PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • kl psl. 8 hlm. 70-79
  • Mengapa Allah Mengizinkan Penderitaan?

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Mengapa Allah Mengizinkan Penderitaan?
  • Pengetahuan yang Membimbing kepada Kehidupan Abadi
  • Subjudul
  • Bahan Terkait
  • PENDERITAAN BUKAN DARI ALLAH
  • AWAL YANG SEMPURNA
  • SUATU TANTANGAN YANG PENUH KEDENGKIAN
  • CARA MENYELESAIKAN SENGKETA-SENGKETA ITU
  • APA YANG TELAH DIBUKTIKAN?
  • APA YANG AKAN SAUDARA LAKUKAN?
  • Mengapa Allah Membiarkan Kejahatan Sampai Jaman Kita?
    Kebenaran yang Membimbing kepada Hidup yang Kekal
  • Mengapa Ada Banyak Orang yang Menderita?
    Apa yang Bisa Kita Pelajari dari Alkitab?
  • Penderitaan Umat Manusia​—Mengapa Allah Mengizinkannya?
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1994
  • Saudara Terlibat dalam Sengketa Penting
    Saudara Dapat Hidup Kekal dalam Firdaus di Bumi
Lihat Lebih Banyak
Pengetahuan yang Membimbing kepada Kehidupan Abadi
kl psl. 8 hlm. 70-79

Pasal 8

Mengapa Allah Mengizinkan Penderitaan?

1, 2. Bagaimana sering kali tanggapan orang terhadap penderitaan manusia?

APABILA bencana menimpa, menghancurkan harta benda dan meminta korban jiwa, banyak orang tidak dapat mengerti mengapa hal-hal mengerikan demikian harus terjadi. Yang lain-lain diganggu oleh kejahatan dan kekerasan yang meluas, kejam, dan tanpa belas kasihan. Saudara juga mungkin pernah bertanya, ’Mengapa Allah mengizinkan penderitaan?’

2 Karena banyak orang tidak menemukan jawaban yang memuaskan untuk pertanyaan ini, mereka kehilangan iman kepada Allah. Mereka merasa bahwa Ia tidak berminat kepada umat manusia. Orang-orang lain yang menerima penderitaan sebagai fakta kehidupan menjadi getir dan mempersalahkan Allah untuk segala hal buruk yang ada dalam masyarakat manusia. Jika saudara memiliki perasaan yang sama, tentu saudara akan sangat berminat kepada pernyataan Alkitab tentang perkara ini.

PENDERITAAN BUKAN DARI ALLAH

3, 4. Mengapa kita dapat yakin bahwa kejahatan dan penderitaan bukan dari Yehuwa?

3 Alkitab meyakinkan kita bahwa penderitaan yang kita lihat di sekeliling kita tidak disebabkan oleh Allah Yehuwa. Misalnya, Yakobus sang murid Kristen menulis, ”Apabila di bawah cobaan, janganlah seorang pun mengatakan, ’Aku sedang dicobai Allah.’ Karena dengan hal-hal yang jahat Allah tidak dapat dicobai dan dia sendiri juga tidak mencobai siapa pun.” (Yakobus 1:13) Oleh karena itu, Allah pasti tidak menyebabkan banyaknya kesukaran yang menimpa umat manusia. Ia tidak menimpakan cobaan ke atas orang-orang untuk membuat mereka pantas menerima kehidupan di surga, atau Ia juga tidak membuat orang-orang menderita karena tindak-tindak kejahatan yang mungkin mereka lakukan dalam kehidupan mereka sebelumnya.—Roma 6:7.

4 Selain itu, meskipun banyak hal mengerikan dilakukan dalam nama Allah atau Kristus, tidak ada sesuatu pun dalam Alkitab yang menyiratkan bahwa salah satu dari Mereka menyetujui tindakan-tindakan demikian. Allah dan Kristus tidak mempunyai hubungan apa pun dengan orang-orang yang mengaku melayani Mereka tetapi berbuat curang dan menipu, membunuh dan merampas, dan melakukan banyak hal lain yang menyebabkan penderitaan manusia. Sesungguhnya, ”jalan orang fasik adalah kekejian bagi [Yehuwa]”. Allah ”jauh dari pada orang fasik”.—Amsal 15:9, 29.

