menyembuhkan penyakit yang tidak bisa disembuhkan dokter mana pun. (Mat. 4:23, 24; Mrk. 5:25-29) Bagi manusia, itu adalah mukjizat. Tapi bagi Yehuwa, itu bukan mukjizat karena Dia mengerti cara kerja tubuh kita dan tahu cara menyembuhkan penyakit apa pun. Dia bahkan bisa membangkitkan orang yang sudah mati dan mencegah terjadinya bencana alam.
7. Mengapa kita bisa yakin bahwa Yehuwa-lah yang lebih bijaksana daripada siapa pun yang ada di dunia Setan?
7 Dunia yang diperintah Setan tidak bisa menghasilkan perdamaian, baik di dalam negeri ataupun antar negeri. Hanya Yehuwa yang bisa mewujudkan perdamaian di seluruh bumi. (Yes. 2:3, 4; 54:13) Perasaan kita sama seperti Rasul Paulus yang berkata, ”Oh, dalamnya kekayaan, hikmat, dan pengetahuan Allah! Betapa tidak terselidiki penghakimannya dan tidak terjejaki jalan-jalannya!”—Rm. 11:33.
PEMERINTAHAN YEHUWA-LAH YANG TERBAIK
8. Bagaimana perasaan Saudara terhadap cara Yehuwa memerintah?
8 Alkitab menunjukkan bukti yang jelas bahwa Yehuwa-lah yang berhak memerintah. Alkitab juga membuktikan bahwa Yehuwa adalah Penguasa yang terbaik. Salah satu buktinya adalah Dia memerintah dengan kasih. Kita pasti tersentuh dengan cara-Nya memerintah. Dia ”berbelaskasihan dan murah hati, lambat marah dan berlimpah dengan kebaikan hati yang penuh kasih dan kebenaran”. (Kel. 34:6) Allah menghargai kita, dan Dia lebih tahu cara mengurus diri kita daripada kita sendiri. Iblis berkata bahwa Yehuwa tidak benar-benar peduli kepada umat-Nya. Tapi ini bohong. Allah bahkan memberikan Putra-Nya yang dia sayangi agar kita punya harapan kehidupan kekal.—Baca Mazmur 84:11; Roma 8:32.
9. Apa buktinya bahwa Allah peduli kepada setiap hamba-Nya?
9 Yehuwa mengasihi semua hamba-Nya. Tapi, Dia juga sangat memedulikan hamba-Nya satu per satu. Coba pikirkan suatu kejadian di masa lalu. Selama sekitar tiga ratus tahun, Yehuwa menggunakan hakim-hakim untuk membimbing bangsa pilihan-Nya dan membuat mereka menang perang. Tapi saat semua ini terjadi, Yehuwa tetap memperhatikan hamba-Nya satu per satu. Salah satunya adalah seorang wanita bernama Rut. Dia bukan orang Israel, dan dia banyak berkorban agar bisa menyembah Yehuwa. Hasilnya, Yehuwa memberinya suami dan seorang putra. Dan ternyata, putra Rut menjadi nenek moyang Mesias. Yehuwa membuat kisah Rut menjadi bagian dari salah satu buku Alkitab yang menyandang nama Rut sendiri. Menurut Saudara, bagaimana perasaan Rut nanti saat dia dibangkitkan dan tahu tentang semua ini?—Rut 4:13; Mat. 1:5, 16.
10. Dari mana kita tahu bahwa cara Yehuwa memerintah tidak kasar atau kaku?
10 Cara Yehuwa memerintah tidak kasar atau kaku. Jadi, semua yang mematuhi-Nya pasti masih punya kebebasan, atau kemerdekaan, dan akan bersukacita. (2 Kor. 3:17) Daud berkata tentang Yehuwa, ”Kehormatan dan semarak ada di hadapannya, kekuatan dan sukacita ada di tempatnya.” (1 Taw. 16:7, 27) Pemazmur Etan menulis, ”Berbahagialah bangsa yang tahu sorak-sorai sukacita. Oh, Yehuwa, dalam terang mukamu mereka terus berjalan. Karena namamu mereka bersukacita sepanjang hari dan melalui keadilbenaranmu mereka ditinggikan.”—Mz. 89:15, 16.
