PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • Mengapa Allah Telah Membiarkan Penderitaan
    Apakah Allah Benar-Benar Mempedulikan Kita?
    • Masalah Kedaulatan Universal

      3-5. Mengapa Allah tidak membinasakan saja Adam dan Hawa dan memulai lagi?

      3 Mengapa Allah tidak membinasakan saja Adam dan Hawa dan memulai lagi dengan pasangan manusia yang lain? Karena kedaulatan universal-Nya, yaitu, hak mutlak-Nya untuk memerintah telah ditantang.

      4 Pertanyaannya adalah: Siapa yang berhak untuk memerintah, dan pemerintahan siapa yang benar? Karena Allah adalah mahakuasa dan Pencipta semua makhluk maka Dia mempunyai hak untuk memerintah atas mereka sekalian. Karena Ia maha-bijaksana, pemerintahan-Nya merupakan yang terbaik bagi semua makhluk. Namun pemerintahan Allah kini telah ditantang. Juga, apakah ada sesuatu yang salah dengan karya ciptaan-Nya​—manusia? Kita nanti akan memeriksa bagaimana pertanyaan mengenai integritas manusia terlibat.

      5 Karena manusia ingin bebas dari Allah, pertanyaan lain muncul: Apakah manusia bisa lebih baik bila tidak diperintah oleh Allah? Sang Pencipta pasti mengetahui jawabannya, namun satu cara yang pasti agar manusia mengetahuinya adalah dengan membiarkan mereka memperoleh kebebasan penuh yang mereka inginkan. Mereka memilih haluan tersebut dengan kehendak bebas mereka sendiri, maka Allah membiarkannya.

      6, 7. Mengapa Allah memberikan kepada manusia kebebasan total untuk begitu lama?

      6 Allah memberikan cukup waktu kepada manusia untuk mengadakan eksperimen dengan kebebasan total. Dengan demikian, Allah akan meneguhkan untuk selamanya apakah manusia lebih baik keadaannya di bawah pemerintahan Allah atau pemerintahan mereka sendiri. Dan waktu yang diberikan harus cukup panjang untuk membiarkan manusia sampai kepada apa yang mereka anggap puncak prestasi mereka dalam bidang politik, industri, ilmu pengetahuan, dan medis.

      7 Oleh karena itu, Allah telah memberi manusia keleluasaan penuh sampai zaman kita untuk memperlihatkan tanpa ragu-ragu apakah pemerintahan manusia terlepas dari Dia dapat berhasil. Dengan demikian manusia dapat memilih antara kebaikan dan kekejaman, antara kasih dan kebencian, antara keadilan dan kejahatan. Tetapi ia juga telah dihadapkan dengan konsekuensi-konsekuensi pilihannya: kebaikan dan perdamaian atau kejahatan dan penderitaan.

      Pemberontakan Makhluk-Makhluk Roh

      8, 9. (a) Bagaimana pemberontakan timbul di alam roh? (b) Siapa selain Adam dan Hawa yang dipengaruhi Setan untuk memberontak?

      8 Ada lagi faktor lain yang patut dipertimbangkan. Orang-tua kita yang mula-mula tidak sendirian dalam memberontak terhadap pemerintahan Allah. Tetapi, siapa lagi yang telah ada pada waktu itu? Makhluk-makhluk roh. Sebelum Allah menciptakan manusia, Dia menciptakan suatu bentuk kehidupan yang lebih tinggi, sejumlah besar malaikat, untuk hidup di alam surgawi. Mereka pun diciptakan dengan kehendak bebas dan juga perlu tunduk kepada pemerintahan Allah.​—Ayub 38:7; Mazmur 104:4, NW; Wahyu 5:11.

      9 Alkitab memperlihatkan bahwa mula-mula pemberontakan timbul di alam roh. Suatu makhluk roh menginginkan kebebasan total. Dia bahkan ingin agar manusia menyembah dirinya. (Matius 4:8, 9) Roh yang memberontak ini merupakan suatu faktor yang mempengaruhi Adam dan Hawa untuk memberontak, dengan membuat pernyataan palsu bahwa Allah telah menahani sesuatu yang baik dari mereka. (Kejadian 3:1-5) Maka ia disebut Iblis (Pemfitnah) dan Setan (Penentang). Belakangan, dia membujuk makhluk-makhluk roh lainnya untuk memberontak. Maka, mereka dikenal sebagai hantu-hantu.—Ulangan 32:17; Wahyu 12:9; 16:14.

