-
Dukunglah Para Saudari di SidangMenara Pengawal (Edisi Pelajaran)—2020 | September
-
-
3. Bagaimana Yesus memperlakukan para wanita, dan bagaimana sikapnya kepada para wanita yang melakukan kehendak Allah?
3 Yesus memperlakukan semua wanita dengan penuh respek. (Yoh. 4:27) Tidak seperti para pemimpin agama Yahudi di zamannya, Yesus tidak pernah menganggap rendah para wanita. Sebuah buku referensi Alkitab mengomentari, ”Yesus sama sekali tidak pernah mengatakan sesuatu yang merendahkan wanita.” Yesus khususnya sangat menghargai para wanita yang melakukan kehendak Bapaknya. Dia menganggap mereka sebagai saudara perempuannya, sama seperti dia menganggap para pria yang setia sebagai saudara lelakinya.—Mat. 12:50.
4. Apa yang akan kita bahas di artikel ini?
4 Yesus selalu siap membantu saudari-saudarinya. Dia meluangkan waktu untuk mereka, menghargai mereka, dan membela mereka. Mari kita bahas apa yang bisa kita lakukan untuk meniru teladan Yesus.
-
-
Dukunglah Para Saudari di SidangMenara Pengawal (Edisi Pelajaran)—2020 | September
-
-
Seperti Yesus, kita bisa menunjukkan kepedulian kepada saudari-saudari kita yang setia (Lihat paragraf 6-9)e
6. Seperti yang diceritakan di Lukas 10:38-42, bagaimana Yesus membantu Maria dan Marta?
6 Yesus menyisihkan waktu untuk bergaul dengan saudari-saudarinya, dan dia menjadi teman sejati bagi mereka. Mari kita bahas persahabatan Yesus dengan Maria dan Marta, dua wanita yang kelihatannya masih lajang. (Baca Lukas 10:38-42.) Melalui kata-kata dan tindakannya, Yesus pasti membuat mereka merasa nyaman. Misalnya, saat Yesus diundang ke rumah mereka, Maria tidak ragu untuk duduk di dekat kaki Yesus.c Dan Marta, yang merasa kesal karena Maria tidak membantunya menyiapkan makanan, tidak ragu untuk mengungkapkan kekesalannya kepada Yesus. Pada kesempatan itu, Yesus membantu mereka belajar hal-hal yang penting. Di kesempatan lain, Yesus juga beberapa kali mengunjungi dua wanita itu dan saudara laki-laki mereka, Lazarus. Ini menunjukkan bahwa Yesus memedulikan mereka. (Yoh. 12:1-3) Karena itu, ketika Lazarus sakit keras, Maria dan Marta tidak segan untuk meminta bantuan Yesus.—Yoh. 11:3, 5.
-