-
Apakah Anda Mengenal Allah?Menara Pengawal (Edisi Umum)—2019 | No. 1
-
-
Apakah Anda Mengenal Allah?
Banyak orang percaya bahwa Allah itu ada. Tapi kalau ditanya seperti apa Allah itu, jawabannya berbeda-beda. Ada yang merasa Allah itu hakim yang kejam, yang suka menghukum orang yang berbuat salah. Yang lain merasa bahwa Allah selalu menyayangi dan mengampuni mereka, tidak soal apa yang mereka lakukan. Yang lain lagi merasa bahwa Allah tidak bisa didekati dan tidak peduli kepada manusia. Berbagai pandangan yang bertentangan itu membuat banyak orang merasa bahwa mereka tidak mungkin bisa mengenal Allah.
Apakah mengenal Allah itu penting? Ya. Dengan mengenal Allah, hidup Anda jadi lebih bertujuan dan bermakna. (Kisah 17:26-28) Semakin Anda akrab dengan Allah, Dia akan semakin ingin menolong dan menyayangi Anda. (Yakobus 4:8) Dan kalau Anda mengenal Allah dengan baik, di masa depan Anda bisa hidup selamanya.—Yohanes 17:3.
Bagaimana Anda bisa mengenal Allah? Coba ingat sahabat Anda. Bagaimana Anda sampai bersahabat dengannya? Awalnya, Anda hanya tahu namanya. Lalu, Anda tahu sifat-sifatnya, apa yang dia sukai dan tidak, apa yang pernah dan akan dia lakukan, dan seterusnya. Jadi, semakin banyak yang Anda ketahui tentang dia, semakin akrab Anda dengannya.
Begitu juga, kita bisa mengenal Allah dengan mempelajari hal-hal berikut:
SIAPA NAMA ALLAH?
APA SIFAT-SIFAT ALLAH?
APA YANG SUDAH ALLAH LAKUKAN?
APA YANG AKAN ALLAH LAKUKAN?
APA MANFAATNYA MENGENAL ALLAH?
Dalam majalah ini, Anda dapat menemukan jawaban Alkitab atas pertanyaan-pertanyaan tersebut. Majalah ini membantu Anda untuk mengenal Allah. Dan, semakin akrab Anda dengan Allah, Anda pun akan merasakan manfaatnya.
-
-
Siapa Nama Allah?Menara Pengawal (Edisi Umum)—2019 | No. 1
-
-
Siapa Nama Allah?
Kalau Anda ingin mengenal seseorang, mungkin yang pertama-tama Anda tanyakan adalah ”Siapa namamu?” Kalau Anda menanyakan hal itu kepada Allah, apa yang akan Allah katakan?
”Akulah Yehuwa. Itulah nama-Ku.”—Yesaya 42:8.
Apa Anda pernah mendengar nama itu? Mungkin belum. Itu karena banyak penerjemah Alkitab jarang, atau bahkan tidak pernah, menggunakan nama itu. Biasanya, mereka mengganti nama itu dengan gelar ”TUHAN”. Padahal nama itu disebutkan lebih dari 7.000 kali dalam teks asli Alkitab. Nama itu terdiri dari empat huruf mati bahasa Ibrani, atau YHWH. Dalam bahasa Indonesia, nama itu sejak dulu disebut ”Yehuwa”.
Gulungan Mazmur dari Laut Mati Abad pertama M, IBRANI
Terjemahan Tyndale 1530, INGGRIS
Terjemahan Reina-Valera 1602, SPANYOL
Union Version 1919, MANDARIN
Nama Allah sering disebutkan dalam teks asli Alkitab dan ada dalam banyak terjemahan Alkitab
MENGAPA NAMA ALLAH PENTING?
Nama itu penting bagi Allah. Nama itu tidak diberikan oleh siapa pun, Allah sendiri yang memilihnya. Yehuwa berkata, ”Inilah nama-Ku untuk selamanya, dan dengan nama inilah Aku harus diingat dari zaman ke zaman.” (Keluaran 3:15) Dalam Alkitab, nama Yehuwa lebih sering disebutkan daripada semua gelar-Nya, seperti Yang Mahakuasa, Bapak, Tuhan, atau Allah. Nama itu juga lebih sering disebutkan daripada nama-nama lain, seperti Abraham, Musa, Daud, dan Yesus. Selain itu, Yehuwa sendiri ingin agar nama-Nya dikenal. Alkitab menyatakan, ”Semoga orang-orang tahu bahwa Engkau, yang bernama Yehuwa, Engkau saja Yang Mahatinggi atas seluruh bumi.”—Mazmur 83:18.
Nama itu penting bagi Yesus. Dalam doa yang dikenal sebagai Doa Bapa Kami, Yesus mengajar para pengikutnya untuk berdoa, ”Disucikanlah nama-Mu.” (Matius 6:9) Yesus juga berdoa kepada Allah, ”Bapak, muliakanlah nama-Mu.” (Yohanes 12:28) Bagi Yesus, memuliakan nama Allah adalah hal yang terpenting dalam kehidupannya. Itulah sebabnya dia berdoa, ”Aku sudah membuat nama-Mu dikenal oleh mereka, dan aku akan terus membuatnya dikenal.”—Yohanes 17:26.
