PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • w97 1/9 hlm. 3
  • Masa-Masa yang Sukar bagi Para Manula

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Masa-Masa yang Sukar bagi Para Manula
  • Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1997
  • Bahan Terkait
  • Keluarga Kristen Memperhatikan Orang-Orang Lanjut Usia
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1993
  • Merawat Kaum Lanjut Usia​—Suatu Tanggung Jawab Kristen
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—2004
  • Memperhatikan Kepentingan Orang-Orang Tua
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1987 (s-37)
  • Bagaimana Kita Hendaknya Memperlakukan Orang Lanjut Usia?
    Sedarlah!—2004
Lihat Lebih Banyak
Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1997
w97 1/9 hlm. 3

Masa-Masa yang Sukar bagi Para Manula

MAMA ONIYAN, yang berusia 68 tahun, tinggal di sebuah kota besar di Afrika Barat. Ketika usianya belum setua itu, ia mendambakan nikmatnya menjalani hari tua dengan tenang tanpa perlu mencari nafkah, dikelilingi oleh anak-cucunya. Namun kenyataannya, ia melewatkan hari-harinya dengan berjualan minuman dingin di bawah teriknya matahari tropis. Dengan penghasilannya yang tidak seberapa, ia masih dapat menyambung hidup. Kedua putranya tinggal di negeri lain yang jauh. Sudah lama sekali mereka tidak mengirimkan uang kepadanya.

Dulu, para manula di Afrika sangat dihargai. Mereka direspek karena pengalaman dan pengetahuannya, sekaligus hikmat dan daya pengamatan yang sering kali menyertainya. Mereka membantu mengasuh cucu-cucu. Anak-anak muda mencari nasihat dan perkenan mereka. Orang-orang mengindahkan nasihat Alkitab, ”Engkau harus bangun berdiri di hadapan orang ubanan dan engkau harus menaruh hormat kepada orang yang tua.”​—Imamat 19:32.

Zaman telah berubah. Kemiskinan, inflasi, pengangguran, dan perpindahan besar-besaran ke kota membuat banyak manula harus mencari nafkah sendiri. Direktur HelpAge Kenya, Camillus Were mengatakan, ”Tradisi menunjang dan merawat para manula telah menjadi semakin lemah.”

Tentu saja, melemahnya ikatan keluarga tidak hanya terdapat di negeri-negeri Afrika saja. Sewaktu membahas tentang Jepang, Guardian Weekly melaporkan, ”Meskipun pengabdian karena hubungan kekerabatan dulunya merupakan dasar sistem nilai di Jepang yang diwariskan oleh Konfusianisme, itu tidak mencegah urbanisasi dan longgarnya ikatan keluarga; dewasa ini, 85 persen orang Jepang meninggal di rumah-rumah sakit atau panti-panti jompo.”

Apa pun situasinya, orang-orang yang dengan tulus ingin menyenangkan Allah berupaya keras menghormati orang-tua mereka. Mereka mengindahkan nasihat Alkitab, ”Hormatilah bapakmu dan ibumu . . . agar baik keadaanmu dan engkau dapat bertahan untuk waktu yang lama di bumi.” (Efesus 6:2, 3) Meskipun tidak selalu mudah untuk menghormati dan merawat orang-tua yang lanjut usia, itu dapat mendatangkan berkat yang limpah.

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan