-
YeremiaPemahaman Alkitab, Jilid 2
-
-
Ketika Yehuwa berbicara kepadanya, Yeremia memperlihatkan sikap kurang percaya diri. Ia menjawab, ”Oh, Tuan Yang Berdaulat Yehuwa! Aku tidak pandai berbicara, sebab aku hanyalah seorang anak muda.” (Yer 1:6) Dari pernyataannya itu, dan dengan membandingkannya dengan keberanian serta keteguhannya selama ia melayani sebagai nabi, terlihat bahwa kekuatannya yang begitu luar biasa bukanlah karena sifat bawaan Yeremia, melainkan sesungguhnya karena ia bergantung sepenuhnya kepada Yehuwa. Ya, Yehuwa menyertai dia ”seperti orang yang sangat perkasa”, dan Yehuwa-lah yang menjadikan Yeremia ”kota berbenteng dan pilar besi dan tembok-tembok tembaga untuk menghadapi seluruh negeri ini”. (Yer 20:11; 1:18, 19) Reputasi Yeremia sebagai orang yang tabah dan berani sangatlah menonjol sehingga pada masa pelayanan Yesus di bumi ada yang mengira bahwa Yesus adalah Yeremia yang hidup kembali.—Mat 16:13, 14.
-
-
YeremiaPemahaman Alkitab, Jilid 2
-
-
Keberanian, Ketekunan, Kasih. Keberanian dan ketekunan Yeremia diimbangi oleh kasih terhadap bangsanya. Ia harus menyampaikan berita penghukuman yang keras dan vonis yang menakutkan, teristimewa kepada para imam, nabi, dan penguasa serta kepada orang-orang yang mengikuti ”haluan yang disenangi umum” dan telah memperkembangkan sikap yang ”terus-menerus tidak setia”. (Yer 8:5, 6) Namun, ia sadar bahwa tugasnya termasuk ”membangun dan menanam”. (Yer 1:10) Ia menangis karena malapetaka yang akan menimpa Yerusalem. (Yer 8:21, 22; 9:1) Buku Ratapan merupakan bukti kasih dan kepeduliannya terhadap nama Yehuwa dan terhadap umat-Nya. Walaupun menghadapi kelicikan Raja Zedekia yang pengecut dan mudah bimbang, Yeremia memohon kepadanya agar menaati suara Yehuwa dan tetap hidup. (Yer 38:4, 5, 19-23) Selain itu, Yeremia tidak menganggap diri adil-benar, tetapi ia menyertakan dirinya sewaktu mengakui kefasikan bangsanya. (Yer 14:20, 21) Setelah ia dibebaskan oleh Nebuzaradan, ia enggan meninggalkan orang-orang yang dibawa ke pembuangan di Babilon, mungkin merasa bahwa ia harus turut merasakan nasib mereka atau ingin terus melayani kebutuhan rohani mereka.—Yer 40:5.
Dalam kariernya yang panjang, Yeremia kadang-kadang merasa kecil hati dan membutuhkan jaminan Yehuwa, tetapi walaupun menghadapi kesengsaraan ia tidak lalai untuk meminta tolong kepada Yehuwa.—Yer 20.
-