5. Apa beberapa sifat Yehuwa, dan bagaimana perasaan-Nya terhadap makhluk-makhluk ciptaan-Nya?

5 Alkitab menggambarkan Yehuwa bersifat ”sangat lembut dalam kasih sayang dan berbelaskasihan”. (Yakobus 5:11) Alkitab menyatakan bahwa ”[Yehuwa] mencintai hukum [”keadilan”, NW]”. (Mazmur 37:28; Yesaya 61:8) Ia tidak pendendam. Dengan penuh kasih Ia memperhatikan makhluk-makhluk-Nya dan memberi mereka semua apa yang terbaik demi kesejahteraan mereka. (Kisah 14:16, 17) Yehuwa telah melakukan hal tersebut sejak awal mula kehidupan di bumi.

AWAL YANG SEMPURNA

6. Bagaimana beberapa legenda menyinggung tentang awal sejarah manusia?

6 Kita semua terbiasa melihat dan merasakan kepedihan dan penderitaan. Karenanya, mungkin sulit untuk membayangkan suatu masa tanpa penderitaan, tetapi demikianlah halnya pada awal sejarah manusia. Bahkan legenda dari beberapa bangsa menyinggung permulaan yang bahagia demikian. Dalam mitos Yunani, zaman pertama dari ”Lima Zaman Manusia” disebut ”Zaman Keemasan”. Pada zaman itu manusia hidup bahagia, bebas dari kerja keras, rasa sakit, dan kemunduran akibat usia tua. Orang Cina mengatakan bahwa selama pemerintahan Kaisar Kuning (Huang-Ti) yang bersifat mitos, orang-orang hidup dalam damai, menikmati keharmonisan bahkan dengan alam dan binatang buas. Bangsa Persia, Mesir, Tibet, Peru, dan Meksiko, semuanya memiliki legenda tentang masa penuh kebahagiaan dan kesempurnaan pada awal sejarah umat manusia.

7. Mengapa Allah menciptakan bumi dan umat manusia?

7 Mitos bangsa-bangsa hanyalah menggemakan catatan tertulis yang paling tua tentang sejarah manusia, Alkitab. Catatan itu memberi tahu kita bahwa Allah menempatkan pasangan manusia yang pertama, Adam dan Hawa, dalam suatu firdaus yang dinamakan taman Eden dan memerintahkan mereka, ”Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu.” (Kejadian 1:28) Orang-tua kita yang pertama menikmati kesempurnaan dan memiliki prospek untuk melihat seluruh bumi menjadi firdaus yang dihuni oleh keluarga manusia sempurna yang hidup dalam kedamaian dan kebahagiaan selamanya. Itulah maksud-tujuan Allah ketika menciptakan bumi dan manusia.—Yesaya 45:18.

SUATU TANTANGAN YANG PENUH KEDENGKIAN

8. Adam dan Hawa diharapkan menaati perintah apa, tetapi apa yang terjadi?

8 Untuk tetap diperkenan Allah, Adam dan Hawa tidak boleh makan dari ”pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat”. (Kejadian 2:16, 17) Kalau saja mereka menaati hukum Yehuwa, maka tidak akan ada penderitaan yang merusak kehidupan manusia. Dengan menaati perintah Allah, mereka mempertunjukkan kasih mereka kepada Yehuwa dan loyalitas mereka kepada-Nya. (1 Yohanes 5:3) Tetapi sebagaimana kita pelajari dalam Pasal 6, ternyata bukan itu yang terjadi. Atas desakan Setan, Hawa makan buah dari pohon tersebut. Belakangan, Adam juga memakan buah yang dilarang itu.

9. Sengketa-sengketa apa yang diajukan Setan berkenaan Yehuwa?

9 Apakah saudara melihat seriusnya hal yang terjadi? Setan menyerang kedudukan Yehuwa sebagai Yang Mahatinggi. Dengan mengatakan, ”Sekali-kali kamu tidak akan mati”, si Iblis memutar balik kata-kata Allah, ”Pastilah engkau mati”. Kata-kata Setan selanjutnya menyiratkan bahwa Yehuwa membuat Adam dan Hawa tidak mengetahui adanya kemungkinan untuk menjadi seperti Allah, sehingga dengan demikian tidak membutuhkan Allah untuk menentukan apa yang baik dan jahat. Karena itu tantangan Setan mempertanyakan sahnya kedudukan Yehuwa sebagai Penguasa Universal.—Kejadian 2:17; 3:1-6.

10. Tuduhan-tuduhan apa yang secara tidak langsung Setan ajukan sehubungan manusia?

10 Setan si Iblis juga secara tidak langsung menuduh bahwa orang-orang akan tetap taat kepada Yehuwa hanya selama menaati Allah mendatangkan keuntungan bagi mereka. Dengan kata lain, integritas manusia dipertanyakan. Setan menuduh bahwa tidak akan ada manusia yang dengan sukarela tetap loyal kepada Allah. Tuduhan yang penuh kedengkian dari Setan ini dengan jelas disingkapkan dalam catatan Alkitab tentang Ayub, seorang hamba Yehuwa yang setia yang mengalami ujian besar beberapa waktu sebelum tahun 1600 SM. Jika saudara membaca dua pasal pertama dari buku Ayub, saudara dapat memperoleh pemahaman tentang penyebab penderitaan manusia dan mengapa Allah mengizinkannya.