Nama itu penting bagi yang mengenal Allah. Pada zaman dulu, umat Allah paham bahwa mereka harus menggunakan nama Yehuwa jika ingin dilindungi dan diselamatkan. ”Nama Yehuwa adalah menara yang kuat. Ke sanalah orang benar berlari dan dilindungi.” (Amsal 18:10) ”Semua orang yang berseru kepada nama Yehuwa akan diselamatkan.” (Yoel 2:32) Alkitab menunjukkan bahwa orang yang melayani Allah dapat dikenali karena mereka menggunakan nama Yehuwa. ”Sebab setiap orang akan mengikuti allahnya masing-masing, tapi kami akan mengikuti Yehuwa, Allah kami, selama-lamanya.”—Mikha 4:5; Kisah 15:14.
MENGAPA NAMA ITU UNIK?
Nama itu menjelaskan kemampuan Allah. Banyak pakar berpendapat bahwa nama Yehuwa berarti ”Dia Menyebabkan Menjadi”. Allah Yehuwa menjelaskan arti nama-Nya saat berbicara kepada Musa: ”Aku Akan Menjadi Apa Pun yang Aku Inginkan.” (Keluaran 3:14) Jadi, nama Yehuwa tidak hanya menunjukkan peranan Allah sebagai Pencipta segala sesuatu. Nama itu menunjukkan bahwa Dia mampu menyebabkan diri-Nya maupun ciptaan-Nya menjadi apa pun yang dibutuhkan demi mewujudkan kehendak-Nya. Gelar-gelar untuk Allah bisa menunjukkan kedudukan, wewenang, atau kekuatan-Nya. Tapi hanya nama-Nya, Yehuwa, yang bisa sepenuhnya menggambarkan diri-Nya dan kemampuan-Nya.
Nama itu memperlihatkan bahwa Allah peduli kepada kita. Allah memberitahukan nama-Nya kepada kita. Ini adalah bukti bahwa Dia ingin kita mengenal-Nya. Dia bahkan sudah menyatakan nama-Nya sebelum kita bertanya. Selain itu, dari arti nama-Nya, kita bisa tahu bahwa Allah selalu memedulikan ciptaan-Nya, termasuk kita. Jelaslah, Allah tidak ingin kita menganggap-Nya sebagai sesuatu yang asing dan jauh, tapi sebagai Pribadi nyata yang bisa kita jadikan Sahabat.—Mazmur 73:28.
Kita bisa dekat dengan Allah jika menggunakan nama itu. Kalau ingin berteman dengan seseorang, Anda tentu mau agar orang itu memanggil Anda dengan nama Anda. Bagaimana perasaan Anda kalau dia tidak pernah mau menggunakan nama Anda? Anda mungkin berpikir bahwa dia tidak mau berteman dengan Anda. Sama halnya dengan Allah. Yehuwa telah memberi tahu kita siapa nama-Nya, dan Dia ingin kita menggunakan nama itu. Kalau kita melakukannya, kita memperlihatkan bahwa kita ingin dekat dengan-Nya. Sebenarnya, Yehuwa bahkan memperhatikan orang-orang yang ”menghargai nama-Nya”!—Maleakhi 3:16, catatan kaki.
Mengetahui nama Allah adalah langkah pertama yang penting untuk mengenal-Nya. Tapi itu saja tidak cukup. Kita harus tahu sifat-sifat-Nya.
SIAPA NAMA ALLAH? Nama-Nya adalah Yehuwa. Nama ini menunjukkan bahwa Allah adalah satu-satunya Pribadi yang mampu mewujudkan kehendak-Nya
-
-
Apa Sifat-Sifat Allah?Menara Pengawal (Edisi Umum)—2019 | No. 1
-
-
Apa Sifat-Sifat Allah?
Semakin kita tahu sifat-sifat seseorang, semakin kita mengenal dia, dan persahabatan kita dengannya akan semakin erat. Begitu juga, semakin kita tahu sifat-sifat Yehuwa, semakin kita mengenal Dia, dan persahabatan kita dengan-Nya semakin erat. Dari semua sifat-Nya, ada empat sifat utama: kuasa, hikmat, keadilan, dan kasih.
KUASA
”Tuan Yang Mahatinggi Yehuwa! Engkaulah yang membuat langit dan bumi dengan kuasa-Mu yang besar.”—YEREMIA 32:17.
Kuasa Allah terlihat dari ciptaan-Nya. Contohnya, kalau Anda berdiri di luar pada siang hari, apa yang Anda rasakan di kulit Anda? Hangatnya sinar matahari. Itu sebenarnya ada berkat kuasa Yehuwa. Tenaga matahari sangat luar biasa. Menurut perkiraan, suhu di inti matahari mencapai 15 juta derajat Celsius. Air mendidih di suhu 100 derajat, tapi inti matahari 150.000 kali lebih panas dari itu. Setiap detik, matahari mengeluarkan energi yang sama dengan ratusan juta ledakan bom nuklir.
