PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • km 4/08 hlm. 3
  • ”Mengikuti Langkah-langkahnya dengan Saksama”

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • ”Mengikuti Langkah-langkahnya dengan Saksama”
  • Pelayanan Kerajaan Kita—2008
  • Bahan Terkait
  • ”Untuk Itulah Saya Diutus”
    ”Mari Jadilah Pengikutku”
  • Pelayanan Yang Efektif Menghasilkan Lebih Banyak Murid
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1984 (s-2)
  • Apakah Saudara Melaksanakan Pelayanan Saudara Sepenuhnya?
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa (Edisi Pelajaran)—2019
  • ”Mari Jadilah Pengikutku”
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—2009
Lihat Lebih Banyak
Pelayanan Kerajaan Kita—2008
km 4/08 hlm. 3

”Mengikuti Langkah-langkahnya dengan Saksama”

1. Bagaimana kita dapat menjadi rohaniwan yg efektif?

1 Yesus tidak mengenyam pendidikan di sekolah rabi, namun ia adalah Rohaniwan terbesar sepanjang sejarah. Syukurlah, catatan tt pelayanan Yesus telah dilestarikan demi manfaat kita. Agar kita menjadi rohaniwan atau pelayan yg efektif, kita harus ”mengikuti langkah-langkahnya dng saksama”.​—1 Ptr. 2:21.

2. Apa yg akan membantu kita memupuk kasih kpd orang-orang spt halnya Kristus?

2 Perlihatkan Kasih kpd Orang-Orang: Kepedulian yg pengasih kpd orang-orang menggugah Yesus. (Mrk. 6:30-34) Banyak orang di daerah kita ”berada dlm kesakitan” dan sangat membutuhkan kebenaran. (Rm. 8:22) Dng memikirkan keadaan mereka yg sangat parah dan minat Yehuwa yg pengasih thd mereka, kita akan termotivasi utk bertekun mengabar. (2 Ptr. 3:9) Selain itu, orang-orang lebih cenderung menanggapi berita kita jika mereka mengamati bahwa kita dng tulus memperhatikan mereka.

3. Pd kesempatan apa saja Yesus mengabar kpd orang lain?

3 Berbicara pd Setiap Kesempatan: Yesus memanfaatkan setiap kesempatan utk menceritakan kabar baik kpd orang lain. (Mat. 4:23; 9:9; Yoh. 4:7-10) Demikian pula, kita ingin selalu siap berbicara tt kebenaran sewaktu kita melakukan kegiatan sehari-hari. Ada yg selalu membawa Alkitab dan lektur agar mereka dapat memberikan kesaksian di tempat kerja, di sekolah, sewaktu dlm perjalanan dan berbelanja, dsb.

4. Bagaimana kita dapat menjadikan Kerajaan tema pengabaran kita?

4 Berfokus pd Kerajaan: Kabar baik Kerajaan adalah tema pengabaran Yesus. (Luk. 4:43) Meskipun persembahan kita tidak langsung menyebutkan tt Kerajaan, kita hendaknya selalu ingat utk membantu penghuni rumah melihat perlunya Kerajaan itu. Bahkan sewaktu menyebutkan keadaan dunia yg buruk yg menunjukkan bahwa kita hidup pd hari-hari terakhir, kita terutama ingin ”menyatakan kabar baik tt hal-hal yg baik”.​—Rm. 10:15.

5. Agar pelayanan kita efektif, apa peranan Alkitab?

5 Bersandar pd Firman Allah: Selama pelayanan Yesus, ia bersandar pd Tulisan-Tulisan Kudus. Apa pun yg ia ajarkan tidak berasal dari dirinya sendiri. (Yoh. 7:16, 18) Ia menyantap Firman Allah dan menerapkannya utk dirinya sendiri sewaktu mengalami serangan Setan. (Mat. 4:1-4) Agar dapat mengajar orang lain dng efektif, kita harus membaca Alkitab setiap hari dan menerapkannya utk diri sendiri. (Rm. 2:21) Sewaktu menjawab pertanyaan dlm dinas, kita hendaknya mengutip Alkitab utk mendukung jawaban kita dan, bilamana mungkin, membacanya secara langsung dari Alkitab. Kita ingin penghuni rumah melihat bahwa kita tidak menyatakan pendapat pribadi tetapi berpaut kpd pikiran Allah.

6. Apa yg dilakukan Yesus utk mencapai hati para pendengarnya?

6 Capailah Hati sewaktu Mengajar: ”Tidak pernah ada orang lain berbicara spt itu.” (Yoh. 7:46) Itulah jawaban para petugas tt Yesus sewaktu para imam kepala dan kaum Farisi bertanya mengapa mereka gagal menangkap dia. Sebaliknya dari sekadar menyampaikan fakta-fakta, Yesus mengajar dng cara yg mencapai hati orang-orang yg diajarnya. (Luk. 24:32) Ia menggunakan ilustrasi dari kehidupan sehari-hari agar pendengarnya memahami kata-katanya. (Mat. 13:34) Yesus tidak menjejali pendengarnya dng terlalu banyak keterangan. (Yoh. 16:12) Ia menarik perhatian kpd Yehuwa ketimbang kpd dirinya. Spt Yesus, kita dapat menjadi guru yg baik hanya jika kita ’terus memperhatikan pengajaran kita’.​—1 Tim. 4:16.

7. Mengapa Yesus bertekun dlm pelayanan?

7 Bertekun meski Orang-Orang Masa Bodoh dan Menentang: Sekalipun Yesus melakukan perbuatan penuh kuasa, banyak orang tidak mendengarkannya. (Luk. 10:13) Bahkan anggota keluarga Yesus sendiri menganggap bahwa ia ”telah kehilangan akal sehat”. (Mrk. 3:21) Walaupun demikian, Yesus bertekun. Ia tetap bersikap positif krn benar-benar yakin bahwa ia memiliki kebenaran yg dapat memerdekakan manusia. (Yoh. 8:32) Dng bantuan Yehuwa, kita juga bertekad utk tidak menyerah.​—2 Kor. 4:1.

8, 9. Bagaimana kita dapat meniru Yesus dlm membuat pengorbanan demi kabar baik?

8 Buatlah Pengorbanan yg Perlu utk Ikut Serta Sepenuhnya: Yesus mengorbankan kenyamanan jasmani demi pelayanan. (Mat. 8:20) Ia mengabar tanpa kenal lelah, kadang-kadang sampai malam hari. (Mrk. 6:35, 36) Yesus mengetahui bahwa waktunya terbatas utk melaksanakan pekerjaannya. Krn ”waktu hanya tinggal sedikit”, kita juga perlu rela mengorbankan waktu, energi, dan sumber daya dlm meniru Yesus.​—1 Kor. 7:29-31.

9 Orang Kristen abad pertama adalah rohaniwan yg efektif krn mereka belajar dari Yesus. (Kis. 4:13) Kita juga dapat melaksanakan sepenuhnya pelayanan jika kita meniru Rohaniwan terbesar sepanjang sejarah.​—2 Tim. 4:5.

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan