-
Anak Muda, Penciptamu Ingin Kamu BahagiaMenara Pengawal (Edisi Pelajaran)—2018 | Desember
-
-
Anak Muda, Penciptamu Ingin Kamu Bahagia
”Dia memuaskanku dengan hal-hal baik sepanjang hidupku.”—MZ. 103:5.
1, 2. Saat ingin menentukan apa yang akan kamu lakukan dalam hidupmu, mengapa kamu perlu mendengarkan Penciptamu? (Lihat gambar di awal artikel.)
ANAK MUDA, kamu mungkin sering mendapat banyak nasihat tentang masa depanmu. Gurumu atau orang lain mungkin berkata bahwa kamu memerlukan pendidikan tinggi atau karier yang bagus supaya mendapat banyak uang. Tapi, Yehuwa memberikan nasihat yang berbeda. Memang, Yehuwa ingin agar kamu rajin belajar supaya kamu bisa mendapat pekerjaan dan menafkahi diri. (Kol. 3:23) Tapi, Yehuwa tahu bahwa keputusan yang kamu buat sekarang akan memengaruhi masa depanmu. Jadi selama hari-hari terakhir ini, Yehuwa memberikan beberapa prinsip agar kamu bisa membuat pilihan yang sesuai dengan kehendak-Nya.—Mat. 24:14.
2 Ingatlah, Yehuwa tahu semuanya. Dia tahu apa yang akan terjadi di masa depan dan kapan dunia ini akan berakhir. (Yes. 46:10; Mat. 24:3, 36) Yehuwa juga sangat memahami kamu. Dia tahu apa yang bisa membuatmu bahagia dan apa yang akan membuatmu punya banyak masalah. Nasihat dari manusia mungkin terdengar bagus, tapi kalau itu tidak berdasarkan Firman Allah, itu sama sekali tidak bijaksana.—Ams. 19:21.
HANYA YEHUWA YANG BISA MEMBERIKAN HIKMAT
3, 4. Karena Adam dan Hawa mendengarkan nasihat yang buruk, apa akibatnya?
3 Sejak dulu, manusia sering mendapat nasihat yang buruk. Itu dimulai sejak Setan memberi Adam dan Hawa nasihat yang buruk. Dia memberi tahu Hawa bahwa kalau Hawa dan suaminya memutuskan sendiri cara hidup mereka, mereka akan lebih bahagia. (Kej. 3:1-6) Tapi, Setan mengatakan itu karena dia egois. Dia ingin semua manusia menaati dan menyembah dirinya, bukan Yehuwa. Padahal, Setan tidak pernah memberi manusia apa-apa. Yehuwa-lah yang memberi Adam dan Hawa semua yang mereka nikmati. Yehuwa memberi mereka pasangan, tempat tinggal yang indah, dan tubuh sempurna yang bisa bertahan selamanya.
4 Sayangnya, Adam dan Hawa tidak menaati Allah. Dengan melakukan itu, mereka memutuskan hubungan mereka dengan Pencipta mereka. Akibatnya sangat tragis. Seperti bunga yang terputus dari tangkai tanamannya, Adam dan Hawa lama-lama menjadi tua dan mati. Keturunan mereka, termasuk kita semua, juga menderita. (Rm. 5:12) Kebanyakan orang sekarang ini tidak mau mendengarkan Allah. Mereka hidup sesuka hati mereka. (Ef. 2:1-3) Akibat buruk yang mereka rasakan menunjukkan bahwa ”tidak ada . . . hikmat yang benar kalau bertentangan dengan Yehuwa”.—Ams. 21:30.
5. Yehuwa yakin akan hal apa, dan apakah keyakinan itu terbukti benar?
5 Namun, Yehuwa yakin bahwa akan ada orang-orang, termasuk banyak anak muda, yang mau mengenal Dia dan melayani-Nya. (Mz. 103:17, 18; 110:3) Yehuwa sangat menyayangi anak-anak muda ini! Apakah kamu salah satunya? Jika ya, kamu pasti menikmati ”hal-hal baik” dari Allah, dan ini membuatmu semakin bahagia. (Baca Mazmur 103:5; Ams. 10:22) Kita akan membahas empat hal yang Yehuwa berikan: makanan rohani, teman-teman terbaik, cita-cita yang menghasilkan kepuasan, dan kebebasan yang sesungguhnya.
