-
Siapakah Mereka?Saksi-Saksi Yehuwa—Siapakah Mereka? Apa yang Mereka Percayai?
-
-
Siapakah Mereka?
SAKSI-SAKSI YEHUWA berkeinginan tulus agar Saudara mengenal mereka dengan lebih baik lagi. Mungkin, Saudara pernah bertemu dengan Saksi-Saksi yang bertetangga dengan Saudara dan yang menjadi rekan sekerja Saudara, atau sewaktu Saudara sedang melakukan kegiatan sehari-hari lainnya. Saudara mungkin pernah melihat mereka sedang menawarkan majalah kepada orang-orang. Atau, Saudara mungkin pernah bercakap-cakap sejenak dengan mereka sewaktu mereka berkunjung ke rumah Saudara.
Sesungguhnya, Saksi-Saksi Yehuwa menaruh minat kepada Saudara dan kesejahteraan Saudara. Mereka ingin menjadi teman Saudara dan menceritakan lebih banyak tentang siapa mereka, apa yang mereka percayai, bagaimana mereka diorganisasi, serta bagaimana perasaan mereka terhadap umat manusia dan dunia tempat kita semua hidup. Untuk itu, mereka mempersiapkan brosur ini bagi Saudara.
Pada dasarnya, Saksi-Saksi Yehuwa adalah orang-orang biasa. Mereka tak luput dari problem—ekonomi, kesehatan, emosi. Mereka pun tak luput dari kesalahan, karena mereka bukanlah manusia sempurna, bukan pula manusia terilham. Tetapi, mereka berupaya menarik pelajaran dari pengalaman dan mempelajari Alkitab dengan rajin agar dapat memperbaiki diri. Mereka membaktikan diri kepada Allah untuk melakukan kehendak-Nya, dan mereka mengerahkan diri untuk menunaikan pembaktian itu. Dalam segala kegiatan, mereka mencari bimbingan Firman Allah dan roh kudus-Nya.
Bagi mereka, sungguh penting untuk mendasarkan kepercayaan mereka pada Alkitab, bukan pada pendapat-pendapat rekaan manusia ataupun kredo-kredo agama. Mereka sependapat dengan rasul Paulus yang di bawah ilham menyatakan, ”Biarlah Allah didapati benar, meskipun setiap orang didapati pendusta.” (Roma 3:4, Terjemahan Dunia Barua) Sehubungan dengan ajaran-ajaran yang diakui sebagai kebenaran Alkitab, Saksi-Saksi sangat setuju dengan pendirian orang-orang Berea ketika mendengarkan kesaksian rasul Paulus, ”Mereka menerima firman dengan kegairahan pikiran yang sangat besar, dan setiap hari, mereka memeriksa Tulisan-Tulisan Kudus dengan teliti untuk mengetahui apakah hal-hal itu benar demikian.” (Kisah 17:11) Saksi-Saksi Yehuwa percaya bahwa semua ajaran agama harus diuji dahulu kebenarannya dengan menggunakan Tulisan-Tulisan Kudus yang terilham, entah ajaran itu dikemukakan oleh mereka sendiri atau oleh pihak lain. Mereka mengundang Saudara—mengimbau Saudara—untuk berbuat demikian saat berdiskusi bersama mereka.
Dengan demikian, jelaslah bahwa Saksi-Saksi Yehuwa mempercayai Alkitab sebagai Firman Allah. Mereka percaya bahwa ke-66 buku dalam Alkitab benar-benar terilham dan saksama dalam hal sejarah. Bagian yang umumnya disebut Perjanjian Baru mereka sebut sebagai Kitab-Kitab Yunani Kristen, sedangkan Perjanjian Lama mereka sebut Kitab-Kitab Ibrani. Mereka menggunakan sepenuhnya Kitab-Kitab Yunani maupun Kitab-Kitab Ibrani serta memahaminya secara harfiah kecuali bila terdapat ungkapan atau latar belakang yang jelas-jelas bersifat lambang atau simbolis. Mereka memahami bahwa banyak nubuat Alkitab sudah tergenap, ada pula yang sedang digenapi, dan selebihnya masih menantikan saat penggenapannya.
NAMA MEREKA
Saksi-Saksi Yehuwa? Itulah nama yang mereka sandang. Nama itu mempunyai makna yang deskriptif, menunjukkan bahwa mereka memberikan kesaksian tentang Yehuwa, Keilahian-Nya, dan maksud-tujuan-Nya. ”Allah”, ”Tuhan”, dan ”Pencipta”—seperti halnya ”Presiden”, ”Raja”, dan ”Jenderal”—adalah gelar dan dapat disandang oleh beberapa tokoh sekaligus. Akan tetapi, ”Yehuwa” adalah nama pribadi dan merujuk kepada Allah Yang Mahakuasa dan Pencipta alam semesta. Ini diperlihatkan dalam Mazmur 83:19 menurut terjemahan Klinkert, ”Supaya diketahuinya, bahwa Engkau sendiri jua dengan namaMu Hua Allah yang Mahatinggi atas seluruh bumi ini.”
Nama Yehuwa (atau Yahweh, seperti yang digunakan dalam terjemahan Katolik Roma Jerusalem Bible dan yang digunakan oleh para pakar) dimuat hampir 7.000 kali dalam salinan asli Kitab-Kitab Ibrani. Kebanyakan Alkitab tidak memuat nama itu, tetapi menggantinya dengan sebutan ”Allah” atau ”Tuhan”. Meskipun demikian, bahkan dalam Alkitab semacam ini pun kita biasanya dapat mengetahui di mana letak nama Yehuwa menurut salinan asli Kitab-Kitab Ibrani, karena di ayat-ayat tersebut kata penggantinya ditulis dalam huruf besar, seperti: ALLAH, TUHAN. Beberapa terjemahan modern menggunakan nama Yehuwa atau Yahweh. Oleh karena itu, Terjemahan Dunia Baru menuliskan Yesaya 42:8 sebagai berikut, ”Akulah Yehuwa. Itulah namaku.”
Catatan Alkitab yang menjadi dasar nama Saksi-Saksi Yehuwa adalah Yesaya pasal 43. Dalam catatan itu, dunia ini diumpamakan sebagai ruang persidangan: Allah-allah dari bangsa-bangsa dipersilakan untuk mengajukan saksi-saksinya guna membuktikan keadilbenaran kasus-kasus yang mereka kemukakan atau untuk mendengarkan saksi-saksi di pihak Yehuwa dan mengakui kebenaran. Di catatan itu, Yehuwa mengatakan kepada umat-Nya, ”’Kamulah saksi-saksiku,’ demikian ucapan Yehuwa, ’hambaku yang telah kupilih, supaya kamu mengenal dan beriman kepadaku, dan agar kamu mengerti bahwa aku adalah Pribadi yang sama. Sebelum aku tidak ada Allah yang dibentuk, dan setelah aku tetap tidak ada yang lain. Aku—akulah Yehuwa, dan selain aku, tidak ada juru selamat lain.’”—Yesaya 43:10, 11.
Allah Yehuwa telah memiliki saksi-saksi di bumi ribuan tahun sebelum Kristus lahir. Setelah Ibrani pasal 11 menyebutkan sederetan orang beriman, Ibrani 12:1 mengatakan, ”Maka, karena kita mempunyai begitu banyak saksi bagaikan awan yang mengelilingi kita, biarlah kita juga menanggalkan setiap beban dan dosa yang dengan mudah menjerat kita, dan biarlah kita berlari dengan tekun dalam perlombaan yang ditetapkan bagi kita.” Yesus berkata di hadapan Pontius Pilatus, ”Untuk inilah aku dilahirkan, dan untuk inilah aku datang ke dunia, agar aku memberikan kesaksian tentang kebenaran.” Ia disebut ”saksi yang setia dan benar”. (Yohanes 18:37; Penyingkapan [Wahyu] 3:14) Yesus memberi tahu murid-muridnya, ”Kamu akan menerima kuasa pada waktu roh kudus datang ke atasmu, dan kamu akan menjadi saksiku di Yerusalem maupun di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke bagian yang paling jauh di bumi.”—Kisah 1:8.
Oleh karena itu, dewasa ini, kira-kira 6.000.000 orang pemberita kabar baik Kerajaan Yehuwa di bawah kepemimpinan Yesus Kristus di lebih dari 230 negeri merasa layak menyandang nama Saksi-Saksi Yehuwa.
-
-
Perkembangan dan Pertumbuhan Mereka pada Zaman ModernSaksi-Saksi Yehuwa—Siapakah Mereka? Apa yang Mereka Percayai?
-
-
Perkembangan dan Pertumbuhan Mereka pada Zaman Modern
SEJARAH modern Saksi-Saksi Yehuwa bermula lebih dari seratus tahun yang lalu. Pada awal tahun 1870-an, terbentuklah sebuah kelompok belajar Alkitab yang sederhana di Allegheny, Pennsylvania, AS, yang sekarang menjadi bagian dari Pittsburgh. Charles Taze Russell adalah pelopor utama kelompok belajar tersebut. Pada bulan Juli 1879, terbitlah edisi pertama majalah Zion’s Watch Tower and Herald of Christ’s Presence. Pada tahun 1880, sejumlah sidang telah terbentuk di negara-negara bagian di sekitarnya yang berpangkal dari kelompok belajar Alkitab yang beranggotakan sedikit orang ini. Pada tahun 1881, dibentuklah Zion’s Watch Tower Tract Society dan pada tahun 1884, organisasi itu dijadikan badan hukum, dengan Russell sebagai presidennya. Nama Lembaga itu kemudian berganti menjadi Watch Tower Bible and Tract Society (Lembaga Alkitab dan Risalah Menara Pengawal). Banyak anggotanya memberikan kesaksian dari rumah ke rumah menawarkan bacaan-bacaan Alkitab. Lima puluh orang melakukan pekerjaan ini sepenuh waktu pada tahun 1888—sekarang, pemberita sepenuh waktu di seluruh dunia rata-rata berjumlah 700.000 orang.