Matahari sebenarnya kecil jika dibandingkan dengan bintang-bintang lain di alam semesta yang tak terhitung jumlahnya. Ilmuwan memperkirakan bahwa salah satu bintang terbesar, yang dinamai UY Scuti, berdiameter kira-kira 1.700 kali lipat diameter matahari. UY Scuti begitu besar sehingga kalau itu diletakkan di posisi matahari, bintang itu akan menelan planet Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars, serta membentang hingga melewati orbit planet Jupiter. Gambaran itu mungkin dapat membantu kita lebih memahami kata-kata Yeremia bahwa Allah Yehuwa membuat langit dan bumi, atau alam semesta, dengan kuasa-Nya yang besar.
Apa manfaat kuasa Allah bagi kita? Kehidupan kita bergantung pada ciptaan Allah, seperti matahari dan semua sumber daya lain di bumi. Tapi, Allah juga menggunakan kuasa-Nya untuk menolong manusia secara pribadi. Misalnya, pada abad pertama, Allah memberikan kuasa kepada Yesus untuk menolong orang lain secara mukjizat. Alkitab mengatakan, ”Orang buta . . . melihat, orang lumpuh berjalan, penderita kusta disembuhkan, orang tuli mendengar, orang mati dibangkitkan.” (Matius 11:5) Bagaimana dengan sekarang? Alkitab mengatakan, ”Dia memberi tenaga kepada yang lelah dan kekuatan penuh kepada yang lemah.” (Yesaya 40:29, 31) Allah bisa memberikan ’kesanggupan yang begitu luar biasa’ agar kita bisa tabah menghadapi berbagai masalah kehidupan. (2 Korintus 4:7) Kita pasti ingin bersahabat dengan Allah karena Dia dengan baik hati menggunakan kuasa-Nya demi kita.
HIKMAT
”Hasil karya-Mu sungguh banyak, oh Yehuwa! Semuanya Kaubuat dengan hikmat.”—MAZMUR 104:24.
Semakin kita mempelajari ciptaan Allah, semakin kita kagum dengan hikmat-Nya. Ada satu bidang ilmu pengetahuan yang disebut biomimetika atau biomimikri. Para ilmuwan di bidang itu meneliti karya ciptaan Yehuwa dan meniru rancangan yang ada di alam untuk menghasilkan teknologi yang lebih baik, mulai dari lensa kamera sampai desain pesawat terbang.
Mata manusia adalah karya ciptaan yang menakjubkan
Hikmat Allah yang luar biasa jelas terlihat pada tubuh manusia. Misalnya, coba pikirkan perkembangan janin. Prosesnya dimulai sewaktu satu sel dibuahi. Sel yang telah dibuahi itu, yang memiliki semua kode genetik yang dibutuhkan, membelah menjadi banyak sel yang serupa. Tapi, pada tahap tertentu, sel itu mulai berubah menjadi bentuk yang berbeda-beda. Hasilnya adalah sekitar 200 jenis sel seperti sel darah, sel saraf, dan sel tulang. Sistem organ tubuh pun mulai terbentuk dan berfungsi. Dalam sembilan bulan saja, satu sel yang pertama itu berkembang menjadi bayi yang memiliki miliaran sel. Sewaktu mengamati hikmat Allah dalam rancangan tubuh manusia, banyak orang setuju dengan kata-kata seorang penulis Alkitab: ”Aku memuji-Mu karena aku dibuat dengan hebat dan mengagumkan.”—Mazmur 139:14.
Apa manfaat hikmat Allah bagi kita? Pencipta kita tahu apa yang kita butuhkan agar bahagia. Dia punya pengetahuan dan pemahaman yang luar biasa, jadi Dia memberi kita bimbingan yang bijaksana dalam Firman-Nya, Alkitab. Misalnya, Alkitab menasihati, ”Kalian harus . . . saling memaafkan dengan tulus.” (Kolose 3:13) Nasihat ini sangat bermanfaat. Menurut para pakar, sifat suka mengampuni dapat meningkatkan kualitas tidur dan menurunkan tekanan darah. Itu juga bisa mengurangi risiko depresi dan masalah kesehatan lain. Allah itu seperti teman yang baik dan bijaksana. Dia selalu memberi kita nasihat yang berguna. (2 Timotius 3:16, 17) Anda pasti ingin mempunyai teman seperti itu.
KEADILAN
”Yehuwa mencintai keadilan.”—MAZMUR 37:28.
Allah selalu melakukan apa yang benar. Alkitab berkata, ”Tidak mungkin Allah yang benar bertindak jahat, dan mustahil Yang Mahakuasa berbuat salah!” (Ayub 34:10) Pemazmur juga mengatakan, ”Engkau akan menghakimi . . . dengan adil.” (Mazmur 67:4) Karena ”Yehuwa melihat hati”, Dia tidak bisa ditipu oleh orang munafik. Yehuwa tahu segalanya dan bisa membuat keputusan yang tepat. (1 Samuel 16:7) Allah melihat semua ketidakadilan dan kebejatan di bumi, dan Dia berjanji bahwa tidak lama lagi ”orang jahat akan dimusnahkan dari bumi”.—Amsal 2:22.
