-
Pokok-Pokok Penting Buku RatapanMenara Pengawal—2007 | 1 Juni
-
-
”JANGANLAH SEMBUNYIKAN TELINGAMU TERHADAP KELEGAAN BAGIKU”
Di Ratapan pasal 3, bangsa Israel disebut sebagai ”laki-laki”. Meskipun mengalami kesengsaraan, laki-laki itu bernyanyi, ”Yehuwa itu baik terhadap orang yang berharap kepadanya, terhadap jiwa yang terus mencarinya.” Dalam doa kepada Allah yang benar, ia memohon, ”Dengarlah suaraku. Janganlah sembunyikan telingamu terhadap kelegaan bagiku, terhadap seruanku minta tolong.” Memohon agar Yehuwa memperhatikan celaan dari musuh, ia mengatakan, ”Engkau akan membalas mereka, oh, Yehuwa, sesuai dengan perbuatan tangan mereka.”—Ratapan 3:1, 25, 56, 64.
Yeremia mencurahkan perasaannya atas akibat yang mengerikan dari pengepungan Yerusalem selama 18 bulan dan meratap, ”Hukuman atas kesalahan putri bangsaku juga lebih besar daripada hukuman atas dosa Sodom, yang digulingkan dalam sekejap, dan tidak ada yang mengulurkan tangan kepadanya.” Yeremia melanjutkan, ”Lebih baik mereka yang tewas oleh pedang daripada yang tewas oleh bala kelaparan, sebab mereka ini merana, tertikam oleh karena tidak adanya hasil di padang terbuka.”—Ratapan 4:6, 9.
Puisi yang kelima menggambarkan penduduk Yerusalem seakan-akan sedang berbicara. Mereka mengatakan, ”Ingatlah, oh, Yehuwa, apa yang terjadi atas kami. Pandang dan lihatlah celaan atas kami.” Setelah menceritakan penderitaan mereka, mereka memohon, ”Oh, Yehuwa, engkau akan duduk sampai waktu yang tidak tertentu. Takhtamu ada dari generasi ke generasi. Bawalah kami kembali kepadamu, oh, Yehuwa, dan kami akan segera kembali. Perbaruilah hari-hari kami seperti pada masa lampau.”—Ratapan 5:1, 19, 21.
-
-
Pokok-Pokok Penting Buku RatapanMenara Pengawal—2007 | 1 Juni
-
-
Jadikan Yehuwa Keyakinan Saudara
Buku Alkitab, Ratapan, menyingkapkan bagaimana pandangan Yehuwa atas Yerusalem dan negeri Yehuda setelah orang Babilon membakar kota itu dan membiarkan negeri itu telantar. Ungkapan-ungkapan pengakuan dosa yang dicatat dalam buku itu membuat jelas bahwa dari sudut pandangan Yehuwa, alasan terjadinya malapetaka atas kota itu adalah kesalahan umat-Nya. Nyanyian-nyanyian terilham dalam buku ini juga memuat lirik yang menyatakan harapan kepada Yehuwa dan keinginan untuk berpaling ke jalan yang benar. Meskipun hal ini tidak mewakili perasaan kebanyakan orang pada zaman Yeremia, hal itu mewakili perasaan Yeremia dan kaum sisa yang bertobat.
Penilaian Yehuwa atas keadaan Yerusalem seperti yang diungkapkan dalam buku Ratapan mengajar kita dua pelajaran penting. Pertama, kehancuran Yerusalem dan ditelantarkannya Yehuda mendesak kita untuk menaati Yehuwa dan menjadi peringatan agar jangan mengabaikan kehendak ilahi. (1 Korintus 10:11) Pelajaran kedua diperoleh dari teladan Yeremia. (Roma 15:4) Meskipun berada dalam situasi yang tampaknya tanpa harapan, sang nabi yang sangat berduka itu berpaling kepada Yehuwa untuk memperoleh keselamatan. Betapa penting agar kita percaya sepenuhnya kepada Yehuwa dan Firman-Nya serta menjadikan Dia keyakinan kita!—Ibrani 4:12.
-