YEHUWA MEMBERIMU MAKANAN ROHANI
6. Mengapa kamu perlu memenuhi kebutuhan rohanimu, dan apa saja yang telah Yehuwa berikan?
6 Tidak seperti binatang, manusia punya kebutuhan rohani, yaitu kebutuhan untuk mengenal Pencipta mereka. (Mat. 4:4) Dengan mendengarkan Allah, kamu akan punya pemahaman, hikmat, dan kebahagiaan. Yesus mengatakan, ”Bahagialah orang yang sadar bahwa mereka punya kebutuhan rohani.” (Mat. 5:3) Allah memberi kita Alkitab dan menggunakan ”budak yang setia dan bijaksana” untuk menyediakan publikasi yang membantu kita semakin beriman. (Mat. 24:45) Semua publikasi itu disebut makanan rohani karena itu memperkuat iman dan persahabatan kita dengan Yehuwa. Makanan rohani yang kita nikmati benar-benar beragam!—Yes. 65:13, 14.
7. Apa manfaat makanan rohani dari Allah bagimu?
7 Makanan rohani bisa membuatmu berhikmat dan punya kemampuan berpikir sehingga kamu terlindung dari banyak bahaya. (Baca Amsal 2:10-14.) Misalnya, kamu bisa mengenali ajaran yang salah, seperti ajaran bahwa Pencipta itu tidak ada. Kamu juga tidak akan tertipu oleh pandangan bahwa uang dan harta bisa membuatmu bahagia. Selain itu, kamu bisa menghindari keinginan atau kebiasaan yang berbahaya. Jadi, berupayalah sebisa-bisanya untuk mendapatkan hikmat dan kemampuan berpikir. Kamu pun akan merasakan bahwa Yehuwa menyayangimu dan menginginkan yang terbaik untukmu.—Mz. 34:8; Yes. 48:17, 18.
8. Mengapa kamu perlu mendekat kepada Allah sekarang, dan apa manfaat yang akan kamu rasakan nanti?
8 Sebentar lagi, semua bagian dari dunia Setan akan dihancurkan. Nanti, hanya Yehuwa yang bisa melindungi kita dan memenuhi kebutuhan kita. Bahkan untuk makan, kita mungkin harus mengandalkan Dia. (Hab. 3:2, 12-19) Jadi, sekaranglah saatnya untuk mendekat kepada Allah dan memperkuat imanmu kepada-Nya. (2 Ptr. 2:9) Dengan begitu, apa pun yang terjadi, kamu akan yakin bahwa Yehuwa akan melindungimu. Kamu akan merasa seperti Daud yang menulis, ”Aku selalu melihat Yehuwa di depanku. Aku tidak akan pernah goyah, karena Dia ada di sebelah kananku.”—Mz. 16:8.
YEHUWA MEMBERIMU TEMAN-TEMAN TERBAIK
9. (a) Menurut Yohanes 6:44, apa yang Yehuwa lakukan? (b) Mengapa berkenalan dengan sesama Saksi itu unik?
9 Saat kamu pertama kali berkenalan dengan orang yang bukan Saksi, berapa banyak yang kamu ketahui tentang dia? Mungkin tidak banyak. Kamu mungkin hanya tahu namanya dan seperti apa wajahnya. Tapi, kalau kamu berkenalan dengan sesama penyembah Yehuwa, situasinya berbeda. Kamu tahu bahwa orang itu menyayangi Yehuwa. Kamu tahu bahwa Yehuwa melihat hal baik dalam dirinya dan mengundang dia untuk menjadi bagian dari keluarga rohani-Nya. (Baca Yohanes 6:44.) Tidak soal dari mana dia berasal atau latar belakang budayanya, kamu sudah tahu banyak tentang dia, dan dia juga sudah tahu banyak tentang kamu!
Yehuwa ingin kamu memiliki teman-teman terbaik dan menetapkan cita-cita rohani (Lihat paragraf 9-12)
10, 11. Apa persamaan yang dimiliki umat Yehuwa, dan apa manfaatnya bagimu?
10 Sewaktu berkenalan dengan Saksi lain, kamu tahu bahwa kalian punya beberapa persamaan yang paling penting. Meski kalian mungkin berbicara bahasa yang berbeda, kalian sama-sama berbicara ”bahasa yang murni”, yaitu kebenaran. (Zef. 3:9) Ini berarti kalian sama-sama percaya kepada Allah, mengikuti standar moral yang sama, dan punya harapan masa depan yang sama. Karena itu, kalian bisa saling percaya dan bersahabat selamanya.
11 Jadi sebagai penyembah Yehuwa, kamu punya teman-teman terbaik. Kamu punya teman di seluruh dunia, walaupun kamu belum pernah bertemu dengan mereka. Hanya umat Yehuwa yang merasakan berkat istimewa ini!
YEHUWA MEMBANTUMU MENETAPKAN CITA-CITA YANG MENGHASILKAN KEPUASAN
12. Cita-cita rohani apa saja yang bisa kamu tetapkan?
12 Baca Pengkhotbah 11:9–12:1. Apakah ada cita-cita rohani yang sekarang ingin kamu raih? Mungkin kamu ingin membaca Alkitab setiap hari atau menyampaikan komentar dan bagian perhimpunan dengan lebih baik. Atau kamu mungkin berusaha untuk lebih terampil memakai Alkitab saat mengabar. Bagaimana perasaanmu saat kamu melihat kemajuanmu atau saat orang lain melihatnya dan memujimu? Kamu mungkin sangat senang, dan kamu pantas merasa begitu. Mengapa? Karena kamu sudah melakukan kehendak Yehuwa, seperti Yesus.—Mz. 40:8; Ams. 27:11.
13. Mengapa melayani Allah lebih baik daripada mengejar hal-hal di dunia ini?
13 Kalau kamu sibuk dalam pelayanan kepada Yehuwa, hidupmu akan bahagia dan bermakna. Paulus menasihati, ”Kalian harus teguh, tidak tergoyahkan, dan selalu sibuk mengerjakan banyak hal bagi Tuhan, karena kalian tahu bahwa kerja keras kalian dalam melayani Tuhan tidak sia-sia.” (1 Kor. 15:58) Tapi coba perhatikan orang-orang yang mengejar kekayaan, ketenaran, atau hal-hal lain di dunia ini. Mereka tidak benar-benar bahagia. Meski kelihatannya sukses, mereka sering merasa hampa. (Luk. 9:25) Itulah yang dirasakan Raja Salomo.—Rm. 15:4.
14. Apa yang bisa kamu pelajari dari pengalaman Salomo?
14 Salomo adalah salah satu orang paling kaya dan paling berkuasa yang pernah hidup. Dia pernah ”mencoba bersenang-senang dan melihat apa hasilnya”. (Pkh. 2:1-10) Jadi, Salomo membangun rumah-rumah yang megah, membuat kebun dan taman yang sangat indah, dan melakukan semua hal yang dia inginkan. Apakah itu membuatnya puas dan bahagia? Salomo mengenang, ”Aku melihat bahwa semuanya sia-sia . . . Tidak ada yang benar-benar berarti.” (Pkh. 2:11) Apakah kamu mau belajar dari pengalaman Salomo?
15. Mengapa kamu perlu beriman, dan apa hasilnya, seperti yang disebutkan di Mazmur 32:8?
15 Bagi banyak orang, pengalaman adalah guru yang terbaik. Mereka baru belajar setelah melakukan kesalahan dan merasakan akibat yang buruk. Tapi, Yehuwa tidak mau kamu begitu. Memang untuk menaati Yehuwa dan menomorsatukan Dia, kamu harus beriman. Tapi, kamu tidak akan pernah menyesali keputusanmu. Dan Yehuwa tidak akan pernah melupakan ”kasih yang kalian tunjukkan untuk nama-Nya”. (Ibr. 6:10) Jadi, berjuanglah untuk memperkuat imanmu. Hasilnya, kamu bisa membuat keputusan-keputusan yang baik dan sadar bahwa Bapakmu yang di surga menginginkan yang terbaik untukmu.—Baca Mazmur 32:8.
ALLAH MEMBERIMU KEBEBASAN YANG SESUNGGUHNYA
16. Mengapa kita harus menghargai kebebasan dan menggunakannya dengan bijaksana?
16 Paulus menulis, ”Di mana ada kuasa kudus Yehuwa, di situ ada kemerdekaan.” (2 Kor. 3:17) Yehuwa menyukai kemerdekaan, atau kebebasan, dan Dia menciptakan manusia untuk punya perasaan itu juga. Tapi, Dia ingin kamu menggunakan kebebasanmu dengan bijaksana. Ini sebenarnya melindungimu. Mungkin ada temanmu yang menonton pornografi, berbuat cabul, melakukan olahraga yang berbahaya, atau memakai narkoba dan suka minum-minum. Awalnya, hal-hal ini mungkin terlihat menyenangkan, tapi sering kali akibatnya buruk, seperti terkena penyakit, kecanduan, atau bahkan meninggal. (Gal. 6:7, 8) Anak muda yang melakukan hal-hal itu mungkin merasa bebas, padahal sebenarnya tidak.—Tit. 3:3.