11. Bagaimana kita bisa semakin yakin bahwa cara Yehuwa memerintah-lah yang terbaik?
11 Semakin sering kita merenungkan kebaikan Yehuwa, kita akan semakin yakin bahwa pemerintahan-Nya adalah yang terbaik. Perasaan kita bisa sama dengan pemazmur yang berkata kepada Allah, ”Satu hari di halamanmu lebih baik daripada seribu hari di tempat lain.” (Mz. 84:10) Yehuwa-lah yang merancang dan menciptakan kita. Jadi, Dia tahu apa yang bisa benar-benar membuat kita bahagia. Dia juga memenuhi kebutuhan kita dengan berlimpah. Apa pun yang Yehuwa perintahkan pasti demi kebaikan kita sendiri. Bahkan meski kita harus berkorban, kita bisa tetap bahagia jika kita mematuhi Yehuwa.—Baca Yesaya 48:17.
12. Apa alasan utama kita mendukung hak Yehuwa untuk memerintah?
12 Alkitab mengatakan bahwa setelah Pemerintahan Seribu Tahun Kristus, akan ada orang-orang yang memberontak melawan Yehuwa. (Pny. 20:7, 8) Mengapa itu bisa terjadi? Pada saat itu, Iblis akan menghasut manusia agar mementingkan diri, seperti yang selalu dia lakukan. Dia mungkin berupaya meyakinkan orang-orang bahwa mereka bisa hidup abadi tanpa perlu menaati Allah, padahal itu tidak mungkin. Kita perlu berpikir, ’Apakah saya akan percaya dengan dusta Setan?’ Jika kita benar-benar menyayangi Yehuwa serta yakin bahwa Dia itu baik dan berhak memerintah atas alam semesta, kita tidak akan termakan dusta Setan. Kita akan selalu memilih pemerintahan Allah yang akan memerintah dengan kasih.
TERUSLAH DUKUNG HAK ALLAH UNTUK MEMERINTAH
13. Apa yang bisa kita lakukan untuk mendukung hak Allah untuk memerintah?
13 Kita sudah membahas bukti-bukti bahwa Yehuwa-lah yang berhak memerintah dan bahwa cara memerintah-Nya adalah yang terbaik. Jadi, kita pasti senang untuk mendukung pemerintahan-Nya. Kita melakukannya dengan tetap setia kepada Yehuwa dan berusaha sebaik-baiknya untuk meniru cara berpikir-Nya.—Baca Efesus 5:1, 2.
14. Bagaimana para penatua dan kepala keluarga bisa meniru Yehuwa?
14 Alkitab mengatakan bahwa Yehuwa selalu menggunakan kekuasaan-Nya dengan baik hati. Jadi, para kepala keluarga dan penatua yang senang dengan cara Yehuwa memerintah akan meniru hal ini. Mereka tidak akan kasar atau mengatur-atur orang. Rasul Paulus berusaha keras untuk meniru Allah dan Putra-Nya. (1 Kor. 11:1) Dia tidak mempermalukan orang lain atau memaksa mereka untuk melakukan yang benar. Sebaliknya, dia memotivasi orang lain dengan cara yang baik untuk melakukan apa yang benar. (Rm. 12:1; Ef. 4:1; Flm. 8-10) Ini menunjukkan bahwa Paulus meniru Yehuwa. Jadi, jika kita melakukan yang sama, itu berarti kita mendukung hak Yehuwa untuk memerintah.
15. Apa lagi yang bisa kita lakukan untuk mendukung hak Yehuwa untuk memerintah?
15 Selain itu, kita bisa mendukung hak Yehuwa untuk memerintah dengan menghormati pria-pria yang Dia lantik dan mengikuti petunjuk mereka. Walaupun kita tidak sepenuhnya mengerti atau setuju dengan keputusan mereka, kita akan tetap mendukung mereka. Orang-orang di dunia ini tidak seperti itu, tapi kita perlu melakukannya jika kita ingin agar Yehuwa menjadi Penguasa kita. (Ef. 5:22, 23; 6:1-3; Ibr. 13:17) Hasilnya, kita akan bahagia karena Allah menginginkan yang terbaik bagi kita.