11. Orang macam apa Ayub itu, tetapi tuduhan apa yang Setan ajukan?

11 Ayub, ”yang demikian saleh dan jujur”, mendapat serangan Setan. Mula-mula, Setan menuduh Ayub memiliki motif-motif yang buruk dengan mengajukan pertanyaan, ”Apakah dengan tidak mendapat apa-apa Ayub takut akan Allah?” Kemudian, si Iblis secara licik mencela Allah dan juga Ayub dengan menuduh bahwa Yehuwa telah membeli loyalitas Ayub dengan melindungi dan memberkati dia. ”Tetapi,” kata Setan menantang Yehuwa, ”ulurkanlah tangan-Mu dan jamahlah segala yang dipunyainya, ia pasti mengutuki Engkau di hadapan-Mu.”—Ayub 1:8-11.

12. (a) Pertanyaan-pertanyaan apa dapat terjawab hanya jika Allah mengizinkan Setan menguji Ayub? (b) Apa yang dihasilkan ujian Ayub?

12 Apakah Ayub melayani Yehuwa hanya karena semua hal baik yang diterimanya dari Allah? Dapatkah integritas Ayub bertahan teguh di bawah ujian? Dan di pihak Yehuwa sendiri, apakah Allah cukup mempercayai hamba-Nya dan mengizinkan dia diuji? Pertanyaan-pertanyaan ini dapat terjawab jika Yehuwa mengizinkan Setan menimpakan ujian-ujian yang sangat berat. Haluan Ayub yang setia di bawah ujian yang diizinkan Allah, sebagaimana diceritakan dalam buku Ayub, terbukti menjadi pembenaran yang saksama dari keadilbenaran Yehuwa dan integritas manusia.—Ayub 42:1, 2, 12.

13. Bagaimana kita terlibat dengan apa yang terjadi di Eden dan atas Ayub?

13 Akan tetapi, apa yang terjadi di taman Eden dan atas manusia Ayub, memiliki makna yang lebih dalam. Sengketa yang Setan ajukan melibatkan seluruh umat manusia, termasuk kita dewasa ini. Nama Allah dicela, dan kedaulatan-Nya ditantang. Keteguhan ciptaan Allah, manusia, dalam memegang kebenaran dipertanyakan. Sengketa-sengketa ini harus diselesaikan.

CARA MENYELESAIKAN SENGKETA-SENGKETA ITU

14. Jika dihadapkan pada suatu tantangan yang penuh kedengkian, apa yang bisa jadi dilakukan oleh seseorang yang dituduh?

14 Untuk mengilustrasikannya, mari kita mengumpamakan bahwa saudara adalah orang-tua yang pengasih yang memiliki beberapa anak dalam sebuah keluarga bahagia. Misalnya salah seorang tetangga saudara menyebarkan dusta, dengan menuduh saudara sebagai orang-tua yang jahat. Bagaimana jika tetangga itu mengatakan bahwa anak-anak saudara tidak mencintai saudara, bahwa mereka tinggal bersama saudara hanya karena mereka tidak tahu bahwa mereka bisa mendapatkan yang lebih baik, dan bahwa mereka akan pergi jika saja ada seseorang yang menunjukkan caranya. ’Tidak masuk akal!’ saudara mungkin berkata. Ya, tetapi bagaimana saudara akan membuktikannya? Ada orang-tua yang mungkin menjadi berang. Selain menciptakan lebih banyak masalah, mengambil jalan kekerasan seperti itu justru akan mendukung dusta tersebut. Cara yang memuaskan untuk mengatasi masalah seperti ini adalah memberikan kesempatan bagi orang yang menuduh saudara untuk membuktikan tuduhannya dan bagi anak-anak saudara untuk memberi kesaksian bahwa mereka dengan tulus mengasihi saudara.