17, 18. (a) Mengapa ketaatan kepada Allah justru membuatmu benar-benar bebas? (b) Mengapa Adam dan Hawa bisa dikatakan lebih bebas daripada manusia sekarang?
17 Di sisi lain, kalau kamu menaati Yehuwa, kamu akan mendapat manfaat. Kamu akan lebih sehat dan benar-benar bebas. (Mz. 19:7-11) Selain itu, kalau kamu menaati hukum dan prinsip yang sempurna dari Allah, itu artinya kamu menggunakan kebebasanmu dengan bijaksana. Dengan begitu, kamu menunjukkan kepada Allah dan orang tuamu bahwa kamu bisa diberi lebih banyak kebebasan. Dan memang pada akhirnya, Allah ingin agar semua hamba-Nya yang setia mendapat ”kemerdekaan yang mulia seperti yang dimiliki anak-anak Allah”.—Rm. 8:21.
18 Awalnya, Adam dan Hawa merasakan kemerdekaan itu. Di Taman Eden, hanya ada satu larangan yang Allah berikan. Mereka tidak boleh makan buah dari satu pohon. (Kej. 2:9, 17) Menurutmu, apakah larangan Allah itu terlalu membatasi atau terlalu kaku? Pasti tidak! Coba pikirkan, manusia telah membuat banyak sekali hukum, dan mereka mewajibkan orang lain untuk menaatinya. Tapi, Yehuwa hanya memberi Adam dan Hawa satu hukum.
19. Bagaimana ajaran Yehuwa dan Yesus membantu kita menikmati kebebasan?
19 Dari cara Yehuwa memperlakukan kita, kita bisa melihat bahwa Dia sangat bijaksana. Dia tidak memberi kita banyak hukum, tapi Dia hanya mengajar kita untuk menjalankan hukum kasih. Dia mengajar kita untuk hidup sesuai dengan prinsip-prinsip-Nya dan membenci apa yang buruk. (Rm. 12:9) Itulah yang juga Yesus lakukan dalam Khotbah di Gunung. Yesus menjelaskan penyebabnya banyak orang berbuat dosa. (Mat. 5:27, 28) Dan di dunia baru, sebagai Raja Kerajaan Allah, Yesus akan terus mengajar kita agar punya pandangan yang sama dengan dia soal apa yang benar dan salah. (Ibr. 1:9) Yesus juga akan membuat tubuh dan pikiran kita sempurna. Bayangkan, kita tidak akan tergoda untuk berbuat buruk. Kita juga tidak akan merasakan penderitaan akibat dosa. Akhirnya, kita akan menikmati ”kemerdekaan yang mulia” yang Yehuwa janjikan.
20. (a) Bagaimana Yehuwa menggunakan kebebasan-Nya? (b) Bagaimana kamu bisa meniru Yehuwa?
20 Tentu saja, di dunia baru, kebebasan kita tetap ada batasnya. Meski Yehuwa sendiri punya kebebasan yang tidak terbatas, semua yang Dia lakukan didasarkan atas kasih, termasuk saat memperlakukan kita. Yehuwa ingin kita meniru-Nya. Jadi, hal-hal yang kita lakukan harus selalu didasarkan atas kasih kepada Allah dan orang lain. (1 Yoh. 4:7, 8) Kita baru bisa benar-benar bebas jika kita meniru kasih Yehuwa.
21. (a) Bagaimana perasaan Daud terhadap Yehuwa? (b) Apa yang akan kita bahas di artikel berikutnya?
21 Apakah kamu bersyukur atas ”hal-hal baik” yang telah Yehuwa berikan kepadamu, seperti makanan rohani yang limpah, teman-teman yang baik, cita-cita yang menghasilkan kepuasan, dan kebebasan yang sesungguhnya? (Mz. 103:5) Perasaanmu mungkin sama seperti Daud, yang berdoa di Mazmur 16:11, ”Engkau membuatku tahu jalan kehidupan. Berada di hadapan-Mu membuatku sangat gembira; berada di sebelah kanan-Mu membuatku bahagia selamanya.” Artikel berikutnya akan membahas beberapa ayat di Mazmur 16, yang bisa membantumu memiliki kehidupan yang memuaskan.
-
-
Anak Muda, Hidupmu Bisa MemuaskanMenara Pengawal (Edisi Pelajaran)—2018 | Desember
-
-
Anak Muda, Hidupmu Bisa Memuaskan
”Engkau membuatku tahu jalan kehidupan.”—MZ. 16:11.
1, 2. Bagaimana pengalaman Tony menunjukkan bahwa seseorang bisa berubah?