Pada tahun 1909, pekerjaan Lembaga ini mulai bertaraf internasional dan kantor pusatnya dipindahkan ke lokasinya yang sekarang di Brooklyn, New York. Khotbah-khotbah tercetak dimuat dalam surat-surat kabar dan pada tahun 1913, khotbah-khotbah ini telah dicetak dalam empat bahasa di ribuan surat kabar di Amerika Serikat, Kanada, dan Eropa. Buku, buku kecil, dan risalah telah disiarkan dalam jumlah ratusan juta.
Pada tahun 1912, proyek ”Drama-Foto Penciptaan” mulai digarap. Melalui slide dan film bersuara, dikisahkanlah awal-mula penciptaan bumi hingga akhir Pemerintahan Seribu Tahun Kristus. Drama-Foto mulai dipertunjukkan pada tahun 1914, dengan 35.000 penonton setiap hari. Drama-Foto merupakan cikal bakal film bersuara.
TAHUN 1914
Zaman yang kritis semakin dekat. Pada tahun 1876, siswa Alkitab Charles Taze Russell menyumbangkan sebuah artikel berjudul ”Zaman Orang Kafir: Kapankah Berakhir?” untuk majalah Bible Examiner bulan Oktober, yang diterbitkan di Brooklyn, New York, yang pada halaman 27 dikatakan, ”Tujuh masa akan berakhir pada tahun 1914 M.” Zaman Orang Kafir adalah suatu periode waktu yang diistilahkan di terjemahan Alkitab lainnya sebagai ”waktu yang ditetapkan bagi bangsa-bangsa”. (Lukas 21:24) Memang, tidak semua peristiwa yang mereka harapkan akan terjadi pada tahun 1914 benar-benar terjadi, namun tahun tersebut menandai akhir dari Zaman Orang Kafir dan merupakan tahun yang sangat penting. Banyak sejarawan dan komentator setuju bahwa tahun 1914 merupakan titik balik dalam sejarah umat manusia. Ini dibuktikan dalam kutipan-kutipan berikut ini:
”Tahun terakhir yang sepenuhnya ’normal’ dalam sejarah adalah 1913, setahun sebelum Perang Dunia I mulai.”—Tajuk rencana Times-Herald, Washington, D.C., 13 Maret 1949.
”Lambat laun, periode 75 tahun dari tahun 1914 hingga 1989, yang mencakup dua perang dunia dan perang dingin, semakin dipandang oleh para sejarawan sebagai suatu babak tersendiri, suatu periode yang unik manakala sebagian besar dunia sedang berperang, memulihkan diri dari perang, atau sedang mempersiapkan perang.”—The New York Times, 7 Mei 1995.
”Seluruh dunia benar-benar hancur pada Perang Dunia I dan kita masih belum tahu alasannya. Sebelum itu, orang mengira bahwa utopia (gambaran tentang sistem sosial-politik yang sempurna) telah terbentang di hadapan mata. Ada perdamaian dan kemakmuran. Kemudian, segalanya hancur. Sejak itu, kita berada dalam keadaan mati suri . . . Jumlah korban tewas di abad ini jauh melebihi abad-abad sebelumnya sepanjang sejarah.”—Dr. Walker Percy, American Medical News, 21 November 1977.
Lebih dari 50 tahun setelah 1914, Konrad Adenauer, negarawan Jerman menulis, ”Keamanan dan ketenangan telah lenyap dari kehidupan manusia sejak tahun 1914.”—The West Parker, Cleveland, Ohio, 20 Januari 1966.
Presiden pertama Lembaga, C. T. Russell, meninggal pada tahun 1916 dan digantikan pada tahun berikutnya oleh Joseph F. Rutherford. Banyak perubahan terjadi. Majalah pendamping The Watchtower (Menara Pengawal), yaitu The Golden Age (Zaman Keemasan), diperkenalkan. (Sekarang disebut Awake! [Sedarlah!] yang bertiras lebih dari 20.000.000 eksemplar dalam lebih dari 80 bahasa.) Kesaksian dari rumah ke rumah semakin digiatkan. Untuk membedakan diri dari denominasi-denominasi Susunan Kristen, pada tahun 1931 orang-orang Kristen ini menggunakan nama Saksi-Saksi Yehuwa. Nama ini berdasarkan Yesaya 43:10-12.
Radio digunakan secara luas pada tahun 1920-an dan 1930-an. Pada tahun 1933, Lembaga telah menggunakan 403 stasiun radio untuk memancarluaskan khotbah-khotbah Alkitab. Kemudian, peranan radio lambat laun digantikan dengan menggiatkan kunjungan dari rumah ke rumah oleh Saksi-Saksi, menggunakan fonograf portabel dan rekaman khotbah-khotbah Alkitab. Pengajaran Alkitab di rumah mulai diberikan kepada siapa pun yang berminat mempelajari kebenaran Alkitab.
KEMENANGAN DI PENGADILAN
Selama tahun 1930-an dan 1940-an, terjadi banyak penangkapan atas Saksi-Saksi karena melakukan pekerjaan ini, dan mereka pun bertarung di meja hijau guna memperjuangkan kebebasan untuk berbicara, mencetak publikasi, berhimpun, dan beribadat. Di Amerika Serikat, setelah naik banding dari pengadilan yang lebih rendah, Saksi-Saksi memenangkan 43 kasus di Mahkamah Agung Amerika Serikat. Selain itu, mereka pun memperoleh vonis yang menguntungkan di mahkamah-mahkamah agung di negeri-negeri lain. Tentang kemenangan demi kemenangan di pengadilan ini, Profesor C. S. Braden, dalam bukunya These Also Believe, mengatakan tentang Saksi-Saksi, ”Mereka telah banyak berjasa dalam menegakkan demokrasi, dengan berjuang mempertahankan hak-hak sipil mereka, karena dalam pertarungan mereka, mereka telah berbuat banyak untuk melindungi hak-hak tersebut bagi setiap kelompok minoritas di Amerika.”
PROGRAM PELATIHAN KHUSUS
J. F. Rutherford meninggal pada tahun 1942 dan tugasnya selaku presiden digantikan oleh N. H. Knorr. Suatu program pelatihan terpadu dimulai. Pada tahun 1943, dibentuklah sebuah sekolah pelatihan khusus bagi para utusan injil dengan nama Sekolah Alkitab Gilead Menara Pengawal. Sejak saat itu, para lulusan sekolah ini telah diutus ke negeri-negeri di seluruh dunia. Sidang-sidang baru dibentuk di negeri-negeri yang belum memiliki sidang, dan kantor-kantor cabang dibentuk di seluruh dunia, yang sekarang berjumlah lebih dari 100. Secara berkala, diselenggarakan penataran-penataran khusus untuk melatih para penatua, para relawan di kantor-kantor cabang, dan para pemberita sepenuh waktu (sebagai perintis) dalam pekerjaan kesaksian. Berbagai jenis pendidikan khusus bagi para rohaniwan ini diadakan di pusat pendidikan di Patterson, New York.
N. H. Knorr meninggal pada tahun 1977. Salah satu perubahan dalam bidang pengorganisasian yang sempat ditanganinya sebelum ia meninggal adalah penambahan jumlah anggota Badan Pimpinan, yang berlokasi di kantor pusat sedunia di Brooklyn. Pada tahun 1976, tanggung jawab administrasi dibagi dan ditugaskan kepada berbagai panitia yang terdiri dari para anggota Badan Pimpinan, yang kesemuanya telah berpengalaman sebagai rohaniwan selama puluhan tahun.
PERLUASAN FASILITAS PERCETAKAN
Sejarah Saksi-Saksi Yehuwa pada zaman modern sarat dengan peristiwa-peristiwa dramatis. Dari satu kelompok kecil pelajar Alkitab di Pennsylvania pada tahun 1870, Saksi-Saksi telah berkembang hingga tahun 2001 ini menjadi kira-kira 90.000 sidang di seluruh dunia. Pada mulanya, semua lektur dicetak oleh perusahaan komersial; kemudian, pada tahun 1920, Saksi-Saksi mencetak beberapa lekturnya di gedung-gedung percetakan sewaan. Namun sejak tahun 1927 dan seterusnya, semakin banyak lektur mulai dihasilkan di gedung percetakan bertingkat delapan di Brooklyn, New York, milik Watchtower Bible and Tract Society of New York, Inc. Gedung ini sekarang telah diperluas hingga mencakup gedung-gedung percetakan lainnya serta sebuah kompleks perkantoran. Ada pula gedung-gedung lain yang berdekatan di Brooklyn untuk menampung para rohaniwan yang melayani secara sukarela untuk mengoperasikan fasilitas percetakan ini. Selain itu, perladangan dan percetakan dioperasikan di dekat Wallkill, di sebelah utara New York. Di sanalah majalah Menara Pengawal dan Sedarlah! dicetak dan makanan diproduksi untuk para rohaniwan yang melayani di berbagai lokasi. Setiap relawan menerima penggantian ongkos ala kadarnya untuk menutup pengeluaran insidental mereka.