15. Yehuwa memilih untuk mengatasi tantangan Setan dengan cara apa?

15 Yehuwa adalah seperti orang-tua yang pengasih. Adam dan Hawa dapat dibandingkan dengan anak-anak, dan Setan cocok dengan peranan si tetangga yang berdusta. Allah dengan bijaksana tidak langsung membinasakan Setan, Adam, dan Hawa, tetapi mengizinkan para pelaku kesalahan itu terus hidup untuk sementara waktu. Hal ini memungkinkan orang-tua kita yang pertama memulai keluarga manusia, dan hal ini memberikan si Iblis kesempatan untuk membuktikan apakah tuduhannya benar sehingga sengketanya dapat diselesaikan. Akan tetapi, sejak permulaan Allah mengetahui bahwa beberapa manusia akan loyal kepada-Nya dan dengan demikian akan membuktikan Setan pendusta. Betapa bersyukurnya kita bahwa Yehuwa telah terus memberkati dan membantu mereka yang mengasihi Dia!—2 Tawarikh 16:9; Amsal 15:3.

APA YANG TELAH DIBUKTIKAN?

16. Bagaimana dunia ini sampai berada dalam kekuasaan Setan?

16 Selama hampir seluruh sejarah manusia, Setan memiliki kebebasan besar untuk melaksanakan rancangannya menguasai umat manusia. Antara lain, ia melancarkan pengaruh atas kuasa-kuasa politik dan memajukan agama-agama yang secara halus menujukan ibadat kepadanya dan bukan kepada Yehuwa. Dengan demikian, si Iblis telah menjadi ”allah sistem perkara ini”, dan ia disebut ”penguasa dunia ini”. (2 Korintus 4:4; Yohanes 12:31) Memang, ”seluruh dunia terletak dalam kuasa si fasik”. (1 Yohanes 5:19) Apakah ini berarti Setan telah membuktikan tuduhannya bahwa ia dapat menjauhkan semua manusia dari Allah Yehuwa? Tentu saja tidak! Meskipun mengizinkan Setan tetap hidup, Yehuwa terus melaksanakan maksud-tujuan-Nya sendiri. Jadi, apa yang Alkitab singkapkan berkenaan diizinkannya kejahatan oleh Allah?

17. Apa yang hendaknya selalu kita ingat sehubungan dengan penyebab kejahatan dan penderitaan?

17 Kejahatan dan penderitaan tidak disebabkan oleh Yehuwa. Karena Setan adalah penguasa dunia ini dan allah sistem perkara ini, ia dan mereka yang ada di pihaknya bertanggung jawab atas keadaan masyarakat manusia sekarang ini dan segala kesengsaraan yang diderita oleh umat manusia. Tidak seorang pun dapat dengan benar mengatakan bahwa Allah adalah penyebab dari kesukaran demikian.—Roma 9:14.

18. Diizinkannya kejahatan dan penderitaan oleh Yehuwa telah membuktikan apa sehubungan gagasan bebas dari Allah?

18 Diizinkannya kejahatan dan penderitaan oleh Yehuwa telah membuktikan bahwa bebas dari Allah tidak menghasilkan dunia yang lebih baik. Tanpa dapat disangkal, sejarah telah ditandai oleh bencana yang silih berganti. Hal ini adalah karena manusia telah memilih untuk mengejar haluan mereka sendiri yang ingin bebas dan tidak memperlihatkan penghargaan yang nyata kepada firman dan kehendak Allah. Pada waktu umat Yehuwa di zaman dahulu dan para pemimpin mereka dengan tidak setia mengejar ”haluan yang populer” (NW) dan menolak firman-Nya, akibatnya membawa bencana. Melalui Yeremia nabi-Nya, Allah memberi tahu mereka, ”Orang-orang bijaksana akan menjadi malu, akan terkejut dan tertangkap. Sesungguhnya, mereka telah menolak firman [Yehuwa], maka kebijaksanaan apakah yang masih ada pada mereka?” (Yeremia 8:5, 6, 9) Karena gagal mengikuti standar-standar Yehuwa, manusia pada umumnya telah menjadi seperti sebuah kapal tanpa sirip kemudi, terombang-ambing di laut yang bergelora.

19. Bukti apa yang ada bahwa Setan tidak dapat memalingkan semua manusia melawan Allah?

19 Diizinkannya kejahatan dan penderitaan oleh Allah juga telah membuktikan bahwa Setan tidak dapat memalingkan seluruh umat manusia dari Yehuwa. Sejarah memperlihatkan bahwa selalu ada pribadi-pribadi yang tetap setia kepada Allah tidak soal godaan atau kesengsaraan apa yang ditimpakan ke atas mereka. Selama berabad-abad, kuasa Yehuwa telah dinyatakan demi kepentingan hamba-hamba-Nya, dan nama-Nya telah diberitakan di segenap bumi. (Keluaran 9:16; 1 Samuel 12:22) Ibrani pasal 11 memberi tahu kita tentang barisan panjang orang-orang yang setia, termasuk Habel, Henokh, Nuh, Abraham, dan Musa. Ibrani 12:1 menyebut mereka ”banyak saksi bagaikan awan”. Mereka adalah teladan untuk iman yang tak tergoyahkan kepada Yehuwa. Pada zaman modern juga, banyak yang telah menyerahkan nyawa mereka demi integritas yang tak terpatahkan kepada Allah. Dengan iman dan kasih mereka, pribadi-pribadi tersebut telah membuktikan dengan tegas bahwa Setan tidak dapat memalingkan semua manusia untuk melawan Allah.