TONY dibesarkan tanpa seorang ayah. Waktu SMA, dia tidak suka belajar. Malah, dia mau berhenti sekolah sebelum lulus. Di akhir pekan, Tony biasanya bermain dengan teman atau pergi ke bioskop. Dia bukan orang yang kasar atau pecandu narkoba, tapi dia tidak punya tujuan hidup. Dia bahkan ragu bahwa Allah itu ada. Suatu hari, Tony bertemu suami istri Saksi dan menceritakan keraguannya. Mereka pun memberi Tony dua brosur, yaitu Benarkah Kehidupan Diciptakan? dan Asal Mula Kehidupan—Lima Pertanyaan yang Patut Direnungkan.
2 Saat Tony bertemu mereka lagi, cara berpikirnya sudah berubah. Dia sudah membaca dua brosur itu berulang kali sampai-sampai kedua brosur itu terlipat-lipat dan lusuh. Tony memberi tahu mereka, ”Saya yakin Allah itu ada.” Dia mulai belajar Alkitab, dan sikapnya mulai berubah. Sebelum belajar Alkitab, Tony bukan murid yang baik. Tapi setelahnya, dia menjadi salah satu murid terbaik di sekolahnya! Ini membuat kepala sekolahnya kagum. Dia berkata kepada Tony, ”Sikap dan nilai-nilaimu semakin bagus. Apakah itu karena kamu belajar dengan Saksi-Saksi Yehuwa?” Tony membenarkan hal itu dan menceritakan apa yang dia pelajari kepada kepala sekolah itu. Dia telah lulus SMA dan sekarang menjadi perintis biasa dan hamba pelayanan. Tony sangat senang karena sekarang dia punya Bapak yang pengasih, Yehuwa!—Mz. 68:5.
TAATI YEHUWA, DAN KAMU AKAN BERHASIL
3. Nasihat apa yang Yehuwa berikan kepada anak muda?
3 Pengalaman Tony menunjukkan bahwa Yehuwa benar-benar peduli kepada anak muda. Dia ingin kamu berhasil dan punya kehidupan yang memuaskan. Jadi, Yehuwa menasihati kamu, ”Ingatlah Penciptamu yang Agung di masa mudamu.” (Pkh. 12:1) Memang, itu tidak selalu mudah, tapi kamu bisa melakukannya. Dengan bantuan Allah, kamu akan berhasil sepanjang hidupmu, bukan hanya selama kamu masih muda. Supaya kita lebih memahami hal ini, mari kita bahas apa yang membantu orang Israel berhasil masuk ke Negeri yang Dijanjikan dan apa yang membantu Daud mengalahkan Goliat.
4, 5. Apa yang bisa kita pelajari dari cara orang Israel mengalahkan orang Kanaan dan cara Daud mengalahkan Goliat? (Lihat gambar di awal artikel.)
4 Saat orang Israel hampir masuk ke Negeri yang Dijanjikan, petunjuk apa yang Yehuwa berikan? Apakah Dia meminta mereka untuk menjadi tentara yang lebih baik atau berlatih berperang? Tidak! (Ul. 28:1, 2) Yehuwa meminta mereka menaati Dia dan percaya kepada-Nya. (Yos. 1:7-9) Menurut manusia, nasihat itu mungkin tidak masuk akal. Tapi, itu sebenarnya nasihat terbaik bagi orang Israel, karena Yehuwa berkali-kali membantu umat-Nya mengalahkan orang Kanaan. (Yos. 24:11-13) Ya, untuk menaati Allah, kita memang butuh iman. Tapi, iman pasti mendatangkan hasil yang bagus. Dari dulu sampai sekarang, fakta ini tidak berubah.
5 Goliat adalah prajurit yang perkasa. Tingginya hampir tiga meter, dan dia bersenjata lengkap. (1 Sam. 17:4-7) Sebaliknya, Daud hanya punya sebuah umban dan imannya kepada Allah. Orang yang tidak beriman pasti merasa bahwa Daud bodoh karena mau melawan Goliat! Tapi sebenarnya, Goliat-lah yang bodoh.—1 Sam. 17:48-51.
6. Apa yang akan kita bahas di artikel ini?
6 Di artikel sebelumnya, kita membahas empat hal yang bisa membuat hidup kita lebih bahagia dan berhasil. Kita belajar bahwa kita perlu memenuhi kebutuhan rohani, berteman dengan orang yang mengasihi Allah, menetapkan cita-cita yang menghasilkan kepuasan, dan menghargai kebebasan dari Allah. Di artikel ini, kita akan membahas empat hal itu lebih jauh. Untuk itu, mari kita perhatikan beberapa ayat di Mazmur 16.