KEBAKTIAN INTERNASIONAL
Pada tahun 1893, kebaktian besar pertama diselenggarakan di Chicago, Illinois, AS. Kebaktian ini dihadiri oleh 360 orang, dan sejumlah 70 orang yang dibaptis. Satu-satunya kebaktian akbar internasional diadakan di kota New York pada tahun 1958. Kebaktian itu berlokasi di Yankee Stadium serta Polo Grounds yang ketika itu masih ada. Puncak hadirinnya adalah 253.922 orang; dan jumlah yang dibaptis adalah 7.136 orang. Sejak itu, kebaktian internasional diselenggarakan dalam bentuk rangkaian kebaktian di banyak negeri. Secara keseluruhan, rangkaian-rangkaian kebaktian internasional mencakup ribuan kebaktian di negeri-negeri di seputar bumi.
[Blurb di hlm. 8]
Berjasa besar dalam menegakkan kemerdekaan sipil
[Gambar di hlm. 6]
”Menara Pengawal”, dari 6.000 eksemplar dalam satu bahasa menjadi lebih dari 22.000.000 eksemplar dalam lebih dari 132 bahasa
[Gambar di hlm. 7]
Titik balik sejarah manusia
[Gambar penuh di hlm. 10]
-
-
Apa yang Mereka Percayai?Saksi-Saksi Yehuwa—Siapakah Mereka? Apa yang Mereka Percayai?
-
-
Apa yang Mereka Percayai?
SAKSI-SAKSI YEHUWA percaya kepada Allah Yang Mahakuasa, Yehuwa, Pencipta langit dan bumi. Tiap-tiap rancangan yang luar biasa rumit di alam semesta kita ini secara masuk akal membuktikan bahwa semua itu dibuat oleh Pencipta yang mahacerdas dan mahakuasa. Seperti halnya pekerjaan seseorang mencerminkan sifat-sifatnya, demikian pula ciptaan-ciptaan Allah Yehuwa. Alkitab memberi tahu kita bahwa ”sifat-sifatnya yang tidak kelihatan . . . jelas terlihat sejak penciptaan dunia, karena sifat-sifat tersebut dipahami melalui perkara-perkara yang diciptakan”. Juga, tanpa suara atau kata-kata, ”langit menyatakan kemuliaan Allah”.—Roma 1:20; Mazmur 19:1-4.
Manusia tidak akan membuat bejana tanah liat, pesawat televisi, dan komputer tanpa tujuan. Bumi berikut tumbuh-tumbuhan dan margasatwanya jauh lebih mengagumkan. Tak terpahami oleh kita struktur tubuh manusia dengan bertriliun-triliun selnya—bahkan otak yang kita gunakan untuk berpikir sungguh menakjubkan dan tak terpahami! Jika manusia mempunyai tujuan sewaktu berupaya menciptakan penemuan yang tampaknya tidak berarti, pastilah Allah Yehuwa mempunyai maksud-tujuan sewaktu menciptakan karya-karya-Nya yang sangat menakjubkan ini! Amsal 16:4 menyatakan kebenaran ini, ”Segala sesuatu telah Yehuwa jadikan untuk maksud-tujuannya.”
Yehuwa mempunyai maksud-tujuan sewaktu Ia menciptakan bumi ini, seperti yang Ia nyatakan kepada pasangan manusia pertama, ”Beranakcuculah dan bertambah banyak dan penuhilah bumi . . . , tundukkanlah ikan-ikan di laut dan makhluk-makhluk terbang di langit dan segala makhluk hidup yang merayap di bumi.” (Kejadian 1:28) Karena tidak taat, pasangan ini gagal memenuhi bumi dengan keluarga-keluarga yang adil-benar, yang akan memelihara bumi beserta tumbuh-tumbuhan dan binatang-binatangnya dengan penuh kasih. Namun, kegagalan mereka tidak menggagalkan maksud-tujuan Yehuwa. Ribuan tahun kemudian, ada tertulis, ”Allah—yang membentuk bumi . . . menciptakannya bukan supaya kosong”. Ia ”membentuknya untuk didiami”. Bumi bukanlah untuk dihancurkan, melainkan ”bumi tetap ada”. (Yesaya 45:18; Pengkhotbah 1:4, Terjemahan Baru) Maksud-tujuan Yehuwa untuk bumi akan terwujud, ”Rancanganku akan tetap bertahan, dan segala sesuatu yang aku sukai akan kulakukan.”—Yesaya 46:10.
Oleh karena itu, Saksi-Saksi Yehuwa percaya bahwa bumi akan ada untuk selama-lamanya dan bahwa semua orang, yang hidup maupun yang mati, yang dinyatakan layak untuk maksud-tujuan Yehuwa, yakni memperindah dan menghuni bumi, akan hidup selama-lamanya di sana. Seluruh umat manusia mewarisi ketidaksempurnaan Adam dan Hawa; oleh karena itu, kita semua adalah pedosa. (Roma 5:12) Alkitab memberi tahu kita, ”Upah yang dibayarkan oleh dosa adalah kematian.” ”Yang hidup sadar bahwa mereka akan mati; tetapi orang mati, mereka sama sekali tidak sadar akan apa pun.” ”Jiwa yang berbuat dosa—jiwa itulah yang akan mati.” (Roma 6:23; Pengkhotbah 9:5; Yehezkiel 18:4, 20) Kalau begitu, bagaimana mereka dapat hidup kembali untuk turut menikmati berkat-berkat di bumi? Hanya melalui korban tebusan Kristus Yesus, karena ia mengatakan, ”Akulah kebangkitan dan kehidupan. Ia yang memperlihatkan iman akan aku, meskipun ia mati, ia akan hidup.” ”Semua orang yang di dalam makam peringatan akan mendengar suaranya lalu keluar.”—Yohanes 5:28, 29; 11:25; Matius 20:28.
Bagaimana itu semua dimungkinkan? Penjelasannya terdapat di dalam ”kabar baik kerajaan”, yang telah Yesus beritakan sewaktu ia masih berada di bumi. (Matius 4:17-23) Tetapi dewasa ini, Saksi-Saksi Yehuwa memberitakan kabar baik ini dengan cara yang sangat istimewa.