      10. Apa akibat pemberontakan manusia dan makhluk-makhluk roh?

      10 Manusia, dengan memberontak terhadap Allah, telah menyerahkan diri kepada pengaruh Setan dan hantu-hantunya. Itulah sebabnya Alkitab menyebut Setan ”ilah zaman ini”, yang ’membutakan pikiran orang-orang yang tidak percaya.’ Karena itu, Firman Allah berkata bahwa ”seluruh dunia berada di bawah kuasa si jahat.” Yesus sendiri menyebut Setan ”penguasa dunia ini”.​—2 Korintus 4:4; 1 Yohanes 5:19; Yohanes 12:31.

      Dua Sengketa

      11. Setan menantang Allah mengenai sengketa lain apa?

      11 Setan membangkitkan sengketa lain yang menantang Allah. Sebenarnya, Setan menuduh bahwa Allah telah keliru dalam cara-Nya menciptakan manusia dan bahwa tidak seorang pun yang akan mau melakukan apa yang benar apabila dihadapkan dengan tekanan. Sesungguhnya, dia menyatakan bahwa bila diuji mereka bahkan akan mengutuki Allah. (Ayub 2:1-5) Dengan cara begini Setan mempertanyakan integritas makhluk manusia.

      12-14. Bagaimana waktu akan menyingkapkan kebenaran tentang dua sengketa yang diajukan Setan?

      12 Oleh karena itu, Allah memberikan cukup waktu bagi semua makhluk yang cerdas untuk melihat bagaimana sengketa ini maupun sengketa tentang kedaulatan Allah akan diselesaikan. (Bandingkan Keluaran 9:16.) Pengalaman dalam sejarah manusia pada akhirnya akan menyingkapkan kebenaran tentang dua sengketa ini.

      13 Pertama-tama, apa yang akan disingkapkan oleh waktu mengenai sengketa kedaulatan universal, benarnya pemerintahan Allah? Dapatkah manusia memerintah diri sendiri lebih baik daripada Allah? Apakah ada sistem pemerintahan manusia terpisah dari Allah yang akan mendatangkan suatu dunia yang bahagia bebas dari perang, kejahatan, dan ketidakadilan? Apakah ada yang akan menyingkirkan kemiskinan dan menyediakan kemakmuran bagi semua? Apakah ada yang akan menaklukkan penyakit, usia tua, dan kematian? Pemerintahan Allah dirancang untuk melakukan semua hal tersebut.​—Kejadian 1:26-31.

      14 Mengenai sengketa kedua, apa yang akan disingkapkan oleh waktu sehubungan dengan nilai manusia sebagai hasil ciptaan? Apakah merupakan suatu kekeliruan bagi Allah dengan menciptakan manusia menurut cara yang telah dilakukan-Nya? Apakah akan ada di antara mereka yang melakukan perkara yang benar di bawah ujian? Apakah akan ada manusia yang memperlihatkan bahwa mereka menginginkan pemerintahan Allah sebaliknya daripada pemerintahan manusia yang bebas?

  • Pemberontakan Telah Membawa Akibat Apa?
    Apakah Allah Benar-Benar Mempedulikan Kita?
    • Pemberontakan Telah Membawa Akibat Apa?

      1-3. Bagaimana waktu telah membuktikan Yehuwa benar?

      MENGENAI sengketa atas hak Allah untuk memerintah, apa hasil pemerintahan manusia yang berdiri sendiri terlepas dari Allah selama berabad-abad ini? Apakah manusia telah membuktikan diri sebagai penguasa-penguasa yang lebih baik daripada Allah? Bila kita menimbang catatan perbuatan tidak berkemanusiaan yang dilakukan manusia terhadap sesamanya, pastilah tidak.

      2 Sewaktu orang-tua kita yang pertama menolak pemerintahan Allah, timbul bencana. Mereka mendatangkan penderitaan atas diri mereka sendiri dan seluruh keluarga manusia yang berasal dari mereka. Dan tidak seorang pun yang dapat mereka persalahkan kecuali diri mereka sendiri. Firman Allah berkata, ”Berlaku busuk terhadap Dia, mereka yang bukan lagi anak-anakNya, yang merupakan noda [”cacat itu mereka buat sendiri”, NW].”​—Ulangan 32:5.

      3 Sejarah telah memperlihatkan tepatnya peringatan Allah kepada Adam dan Hawa bahwa bila mereka melangkah ke luar dari persediaan-persediaan Allah, keadaan mereka akan merosot dan pada akhirnya mereka mati. (Kejadian 2:17; 3:19) Mereka memang telah melangkah ke luar dari pemerintahan Allah, dan pada waktunya keadaan mereka memang merosot dan mereka mati.

      4. Mengapa kita semua lahir tidak sempurna, cenderung mengalami penyakit dan kematian?

      4 Apa yang terjadi sesudah itu atas seluruh keturunan mereka adalah seperti yang dijelaskan dalam Roma 5:12, ”Dosa telah masuk ke dalam dunia oleh satu orang [Adam, kepala keluarga umat manusia], dan oleh dosa itu juga maut, demikianlah maut itu telah menjalar kepada semua orang.” Jadi sewaktu orang-tua kita yang pertama memberontak terhadap pengawasan Allah, mereka menjadi pedosa yang tidak sempurna. Selaras dengan hukum genetika, ketidaksempurnaan yang diakibatkannya itulah yang dapat mereka teruskan kepada keturunan mereka. Itulah sebabnya kita semua telah dilahirkan tidak sempurna, cenderung mengalami penyakit dan kematian.

      5, 6. Apa yang telah diperlihatkan sejarah tentang upaya-upaya manusia untuk mendatangkan perdamaian sejati dan kemakmuran?

      5 Berabad-abad telah berlalu. Imperium demi imperium muncul dan lenyap. Setiap jenis pemerintahan yang dapat dirancang telah dicoba. Namun, berkali-kali, hal-hal yang mengerikan telah terjadi atas keluarga manusia. Setelah enam ribu tahun, kita patut berpikir bahwa manusia diharapkan telah maju ke tahap tertentu sehingga mereka dapat menegakkan perdamaian, keadilan, dan kemakmuran di seluas bumi dan bahwa kini mereka diharapkan telah menguasai nilai-nilai positif dalam hal kebaikan, belas kasihan, dan kerja sama.

      6 Akan tetapi, kenyataannya justru sebaliknya. Tidak ada jenis pemerintahan manusia mana pun yang pernah dirancang telah mendatangkan perdamaian yang sejati dan kemakmuran bagi semua. Di abad ke-20 ini saja, kita telah menyaksikan pembunuhan sistematis atas jutaan orang selama Holocaust [pemusnahan orang-orang Yahudi] dan pembantaian lebih dari 100 juta orang dalam peperangan-peperangan. Pada zaman kita tak terhitung banyaknya orang yang telah disiksa, dibunuh, dan dipenjarakan akibat sikap tidak toleran dan perbedaan-perbedaan politik.

      Situasinya Dewasa Ini

      7. Bagaimana keadaan keluarga manusia dewasa ini dapat dilukiskan?

      7 Selain itu, pertimbangkan keadaan umum keluarga manusia dewasa ini. Kejahatan dan kekerasan merajalela. Penyalahgunaan narkotik merupakan epidemi. Penyakit-penyakit yang disebarkan secara seksual merupakan pandemi. Penyakit AIDS yang mengerikan menjangkiti jutaan orang. Puluhan juta orang meninggal karena kelaparan atau penyakit setiap tahun, seraya sejumlah kecil orang memiliki kekayaan luar biasa. Manusia telah mencemari dan merusak bumi. Kehidupan keluarga dan nilai-nilai moral telah runtuh di mana-mana. Sungguh, hidup dewasa ini mencerminkan pemerintahan yang buruk dari Setan, ”ilah zaman ini”. Dunia yang dikuasainya bersifat acuh tak acuh, kejam, dan sungguh bejat.—2 Korintus 4:4.

      8. Mengapa kita tidak dapat menyebut prestasi-prestasi keluarga manusia sebagai kemajuan sejati?

      8 Allah telah memberikan cukup waktu bagi manusia untuk sampai kepada puncak kemajuan ilmiah dan materiel mereka. Namun apakah merupakan kemajuan yang murni bila busur dan panah telah diganti dengan senapan mesin, tank, pesawat-pesawat jet pembom dan peluru-peluru kendali nuklir? Apakah merupakan kemajuan bila orang-orang pergi ke angkasa tetapi tidak dapat hidup bersama dalam damai di bumi? Apakah merupakan kemajuan bila orang-orang takut untuk berjalan di jalan pada malam hari, atau bahkan pada siang hari di tempat-tempat tertentu?

      Apa yang Telah Diperlihatkan oleh Waktu

      9, 10. (a) Apa yang dengan jelas diperlihatkan oleh abad-abad yang telah berlalu? (b) Mengapa Allah tidak akan mengambil kehendak bebas?

      9 Apa yang telah diperlihatkan oleh ujian dengan berlalunya waktu selama berabad-abad adalah bahwa tidak mungkin bagi manusia untuk mengarahkan langkah-langkah mereka secara sukses terpisah dari pemerintahan Allah. Lebih tidak mungkin lagi bagi mereka untuk melakukan hal itu daripada hidup tanpa makan, minum, dan bernapas. Buktinya jelas: Kita dirancang untuk bergantung kepada bimbingan Pencipta kita sama pastinya seperti kita telah diciptakan untuk bergantung kepada makanan, air, dan udara.

      10 Dengan membiarkan kejahatan, Allah sekali untuk selamanya telah memperlihatkan akibat-akibat yang menyedihkan dari penyalahgunaan kehendak bebas. Dan kehendak bebas merupakan suatu karunia yang berharga sehingga sebaliknya daripada mengambilnya dari manusia, Allah telah membiarkan mereka untuk melihat apa akibat penyalahgunaannya. Firman Allah berbicara kebenaran sewaktu ia mengatakan, ”Manusia tidak berkuasa untuk menentukan jalannya.” Kitab itu juga benar sewaktu berkata, ”Orang yang satu menguasai orang yang lain hingga ia celaka.”​—Yeremia 10:23; Pengkhotbah 8:9.

      11. Adakah bentuk pemerintahan manusia yang telah menyingkirkan penderitaan?

      11 Izin Allah bagi pemerintahan manusia selama enam ribu tahun dengan tegas memperlihatkan bahwa manusia tidak mampu menghentikan penderitaan. Sesaat pun belum pernah manusia berhasil melakukannya. Misalnya, pada zamannya, Raja Salomo dari Israel dengan segala hikmat, kekayaan, dan kuasanya, tidak dapat membereskan kesengsaraan yang ditimbulkan oleh pemerintahan manusia. (Pengkhotbah 4:1-3) Demikian pula, pada zaman kita pemimpin-pemimpin dunia, bahkan dengan kemajuan-kemajuan teknik yang paling mutakhir, tidak mampu menyingkirkan penderitaan-penderitaan. Lebih buruk lagi, sejarah telah memperlihatkan bahwa manusia yang berdiri sendiri terlepas dari Allah telah menambah penderitaan sebaliknya daripada menyingkirkannya.

      Pandangan Jangka-Panjang Allah

      12-14. Manfaat-manfaat jangka-panjang apa yang datang sebagai akibat diizinkannya penderitaan oleh Allah?

      12 Diizinkannya penderitaan oleh Allah telah merupakan hal yang menyakitkan bagi kita. Namun Dia telah memiliki pandangan jangka-panjang, karena mengetahui hasil-hasil baik yang akan datang dalam jangka-panjang. Pandangan Allah akan mendatangkan manfaat bagi makhluk ciptaan, bukan hanya selama beberapa tahun atau beberapa ribu tahun, tetapi selama jutaan tahun, ya, untuk selama-lamanya.

      13 Bila timbul situasi suatu waktu di masa depan sehingga seseorang menyalahgunakan kehendak bebas untuk mempertanyakan cara Allah melakukan segala sesuatu, tidak perlu lagi diberikan waktu kepadanya untuk mencoba membuktikan pandangan-pandangannya. Dengan membiarkan para pemberontak selama ribuan tahun, Allah telah meneguhkan suatu preseden sah yang dapat diterapkan selama-lamanya di mana pun di jagat raya ini.

      14 Karena Yehuwa telah membiarkan kejahatan dan penderitaan pada waktu ini, telah cukup bukti bahwa tidak ada sesuatu pun yang tidak selaras dengan Dia dapat berhasil. Telah diperlihatkan tanpa keraguan bahwa tidak ada rancangan bebas oleh manusia atau makhluk-makhluk rohani yang dapat mendatangkan manfaat-manfaat kekal. Karena itu, Allah kemudian akan sepenuhnya dibenarkan untuk dengan cepat menghancurkan pemberontak mana pun. ”Semua orang fasik akan dibinasakanNya.”​—Mazmur 145:20; Roma 3:4.

  • Maksud-tujuan Allah Hampir Terlaksana
    Apakah Allah Benar-Benar Mempedulikan Kita?
    • Maksud-tujuan Allah Hampir Terlaksana

      1, 2. Bagaimana Allah telah membuat persediaan untuk meniadakan penderitaan?

      PEMERINTAHAN bersifat memberontak oleh manusia dan hantu-hantu telah menyeret keluarga manusia ke arah kemerosotan selama berabad-abad. Namun Allah tidaklah mengabaikan penderitaan kita. Melainkan, sepanjang abad-abad tersebut, Ia telah membuat persediaan-persediaan untuk melepaskan manusia dari cengkeraman kejahatan dan penderitaan.

      2 Pada saat pemberontakan di Eden, Allah mulai menyingkapkan maksud-tujuan-Nya untuk membentuk suatu pemerintahan yang akan membuat bumi ini menjadi perumahan firdaus bagi manusia. (Kejadian 3:15) Kemudian, sebagai juru bicara Allah yang utama, Yesus menjadikan pemerintahan Allah yang akan datang ini sebagai tema pengajarannya. Ia mengatakan bahwa pemerintahan itu merupakan satu-satunya harapan umat manusia.—Daniel 2:44; Matius 6:9, 10; 12:21.

      3. Pemerintahan yang akan datang atas bumi disebut apa oleh Yesus, dan mengapa?

      3 Yesus menyebut pemerintahan Allah yang akan datang itu ”Kerajaan Sorga”, karena kerajaan itu akan memerintah dari surga. (Matius 4:17) Ia juga menyebutnya ”Kerajaan Allah”, karena Allah adalah Perancangnya. (Lukas 17:20) Selama berabad-abad Allah telah mengilhami juru-juru tulis-Nya untuk menuliskan nubuat-nubuat mengenai mereka yang akan membentuk pemerintahan itu dan apa yang akan dilaksanakannya.

      Raja Baru Bumi

      4, 5. Bagaimana Allah memperlihatkan bahwa Yesus adalah Raja yang diperkenan-Nya?

      4 Hampir dua ribu tahun yang lalu, Yesus-lah yang menggenapi banyak nubuat tentang pribadi yang akan menjadi Raja dari Kerajaan Allah. Ia terbukti pilihan Allah sebagai Penguasa pemerintahan surgawi tersebut atas umat manusia. Dan sesudah kematian Yesus, Allah membangkitkan dia kepada kehidupan di surga sebagai makhluk rohani yang berkuasa, tak berkematian. Ada banyak saksi atas kebangkitannya.​—Kisah 4:10; 9:1-9; Roma 1:1-4; 1 Korintus 15:3-8.

      5 Yesus kemudian ”duduk . . . di sebelah kanan Allah.” (Ibrani 10:12) Di sana dia menantikan saatnya manakala Allah akan memberikan kuasa kepadanya untuk bertindak sebagai Raja dari Kerajaan surgawi Allah. Ini menggenapi nubuat di Mazmur 110:1, sewaktu Allah memberi tahu dia, ”Duduklah di sebelah kananKu, sampai Kubuat musuh-musuhmu menjadi tumpuan kakimu.”

      6. Bagaimana Yesus memperlihatkan bahwa dia memenuhi syarat untuk menjadi Raja dari Kerajaan Allah?

      6 Sewaktu di bumi, Yesus memperlihatkan bahwa dia memenuhi syarat untuk kedudukan tersebut. Meskipun mengalami penganiayaan, dia memilih untuk mempertahankan integritasnya kepada Allah. Dengan demikian, Yesus memperlihatkan bahwa Setan telah berdusta sewaktu ia menyatakan bahwa tidak seorang manusia pun akan tetap setia kepada Allah di bawah ujian. Yesus, seorang manusia sempurna, ’Adam yang kedua’, memperlihatkan bahwa Allah tidaklah keliru dalam menciptakan manusia-manusia sempurna.​—1 Korintus 15:22, 45; Matius 4:1-11.

      7, 8. Perkara-perkara baik apa yang Yesus lakukan sewaktu di bumi, dan apa yang dia pertunjukkan?

      7 Penguasa manakah yang pernah menghasilkan kebaikan sama banyaknya seperti yang dihasilkan Yesus dalam beberapa tahun pelayanannya? Dengan didukung oleh roh kudus Allah, Yesus menyembuhkan orang sakit, orang timpang, orang buta, orang tuli, orang bisu. Ia bahkan membangkitkan orang mati! Ia mempertunjukkan dalam skala kecil apa yang akan ia lakukan bagi umat manusia dalam skala global sewaktu ia datang dalam kuasa Kerajaan.—Matius 15:30, 31; Lukas 7:11-16.