MEMENUHI KEBUTUHAN ROHANIMU
7. (a) Seperti apakah orang yang berpikiran rohani itu? (b) Apa ’bagian’ yang Daud miliki, dan apa manfaatnya?
7 Orang yang berpikiran rohani itu beriman kepada Allah dan berusaha melihat semuanya dari sudut pandang Allah. Dia mencari bimbingan Yehuwa dan bertekad untuk menaati Dia. (1 Kor. 2:12, 13) Salah satu contoh orang yang rohani adalah Daud. Dia bernyanyi, ”Melayani Yehuwa adalah bagianku.” (Mz. 16:5) Daud bersyukur karena bisa melayani Yehuwa dan bersahabat dengan-Nya. Daud juga berlindung kepada-Nya. (Mz. 16:1) Apa manfaatnya? Dia menulis, ”Diriku sangat bahagia.” Bagi Daud, persahabatannya dengan Yehuwa adalah hal yang paling membuat dia bahagia!—Baca Mazmur 16:9, 11.
8. Apa saja yang bisa membuat hidupmu benar-benar memuaskan?
8 Orang yang mengejar uang atau kesenangan tidak akan benar-benar bahagia seperti Daud. (1 Tim. 6:9, 10) Seorang saudara di Kanada mengatakan, ”Yang bisa membuat kita benar-benar puas bukan apa yang kita dapatkan dalam hidup ini, tapi apa yang kita berikan kepada Allah Yehuwa, Sumber setiap pemberian yang baik.” (Yak. 1:17) Kalau kamu memperkuat iman kepada Yehuwa dan melayani-Nya, hidupmu akan benar-benar bermakna dan memuaskan. Jadi, bagaimana kamu bisa memperkuat iman? Kamu perlu meluangkan waktu bersama Yehuwa dengan membaca Firman-Nya, mengamati ciptaan-Nya yang indah, dan memikirkan sifat-sifat-Nya, termasuk kasih-Nya kepadamu.—Rm. 1:20; 5:8.
9. Bagaimana kamu bisa dibentuk oleh Firman Allah?
9 Seperti seorang ayah yang pengasih, Allah kadang menunjukkan kasih-Nya dengan mengoreksi kita saat dibutuhkan. Sewaktu dikoreksi oleh Yehuwa, Daud menghargainya dan berkata, ”Aku akan memuji Yehuwa, yang menasihati aku. Di malam hari pun pikiranku yang terdalam mengoreksi aku.” (Mz. 16:7) Daud merenungkan pandangan Allah dan berusaha menirunya. Dia mau dibentuk oleh pandangan Allah, maksudnya diubah menjadi orang yang lebih baik. Dengan meniru Daud, kamu akan semakin menyayangi Allah, ingin menyenangkan Dia, dan menjadi orang Kristen yang matang. Seorang saudari bernama Christin berkata bahwa saat dia melakukan riset dan merenungkan apa yang dia baca, dia merasa bahwa Yehuwa menulis semua itu khusus untuknya!
10. Menurut Yesaya 26:3, apa manfaatnya kalau kamu berpikiran rohani?
10 Kalau kamu berpikiran rohani, kamu akan punya pandangan yang sama dengan Allah tentang dunia ini dan masa depan. Mengapa Yehuwa memberikan pengetahuan dan pemahaman yang luar biasa ini kepadamu? Karena Dia ingin kamu tahu apa yang terpenting dalam hidup, membuat keputusan yang bijak, dan menantikan masa depan dengan yakin! (Baca Yesaya 26:3.) Seorang saudara bernama Joshua, yang tinggal di Amerika Serikat, mengatakan bahwa kalau kita dekat dengan Yehuwa, kita akan tahu mana yang penting dan mana yang tidak terlalu penting.
DAPATKAN TEMAN-TEMAN SEJATI
11. Teman seperti apa yang Daud pilih?
11 Baca Mazmur 16:3. Daud tahu bagaimana caranya mendapatkan teman-teman sejati. Dia memilih teman yang juga menyayangi Yehuwa, dan ini membuat dia sangat bahagia. Dia menyebut teman-temannya sebagai ”orang-orang suci” karena mereka berusaha mengikuti standar moral Yehuwa. Pemazmur lain juga merasakan hal yang sama. Dia menulis, ”Aku berteman dengan semua orang yang menghormati-Mu dan yang menjalankan arahan-Mu.” (Mz. 119:63) Seperti yang kita bahas di artikel sebelumnya, kamu juga bisa mendapatkan banyak teman yang menyayangi dan menaati Yehuwa. Dan ingatlah, teman-temanmu tidak harus seumur denganmu.