Meski begitu, Allah bukanlah hakim kejam yang suka menghukum. Dia mau berbelaskasihan jika ada dasar untuk melakukannya. Alkitab mengatakan, ”Yehuwa itu berbelaskasihan dan iba hati”, bahkan kepada orang jahat yang telah bertobat. Itulah keadilan yang sesungguhnya.—Mazmur 103:8; 2 Petrus 3:9.
Apa manfaat keadilan Allah bagi kita? Rasul Petrus mengatakan, ”Allah tidak berat sebelah. Semua orang dari bangsa mana pun yang takut kepada-Nya dan melakukan apa yang benar diterima oleh-Nya.” (Kisah 10:34, 35) Allah adil kepada semua orang karena Dia tidak pernah pilih kasih. Kita bisa bersahabat dengan-Nya dan menyembah Dia tidak soal apa ras dan bangsa kita, serta bagaimana latar belakang pendidikan dan ekonomi kita.
Karena Allah tidak pilih kasih, kita bisa bersahabat dengan-Nya tidak soal apa ras atau latar belakang kita
Allah ingin agar kita memahami seperti apa keadilan-Nya. Jadi, Dia memberi kita hati nurani. Alkitab menjelaskan bahwa hati nurani itu seperti hukum yang ’tertulis dalam hati kita’, yang memberi tahu kita apakah tindakan kita benar atau salah. (Roma 2:15) Apa manfaat hati nurani? Jika dilatih dengan benar, hati nurani dapat menggerakkan kita untuk menolak hal-hal yang salah atau tidak adil. Dan jika kita melakukan kekeliruan, hati nurani bisa mendorong kita untuk bertobat dan kembali ke jalan yang benar. Jelaslah, memahami keadilan Allah bermanfaat untuk kita dan membuat kita dekat dengan Allah!
KASIH
”Allah adalah kasih.”—1 YOHANES 4:8.
Allah menunjukkan kuasa, hikmat, dan keadilan. Tapi, Alkitab tidak pernah mengatakan bahwa Allah adalah hikmat, kuasa, atau keadilan. Sebaliknya, Alkitab mengatakan bahwa Allah adalah kasih. Apa alasannya? Kuasa membuat Dia sanggup bertindak. Keadilan dan hikmat menuntun Dia untuk bertindak dengan benar. Tapi, kasih-lah yang menggerakkan Yehuwa untuk bertindak. Jadi, Allah tidak mungkin bertindak tanpa kasih.
Meski Yehuwa tidak pernah kekurangan apa pun, kasih-Nya mendorong Dia untuk menciptakan manusia dan malaikat. Dia ingin agar mereka bisa merasakan kasih dan perhatian-Nya. Yehuwa juga dengan baik hati menyiapkan bumi untuk menjadi rumah yang nyaman bagi manusia. Dia terus menunjukkan kasih-Nya kepada semua orang dengan ”membuat matahari-Nya terbit untuk orang jahat maupun orang baik, dan menurunkan hujan untuk orang yang benar maupun yang tidak benar”.—Matius 5:45.
Selain itu, ”Yehuwa itu penuh kasih sayang dan belas kasihan”. (Yakobus 5:11) Yehuwa menyayangi semua orang yang dengan tulus ingin mengenal dan menjadi sahabat-Nya. Dia memperhatikan mereka satu per satu. ”Dia sebenarnya tidak jauh dari kita masing-masing.”—Kisah 17:27.
Apa manfaat kasih Allah bagi kita? Kita senang melihat indahnya matahari terbenam dan mendengar suara bayi tertawa. Kita juga senang bisa disayangi oleh keluarga kita. Kita sebenarnya tidak membutuhkan hal-hal itu agar dapat hidup, tapi itu membuat kehidupan kita menjadi lebih menyenangkan.
Apa lagi manfaat kasih Allah? Kita bisa berdoa kepada-Nya. Alkitab berkata, ”Jangan khawatirkan apa pun. Sebaliknya, dalam segala hal, sampaikan permintaan kalian kepada Allah dengan berdoa dan memohon, serta mengucap syukur.” Seperti ayah yang pengasih, Yehuwa ingin agar kita mencari bantuan-Nya saat sedang mengalami kesusahan. Dia dengan baik hati berjanji untuk memberikan ”kedamaian dari Allah, yang bisa mengalahkan pemikiran apa pun”.—Filipi 4:6, 7.
Kami berharap pembahasan singkat ini dapat membantu Anda lebih mengenal Allah dan sifat-sifat-Nya, seperti kuasa, keadilan, hikmat dan kasih. Agar Anda bisa semakin mengenal Allah, mari kita pelajari apa yang telah Dia lakukan dan apa yang akan Dia lakukan untuk Anda.
APA SIFAT-SIFAT ALLAH? Yehuwa adalah Pribadi yang paling berkuasa, berhikmat, dan adil. Tapi, sifat-Nya yang terutama adalah kasih
-
-
Apa yang Sudah Allah Lakukan?Menara Pengawal (Edisi Umum)—2019 | No. 1
-
-
Apa yang Sudah Allah Lakukan?
Jika Anda ingin lebih mengenal seseorang, Anda perlu tahu pengalaman hidupnya dan kesulitan apa yang pernah dia hadapi. Jika Anda ingin lebih mengenal Allah, Anda juga perlu tahu apa saja yang sudah Dia lakukan. Ada banyak hal yang telah Allah lakukan di masa lalu, dan hal-hal itu sebenarnya bermanfaat bagi kita sekarang dan di masa depan.
ALLAH MENCIPTAKAN SEGALANYA DEMI KITA
Allah Yehuwa adalah Pencipta Yang Agung, dan kita ”bisa melihat dengan jelas seperti apa Dia itu . . . dari ciptaan-Nya”. (Roma 1:20) ”Dialah Pembuat bumi dengan kuasa-Nya, yang menjadikan tanah yang subur dengan hikmat-Nya, dan yang membentangkan langit dengan pengertian-Nya.” (Yeremia 10:12) Kita juga bisa melihat kasih-Nya dari ciptaan-Nya yang luar biasa.
Misalnya, manusia adalah ciptaan Allah yang istimewa karena kita dibuat ”mirip dengan-Nya”. (Kejadian 1:27) Itu berarti Yehuwa menciptakan kita agar sanggup meniru sifat-sifat-Nya sampai taraf tertentu. Kita diberi kemampuan rohani, atau kemampuan untuk memahami cara berpikir Allah. Jika kita berupaya meniru cara berpikir-Nya, hidup kita akan lebih bahagia dan bermakna. Kita bahkan bisa bersahabat dengan Allah.
Sewaktu kita memperhatikan ciptaan Allah di bumi, kita bisa memahami perasaan Allah terhadap kita. Rasul Paulus berkata bahwa Allah ”tetap bersaksi tentang diri-Nya dengan melakukan apa yang baik, yaitu memberi [kita] hujan dan musim panen, serta memuaskan [kita] dengan makanan dan menyenangkan hati [kita]”. (Kisah 14:17) Allah memberi kita lebih banyak daripada yang sebenarnya kita butuhkan. Dia menyediakan berbagai hal dengan limpah agar kita bahagia. Tapi, itu baru sebagian kecil dari rencana Allah bagi kita.
Yehuwa menciptakan bumi agar manusia bisa tinggal di sana selamanya. Alkitab mengatakan bahwa ”bumi telah Dia berikan kepada manusia”, dan Allah ”menciptakannya bukan tanpa tujuan, tapi membentuknya untuk ditinggali”. (Mazmur 115:16; Yesaya 45:18) Ditinggali oleh siapa, dan untuk berapa lama? ”Orang-orang benar akan memiliki bumi, dan mereka akan tinggal di situ selamanya.”—Mazmur 37:29.
Itulah sebabnya Yehuwa menempatkan pria dan wanita pertama, Adam dan Hawa, di taman yang indah di bumi ”untuk menggarap dan mengurus taman itu”. (Kejadian 2:8, 15) Allah memberi mereka dua tugas istimewa: ”Beranakcuculah dan bertambah banyak, penuhilah bumi dan kuasailah itu.” (Kejadian 1:28) Adam dan Hawa sebenarnya bisa hidup bahagia selamanya di bumi. Sayangnya, mereka memilih untuk tidak menaati Allah sehingga mereka bukan lagi ”orang-orang benar” yang layak untuk ”memiliki bumi”. Tapi, rencana awal Yehuwa untuk manusia dan bumi belum berubah. Artikel berikutnya akan membahas hal itu. Sekarang, mari kita bahas hal lain yang telah Allah lakukan.
ALLAH MEMBERI KITA FIRMAN-NYA
Alkitab dikenal sebagai Firman Allah. Untuk apa Yehuwa memberi kita Alkitab? Tujuan utamanya adalah agar kita bisa belajar tentang Dia. (Amsal 2:1-5) Memang, tidak ada satu buku pun yang bisa menjawab semua pertanyaan tentang Allah. (Pengkhotbah 3:11) Tapi, Alkitab adalah buku yang istimewa karena seluruh isinya dapat membantu kita mengenal Allah. Kita bisa tahu sifat Allah dari cara Dia memperlakukan manusia. Kita bisa tahu orang seperti apa yang Dia senangi dan yang tidak Dia senangi. (Mazmur 15:1-5) Kita belajar pandangan Yehuwa soal ibadah, moral, dan hal-hal materi. Dalam Alkitab, kita juga bisa melihat sifat-sifat Yehuwa dengan sangat jelas melalui kata-kata dan tindakan Putra-Nya, Yesus Kristus.—Yohanes 14:9.
Tujuan lain Yehuwa menyediakan Firman-Nya, Alkitab, adalah agar kehidupan kita bahagia dan bermakna. Melalui Alkitab, Yehuwa memberitahukan caranya kita bisa memiliki keluarga yang bahagia, merasa puas, dan mengatasi kekhawatiran. Seperti yang akan dibahas dalam majalah ini, Alkitab bisa menjawab pertanyaan penting dalam kehidupan, seperti: Mengapa ada begitu banyak penderitaan? Apa yang akan terjadi di masa depan? Alkitab juga menjelaskan apa saja yang telah Allah lakukan agar manusia bisa hidup bahagia di bumi, seperti yang telah Dia rencanakan sejak awal.
Ada alasan lain mengapa Alkitab adalah buku yang sangat istimewa. Alkitab ditulis selama lebih dari 1.600 tahun oleh sekitar 40 pria. Tapi, Alkitab hanya punya satu tema karena buku ini berasal dari Allah. (2 Timotius 3:16) Tidak seperti tulisan kuno lainnya, isi Alkitab tidak berubah setelah berabad-abad. Hal itu diteguhkan oleh ribuan manuskrip kuno Alkitab. Alkitab juga bertahan meski ada berbagai upaya agar Alkitab tidak diterjemahkan, disebarluaskan, dan dibaca oleh orang banyak. Sekarang, Alkitab adalah buku yang paling luas penyebarannya dan yang paling banyak diterjemahkan. Semua itu membuktikan bahwa ”firman Allah kita bertahan selamanya”.—Yesaya 40:8.
ALLAH MENJAMIN KEHENDAK-NYA TERJADI
Ada lagi yang Allah lakukan bagi kita. Dia melakukan sesuatu untuk menjamin bahwa manusia akan hidup abadi di bumi, seperti kehendak-Nya sejak awal. Seperti kita ketahui, Adam memilih untuk tidak taat kepada Allah. Dia pun berdosa sehingga dia serta keturunannya tidak bisa hidup selamanya. ”Dosa masuk ke dalam dunia melalui satu orang, dan kematian masuk melalui dosa, kematian pun menyebar kepada semua orang karena semua orang berbuat dosa.” (Roma 5:12) Kehendak Allah tampaknya gagal. Tapi, apa tanggapan Yehuwa?
Tindakan Yehuwa tidak pernah bertentangan dengan sifat-sifat-Nya. Yehuwa bertindak dengan adil karena Adam dan Hawa tetap harus menanggung akibat dari kesalahan mereka. Tapi, Allah dengan pengasih memberikan harapan bagi keturunan mereka. Dengan berhikmat, Yehuwa memutuskan caranya untuk mengatasi masalah ini dan segera mengumumkan keputusan-Nya. (Kejadian 3:15) Dia akan memberi manusia jalan keluar dari dosa dan kematian melalui Putra-Nya, Yesus Kristus. Bagaimana caranya?
Yehuwa mengutus Yesus ke bumi untuk menunjukkan jalan menuju kehidupan abadi dan untuk ”memberikan nyawanya sebagai tebusan bagi banyak orang”.a (Matius 20:28; Yohanes 14:6) Yesus bisa menjadi Penebus karena dia adalah manusia sempurna seperti Adam. Tapi, tidak seperti Adam, Yesus selalu taat kepada Allah bahkan sampai mati. Yesus sebenarnya tidak pantas mati, maka Yehuwa membangkitkan dia untuk hidup di surga lagi. Dengan begitu, manusia punya kesempatan untuk hidup abadi, yang tidak bisa diberikan oleh Adam. ”Sama seperti pelanggaran satu orang itu membuat banyak orang berdosa, ketaatan satu orang itu membuat banyak orang dinyatakan benar.” (Roma 5:19) Melalui korban tebusan Yesus, Allah menjamin bahwa janji-Nya akan terjadi. Manusia akan hidup selamanya di bumi!
Yehuwa telah melakukan banyak hal untuk mengatasi masalah yang timbul karena ketidaktaatan Adam. Kita bisa belajar banyak tentang Yehuwa dari hal itu. Misalnya, kita jadi tahu bahwa tidak ada yang bisa menghalangi rencana Yehuwa, dan semua perkataan-Nya ’pasti akan terlaksana’. (Yesaya 55:11) Kita jadi paham bahwa Yehuwa sangat menyayangi kita. ”Inilah cara Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita: Allah mengutus Putra tunggal-Nya ke dunia, supaya kita bisa mendapatkan kehidupan melalui dia. Allah mengutus Putra-Nya sebagai korban pendamaian bagi dosa kita, bukan karena kita telah mengasihi Dia, tapi karena Dia mengasihi kita.”—1 Yohanes 4:9, 10.
Ya, Allah ”tidak mencegah Putra-Nya menderita tapi menyerahkannya bagi kita semua”. Jadi, kita bisa yakin bahwa Allah akan ”dengan baik hati memberi kita semua hal lain” yang telah Dia janjikan. (Roma 8:32) Apa saja yang Allah janjikan bagi kita? Artikel berikutnya akan membahas hal ini.
APA YANG SUDAH ALLAH LAKUKAN? Allah menciptakan manusia untuk hidup selamanya di bumi. Dia memberikan Alkitab agar kita bisa mengenal Dia. Melalui Yesus Kristus, Yehuwa menyediakan tebusan sehingga kehendak-Nya pasti terjadi
a Untuk keterangan lebih lanjut tentang tebusan, lihat pelajaran 27 dari buku Hidup Bahagia Selamanya! yang diterbitkan oleh Saksi-Saksi Yehuwa dan tersedia di www.pr418.com/id.
-
-
Apa yang Akan Allah Lakukan?Menara Pengawal (Edisi Umum)—2019 | No. 1
-
-
Apa yang Akan Allah Lakukan?
Jika sedang susah, kita pasti berharap sahabat kita akan membantu kita. Banyak orang merasa saat mereka susah, Allah tidak membantu mereka. Itulah sebabnya mereka tidak menganggap Allah sahabat mereka. Padahal, Allah sudah melakukan banyak hal untuk kita. Selain itu, Allah juga tidak akan membiarkan kita terus menghadapi masalah dan menderita. Apa yang akan Allah lakukan?
MENGAKHIRI SEMUA KEJAHATAN
Allah akan mengakhiri semua kejahatan dengan menyingkirkan sumbernya. Alkitab memberitahukan siapa sumber kejahatan. Alkitab berkata, ”Kita tahu kita milik Allah, tapi seluruh dunia dikuasai oleh si jahat.” (1 Yohanes 5:19) ”Si jahat” itu adalah Setan si Iblis, yang Yesus sebut sebagai ”penguasa dunia ini”. (Yohanes 12:31) Pengaruh Setan terhadap manusia membuat keadaan dunia sangat menyedihkan. Apa yang akan Allah lakukan?
Melalui Yesus Kristus, Allah Yehuwa akan segera bertindak untuk ”melenyapkan Iblis”. (Ibrani 2:14; 1 Yohanes 3:8) Menurut Alkitab, Iblis sendiri sudah tahu bahwa sebentar lagi dia akan dibinasakan. Dia tahu bahwa ”waktunya tinggal sedikit”. (Wahyu 12:12) Allah juga akan menyingkirkan orang-orang yang berbuat jahat.—Mazmur 37:9; Amsal 2:22.
MEMBUAT BUMI MENJADI FIRDAUS
Allah ingin agar manusia sempurna hidup selamanya di bumi firdaus yang indah. Jadi, setelah menghapus semua kejahatan, Pencipta kita akan membuat kehendak-Nya itu menjadi kenyataan. Apa saja yang akan kita nikmati?
Perdamaian dan keamanan untuk selamanya. ”Orang-orang yang lembut hati akan memiliki bumi, dan mereka akan sangat bahagia karena kedamaian yang limpah.”—Mazmur 37:11.
Makanan yang sehat dan berlimpah. ”Akan ada banyak sekali biji-bijian di bumi; itu akan berlimpah di puncak pegunungan.”—Mazmur 72:16.
Rumah yang nyaman dan pekerjaan yang menyenangkan. ”Mereka akan membangun rumah dan tinggal di situ; mereka akan membuat kebun anggur dan makan buahnya. . . . Orang-orang pilihan-Ku akan benar-benar menikmati hasil kerja mereka.”—Yesaya 65:21, 22.
Apakah Anda ingin hidup seperti itu? Sebentar lagi semua manusia bisa merasakan hal itu setiap hari.
MENYINGKIRKAN PENYAKIT DAN KEMATIAN
Sekarang, semua orang pasti sakit dan pada akhirnya meninggal. Tapi, Allah akan segera memberikan manfaat korban tebusan Yesus dengan sepenuhnya. Hasilnya, ”setiap orang yang beriman kepadanya tidak dibinasakan tapi mendapat kehidupan abadi”. (Yohanes 3:16) Apa saja yang akan kita nikmati?
Tidak ada lagi orang sakit. ”Tidak seorang pun yang tinggal di situ akan berkata, ’Aku sakit.’ Kesalahan penduduk negeri itu akan diampuni.”—Yesaya 33:24.
Kematian tidak ada lagi. ”Dia akan menelan kematian untuk selamanya, dan Tuan Yang Mahatinggi Yehuwa akan menghapus air mata dari semua wajah.”—Yesaya 25:8.
Manusia akan hidup abadi. ”Allah memberikan karunia berupa kehidupan abadi melalui Kristus Yesus Tuan kita.”—Roma 6:23.
Orang yang sudah meninggal akan dibangkitkan. ”Akan ada kebangkitan bagi orang-orang yang benar maupun yang tidak benar.” (Kisah 24:15) Mereka juga akan merasakan manfaat dari karunia tebusan.
Bagaimana cara Allah mewujudkan semua ini?
MENDIRIKAN PEMERINTAHAN YANG SEMPURNA
Melalui pemerintahan Allah yang ada di surga, Dia akan mewujudkan kehendak-Nya bagi manusia dan bumi ini. Allah menunjuk Yesus sebagai Raja dari pemerintahan itu. (Mazmur 110:1, 2) Pemerintahan, atau kerajaan, inilah yang Yesus ajarkan dalam doanya: ”Bapak kami yang di surga, . . . datanglah Kerajaan-Mu.”—Matius 6:9, 10.
Kerajaan Allah akan memerintah atas bumi serta menyingkirkan semua kesedihan dan penderitaan dari muka bumi. Kerajaan ini adalah pemerintahan terbaik yang pernah ada! Itulah sebabnya Yesus berusaha keras untuk memberitakan ”kabar baik tentang Kerajaan” selama dia berada di bumi. Yesus juga meminta para pengikutnya untuk melakukan hal yang sama.—Matius 4:23; 24:14.
Karena sangat mengasihi manusia, Allah Yehuwa berjanji untuk memberi mereka semua hal luar biasa ini. Setelah mengetahui hal ini, apakah Anda jadi ingin semakin mengenal dan mendekat kepada Allah? Kalau Anda melakukannya, apa saja manfaatnya? Artikel berikut akan menjawabnya.
APA YANG AKAN ALLAH LAKUKAN? Allah akan menyingkirkan penyakit dan kematian, mempersatukan manusia di bawah pemerintahan Kerajaan Allah, dan membuat bumi menjadi Firdaus yang indah
-
-
Apa Manfaatnya Mengenal Allah?Menara Pengawal (Edisi Umum)—2019 | No. 1
-
-
Apa Manfaatnya Mengenal Allah?
Kita sudah mendapat penjelasan dari pertanyaan, Siapakah Allah? Kita sudah tahu dari Alkitab bahwa nama-Nya adalah Yehuwa dan sifat utama-Nya adalah kasih. Kita juga sudah membahas apa saja yang telah dan akan Dia lakukan demi semua manusia. Masih ada banyak hal yang perlu kita pelajari tentang Allah. Tapi, Anda mungkin bertanya-tanya, ’Apa manfaatnya kalau saya belajar tentang Allah?’
Yehuwa berjanji bahwa kalau kita mencari Dia, ”Dia akan membiarkan diri-Nya ditemukan”. (1 Tawarikh 28:9) Jadi jika Anda berusaha mengenal Allah, Anda akan ”berteman akrab” dengan-Nya. (Mazmur 25:14) Itu karunia yang luar biasa! Apa saja manfaat persahabatan itu?
Kebahagiaan sejati. Yehuwa adalah ”Allah yang bahagia”. (1 Timotius 1:11) Jadi jika Anda bersahabat dengan Allah dan meniru sifat-sifat-Nya, Anda akan benar-benar bahagia. Hasilnya, Anda akan lebih sehat secara emosi, mental, dan fisik. (Mazmur 33:12) Anda juga bisa lebih bahagia karena Anda melakukan hal-hal yang menyehatkan, menjaga hubungan baik dengan orang lain, dan menghindari gaya hidup yang salah. Anda pasti setuju dengan kata-kata sang pemazmur ini: ”Bagiku, mendekat kepada Allah itu sungguh baik.”—Mazmur 73:28.
Perhatian Allah kepada kita masing-masing. Yehuwa berjanji, ”Aku akan menasihatimu dengan mata-Ku tertuju kepadamu.” (Mazmur 32:8) Artinya, Yehuwa memperhatikan setiap hamba-Nya secara pribadi dan memberikan apa yang benar-benar mereka butuhkan. (Mazmur 139:1, 2) Jika Anda sudah bersahabat dengan Yehuwa, Anda akan merasakan bahwa Dia selalu siap membantu Anda.
Masa depan yang menakjubkan. Allah Yehuwa tidak hanya membantu Anda menikmati kehidupan yang menyenangkan dan memuaskan sekarang. Tapi, Dia juga memberikan masa depan yang indah. (Yesaya 48:17, 18) Alkitab mengatakan bahwa orang yang mengenal ”satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus” akan mendapat ”kehidupan abadi”. (Yohanes 17:3) Sekarang, hidup kita penuh kesulitan. Harapan yang Allah berikan akan menjadi jangkar yang ”kuat dan bisa diandalkan”.—Ibrani 6:19.
Masih ada banyak alasan kenapa kita perlu lebih mengenal Allah dan punya hubungan yang akrab dengan Dia. Untuk tahu lebih banyak, Anda bisa bertanya kepada salah satu Saksi-Saksi Yehuwa atau mengunjungi situs jw.org/id.
-
-
Anda Bisa Menjadi Sahabat AllahMenara Pengawal (Edisi Umum)—2019 | No. 1
-
-
Anda Bisa Menjadi Sahabat Allah
ADA YANG MERASA BAHWA . . .
Allah tidak terlalu peduli kepada kita atau bahwa Dia terlalu tinggi, suci, dan tidak bisa kita dekati.
APA YANG ALKITAB KATAKAN
”Dia sebenarnya tidak jauh dari kita masing-masing.”—Kisah 17:27.
”Lemparkan semua kekhawatiran kalian kepada Dia, karena Dia peduli kepada kalian.”—1 Petrus 5:7.
APA YANG HARUS KITA LAKUKAN UNTUK BERSAHABAT DENGAN ALLAH?
Berbicaralah kepada-Nya.—Mazmur 145:18, 19.
Dengarkan Dia.—Mazmur 32:8.
Ikuti ajaran-Nya.—Amsal 3:5, 6.
Teruslah berusaha mengenal Dia.—Matius 7:7, 8.
-