      8 Yesus melakukan begitu banyak kebaikan sewaktu di bumi sehingga muridnya Yohanes mengatakan, ”Masih banyak hal-hal lain lagi yang diperbuat oleh Yesus, tetapi jikalau semuanya itu harus dituliskan satu per satu, maka agaknya dunia ini tidak dapat memuat semua kitab yang harus ditulis itu.”​—Yohanes 21:25.a

      9. Mengapa orang-orang yang berhati jujur berdatangan kepada Yesus?

      9 Yesus baik hati dan berbelas kasihan, memiliki kasih yang sangat besar terhadap manusia. Ia menolong orang miskin dan orang yang tertekan, tetapi ia tidak mengadakan diskriminasi terhadap mereka yang kaya atau berkedudukan. Orang-orang yang berhati jujur menyambut undangan Yesus yang pengasih sewaktu ia menyatakan, ”Marilah kepadaKu, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah padaKu, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan bebanKupun ringan.” (Matius 11:28-30) Orang-orang yang takut akan Allah berdatangan kepadanya dan menanti-nantikan pemerintahannya.—Yohanes 12:19.

      Rekan-Rekan Penguasa

      10, 11. Siapa yang akan mendampingi Yesus dalam memerintah bumi?

      10 Sebagaimana pemerintahan manusia memiliki rekan-rekan administrator, demikian pula Kerajaan surgawi Allah. Selain Yesus ada orang-orang lain yang ambil bagian dalam pemerintahannya atas bumi, karena Yesus berjanji kepada sahabat-sahabatnya bahwa mereka akan memerintah bersamanya sebagai raja-raja atas umat manusia.​—Yohanes 14:2, 3; Wahyu 5:10; 20:6.

      11 Karena itu, bersama dengan Yesus, sejumlah orang juga dibangkitkan kepada kehidupan surgawi. Mereka membentuk Kerajaan Allah yang akan mendatangkan berkat-berkat kekal atas umat manusia. (2 Korintus 4:14; Wahyu 14:1-3) Jadi selama berabad-abad, Yehuwa telah meletakkan dasar untuk suatu pemerintahan yang akan mendatangkan berkat-berkat kekal atas keluarga manusia.

      Pemerintahan Independen Akan Berakhir

      12, 13. Kerajaan Allah kini siap untuk melakukan apa?

      12 Dalam abad ini Allah telah campur tangan langsung dalam urusan-urusan bumi. Seperti akan dibahas pada Bagian 9 dari brosur ini, nubuat Alkitab memperlihatkan bahwa Kerajaan Allah di bawah Kristus telah didirikan pada tahun 1914 dan kini siap untuk membinasakan seluruh sistem Setan. Kerajaan itu siap untuk ’memerintah di antara musuh-musuhnya [Kristus].’​—Mazmur 110:2.

      13 Dalam hubungan ini nubuat di Daniel 2:44 mengatakan, ”Pada zaman raja-raja [yang sekarang ada], Allah semesta langit akan mendirikan suatu kerajaan [di surga] yang tidak akan binasa sampai selama-lamanya, dan kekuasaan tidak akan beralih lagi kepada bangsa lain [pemerintahan manusia tidak akan pernah diizinkan lagi]: kerajaan itu [Kerajaan Allah] akan meremukkan segala kerajaan dan menghabisinya, tetapi kerajaan itu sendiri akan tetap untuk selama-lamanya.”

      14. Beberapa manfaat apa yang akan datang sebagai akibat berakhirnya pemerintahan manusia?

      14 Dengan disingkirkannya seluruh pemerintahan yang berdiri sendiri terlepas dari Allah, pemerintahan Kerajaan Allah atas bumi akan menjadi lengkap. Dan karena Kerajaan itu memerintah dari surga, ia tidak akan pernah dapat dirusak oleh manusia. Kuasa pemerintah akan berada di tempatnya seperti sediakala, yaitu di surga, bersama Allah. Dan karena pemerintahan Allah akan mengendalikan seluruh bumi, tidak seorang pun akan pernah disesatkan oleh agama palsu atau filsafat-filsafat manusia dan teori-teori politik yang tidak memuaskan. Tak satu pun dari hal-hal ini akan diizinkan.—Matius 7:15-23; Wahyu, pasal 17 sampai dengan 19.

Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
Log Out
Log In
  • Indonesia
  • Bagikan
  • Pengaturan
  • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
  • Syarat Penggunaan
  • Kebijakan Privasi
  • Pengaturan Privasi
  • JW.ORG
  • Log In
Bagikan