16. Sebelum membuat keputusan, apa yang akan dipikirkan seseorang yang mendukung pemerintahan Allah?
16 Kita juga mendukung hak Allah untuk memerintah melalui keputusan kita. Yehuwa tidak memberi kita hukum untuk setiap hal dalam hidup kita. Tapi, Dia memberi tahu kita cara berpikir-Nya. Jadi, kita bisa mengerti apa yang perlu kita lakukan. Misalnya, Yehuwa tidak memberi kita daftar pakaian yang boleh dan tidak boleh dikenakan. Sebaliknya, Dia menjelaskan bahwa sebagai saksi-Nya, kita perlu berpakaian dengan sederhana dan sopan. (1 Tim. 2:9, 10) Dia ingin agar kita memikirkan pengaruh keputusan kita atas orang lain. (1 Kor. 10:31-33) Jika kita membuat keputusan sesuai dengan cara berpikir Yehuwa, itu berarti kita mendukung dan senang dengan cara-Nya memerintah.
Dukunglah hak Allah untuk memerintah saat membuat keputusan dan dalam hubungan keluarga (Lihat paragraf 16-18)
17, 18. Bagaimana pasangan Kristen bisa mendukung hak Yehuwa untuk memerintah?
17 Pasangan Kristen juga bisa mendukung hak Yehuwa untuk memerintah. Setelah mereka menikah, keadaannya mungkin tidak seindah yang dibayangkan. Malah, mereka mungkin menghadapi masalah serius. Jika itu terjadi, ada baiknya mereka memikirkan cara Yehuwa memperlakukan bangsa Israel zaman dulu. Yehuwa menjelaskan bahwa Dia seperti suami bagi umat-Nya. (Yes. 54:5; 62:4) Bangsa itu berkali-kali mengecewakan Yehuwa. Keadaan itu sama seperti perkawinan yang menghadapi banyak masalah. Tapi, Yehuwa tidak cepat menyerah. Sebaliknya, Dia mengampuni orang Israel berkali-kali dan memenuhi janji-Nya kepada mereka.—Baca Mazmur 106:43-45.
18 Pasangan Kristen yang menyayangi Yehuwa juga pasti berupaya meniru-Nya. Bahkan, jika ada banyak masalah dalam perkawinan, mereka tidak mencari solusi yang bertentangan dengan Alkitab. Mereka tahu bahwa Yehuwa menganggap serius ikrar perkawinan dan ingin agar suami istri tetap saling setia. Satu-satunya alasan dari Alkitab untuk bercerai dan menikah kembali adalah percabulan. (Mat. 19:5, 6, 9) Jika pasangan Kristen melakukan segala sesuatu untuk mempertahankan perkawinan mereka, itu berarti mereka mendukung hak Yehuwa untuk memerintah.
19. Apa yang perlu kita lakukan jika berbuat salah?
19 Kita semua tidak sempurna dan kadang melakukan kesalahan yang membuat Yehuwa kecewa. Dia mengetahui hal ini, jadi Dia menyediakan tebusan Kristus. Jadi, jika kita berbuat salah, kita harus meminta ampun kepada Yehuwa. (1 Yoh. 2:1, 2) Selain itu, jangan hanya menyesali kesalahan yang kita lakukan. Cobalah belajar dari kesalahan itu. Kita ingin tetap akrab dengan Yehuwa yang akan mengampuni kita, membantu kita pulih, dan membantu kita agar bisa terus melayani-Nya.—Mz. 103:3.
20. Mengapa kita tidak perlu menunda untuk mendukung hak Yehuwa untuk memerintah?
20 Di dunia baru, Yehuwa akan memerintah atas semua manusia, dan mereka akan belajar jalan-jalan-Nya yang benar. (Yes. 11:9) Tapi dari sekarang, kita bisa belajar cara berpikir Yehuwa agar bisa membuat keputusan yang benar. Sebentar lagi, tidak akan ada yang mempertanyakan hak Allah untuk memerintah. Jadi sekarang, marilah kita dukung hak Yehuwa untuk memerintah, yaitu dengan mematuhi-Nya, tetap setia kepada-Nya, dan melakukan segala sesuatu untuk meniru-Nya.
-