[Tabel di hlm. 13]
INTI KEPERCAYAAN SAKSI-SAKSI YEHUWA
Kepercayaan Dasar Alkitabnya
Alkitab adalah Firman Allah 2 Tim. 3:16, 17;
dan kebenaran 2 Ptr. 1:20, 21; Yoh. 17:17
Alkitab lebih dapat diandalkan Mat. 15:3; Kol. 2:8
daripada tradisi
Nama Allah adalah Yehuwa Mz. 83:18; Yes. 26:4;
Kristus adalah Putra Allah dan Mat. 3:17; Yoh. 8:42; 14:28; 20:17;
lebih rendah dari Allah 1 Kor. 11:3; 15:28
Kristus adalah ciptaan Allah Kol. 1:15; Pny. (Why.) 3:14
yang pertama
Kristus mati di tiang siksaan, Gal. 3:13; Kis. 5:30
bukan di salib
Korban tebusan Kristus Rm. 6:10; Ibr. 9:25-28
cukup sekali saja
Kristus dibangkitkan dari 1 Ptr. 3:18; Rm. 6:9;
kematian sebagai pribadi Pny. 1:17, 18
roh tak berkematian
Kehadiran Kristus adalah Yoh. 14:19; Mat. 24:3;
sebagai mahkluk roh 2 Kor. 5:16; Mz. 110:1, 2
Kita sekarang berada pada Mat. 24:3-14; 2 Tim. 3:1-5;
’akhir jaman’ Luk. 17:26-30
Kerajaan di bawah kepemimpinan Yes. 9:6, 7; 11:1-5;
Kristus akan memerintah bumi Dan 7:13, 14; Mat. 6:10
dengan keadilbenaran
dan perdamaian
Kerajaan akan mendatangkan Mz. 72:1-4;
kondisi kehidupan yang ideal Pny 7:9, 10, 13-17;
di bumi Pny 21:3, 4
Allah akan membinasakan Pny. 16:14, 16; Zef. 3:8;
sistem sekarang pada Dan. 2:44; Yes. 34:2; 55:10, 11
peperangan di Harmagedon
Orang fasik akan dilenyapkan Mat. 25:41-46; 2 Tes. 1:6-9
selama-lamanya
Orang-orang yang Allah perkenan Yoh. 3:16; 10:27, 28; 17:3;
akan menerima kehidupan abadi Mrk. 10:29, 30
Hanya ada satu jalan menuju Mat. 7:13, 14; Ef. 4:4, 5
kehidupan
Jiwa manusia musnah sewaktu Yeh. 18:4; Pkh. 9:10;
mati Mz. 6:5; 146:4; Yoh. 11:11-14
Neraka adalah kuburan umum Ayb. 14:13, Dy;
umat manusia Pny. 20:13, 14, AV (margin)
Harapan bagi orang mati adalah 1 Kor. 15:20-22;
kebangkitan Yoh. 5:28, 29; 11:25, 26
Kematian akibat dosa Adam 1 Kor. 15:26, 54;
akan ditiadakan Pny. 21:4; Yes. 25:8
Hanya suatu kawanan kecil Luk. 12:32; Pny. 14:1, 3;
sejumlah 144.000 orang yang 1 Kor. 15:40-53; Pny. 5:9, 10
pergi ke surga dan memerintah
bersama Kristus
Perjanjian baru diadakan dengan Yer. 31:31; Ibr. 8:10-13
Israel rohani
Sidang Kristus dibangun Ef. 2:20; Yes. 28:16;
di atas Kristus sendiri Mat. 21:42
Patung-patung tidak boleh Kel. 20:4, 5; Im. 26:1;
digunakan dalam ibadat 1 Kor. 10:14; Mz. 115:4-8
Spiritisme harus dijauhi Ul. 18:10-12; Gal. 5:19-21;
Setan adalah penguasa dunia 1 Yoh. 5:19; 2 Kor. 4:4;
yang tidak kelihatan Yoh. 12:31
Seorang Kristen tidak boleh 2 Kor. 6:14-17; 11:13-15;
ambil bagian dalam gerakan- Gal. 5:9; Ul. 7:1-5
gerakan antarkepercayaan
Seorang Kristen harus tetap Yak. 4:4; 1 Yoh. 2:15;
terpisah dari dunia Yoh. 15:19; 17:16
Semua hukum manusia yang Mat. 22:20, 21;
tidak bertentangan dengan 1 Ptr. 2:12; 4:15
hukum Allah harus dipatuhi
Memasukkan darah ke tubuh Kej. 9:3, 4; Im. 17:14;
melalui mulut atau pembuluh Kis. 15:28, 29
darah melanggar hukum Allah
Hukum moral Alkitab harus 1 Kor. 6:9, 10; Ibr. 13:4;
dipatuhi 1 Tim. 3:2; Ams. 5:1-23
Peringatan Sabat hanya Ul. 5:15; Kel. 31:13;
diberikan kepada orang Israel Rm. 10:4; Gal. 4:9, 10
dan berakhir bersama Kol. 2:16, 17
Hukum Musa
Golongan pemimpin agama serta Mat. 23:8-12; 20:25-27;
gelar-gelar keagamaan Ayb. 32:21, 22
tidak patut
Manusia bukan hasil evolusi Yes. 45:12; Kej. 1:27;
melainkan diciptakan Mat. 19:4
Kristus menetapkan pola yang 1 Ptr. 2:21; Ibr. 10:7;
harus diikuti dalam Yoh. 4:34; 6:38
melayani Allah
Baptisan dilakukan dengan Mrk. 1:9, 10; Yoh. 3:23;
membenamkan seluruh tubuh Kis. 19:4, 5
melambangkan pembaktian
Orang Kristen dengan senang Rm. 10:10; Ibr. 13:15;
hati memberikan kesaksian di Yes. 43:10-12
hadapan umum tentang kebenaran
Alkitab
[Gambar di hlm. 12]
BUMI . . . diciptakan oleh Yehuwa . . . dirawat oleh manusia . . . untuk didiami selama-lamanya
-
-
Kabar Baik yang Hendak Mereka SampaikanSaksi-Saksi Yehuwa—Siapakah Mereka? Apa yang Mereka Percayai?
-
-
Kabar Baik yang Hendak Mereka Sampaikan
KETIKA Yesus berada di bumi, murid-muridnya datang dan bertanya kepadanya, ”Apa yang akan menjadi tanda kehadiranmu dan tanda penutup sistem ini?” Ia menjawab bahwa akan ada peperangan yang melibatkan banyak negara, bencana kelaparan, wabah penyakit, gempa bumi, meningkatnya kejahatan, nabi-nabi palsu yang menyesatkan banyak orang, kebencian serta penindasan terhadap para pengikutnya yang sejati, dan mendinginnya kasih akan keadilbenaran dalam diri kebanyakan orang. Apabila semua itu mulai terjadi, ini menunjukkan bahwa Kristus hadir secara tak kelihatan dan bahwa Kerajaan surga sudah dekat. Itu merupakan suatu kabar—kabar baik! Oleh karena itu, Yesus menambahkan kata-kata berikut ini sebagai bagian dari tanda itu, ”Kabar baik kerajaan ini akan diberitakan di seluruh bumi yang berpenduduk sebagai suatu kesaksian kepada semua bangsa; dan kemudian akhir itu akan datang.”—Matius 24:3-14.
Pada dasarnya, peristiwa-peristiwa dunia itu sendiri memang buruk, tetapi itu semua menandakan sesuatu yang baik, yakni kehadiran Kristus. Kondisi-kondisi yang disebutkan di atas mulai nyata pada tahun 1914 yang telah dikumandangkan secara luas! Semua itu menandai berakhirnya Zaman Orang Kafir dan mulainya masa transisi dari pemerintahan manusia kepada Pemerintahan Seribu Tahun (Milenium) Kristus.
Adanya masa transisi itu ditunjukkan di Mazmur pasal yang ke-110, ayat 1 dan 2, serta Penyingkapan 12:7-12. Di sana ditunjukkan bahwa Kristus akan duduk di sebelah kanan Allah di surga sampai tiba waktunya ia menjadi raja. Kemudian, peperangan di surga akan mengakibatkan Setan dilemparkan ke bumi, mendatangkan celaka ke atas bumi, dan Kristus akan memerintah di antara musuh-musuhnya. Dituntaskannya kejahatan akan terlaksana melalui suatu ”kesengsaraan besar”, yang akan mencapai klimaksnya pada perang di Har-Magedon dan disusul oleh Pemerintahan Seribu Tahun Kristus yang penuh damai.—Matius 24:21, 33, 34; Penyingkapan 16:14-16.
”Akan tetapi, ketahuilah ini,” kata Alkitab, ”bahwa pada hari-hari terakhir akan datang masa kritis yang sulit dihadapi. Sebab orang-orang akan menjadi pencinta diri sendiri, pencinta uang, congkak, angkuh, penghujah, tidak taat kepada orang-tua, tidak berterima kasih, tidak loyal, tidak memiliki kasih sayang alami, tidak suka bersepakat, pemfitnah, tidak mempunyai pengendalian diri, garang, tidak mengasihi kebaikan, pengkhianat, keras kepala, besar kepala karena sombong, mencintai kesenangan sebaliknya daripada mengasihi Allah, berpengabdian yang saleh hanya secara lahiriah tetapi mereka tidak hidup sesuai dengan kuasanya; dan dari mereka berpalinglah.”—2 Timotius 3:1-5.
Ada yang mungkin berpendapat bahwa semua perkara ini bukanlah hal baru dalam sejarah umat manusia, namun faktanya adalah bahwa semua ini belum pernah terjadi dalam kadar yang seperti sekarang. Seperti dikatakan oleh para sejarawan dan komentator, belum pernah terjadi di bumi ini suatu era seperti tahun 1914 dan seterusnya. (Lihat halaman 7.) Bencana ini jauh lebih ekstensif dibandingkan dengan yang sudah-sudah. Lagi pula, perihal corak-corak lain dari tanda Kristus tentang hari-hari terakhir, fakta-fakta berikut ini harus dipertimbangkan: Pemberitaan seluas dunia tentang kehadiran Kristus dan Kerajaan Allah telah dilakukan dalam skala terbesar sepanjang sejarah. Penindasan akibat pengabaran yang dialami Saksi-Saksi Yehuwa merupakan yang terhebat sepanjang sejarah. Ratusan dari antara mereka dihukum mati di kamp-kamp konsentrasi Nazi. Sampai saat ini, kegiatan Saksi-Saksi Yehuwa masih dilarang di beberapa negeri, dan di negeri-negeri lain, mereka ditangkap, dipenjarakan, disiksa, dan dibunuh. Semua ini merupakan bagian dari tanda yang Yesus berikan.
Sebagaimana dinubuatkan di Penyingkapan 11:18, ”bangsa-bangsa menjadi murka” terhadap Saksi-Saksi Yehuwa yang setia, dan hal itu menunjukkan bahwa ’murka Yehuwa sendiri’ akan dinyatakan terhadap bangsa-bangsa tersebut. Ayat ini pun mengatakan bahwa Allah akan ”membinasakan orang-orang yang sedang membinasakan bumi”. Belum pernah terjadi dalam sejarah manusia saat kapasitas bumi ini untuk menunjang kehidupan sangat terancam. Akan tetapi, sekarang keadaannya berbeda! Banyak ilmuwan telah memperingatkan bahwa jika manusia terus mencemari bumi, maka bumi tidak akan dapat dihuni lagi. Tetapi, Yehuwa ’membentuk bumi untuk didiami’, dan Ia akan membinasakan pihak-pihak yang mencemari bumi sebelum mereka berhasil membinasakan bumi.—Yesaya 45:18.
BERKAT-BERKAT DI BUMI DI BAWAH KERAJAAN
Konsep bahwa manusia akan tinggal di bumi sebagai rakyat dari Kerajaan Allah mungkin kedengarannya aneh bagi banyak orang yang percaya kepada Alkitab yang merasa bahwa semua orang yang diselamatkan akan pergi ke surga. Alkitab memperlihatkan bahwa hanya sejumlah orang saja yang akan pergi ke surga, sedangkan orang-orang yang akan hidup abadi di bumi akan membentuk suatu kumpulan besar yang tak terbatas jumlahnya. (Mazmur 37:11, 29; Penyingkapan 7:9; 14:1-5) Kerajaan Allah di bawah Kristus akan memenuhi bumi dan memerintah atasnya seperti ditunjukkan dalam sebuah nubuat di buku Daniel di dalam Alkitab.
Dalam nubuat itu, Kerajaan Kristus dilambangkan dengan sebuah batu yang terlepas dari kedaulatan Yehuwa yang dilambangkan dengan gunung. Batu tersebut menimpa dan menghancurkan sebuah patung yang melambangkan bangsa-bangsa yang kuat di bumi, dan ”batu itu menimpa patung tersebut . . . menjadi gunung yang besar dan memenuhi seluruh bumi”. Nubuat itu melanjutkan, ”Pada zaman raja-raja itu, Allah yang berkuasa atas surga akan mendirikan suatu kerajaan yang tidak akan pernah binasa. Dan kerajaan itu tidak akan beralih kepada bangsa lain. Kerajaan itu akan meremukkan dan mengakhiri semua kerajaan ini, dan akan tetap berdiri sampai waktu yang tidak tertentu.”—Daniel 2:34, 35, 44.
Kerajaan ini dan harapan yang didasarkan Alkitab perihal suatu kehidupan abadi di bumi yang telah dibersihkan dan diperindah adalah hal yang hendak disampaikan oleh Saksi-Saksi Yehuwa kepada Saudara. Jutaan orang yang masih hidup sekarang dan berjuta-juta orang lainnya yang berada dalam kuburan akan berkesempatan untuk tinggal di bumi selama-lamanya. Kemudian, di bawah Pemerintahan Seribu Tahun Yesus Kristus, maksud-tujuan Yehuwa yang semula sewaktu Ia menciptakan bumi dan menaruh pasangan manusia pertama di atasnya akan terwujud. Bumi firdaus ini tidak akan pernah membosankan. Sebagaimana Adam ditugaskan untuk bekerja di taman Eden, demikian pula umat manusia akan mempunyai proyek yang penuh tantangan untuk memelihara bumi beserta kehidupan tumbuh-tumbuhan dan binatang. Mereka ”akan menikmati pekerjaan tangan mereka”.—Yesaya 65:22, Terjemahan Baru; Kejadian 2:15.
Banyak ayat dapat dirujuk untuk memperlihatkan kondisi-kondisi yang akan terjadi ketika doa yang Yesus ajarkan kepada kita berikut ini terjawab, ”Biarlah kerajaanmu datang. Biarlah kehendakmu terjadi, seperti di surga, demikian pula di atas bumi.” (Matius 6:10) Akan tetapi, ayat berikut ini sudah cukup meyakinkan, ”Aku mendengar suatu suara yang keras dari takhta itu mengatakan, ’Lihat! Kemah Allah ada di tengah-tengah umat manusia, dan ia akan berdiam bersama mereka, dan mereka akan menjadi umatnya. Dan Allah akan ada bersama mereka. Dan ia akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan kematian tidak akan ada lagi, juga tidak akan ada lagi perkabungan atau jeritan atau rasa sakit. Perkara-perkara yang terdahulu telah berlalu.’ Lalu Pribadi yang duduk di atas takhta itu mengatakan, ’Lihat! Aku membuat segala sesuatu baru.’ Juga, ia mengatakan, ’Tuliskanlah, karena perkataan ini setia dan benar.’”—Penyingkapan 21:3-5.
[Blurb di hlm. 15]
”Masa kritis yang sulit dihadapi”,
TETAPI ”kemudian akhir itu akan datang”
[Gambar di hlm. 18]
Belanda
[Gambar di hlm. 18]
Nigeria
-
-
Cara Mereka Menyampaikan Kabar Baik kepada SaudaraSaksi-Saksi Yehuwa—Siapakah Mereka? Apa yang Mereka Percayai?
-
-
Cara Mereka Menyampaikan Kabar Baik kepada Saudara
ORANG-ORANG KRISTEN diperintahkan untuk ’membuat orang-orang dari segala bangsa menjadi murid’, tetapi perintah itu tidak berarti bahwa mereka boleh menggunakan tekanan ataupun paksaan agar orang lain berpindah agama. Amanat Yesus adalah untuk ”menyampaikan kabar baik kepada orang-orang yang lembut hati”, untuk ”membalut orang yang patah hati”, untuk ”menghibur semua orang yang berkabung”. (Matius 28:19; Yesaya 61:1, 2; Lukas 4:18, 19) Saksi-Saksi Yehuwa mengupayakan semua hal tersebut dengan memberitakan kabar baik yang terdapat dalam Alkitab. Seperti nabi Yehezkiel di zaman dahulu, Saksi-Saksi Yehuwa dewasa ini berupaya mencari orang-orang yang ”berkeluh kesah dan mengerang karena semua perkara memuakkan yang dilakukan di tengah-tengahnya”.—Yehezkiel 9:4.
Cara mereka yang terkenal untuk menemukan orang-orang yang berkesusahan akibat kondisi-kondisi sekarang ini adalah dengan pergi dari rumah ke rumah. Dengan demikian, mereka membuat upaya yang positif untuk menjangkau masyarakat, seperti yang Yesus lakukan sewaktu ”ia mengadakan perjalanan dari kota ke kota dan dari desa ke desa, memberitakan dan menyatakan kabar baik tentang kerajaan Allah”. Murid-muridnya di masa awal pun melakukan hal serupa. (Lukas 8:1; 9:1-6; 10:1-9) Dewasa ini, jika keadaan memungkinkan, Saksi-Saksi Yehuwa berupaya mengunjungi tiap-tiap rumah beberapa kali setahun, berupaya berbincang-bincang dengan penghuni rumah selama beberapa menit tentang hal-hal yang menarik atau yang memprihatinkan di daerah setempat atau di dunia. Satu atau dua ayat dapat dibahas bersama-sama, dan jika penghuni rumah berminat, Saksi tersebut dapat mengatur suatu kunjungan kembali pada waktu yang cocok untuk berdiskusi lebih lanjut. Alkitab dan bacaan Alkitab akan disediakan, dan jika penghuni rumah menghendakinya, suatu pengajaran Alkitab di rumah akan diberikan dengan cuma-cuma. Jutaan pengajaran Alkitab yang bermanfaat seperti ini telah diberikan secara teratur kepada individu dan keluarga di seluruh dunia.
Cara lain untuk menyampaikan ”kabar baik tentang kerajaan” adalah melalui perhimpunan yang diadakan di Balai Kerajaan setempat. Saksi-Saksi menyelenggarakan perhimpunan di sana setiap minggu. Salah satu corak perhimpunan adalah khotbah umum yang mengangkat topik permasalahan yang sedang hangat, dilanjutkan dengan suatu pelajaran tentang suatu tema Alkitab atau tentang nubuat, dengan menggunakan majalah Menara Pengawal sebagai materi pembahasan. Corak perhimpunan lainnya berupa sekolah untuk melatih Saksi-Saksi menjadi pemberita kabar baik yang lebih cakap, diikuti oleh suatu corak perhimpunan yang membahas pekerjaan pengabaran di daerah setempat. Selain itu, seminggu sekali, Saksi-Saksi berkumpul di rumah-rumah pribadi dalam kelompok kecil untuk belajar Alkitab.
Semua corak perhimpunan ini terbuka untuk umum. Tidak ada pungutan kolekte. Semua corak perhimpunan bermanfaat bagi semua. Alkitab mengatakan, ”Marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik. Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.” Pelajaran pribadi dan riset perlu, tetapi berhimpun bersama orang-orang lain akan membuat kita bersemangat, ”Besi menajamkan besi, orang menajamkan sesamanya.”—Ibrani 10:24, 25; Amsal 27:17, Terjemahan Baru.
Saksi-Saksi juga memanfaatkan setiap kesempatan untuk membicarakan kabar baik sewaktu mereka berinteraksi dengan orang lain sehari-hari. Itu dapat berupa percakapan singkat dengan tetangga atau rekan seperjalanan dalam bus atau pesawat terbang, atau berupa perbincangan bersama teman atau sanak saudara, atau berupa diskusi bersama rekan sekerja sewaktu istirahat makan siang. Sebagian besar pekerjaan kesaksian yang Yesus lakukan semasa di bumi dilakukan dengan cara ini—sewaktu ia berjalan menyusuri pantai, duduk di lereng bukit, menghadiri jamuan makan, menghadiri pesta pernikahan, atau bepergian dengan perahu nelayan di Laut Galilea. Ia mengajar di sinagoga dan bait di Yerusalem. Di mana pun ia berada, ia mencari kesempatan untuk membicarakan Kerajaan Allah. Saksi-Saksi Yehuwa berupaya mengikuti jejaknya dalam hal ini.—1 Petrus 2:21.
