PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • Allah yang Pengasih dan Adil
    Jalan Menuju Kedamaian dan Kebahagiaan
    • Allah yang Pengasih dan Adil

      ”Begini, sewaktu kalian melihat seorang anak, apakah kalian sering melihat ciri-ciri orang tuanya pada anak itu?” tanya Benny kepada Chandra dan Novie.

      ”Ya, benar!” jawab Chandra. ”Saya sering bilang, putri kami sangat mirip dengan ibunya. Bahkan sifat-sifat mereka hampir sama.”

      ”Ya, memang benar,” kata Benny. ”Nah, demikian pula halnya dengan Pribadi yang membuat kita semua, Bapak kita. Kita bisa mengetahui sifat-sifat-Nya, Pribadi seperti apa Yehuwa itu, dengan melihat diri kita sendiri dan semua yang telah Ia buat.”

      ”Menarik, ya, hal itu tidak pernah terpikir oleh saya,” kata Chandra.

      ”Sebenarnya, itulah yang Alkitab katakan,” jelas Benny. ”Coba lihat apa yang tertulis di Roma 1:20, ’Sifat-sifatnya yang tidak kelihatan, yaitu kuasanya yang kekal dan Keilahiannya, jelas terlihat sejak penciptaan dunia, karena sifat-sifat tersebut dipahami melalui perkara-perkara yang diciptakan.’” Chandra minta penjelasan tentang maksud ayat itu.

      ”Begini, Chandra, coba bayangkan kasih seorang bapak kepada anak-anaknya. Bapak yang baik seperti kamu, selalu memerhatikan anak-anaknya. Kadang-kadang seorang anak mungkin tidak taat atau tidak respek kepada bapaknya, tetapi sang bapak tetap memenuhi kebutuhan anaknya dan mengasihinya. Mengapa? Karena Yehuwa menciptakan dalam diri orang tua kesanggupan untuk mengasihi dan menyayangi anak-anaknya. Kasih ini, Chandra, merupakan cerminan dari kasih Yehuwa kepada kita.

      ”Bahkan jika kita tidak mengenal Yehuwa, Ia tetap akan memenuhi kebutuhan kita melalui apa yang Ia buat,” lanjut Benny. ”Itulah sebabnya Alkitab mengatakan di Matius 5:45, ’Agar kamu menjadi putra-putra Bapakmu yang di surga, karena dia membuat mataharinya terbit atas orang-orang yang fasik dan yang baik dan menurunkan hujan atas orang-orang yang adil-benar dan yang tidak adil-benar.’ Kita tentu mendapat manfaat dari hujan dan sinar matahari, bukan? Kita bisa tetap hidup dan apa yang ditanam untuk makanan kita bisa tumbuh. Dan, Yehuwa terus menyediakan kebutuhan pokok kita, tidak soal kita berterima kasih atau tidak. Bukankah itu bukti bahwa Yehuwa adalah Allah yang pengasih? Sebenarnya, Alkitab berkata bahwa kasih adalah sifat utama Yehuwa; kasih identik dengan Allah Yehuwa. Di 1 Yohanes 4:8, kita membaca bahwa ’Allah adalah kasih’.”

      Kemudian, Benny mengajak Chandra berpikir tentang sifat lain, yakni keadilan. ”Sebagai bapak yang baik, kamu mengasihi dan memperlakukan anak-anakmu dengan adil, bukan? Kamu juga mengajar mereka agar merespek orang lain dan hidup menurut standar tingkah laku yang akan membantu mereka bertumbuh menjadi orang dewasa yang bertanggung jawab. Jelas bahwa manusia mendambakan keadilan, untuk mereka sendiri maupun keluarga mereka. Kita ingin diperlakukan dengan adil, dan kita ingin orang lain mengerti bahwa kita membutuhkan keadilan. Mengapa? Sekali lagi, karena kita mencerminkan sifat-sifat Pencipta kita.”

      Lalu, Benny menunjukkan kepada Chandra dan Novie ayat-ayat tentang Allah Yehuwa:

      ”Segala jalannya adil. Allah yang setia, padanya tidak ada ketidakadilan.”​—Ulangan 32:4.

      ”Ia adalah pencinta keadilbenaran dan keadilan.”​—Mazmur 33:5.

      Ya, kita mengasihi keadilan karena Yehuwa, Pencipta kita, mengasihi keadilan, dan kita diciptakan menurut gambar-Nya, yang artinya, kita diciptakan dengan memiliki banyak sifat Yehuwa, yang dapat kita perlihatkan sampai taraf tertentu dalam kehidupan kita. (Kejadian 1:27) Tetapi, Yehuwa tidak membiarkan kita menentukan sendiri apa yang adil dan yang tidak adil. Ia menetapkan standar dan hukum yang harus ditaati oleh anak-anak-Nya di bumi. Apabila hukum Allah dilanggar, muncullah ketidakadilan.

      ”Ada hal penting lain yang juga perlu kamu ketahui,” lanjut Benny. ”Tahukah kamu bahwa hukum-hukum di banyak negeri mirip dengan hukum-hukum yang tertulis dalam Alkitab ribuan tahun yang lalu?” Chandra dan Novie tertegun.

      ”Contohnya,” kata Benny, ”banyak negeri mempunyai hukum yang antara lain melarang orang membunuh, mencuri, dan berzina. Ini semua sudah tertulis dalam Alkitab lebih dari 3.500 tahun yang lalu. Kalau kita mengikuti standar keadilan dari Allah Yehuwa itu, kita mencerminkan keadilan Allah, dan kehidupan kita bisa lebih berbahagia dan lebih memuaskan.”

      Setelah mendengarkan semua hal yang Benny katakan, Chandra dan Novie sekarang mengerti bahwa Yehuwa adalah Pribadi yang pengasih dan Allah yang adil. Mereka memang merasa bahwa di antara sifat-sifat lain yang sangat penting, kasih dan keadilan harus selalu diterapkan sewaktu berurusan dengan orang lain. Mereka selalu berupaya untuk mengasihi anak-anak mereka dan berlaku adil. Sekarang mereka mengerti bahwa keinginan batin yang kuat yang mereka miliki itu sebenarnya adalah cerminan dari sifat-sifat sang Pencipta, Allah Yehuwa.

      Chandra bersemangat sekali untuk mengetahui sifat-sifat Yehuwa. Ini membuat Yehuwa nyata baginya​—begitu nyata sampai-sampai ia mulai berpikir bahwa mungkin ia harus berupaya untuk lebih menunjukkan kasihnya kepada istri dan anak-anaknya. Menurut dia, alangkah baiknya untuk meniru Yehuwa dengan mengasihi semua orang, berlaku adil dan jujur terhadap mereka.

      ”Itu bagus sekali, Chandra,” kata Benny dengan gembira. ”Cara berpikirmu sangat selaras dengan apa yang Alkitab sarankan. Malah, ada pernyataan yang sangat terkenal dalam Alkitab yang ingin saya tunjukkan kepadamu.” Benny membuka Alkitab, lalu membacakan kata-kata ini:

      ”Karena itu, segala sesuatu yang kamu ingin orang lakukan kepadamu, demikian juga harus kamu lakukan kepada mereka.”​—Matius 7:12.

      Benny mengatakan bahwa selain kasih dan keadilan, Yehuwa mempunyai banyak sifat bagus lain. Chandra dan Novie ingin agar Benny memberi tahu mereka lebih banyak tentang sifat-sifat Yehuwa yang menakjubkan.

  • Allah yang Tinggi Hikmat-Nya dan Besar Kuasa-Nya
    Jalan Menuju Kedamaian dan Kebahagiaan
    • Allah yang Tinggi Hikmat-Nya dan Besar Kuasa-Nya

      Benny menjelaskan bahwa apa yang Allah buat juga menyingkapkan beberapa sifat-Nya yang lain. Ia membacakan kepada Chandra dan Novie ayat Alkitab yang menarik ini.

      ”Betapa banyak pekerjaanmu, oh, Yehuwa! Semuanya itu kaubuat dengan hikmat. Bumi penuh dengan hasil kerjamu.”​—Mazmur 104:24.

      ”Serangga yang paling kecil pun dapat memperlihatkan sesuatu tentang hikmat Yehuwa,” kata Benny. ”Misalnya, Alkitab mengatakan bahwa semut memiliki hikmat naluriah.”

      Benny menyebutkan fakta bahwa mereka sering melihat semut sibuk menggigiti daun agar bisa dibawa ke sarangnya. Bagaimana semut tahu bahwa itu perlu dilakukan? Salah satu penulis Alkitab menjelaskan bahwa semut ”berhikmat secara naluri”. Tetapi, siapa yang membuatnya begitu? Siapa yang menaruh hikmat naluriah ini pada semut? Jawaban yang diberikan Alkitab adalah Yehuwa, Pribadi yang menjadikan langit dan bumi.​—Amsal 30:24, 25.