12. Mengapa Daud dan Yonatan bersahabat?
12 Daud tidak hanya mencari teman yang seumur dengannya. Bisakah kamu menyebutkan nama salah satu sahabat Daud? Kamu mungkin ingat tentang Yonatan. Dalam Alkitab, persahabatan antara Daud dan Yonatan adalah salah satu persahabatan yang paling menyentuh hati. Tapi, tahukah kamu bahwa umur Yonatan sekitar 30 tahun lebih tua daripada Daud? Mengapa mereka bisa bersahabat? Karena mereka sama-sama beriman kepada Allah. Mereka juga saling merespek dan mengagumi sifat-sifat baik satu sama lain. Misalnya, mereka sama-sama berani melawan musuh Allah.—1 Sam. 13:3; 14:13; 17:48-50; 18:1.
13. Untuk mendapatkan banyak teman, apa yang bisa kamu lakukan? Berikan contoh.
13 Seperti Daud dan Yonatan, kita akan bahagia jika kita berteman dengan orang-orang yang menyayangi Yehuwa dan beriman kepada-Nya. Kiera, yang telah bertahun-tahun melayani Allah, mengatakan, ”Saya berteman dengan saudara-saudari dari seluruh dunia, yang berasal dari banyak latar belakang dan budaya.” Kalau kamu melakukan hal yang sama, kamu akan merasakan bahwa Alkitab dan kuasa kudus membuat semua penyembah Yehuwa di seluruh dunia menjadi satu keluarga.
TETAPKAN CITA-CITA YANG MENGHASILKAN KEPUASAN
14. (a) Bagaimana kita bisa menetapkan cita-cita yang menghasilkan kepuasan? (b) Apa yang dikatakan beberapa anak muda tentang cita-cita mereka?
14 Baca Mazmur 16:8. Bagi Daud, melayani Allah adalah hal yang terpenting. Saat kamu menetapkan cita-cita, tirulah Daud dan selalu pikirkan apa yang Yehuwa inginkan. Dengan begitu, hidupmu akan memuaskan. Seorang saudara bernama Steven berkata, ”Saya puas karena mengejar suatu cita-cita, meraihnya, dan melihat hal-hal yang berhasil saya tingkatkan.” Seorang saudara muda dari Jerman yang sekarang melayani di negeri lain berkata, ”Waktu saya tua nanti dan mengenang hidup saya, saya tidak mau merasa bahwa semua yang saya lakukan itu cuma untuk diri sendiri.” Apakah kamu seperti saudara itu? Kalau ya, gunakan kemampuan dan bakatmu untuk memuliakan Allah dan membantu orang lain. (Gal. 6:10) Tetapkan cita-cita rohani, lalu berdoalah agar Yehuwa membantu kamu meraihnya. Yehuwa senang menjawab doa seperti itu!—1 Yoh. 3:22; 5:14, 15.
15. Apa saja cita-cita yang bisa kamu tetapkan? (Lihat kotak ”Cita-Cita yang Bisa Kamu Miliki”.)
15 Apa beberapa cita-cita yang bisa kamu miliki? Mungkin, kamu bisa memberikan komentar di perhimpunan dengan kata-katamu sendiri. Atau, kamu bisa bercita-cita untuk menjadi perintis atau melayani di Betel. Kamu juga bisa belajar bahasa lain supaya kamu bisa mengabar kepada lebih banyak orang. Barak, seorang saudara muda yang melayani sepenuh waktu, mengatakan, ”Saat bangun setiap pagi, saya tahu kalau saya akan memberikan seluruh tenaga saya untuk Yehuwa. Tidak ada hal lain yang membuat saya sepuas ini.”
HARGAILAH KEBEBASAN YANG ALLAH BERIKAN KEPADAMU
16. Bagaimana Daud memandang hukum dan prinsip Yehuwa, dan apa alasannya?
16 Baca Mazmur 16:2, 4. Seperti yang kita pelajari di artikel sebelumnya, hukum dan prinsip Allah mengajar kita untuk mencintai apa yang baik dan membenci apa yang buruk. Hasilnya, kita bisa benar-benar bebas. (Am. 5:15) Daud berkata bahwa Yehuwa adalah ”Sumber kebaikan” baginya. Semua yang Yehuwa lakukan itu baik, dan semua hal baik yang kita miliki berasal dari Dia. Daud berupaya keras untuk meniru Allah dan menyukai apa yang Yehuwa sukai. Tapi, Daud juga belajar untuk membenci apa yang Yehuwa benci. Ini termasuk penyembahan berhala, maksudnya menyembah seseorang atau sesuatu selain Yehuwa. Penyembahan berhala merendahkan manusia dan memberikan kemuliaan kepada seseorang atau sesuatu. Padahal, Yehuwa-lah yang seharusnya kita muliakan.—Yes. 2:8, 9; Why. 4:11.
17, 18. (a) Apa yang Daud katakan tentang akibat buruk dari ibadah palsu? (b) Apa yang membuat orang-orang sekarang mengalami ”banyak sekali derita”?
17 Pada zaman Alkitab, perbuatan cabul sering menjadi bagian dari ibadah palsu. (Hos. 4:13, 14) Banyak orang menyukai ibadah palsu karena mereka senang berbuat cabul. Apakah ibadah seperti itu membuat mereka bahagia? Sama sekali tidak! Daud berkata bahwa orang yang menyembah dewa-dewi mengalami ”banyak sekali derita”. Mereka bahkan mengorbankan anak mereka bagi dewa-dewi! (Yes. 57:5) Yehuwa membenci kekejaman mereka. (Yer. 7:31) Seandainya kamu hidup di zaman itu, kamu pasti bersyukur kalau orang tuamu menyembah Yehuwa!
18 Sekarang, banyak agama palsu mengizinkan perbuatan cabul, termasuk seks dengan sesama jenis. Orang yang biasa berbuat cabul mungkin merasa dirinya bebas, tapi sebenarnya mereka mengalami ”banyak sekali derita”. (1 Kor. 6:18, 19) Apakah kamu juga melihat hal itu? Jadi anak muda, dengarkanlah Bapakmu yang di surga. Carilah bukti-bukti agar kamu yakin bahwa menaati Yehuwa itu bermanfaat. Pikirkan apa saja akibat buruk dari perbuatan cabul. Kamu akan sadar bahwa kesenangan sementara itu tidak sebanding dengan akibatnya. (Gal. 6:8) Joshua, yang disebutkan sebelumnya, berkata, ”Memang, kita bisa menentukan cara kita menggunakan kebebasan kita. Tapi kalau kita menyalahgunakan kebebasan itu, kita tidak akan merasa puas.”
19, 20. Berkat apa saja yang akan anak muda dapatkan kalau beriman dan menaati Yehuwa?
19 Yesus berkata, ”Kalau kalian terus menyimpan kata-kata saya, kalian benar-benar murid saya. Kalian akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan membebaskan kalian.” (Yoh. 8:31, 32) Karena Yehuwa, kita bisa punya pengetahuan dan dibebaskan dari pengaruh agama palsu serta takhayul. Di masa depan, kita juga akan mendapat ”kemerdekaan yang mulia seperti yang dimiliki anak-anak Allah”. (Rm. 8:21) Bahkan sekarang, kalau kamu mengikuti ajaran Kristus, kamu bisa menikmati sebagian dari kemerdekaan itu. Kamu akan ”mengetahui kebenaran”, bukan hanya karena mempelajarinya, tapi juga karena menjalankannya!
20 Anak muda, hargailah kebebasan yang Allah berikan kepadamu. Gunakan kebebasan itu dengan bijaksana. Dengan begitu, kamu bisa membuat keputusan yang akan membantu kamu memiliki masa depan yang terbaik. Seorang saudara muda berkata, ”Kalau kita menggunakan kebebasan dengan bijak sejak muda, kita akan lebih siap untuk membuat keputusan yang lebih besar, seperti memilih pekerjaan atau memutuskan apakah akan menikah atau melajang selama suatu waktu.”
21. Bagaimana kamu bisa memiliki ”kehidupan yang sebenarnya”?
21 Di dunia yang akan berakhir ini, kehidupan senyaman apa pun tidak akan bertahan lama. Tidak ada orang yang tahu seperti apa kehidupan mereka besok. (Yak. 4:13, 14) Jadi, kamu harus membuat pilihan-pilihan yang bisa membantumu hidup di dunia baru Allah, atau memiliki ”kehidupan yang sebenarnya”. (1 Tim. 6:19) Yehuwa tidak memaksa siapa pun untuk melayani Dia. Setiap orang bebas memilih. Jadi, mendekatlah kepada Yehuwa setiap hari agar kamu bisa bersahabat dengan-Nya. Hargailah ”hal-hal baik” yang Yehuwa berikan kepadamu. (Mz. 103:5) Dan yakinlah, Yehuwa bisa membuatmu ”sangat gembira” dan ”bahagia selamanya”!—Mz. 16:11.
-