MENGABAR MELALUI TELADAN
Semua cara penyampaian kabar baik tersebut tidak akan berarti bagi Saudara jika sang pemberita itu sendiri tidak menerapkan ajaran-ajaran Alkitab. Ajaran tanpa disertai perbuatan merupakan kemunafikan, dan kemunafikan agama telah membuat jutaan orang berpaling dari Alkitab. Kesalahannya bukan terletak pada Alkitab. Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi memiliki Kitab-Kitab Ibrani, tetapi Yesus mengecam mereka sebagai orang munafik. Yesus menyebutkan bahwa mereka membacakan Hukum Musa, kemudian ia berkata kepada murid-muridnya, ”Segala sesuatu yang mereka katakan kepadamu, lakukanlah dan jalankan, tetapi jangan lakukan menurut perbuatan mereka, karena mereka mengatakan tetapi tidak melakukan.” (Matius 23:3) Teladan seorang Kristen dalam menempuh jalan hidup yang benar akan lebih efektif daripada khotbah selama berjam-jam. Fakta ini dikemukakan kepada para istri Kristen yang bersuamikan pria tidak seiman, ”Mereka dapat dimenangkan tanpa perkataan melalui tingkah laku istri mereka, karena telah menjadi saksi mata dari tingkah lakumu yang murni.”—1 Petrus 3:1, 2.
Oleh karena itu, Saksi-Saksi Yehuwa berupaya merekomendasikan kabar baik kepada orang lain dengan cara ini: menjadi teladan tingkah laku Kristen yang mereka rekomendasikan kepada orang lain. Mereka berupaya ’melakukan kepada orang lain segala sesuatu yang mereka ingin orang lakukan kepada mereka’. (Matius 7:12) Mereka mengupayakan hal itu kepada semua orang, bukan hanya kepada rekan-rekan Saksi, teman, tetangga, atau sanak saudara. Karena tidak sempurna, mereka tidak selalu 100 persen berhasil. Tetapi, mereka berhasrat setulus hati untuk berbuat baik kepada semua orang, bukan hanya dengan menyampaikan kabar baik Kerajaan melainkan juga dengan mengulurkan pertolongan bila keadaan memungkinkan.—Yakobus 2:14-17.
[Gambar di hlm. 19]
Hawaii
[Gambar di hlm. 19]
Venezuela
[Gambar di hlm. 19]
Yugoslavia
[Gambar di hlm. 20]
Balai Kerajaan, dengan desain yang praktis, merupakan tempat pembahasan Alkitab
[Gambar di hlm. 21]
Dalam kehidupan keluarga, serta sewaktu berinteraksi dengan orang lain, Saksi-Saksi dengan tulus berupaya melakukan perbuatan yang mereka rekomendasikan kepada orang lain
-
-
Nilai Praktis Kabar Baik bagi MasyarakatSaksi-Saksi Yehuwa—Siapakah Mereka? Apa yang Mereka Percayai?
-
-
Nilai Praktis Kabar Baik bagi Masyarakat
DI DUNIA dewasa ini, kita sering mendengar pendapat yang mengatakan, ”Prinsip-prinsip Kekristenan tidak praktis. Prinsip-prinsip itu tidak efektif di masyarakat yang kompleks dewasa ini.” Akan tetapi, dalam suatu liputan percakapan antara pemimpin agama Hindu, Mohandas K. Gandhi, dengan mantan Gubernur India asal Inggris, Lord Irwin, terdapat pendapat yang bertolak belakang. Dilaporkan bahwa Lord Irwin menanyakan pandangan Gandhi tentang solusi permasalahan antara Inggris Raya dan India. Gandhi mengambil sebuah Alkitab dan membuka Matius pasal yang kelima dan berkata, ”Bila negara Anda dan negara saya bersatu menjalankan ajaran yang ditetapkan oleh Kristus dalam Khotbah di Gunung ini, kita tentu sudah dapat memecahkan bukan hanya problem-problem di negara kita saja, melainkan juga problem-problem di seluruh dunia.”
Khotbah tersebut menyatakan perlunya mengupayakan sifat-sifat rohani dan perlunya kita berwatak lemah lembut, pendamai, berbelaskasihan, dan cinta akan keadilbenaran. Khotbah itu bukan hanya mengecam pembunuhan, melainkan juga murka terhadap orang lain, bukan hanya mengecam perzinaan melainkan juga pikiran-pikiran yang mesum. Khotbah itu pun menentang perceraian yang tidak bertanggung jawab, yang mengakibatkan rumah tangga berantakan dan menjadikan anak-anak sebagai korbannya. Khotbah itu menasihati kita, ’Kasihilah bahkan orang-orang yang tidak menyukaimu, berikan bantuan kepada yang berkekurangan, berhentilah menghakimi orang lain dengan semena-mena, perlakukanlah orang lain seperti engkau ingin diperlakukan’. Semua nasihat ini, jika diterapkan, akan menghasilkan manfaat yang besar. Semakin banyak anggota lingkungan masyarakat yang mempraktekkannya, semakin baiklah lingkungan masyarakat itu!
Saksi-Saksi Yehuwa berhasrat membagikan pengaruh positif semacam itu. Mereka telah diajar Alkitab untuk merespek perkawinan. Anak-anak mereka dilatih menurut prinsip-prinsip yang benar. Pentingnya nilai-nilai keluarga ditandaskan. Keluarga-keluarga yang rukun merupakan suatu berkat bagi masyarakat, bahkan bagi negara. Sejarah memuat begitu banyak contoh tentang kuasa-kuasa dunia yang runtuh akibat ikatan keluarga terpecah-belah dan perbuatan amoral yang meningkat. Jika semakin banyak individu dan keluarga di lingkungan Saudara menerapkan anjuran Saksi-Saksi Yehuwa untuk mempraktekkan prinsip-prinsip Kristen, maka semakin sedikitlah kasus kenakalan remaja, perbuatan amoral, dan kejahatan di lingkungan masyarakat Saudara.
Salah satu masalah besar yang merongrong masyarakat dan negara adalah prasangka ras. Namun sebaliknya, rasul Petrus mengatakan, ”Aku menyadari bahwa Allah tidak berat sebelah, tetapi orang dari bangsa mana pun yang takut kepadanya dan mengerjakan keadilbenaran diperkenan olehnya.” Dan, Paulus menulis, ”Tidak ada orang Yahudi ataupun orang Yunani, tidak ada budak ataupun orang merdeka, tidak ada laki-laki ataupun perempuan; sebab kamu semua adalah satu dalam persatuan dengan Kristus Yesus.” (Kisah 10:34, 35; Galatia 3:28) Saksi-Saksi Yehuwa menerima pandangan ini. Orang-orang dari segala macam ras dan warna kulit hidup berdampingan dan bekerja sama di kantor pusat sedunia, di kantor-kantor cabang, dan di sidang-sidang mereka.
Di Afrika, suku-suku tertentu tidak dapat berbaur karena selalu dilanda pertikaian. Akan tetapi, dalam kebaktian Saksi-Saksi Yehuwa di sana, orang-orang dari berbagai macam suku bisa makan, tidur, dan beribadat bersama-sama dalam suasana persaudaraan yang rukun dan hangat. Para pejabat pemerintah takjub melihat hal ini. Salah satu bukti pengaruh Kekristenan sejati yang mempersatukan dikomentari oleh surat kabar New York Amsterdam News tertanggal 2 Agustus 1958. Komentar ini dinyatakan setelah mengamati kebaktian internasional yang telah disebutkan di pasal sebelumnya, yang bertempat di New York City dan dihadiri oleh lebih dari seperempat juta Saksi.
”Di mana-mana orang Negro, orang kulit putih dan orang Asia, dari segala latar belakang kehidupan dan segala penjuru dunia, bergaul dengan riang dan leluasa. . . . Saksi-Saksi yang sedang beribadat dari 120 negeri bisa bertetangga dan berhimpun bersama dengan damai, dan hal ini menunjukkan kepada masyarakat Amerika alangkah mudahnya ini dilakukan. . . . Kebaktian tersebut merupakan contoh nyata bagaimana masyarakat dapat bekerja sama dan hidup berdampingan.”
Banyak orang boleh saja mengatakan bahwa prinsip-prinsip Kekristenan tidak praktis bagi dunia modern ini. Akan tetapi, prinsip-prinsip mana lagi yang telah terbukti efektif atau yang akan terbukti efektif? Prinsip-prinsip Kristen akan sangat bermanfaat jika diterapkan di lingkungan masyarakat Saudara sekarang, dan prinsip-prinsip tersebut akan menjadi dasar untuk mempersatukan segala ’bangsa, suku, dan umat’ di seluas bumi di bawah pemerintahan Kerajaan Allah atas umat manusia.—Penyingkapan 7:9, 10.
[Blurb di hlm. 23]
Orang-orang dari segala ras dan warna kulit bekerja bersama-sama
[Blurb di hlm. 24]
Prinsip-prinsip Kekristenan memang praktis. Prinsip mana lagi yang telah terbukti efektif?
-
-
Organisasi Sedunia dan Pekerjaan MerekaSaksi-Saksi Yehuwa—Siapakah Mereka? Apa yang Mereka Percayai?
-
-
Organisasi Sedunia dan Pekerjaan Mereka
ADA beberapa tahap yang digunakan untuk mengarahkan pekerjaan kesaksian di lebih dari 230 negeri. Secara keseluruhan, pengarahan diberikan oleh Badan Pimpinan di kantor pusat sedunia di Brooklyn, New York. Badan Pimpinan mengirimkan wakil-wakilnya setiap tahun ke berbagai zona di dunia untuk mengadakan pertemuan dengan wakil-wakil kantor cabang di zona-zona tersebut. Di tiap-tiap kantor cabang, terdapat Panitia Cabang yang terdiri dari tiga sampai tujuh anggota untuk mengawasi pekerjaan di negeri-negeri yang berada di bawah tanggung jawab mereka. Beberapa kantor cabang mempunyai fasilitas percetakan, yang beberapa dari antaranya mengoperasikan mesin cetak rotari berkecepatan tinggi. Negara atau kawasan yang dilayani oleh tiap-tiap kantor cabang dibagi ke dalam satuan distrik, kemudian tiap-tiap distrik dibagi ke dalam satuan wilayah. Tiap-tiap wilayah terdiri dari sekitar 20 sidang. Seorang pengawas distrik mengunjungi wilayah-wilayah dalam distriknya secara bergilir. Dua kebaktian diselenggarakan setiap tahun untuk tiap-tiap wilayah. Terdapat juga seorang pengawas wilayah, dan ia mengunjungi tiap-tiap sidang di wilayahnya biasanya dua kali setahun, membantu Saksi-Saksi dalam bidang pengorganisasian dan pelaksanaan pekerjaan pengabaran di daerah sidang yang bersangkutan.
Sidang setempat dengan Balai Kerajaannya merupakan pusat pemberitaan kabar baik untuk lingkungan masyarakat Saudara. Daerah yang ditangani tiap-tiap sidang dibagi lagi menjadi sektor-sektor yang lebih kecil. Tiap-tiap sektor ditugaskan kepada seorang Saksi yang akan berupaya mengunjungi dan berbicara kepada orang-orang yang dijumpai di setiap rumah. Setiap sidang, yang terdiri dari beberapa orang Saksi hingga sebanyak 200 Saksi, mempunyai penatua-penatua yang dilantik untuk mengawasi berbagai tugas. Tiap-tiap pemberita kabar baik merupakan unsur penting dalam organisasi Saksi-Saksi Yehuwa. Tiap-tiap Saksi, tidak soal yang melayani di kantor pusat sedunia, di kantor cabang, atau di sidang-sidang, ambil bagian dalam pekerjaan pengabaran ini dengan menyampaikan berita tentang Kerajaan Allah kepada orang lain.
Laporan tentang kegiatan ini dikirimkan ke kantor pusat sedunia, dan laporan-laporan itu disusun dan diterbitkan dalam bentuk Buku Kegiatan. Juga, sebuah tabel diterbitkan setiap tahun dalam Menara Pengawal edisi 1 Januari. Kedua publikasi ini memberikan laporan terperinci tentang hasil-hasil yang dicapai setiap tahunnya dalam memberikan kesaksian tentang Yehuwa dan Kerajaan-Nya di bawah Yesus Kristus. Pada tahun-tahun belakangan ini, sekitar 14.000.000 Saksi dan para peminat telah menghadiri Peringatan kematian Yesus yang dirayakan setiap tahun. Saksi-Saksi Yehuwa menggunakan lebih dari 1.000.000.000 jam per tahun untuk memberitakan kabar baik dan ada lebih dari 300.000 orang yang dibaptis. Penempatan lektur telah mencapai jumlah ratusan juta eksemplar.
-
-
Pertanyaan yang Sering Diajukan para PeminatSaksi-Saksi Yehuwa—Siapakah Mereka? Apa yang Mereka Percayai?
-
-
Pertanyaan yang Sering Diajukan para Peminat
Jika Allah memang pengasih, mengapa Ia membiarkan kefasikan?
ALLAH memang membiarkan kefasikan berlangsung, dan jutaan orang di bumi sengaja mempraktekkannya. Misalnya, mereka mengobarkan perang, menjatuhkan bom ke atas anak-anak, menghanguskan bumi, dan menimbulkan bala kelaparan. Jutaan orang merokok lalu terkena kanker paru-paru, melakukan perzinaan lalu terkena penyakit kelamin, mengkonsumsi alkohol secara berlebihan lalu terkena penyakit sirosis hati, dan sebagainya. Orang-orang seperti itu tidak sepenuhnya ingin agar semua kefasikan dihentikan. Mereka hanya ingin agar hukuman atas kefasikan ditiadakan. Jika mereka menuai apa yang mereka tabur, mereka berteriak, ”Mengapa saya?” Dan, mereka menyalahkan Allah, seperti dikatakan Amsal 19:3, ”Manusia merugikan diri sendiri oleh kebodohannya, kemudian menyalahkan Tuhan atas hal itu.” (Bahasa Indonesia Sehari-hari) Dan, kalaupun Allah menghentikan perbuatan jahat mereka, mereka akan memprotes hilangnya kebebasan mereka untuk melakukan itu!
Alasan utama Yehuwa membiarkan kejahatan berlangsung adalah untuk menjawab tantangan Setan. Setan si Iblis mengatakan bahwa Allah tidak mungkin menemukan manusia di bumi yang tetap setia kepada-Nya di bawah ujian. (Ayub 1:6-12; 2:1-10) Yehuwa membiarkan Setan hidup agar ia berkesempatan membuktikan tantangannya. (Keluaran 9:16) Setan terus mendatangkan malapetaka sekarang, berupaya memalingkan manusia dari Allah seraya ia mencoba membuktikan tantangannya. (Penyingkapan 12:12) Akan tetapi, Ayub tetap memelihara integritas. Demikian pula Yesus. Juga orang Kristen sejati sekarang.—Ayub 27:5; 31:6; Matius 4:1-11; 1 Petrus 1:6, 7.
Saya ingin sekali percaya akan firdaus di bumi tempat manusia akan hidup selama-lamanya, tetapi bukankah itu terlalu muluk?
Tidaklah demikian menurut Alkitab. Firdaus tampak terlalu muluk hanya karena manusia sudah terlalu lama dikelilingi oleh kejahatan. Yehuwa menciptakan bumi dan memerintahkan agar manusia memenuhinya dengan orang-orang adil-benar yang akan memelihara flora dan faunanya serta menjaga keindahannya, bukan untuk merusaknya. (Lihat halaman 12 dan 17.) Sebenarnya, bukanlah Firdaus yang terlalu muluk, melainkan kondisi sekaranglah yang sudah terlalu memprihatinkan. Firdaus akan menggantikan itu semua.
Bagaimana saya dapat menjawab cemoohan bahwa Alkitab hanyalah mitos dan tidak ilmiah?
Iman akan janji-janji itu tidak muncul begitu saja. ”Iman timbul karena hal-hal yang didengar.” Dengan mempelajari Firman Allah, hikmat yang terkandung di dalamnya akan menjadi nyata dan iman akan bertumbuh.—Roma 10:17; Ibrani 11:1
Arkeologi Alkitab sangat meneguhkan kesaksamaan sejarah Alkitab. Sains yang jujur selaras dengan Alkitab. Fakta-fakta berikut ini sudah tertulis di dalam Alkitab lama sebelum ditemukan oleh para pakar dunia: urutan tahap pembentukan bumi, bahwa bumi itu bulat, bahwa bumi bergantung tak berpenyangga di ruang hampa, dan bahwa burung-burung bermigrasi.—Kejadian, pasal 1; Yesaya 40:22; Ayub 26:7; Yeremia 8:7.
Keterilhaman Alkitab terbukti dari tergenapnya nubuat. Daniel telah menubuatkan jauh sebelumnya tentang bangkit dan runtuhnya kuasa-kuasa dunia, serta saat kedatangan dan kematian Mesias. (Daniel, pasal 2, 8; 9:24-27) Dewasa ini, masih ada nubuat-nubuat lain yang sedang digenapi, yang membuktikan zaman sekarang sebagai ”hari-hari terakhir”. (2 Timotius 3:1-5; Matius, pasal 24) Pengetahuan tentang perkara-perkara di kemudian hari semacam itu di luar kesanggupan manusia. (Yesaya 41:23) Untuk lebih jelasnya, lihat buku Alkitab—Firman dari Allah atau dari Manusia? dan Apakah Ada Pencipta yang Mempedulikan Anda?, diterbitkan oleh Watchtower Bible and Tract Society.
Bagaimana saya dapat belajar menjawab pertanyaan berdasarkan Alkitab?
Saudara harus mempelajari Alkitab dan merenungkannya, seraya memohonkan roh Allah untuk membimbing Saudara. (Amsal 15:28; Lukas 11:9-13) ”Jika di antara kamu ada yang kekurangan hikmat,” kata Alkitab, ”biarlah ia terus meminta kepada Allah, karena dia memberi semua orang dengan murah hati dan tanpa mencela; dan itu akan diberikan kepadanya.” (Yakobus 1:5) Selain itu, terdapat pula alat-alat bantu pelajaran Alkitab yang dapat dirujuk. Biasanya, bantuan dari orang lain dibutuhkan, seperti ketika Filipus membantu seorang Etiopia. (Kisah 8:26-35) Saksi-Saksi Yehuwa memberikan pengajaran Alkitab cuma-cuma kepada para peminat di rumah mereka. Silakan Saudara memanfaatkan layanan ini.
Mengapa banyak orang menentang Saksi-Saksi Yehuwa dan menyarankan agar saya tidak belajar dengan Saksi-Saksi?
Pengabaran Yesus pun mendapat tentangan, dan ia mengatakan bahwa pengikut-pengikutnya juga akan ditentang. Ketika orang-orang mulai kagum akan pengajaran Yesus, para penentang agama menjawab dengan ketus, ”Kamu tidak disesatkan juga, bukan? Tidak seorang pun di antara penguasa-penguasa atau di antara orang-orang Farisi beriman kepadanya, bukan?” (Yohanes 7:46-48; 15:20) Banyak pihak yang menyarankan Saudara untuk tidak belajar dengan Saksi-Saksi sebenarnya adalah orang yang tidak terinformasi atau yang termakan prasangka. Terimalah pengajaran yang Saksi-Saksi berikan dan buktikan sendiri apakah pemahaman Alkitab Saudara bertambah atau tidak.—Matius 7:17-20.
Mengapa Saksi-Saksi mengunjungi orang-orang yang sudah punya agama sendiri?
Dalam melakukan pelayanan, mereka mengikuti teladan Yesus. Ia pergi kepada orang-orang Yahudi. Orang-orang Yahudi mempunyai agamanya sendiri, tetapi mereka telah berpaling dari Firman Allah dalam banyak hal. (Matius 15:1-9) Semua bangsa mempunyai agama masing-masing, apakah digolongkan sebagai Kristen ataupun non-Kristen. Sungguh amat penting bagi orang-orang untuk memeluk kepercayaan yang berpaut pada Firman Allah, dan upaya Saksi-Saksi untuk membantu mereka menemukan kepercayaan semacam itu merupakan ungkapan kasih terhadap sesama.
Apakah Saksi-Saksi percaya bahwa agama mereka sajalah yang benar?
Siapa pun yang menyikapi agamanya dengan serius tentu berpandangan bahwa agamanyalah yang benar. Kalau tidak, untuk apa ia menganutnya? Umat Kristen diperingatkan, ’Pastikanlah segala sesuatu; berpegang eratlah pada apa yang baik.’ (1 Tesalonika 5:21) Seseorang harus memastikan bahwa kepercayaannya mendapat dukungan Alkitab, karena hanya ada satu agama yang benar. Efesus 4:5 menandaskan hal ini, dengan menyebutkan ”satu Tuan, satu iman, satu pembaptisan”. Yesus tidak sependapat dengan pandangan yang bersifat liberal dan modern berikut ini, bahwa ada banyak jalan, banyak agama, dan semuanya menuju keselamatan. Sebaliknya, ia mengatakan, ”Sempitlah gerbang dan sesaklah jalan yang menuju kepada kehidupan, dan sedikit orang yang menemukannya.” Saksi-Saksi Yehuwa percaya bahwa mereka telah menemukan jalan itu. Kalau tidak, pastilah mereka akan mencari agama yang lain.—Matius 7:14.
Apakah mereka percaya bahwa hanya mereka yang akan diselamatkan?
Tidak. Jutaan orang yang pernah hidup berabad-abad yang lalu dan yang bukan Saksi-Saksi Yehuwa akan hidup kembali melalui kebangkitan dan berkesempatan untuk hidup. Banyak orang yang hidup sekarang masih berkesempatan untuk berpihak pada kebenaran dan keadilbenaran sebelum ”kesengsaraan besar”, dan mereka akan memperoleh keselamatan. Selain itu, Yesus mengatakan agar kita jangan saling menghakimi. Kita melihat penampilan luar; Allah melihat ke dalam hati. Ia melihat dengan saksama, menghakimi dengan belas kasihan. Ia telah menyerahkan hal ihwal penghakiman tersebut kepada Yesus, bukan kepada kita.—Matius 7:1-5; 24:21; 25:31.
Sumbangan macam apakah yang diharapkan dari hadirin perhimpunan Saksi-Saksi Yehuwa?
Sehubungan dengan sumbangan uang, rasul Paulus berkata, ”Hendaklah masing-masing melakukan sebagaimana yang telah ia putuskan dalam hatinya, tidak dengan enggan atau dengan terpaksa, karena Allah mengasihi pemberi yang bersukacita.” (2 Korintus 9:7) Di Balai Kerajaan dan auditorium kebaktian Saksi-Saksi Yehuwa, tidak pernah ada kolekte. Kotak-kotak sumbangan diletakkan sedemikian rupa agar setiap orang yang ingin menyumbang dapat melakukannya dengan leluasa. Tak seorang pun tahu dalam bentuk apa atau berapa yang diberikan orang lain. Ada yang dapat menyumbang lebih banyak; ada yang mungkin tidak mampu memberikan apa-apa. Yesus memperlihatkan pandangan yang benar sewaktu ia mengomentari kotak sumbangan di bait Yerusalem serta para penyumbangnya: Kerelaan serta semangat untuk memberi, itulah yang terpenting, bukan jumlah uangnya.—Lukas 21:1-4
Jika saya menjadi seorang Saksi Yehuwa, apakah saya diharapkan untuk mengabar seperti mereka?
Jika seseorang menerima banyak pengetahuan tentang bumi Firdaus di bawah Kerajaan Kristus yang telah dijanjikan itu, tentulah ia ingin membagikan pengetahuan itu kepada orang lain. Saudara pun akan berbuat demikian. Itulah hakikat kabar baik!—Kisah 5:41, 42.
Membagikan kabar baik merupakan cara penting untuk membuktikan bahwa Saudara adalah murid Yesus Kristus. Dalam Alkitab, Yesus disebut sebagai ”saksi yang setia dan benar”. Semasa di bumi, ia mengabar dan berkata, ”Kerajaan surga sudah dekat,” dan ia mengutus murid-muridnya untuk melakukan hal yang sama. (Penyingkapan 3:14; Matius 4:17; 10:7) Belakangan, Yesus memerintahkan pengikut-pengikutnya, ”Karena itu pergilah dan buatlah orang-orang dari segala bangsa menjadi murid, . . . ajarlah mereka.” Ia juga menubuatkan bahwa sebelum tiba kesudahannya, ”kabar baik kerajaan ini akan diberitakan di seluruh bumi yang berpenduduk sebagai kesaksian bagi semua bangsa”.—Matius 24:14; 28:19, 20.
Ada banyak cara untuk memberitakan kabar baik. Percakapan dengan teman dan kenalan sering kali membuka jalan untuk melakukan hal ini. Ada yang melakukannya lewat surat atau telepon. Ada pula yang mengirimkan lektur yang memuat keterangan yang tentunya diminati seorang kenalan. Agar jangan sampai ada yang terlewatkan, Saksi-Saksi pergi dari rumah ke rumah untuk membawakan berita tersebut.
Alkitab memuat undangan yang hangat ini, ”Roh dan pengantin perempuan itu terus mengatakan, ’Marilah!’ Dan siapa pun yang mendengar, biarlah ia mengatakan, ’Marilah!’ Dan siapa pun yang haus, biarlah ia datang; dan siapa pun yang ingin, biarlah ia mengambil air kehidupan dengan cuma-cuma.” (Penyingkapan 22:17) Menceritakan tentang Firdaus di bumi serta berkat-berkatnya kepada orang lain harus dilakukan dengan sukarela, timbul dari hati yang dilimpahi hasrat untuk membagikan kabar baik ini.
Kami yakin Saudara masih memiliki pertanyaan lain tentang Saksi-Saksi Yehuwa dan kepercayaan mereka. Mungkin, beberapa pertanyaan menyangkut hal-hal yang kontroversial. Kami senang menjawab pertanyaan Saudara. Mengingat keterbatasan ruang dalam brosur ini, Saudara dipersilakan mengajukan pertanyaan-pertanyaan itu kepada Saksi-Saksi setempat. Saudara dapat menjumpai mereka di perhimpunan di Balai Kerajaan, atau sewaktu mereka berkunjung ke rumah Saudara. Atau, Saudara dipersilakan mengirimkan pertanyaan-pertanyaan Saudara ke Watch Tower, menggunakan salah satu alamat yang cocok di bawah ini.
-
-
Kami Mengundang SaudaraSaksi-Saksi Yehuwa—Siapakah Mereka? Apa yang Mereka Percayai?
-
-
Kami Mengundang Saudara
Kami merasa senang dapat berbicara dengan Saudara melalui halaman-halaman brosur ini. Kami berharap Saudara senang mengetahui lebih banyak tentang Saksi-Saksi Yehuwa. Terimalah undangan untuk mengunjungi kami di Balai Kerajaan setempat. Perhatikanlah bagaimana perhimpunan kami diselenggarakan. Lihatlah bagaimana kami berupaya membagikan kepada orang lain kabar baik tentang bumi firdaus di bawah Kerajaan Kristus.
Allah telah menjanjikannya. ”Ada langit baru dan bumi baru yang kita nantikan sesuai dengan janjinya, dan keadilbenaran akan tinggal di dalamnya.” (2 Petrus 3:13) Abad demi abad telah berlalu. Masa penantian kita telah mendekati akhirnya. Kondisi dunia saat ini telah menunjukkan hal itu.
”Seraya kamu melihat hari itu mendekat,” kata rasul Paulus, ”biarlah kita memperhatikan satu sama lain untuk saling menggerakkan kepada kasih dan perbuatan yang baik, dengan tidak mengabaikan pertemuan kita.” (Ibrani 10:24, 25) Kami mengundang Saudara untuk mengindahkan nasihat Paulus tersebut dengan berhimpun bersama kami.
-