      ”Saya harus setuju bahwa makhluk-makhluk dengan hikmat naluriah seperti itu pasti ada yang merancang dan menciptakan,” demikian tanggapan Chandra.

      Lalu, Benny mengatakan sesuatu yang sangat mengesankan Chandra dan Novie, ”Tahukah kalian bahwa keberadaan kita bergantung pada hikmat Yehuwa?” Mereka ingin tahu mengapa bisa begitu.

      Benny mengemukakan fakta yang luar biasa bahwa kondisi di bumi cocok sekali untuk kehidupan. Kecepatan rotasi bumi pada porosnya dan kecepatan gerak bumi pada orbitnya mengelilingi matahari sedemikian tepat sehingga energi matahari dapat disalurkan sebaik mungkin ke permukaan bumi. Dengan adanya gravitasi, atmosfer bumi yang sangat penting​—yang terdiri dari campuran gas yang tepat​—tetap tertahan di bumi. Namun, tarikan gravitasi itu tidaklah terlalu kuat sampai-sampai kita tidak bebas bergerak. Belum lagi persediaan air yang begitu limpah, yang mutlak perlu untuk kelangsungan hidup. Bahkan tanah mengandung nutrisi yang mudah larut dalam air sehingga dapat diserap dan digunakan oleh tanaman.

      ”Saya sangat yakin bahwa semua itu tidak mungkin terjadi secara kebetulan,” kata Benny. ”Pastilah Sumber hikmat yang tak terbatas, Allah Yehuwa, yang membuat semuanya berlangsung sedemikian rupa sehingga kehidupan bisa ada.”

      Chandra dan Novie mengangguk tanda setuju.

      Benny menyebutkan sifat Allah lainnya yang mengesankan mereka​—kuasa. Chandra ingin tahu apa yang Alkitab katakan tentang kuasa Yehuwa. Benny membuka Alkitab dan membacakan ayat ini:

      ”Aduh, Tuan Yang Berdaulat Yehuwa! Engkaulah yang telah membuat langit dan bumi dengan kuasamu yang besar dan lenganmu yang terentang.”​—Yeremia 32:17.

      ”Kita bisa mendapat sedikit gambaran tentang besarnya kuasa Yehuwa dengan memerhatikan kekuatan matahari,” kata Benny. ”Sewaktu kita berdiri di luar pada hari yang cerah, kita merasakan hangatnya matahari, bukan? Tahukah kamu seberapa dahsyatnya tenaga matahari?”

      ”Memang cuaca di sini bisa sangat panas sebelum musim hujan,” jawab Chandra, dan Novie setuju.

      Benny mengatakan bahwa menurut apa yang pernah ia baca, suhu di inti matahari sekitar 15 juta derajat Celsius. Seandainya kita bisa mengambil sebagian dari inti matahari seukuran kepala jarum pentol saja dan menaruhnya di bumi, kita tidak dapat berdiri dengan aman pada jarak 150 kilometer dari sumber panas sekecil itu! Setiap detik, matahari memancarkan energi yang sebanding dengan ledakan ratusan juta bom nuklir.

      ”Kalau tenaga matahari saja sudah begitu hebat, seberapa besarkah kuasa yang dimiliki sang Pembuat matahari?” tanya Benny. ”Membayangkannya saja kita tidak sanggup. Matahari hanyalah bukti sangat kecil dari kuasa yang tak terbatas yang dimiliki Penciptanya, Yehuwa.”

      Chandra dan Novie setuju bahwa penjelasan Benny masuk akal dan hal-hal yang menakjubkan itu tidak mungkin muncul secara kebetulan. Pasti ada Pencipta. Mereka mulai mengerti bahwa meskipun sang Pencipta, Yehuwa, adalah Roh yang tidak kelihatan, Ia adalah Pribadi nyata yang memperlihatkan kasih, keadilan, hikmat, dan kuasa yang sempurna dalam segala sesuatu yang Ia ciptakan.

Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
Log Out
Log In
  • Indonesia
  • Bagikan
  • Pengaturan
  • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
  • Syarat Penggunaan
  • Kebijakan Privasi
  • Pengaturan Privasi
  • JW.ORG
  • Log In
Bagikan