20. Diizinkannya kejahatan dan penderitaan terus berlangsung oleh Yehuwa telah membuktikan apa sehubungan Allah dan manusia?

20 Akhirnya, diizinkannya kejahatan dan penderitaan terus berlangsung oleh Yehuwa telah menyediakan bukti bahwa hanya Yehuwa, sang Pencipta, yang memiliki kesanggupan dan hak untuk berkuasa atas manusia demi berkat dan kebahagiaan kekal mereka. Selama berabad-abad, manusia telah mencoba berbagai bentuk pemerintahan. Namun apa hasilnya? Problem-problem yang rumit dan krisis-krisis yang dihadapi bangsa-bangsa dewasa ini merupakan bukti nyata bahwa sesungguhnya, sebagaimana ditunjukkan Alkitab, ”orang yang satu menguasai orang yang lain hingga ia celaka”. (Pengkhotbah 8:9) Hanya Yehuwa yang dapat bertindak untuk menyelamatkan kita dan memenuhi maksud-tujuan-Nya yang semula. Bagaimana Ia akan melakukan hal ini, dan kapan?

21. Apa yang akan dilakukan terhadap Setan, dan siapa yang akan digunakan untuk melaksanakan hal ini?

21 Segera setelah Adam dan Hawa menjadi korban dari taktik Setan, Allah mengumumkan maksud-tujuan-Nya sehubungan sarana penyelamatan. Inilah yang Yehuwa nyatakan mengenai Setan, ”Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya [”benihmu dan benihnya”, NW]; keturunannya [”benihnya”, NW] akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya.” (Kejadian 3:15) Pernyataan itu menjamin bahwa si Iblis tidak akan dibiarkan untuk melakukan perbuatan jahat selamanya. Sebagai Raja dari Kerajaan Mesias, Benih yang dijanjikan, Yesus Kristus, akan ’meremukkan kepala Setan’. Ya, ”segera”, Yesus akan menghancurkan Setan si pemberontak!—Roma 16:20.

APA YANG AKAN SAUDARA LAKUKAN?

22. (a) Pertanyaan-pertanyaan apa yang harus saudara hadapi? (b) Meskipun Setan melampiaskan amarahnya kepada mereka yang setia kepada Allah, tentang hal apa kita dapat merasa yakin?

22 Setelah mengetahui sengketa yang terjadi, di pihak siapa saudara akan berdiri? Apakah melalui tindakan-tindakan saudara, saudara akan membuktikan bahwa saudara adalah pendukung yang loyal dari Yehuwa? Karena Setan tahu bahwa waktunya sudah singkat, ia akan berbuat sedapat mungkin untuk melampiaskan amarahnya kepada mereka yang ingin memelihara integritas kepada Allah. (Penyingkapan 12:12) Tetapi saudara dapat mengharap bantuan Allah karena ”Yehuwa tahu bagaimana melepaskan orang-orang yang berpengabdian yang saleh dari cobaan”. (2 Petrus 2:9) Ia tidak akan membiarkan saudara digoda melampaui apa yang dapat saudara tanggung, dan Ia akan memberikan jalan keluar sehingga saudara dapat menahan godaan.—1 Korintus 10:13.

23. Apa yang dapat kita nantikan dengan penuh keyakinan?

23 Dengan yakin, marilah kita menantikan saatnya ketika sang Raja Yesus Kristus akan bertindak melawan Setan dan semua yang mengikuti dia. (Penyingkapan 20:1-3) Yesus akan melenyapkan semua orang yang ikut bertanggung jawab atas celaka dan kerusuhan yang telah diderita oleh manusia. Hingga saat itu, bentuk penderitaan yang khususnya paling menyakitkan adalah kematian seseorang yang kita kasihi. Bacalah pasal berikutnya untuk mengetahui apa yang terjadi atas mereka.

UJI PENGETAHUAN SAUDARA

Bagaimana kita tahu bahwa Yehuwa tidak menyebabkan penderitaan manusia?

Sengketa-sengketa apa yang diajukan Setan di Eden dan diperjelas pada zaman Ayub?

Diizinkannya penderitaan oleh Allah telah membuktikan apa?

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan