-
Kasus Pengadilan Universal yang Melibatkan SaudaraMenara Pengawal—1988 (Seri 45) | Menara Pengawal—1988 (Seri 45)
-
-
Kasus Pengadilan Universal yang Melibatkan Saudara
”’Ajukanlah perkaramu,’ firman [Yehuwa], ’kemukakanlah alasan-alasanmu.’”—Yesaya 41:21.
1, 2. (a) Siapa yang terlibat dalam kasus pengadilan yang paling menentukan yang pernah dipermasalahkan? (b) Apa yang menjadi sengketa?
SEPANJANG sejarah sudah tidak terhitung banyaknya kasus-kasus pengadilan. Dalam hal tersebut saksi-saksi diajukan dan bukti-bukti dikemukakan untuk menghadapi satu atau lain pihak. Banyak dari kasus ini melibatkan orang-orang secara pribadi, sedangkan kasus lain telah mempengaruhi lebih banyak orang. Tetapi semua kasus sedemikian akhirnya menjadi tidak berarti dibanding dengan kasus pengadilan universal yang sekarang sedang dipermasalahkan. Ini adalah kasus pengadilan yang benar-benar paling menentukan dalam sejarah. Hasilnya akan mempengaruhi setiap orang di bumi, tidak soal ia memilih untuk melibatkan diri atau tidak.
2 Tokoh utama dalam kasus ini ialah pribadi tertinggi di alam semesta, Allah Yehuwa, ”yang menciptakan langit dan membentangkannya, yang menghamparkan bumi dengan segala yang tumbuh di atasnya, yang memberikan nafas kepada umat manusia yang mendudukinya.” (Yesaya 42:5) Apa yang menjadi sengketa? KeilahianNya diperdebatkan—kebenaran dari pemerintahanNya atas seluruh alam semesta, termasuk bumi dan penduduknya. Ini dapat disebut sengketa kedaulatan universal.
3. Pertanyaan-pertanyaan apa merupakan pokok utama dari sengketa kedaulatan universal?
3 Pokok utama dari sengketa ini adalah pertanyaan-pertanyaan berikut: Dari semua allah yang disembah, yang manakah terbukti benar-benar dapat dipercaya sehingga saudara dapat mempertaruhkan kehidupan saudara dan masa depan saudara untuk mereka? Yang manakah yang benar-benar ada, dan yang manakah hanya merupakan ciptaan manusia belaka? Apakah ada Allah yang benar, hidup dan unggul yang dapat membebaskan umat manusia dari keadaannya yang tanpa harapan sekarang dan menghasilkan pemerintahan yang benar yang akan menjamin adanya perdamaian yang sejati, keamanan, kemakmuran dan kesehatan?
4. Apa yang dapat dikatakan tentang mereka yang merasa bahwa tidak ada masalah, karena mereka mengatakan sudah percaya kepada Allah?
4 Banyak orang merasa tidak ada masalah bagi mereka, karena mereka mengatakan bahwa sudah percaya kepada Allah. Tetapi dapatkah mereka mengemukakan bukti bahwa allah yang mereka sembah benar-benar Allah yang sejati, bahwa janji-janjinya dapat dipercaya, dan bahwa maksud-tujuan dan hukum-hukumnya membimbing kehidupan mereka? Jika orang-orang tersebut menjawab ya, maka mereka seharusnya juga dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan ini: Apa buktinya bahwa ada Allah yang sejati yang janji-janjiNya dapat dipercaya? Apa maksud-tujuan Allah bagi umat manusia dan bumi? Di manakah kita berada dalam jadwal waktu Allah, dan apa yang ditawarkan oleh masa depan yang dekat? Apa yang Ia ingin agar kita lakukan sebagai pribadi-pribadi jika kita ingin menjunjung tinggi Dia?
5. Dengan siapa orang-orang dapat disamakan bila mereka tidak menghasilkan bukti untuk mendukung kepercayaan mereka kepada Allah?
5 Kebanyakan orang yang mengatakan bahwa mereka percaya kepada Allah tidak dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan ini dengan tegas. Orang-orang sedemikian dapat disamakan dengan mereka yang mengaku percaya kepada Allah pada abad pertama namun yang perbuatan-perbuatan mereka menyangkal pernyataan mereka. Mengenai mereka Firman Allah mengatakan: ”Mereka mengaku mengenal Allah, tetapi dengan perbuatan mereka, mereka menyangkal Dia.” Ya, ”iman tanpa perbuatan-perbuatan adalah mati.” (Titus 1:16; Yakobus 2:26) Jadi, mereka yang mengatakan bahwa mereka percaya kepada Allah tetapi tidak dapat memberikan bukti kuat untuk mendukungnya sama sekali tidak berbeda dari orang-orang di abad-abad lampau yang percaya kepada allah-allah palsu yang sejak waktu itu sudah lama lenyap sebagai obyek penyembahan.
Kasus-Kasus Contoh
6, 7. (a) Gambarkan agama dari orang-orang Mesir purba. (b) Bagaimana orang-orang Israel terlibat dalam sengketa antara Yehuwa dan allah-allah Mesir?
6 Sebuah contoh dari ini ialah kasus yang diajukan terhadap allah-allah Mesir purba kira-kira 1.500 tahun sebelum Tarikh Masehi. Orang-orang Mesir menyembah banyak allah, termasuk binatang-binatang seperti misalnya lembu, kucing, sapi, buaya, burung elang, katak, anjing hutan, singa, ular, burung pemakan bangkai dan serigala. Banyak dari binatang-binatang ini dianggap titisan dari suatu dewa atau dewi, dan jika seorang sengaja membunuh salah seekor daripadanya ia akan dihukum mati. Binatang-binatang yang suci diawetkan [dijadikan mummi], dan upacara pemakaman yang sangat rumit diadakan untuknya.
7 Bertentangan dengan semua allah-allah tersebut ialah Allah yang disembah oleh orang Israel purba, Yehuwa. WakilNya, Musa, diutus untuk meminta agar Firaun membebaskan umat Yehuwa, yang pada waktu itu dijadikan budak, karena Yehuwa telah berjanji untuk membebaskan mereka. (Keluaran 3:6-10) Tetapi Firaun mengatakan: ”Siapakah [Yehuwa] itu yang harus kudengarkan firmanNya untuk membiarkan orang Israel pergi? Tidak kenal aku [Yehuwa] itu dan tidak juga aku akan membiarkan orang Israel pergi.” (Keluaran 5:2) Firaun merasa yakin bahwa allah-allah Mesir lebih unggul dari Yehuwa.
8, 9. (a) Bagaimana Yehuwa membuktikan keunggulanNya atas allah-allah Mesir? (b) Mengingat apa yang telah terjadi, apa yang harus dikatakan tentang allah-allah Mesir?
8 Siapakah yang akan terbukti sebagai Allah yang benar yang dapat memenuhi janji-janjinya dan dapat melindungi umatnya? Jawabannya segera diberikan. Yehuwa menubuatkan: ”Kepada semua allah di Mesir akan Kujatuhkan hukuman.” (Keluaran 12:12) Apakah Ia menggenapi nubuat itu? Ya! Yehuwa mendatangkan sepuluh tulah atau bencana yang menghancurkan dengan maksud merendahkan allah-allah Mesir. Tidak satu pun dari allah-allah itu dapat melindungi orang-orang Mesir dan tulah kesepuluh khususnya sangat penting karena membunuh anak sulung orang-orang Mesir, termasuk anak sulung Firaun. Ini adalah pukulan langsung kepada allah utama mereka Ra (Amon-Ra), karena para penguasa Mesir menganggap diri mereka allah, putra-putra Ra. Bagi orang-orang Mesir, kematian anak sulung Firaun berarti kematian suatu allah.
9 Tetapi, tidak satu pun dari anak sulung orang Israel yang dibunuh, karena mereka mendapat perlindungan Yehuwa. Juga, Allah memberi umatNya kemerdekaan yang telah Ia janjikan kepada mereka. Dan sebagai pukulan terakhir kepada allah-allah palsu Mesir, Firaun dan bala tentaranya—semua—dibinasakan dalam Laut Merah. Jadi, Yehuwa terbukti sebagai Allah yang benar. JanjiNya adalah janji-janji yang dipenuhi, dan para penyembahNya adalah orang-orang yang dilindungi. (Keluaran 14:21-31) Sebaliknya, allah-allah Mesir tidak berdaya untuk membantu para penyembah mereka. Allah-allah itu sama sekali tidak pernah ada tetapi hanya ciptaan manusia.
10. Sengketa apa harus dihadapi para penyembah Yehuwa dan Asyur?
10 Kasus lain yang melibatkan keilahian muncul kira-kira delapan abad kemudian, pada jaman Raja Hizkia.a Para penyembah Yehuwa diancam oleh Kuasa Dunia Asyur yang garang yang telah menaklukkan semua bangsa yang menghalang-halanginya. Sekarang ia menuntut agar Yerusalem menyerah, yaitu kota tempat ’takhta Yehuwa’ berada, yang melambangkan ibadatNya di bumi. (1 Tawarikh 29:23) Raja Yehuda, Hizkia, mengakui bahwa orang-orang Asyur ’telah memusnahkan semua negeri lain dan menaruh para allah mereka ke dalam api, sebab mereka bukanlah Allah, hanya buatan tangan manusia.’—Yesaya 37:18, 19.
11. Bagaimana Yehuwa menyelamatkan para penyembahNya, dan apa yang ditunjukkan oleh ini?
11 Hizkia yang setia pada waktu itu berdoa kepada Yehuwa, memohonkan perlindunganNya. Yehuwa berjanji bahwa tidak satu pun dari senjata Asyur akan menyerang Yerusalem. (Yesaya 37:33) Tepat seperti nubuat itu, memang terjadi demikian. Sebaliknya, ”keluarlah Malaikat [Yehuwa], lalu dibunuhNyalah seratus delapan puluh lima ribu orang di dalam perkemahan Asyur.” Setelah kekalahan yang hebat itu, raja Asyur, Sanherib, mundur. Belakangan, ketika ia sedang sujud menyembah allahnya Nisrokh, putra-putranya membunuh dia. (Yesaya 37:36-38) Jadi Yehuwa sekali lagi terbukti sebagai Allah dari nubuat yang benar yang dapat menyelamatkan para penyembahNya. Allah-allah Asyur dan bangsa-bangsa di sekelilingnya ternyata palsu, tidak ada, tidak dapat melindungi pengikut-pengikut mereka.
12. Bagaimana Belsyazar mengejek Yehuwa?
12 Kira-kira dua abad kemudian, Allah membiarkan umatNya yang berlaku tidak setia untuk dibawa sebagai tawanan oleh kuasa dunia berikutnya, Babel. Keistimewaan utama dari Babel ialah banyaknya allah atau dewa-dewa, dewi-dewi dan kuil-kuil penyembahan. Tetapi dalam luapan kesombongan, raja Babel Belsyazar mengejek Yehuwa. Pada suatu perjamuan yang besar, ia memerintahkan agar bejana-bejana suci yang dirampas dari bait Yerusalem dibawa masuk. ”Lalu raja dan para pembesarnya, para isteri dan para gundik mereka minum dari perkakas itu; mereka minum anggur dan memuji-muji dewa-dewa dari emas dan perak, tembaga, besi, kayu dan batu.”—Daniel 5:1-4.
13. Yehuwa menyebabkan Daniel mengatakan apa kepada Belsyazar?
13 Ini merupakan penghinaan langsung terhadap Yehuwa, suatu tantangan kepadaNya atas nama allah-allah Babel. Kemudian Yehuwa menyuruh nabiNya Daniel untuk dengan berani memberi kesaksian kepada Raja Belsyazar dan kepada semua yang hadir pada perjamuan itu. Daniel menjunjung tinggi keilahian Yehuwa dan mengatakan kepada Raja Belsyazar: ”Tuanku . . . tidak merendahkan diri . . . Tuanku meninggikan diri terhadap Yang Berkuasa di sorga: . . . tuanku telah memuji-muji dewa-dewa dari perak dan emas, dari tembaga, besi, kayu dan batu, yang tidak dapat melihat atau mendengar atau mengetahui, dan tidak tuanku muliakan Allah, yang menggenggam nafas tuanku dan menentukan segala jalan tuanku.”—Daniel 5:22, 23.
14. Bagaimana Yehuwa memperlihatkan bahwa Ia Allah yang benar?
14 Kemudian Daniel menyampaikan berita Yehuwa, yang adalah: Raja Belsyazar yang sombong dan Babel akan dijatuhkan oleh orang-orang Media dan Persia malam itu juga! (Daniel 5:24-27) Apakah nubuat ini tergenap? Ya. ”Pada malam itu juga terbunuhlah Belsyazar, raja orang Kasdim itu. Darius, orang Media, menerima pemerintahan.” (Daniel 5:30–6:1) Sekali lagi, seperti halnya Mesir dan Asyur, Yehuwa terbukti sebagai Allah yang benar, Allah yang memenuhi janji-janjiNya. Hamba-hamba Allah mendapat manfaat, karena mereka dibebaskan dari tawanan dan kembali ke tanah air mereka. Orang-orang yang berkeras untuk mengikuti allah-allah palsu akhirnya celaka.
Nubuat-Nubuat untuk Jaman Kita
15. (a) Corak apa yang ada pada banyak nubuat Alkitab? (b) Apa yang juga kita maksudkan bila kita menggunakan kata ”allah”?
15 Nabi Yesaya diilhami untuk mencatat nubuat-nubuat yang digenapi pada jaman purba. Tetapi sering dalam nubuat Alkitab, ada penggenapan lain yang lebih besar yang ada hubungannya dengan jaman kita. Hal ini demikian dengan banyak hal yang Yesaya tulis. Sebagian dari beritanya berisi nubuat-nubuat mengenai tantangan Yehuwa pada jaman modern kepada semua bangsa dan allah-allah mereka. Dan dengan kata ”allah-allah” kita tidak maksudkan hanya allah-allah yang secara langsung disembah oleh orang-orang di semua bagian dari dunia, termasuk bangsa-bangsa yang disebut kafir dewasa ini, melainkan juga hal-hal yang cocok dengan definisi dari kata itu. Satu definisi dari sebuah kamus untuk kata ”allah” ialah: ”Dia yang mengendalikan suatu segi tertentu atau bagian dari kenyataan; suatu pribadi atau benda yang mempunyai nilai sangat tinggi.”
16. Allah-allah apa yang disembah oleh orang-orang dari segala bangsa, termasuk Susunan Kristen, dewasa ini?
16 Apa yang dianggap sebagai allah dewasa ini terdiri dari jutaan allah yang disembah oleh orang-orang beragama Hindu, maupun yang disembah oleh para penganut agama Budha, Shinto, animis, maupun agama-agama lain. Ini juga termasuk allah materialisme, perkara yang mempunyai nilai sangat tinggi bagi kebanyakan orang di bumi, pendorong utama dalam kehidupan mereka. Ini juga termasuk allah berupa kekuatan militer dan ilmu pengetahuan yang diharapkan oleh bangsa-bangsa untuk mendatangkan kesejahteraan dan keselamatan. Juga, kebanyakan orang bahkan dalam Susunan Kristen yang mengatakan bahwa mereka percaya kepada Allah tidak benar-benar percaya kepadaNya atau dengan loyal melayani Dia, sebaliknya mereka percaya dan melayani orang-orang atau benda-benda sebagai obyek dari keloyalan mereka yang utama.
17. Penggenapan yang lebih besar dari berita Yesaya menunjuk kepada apa?
17 Penggenapan yang lebih besar dari berita Yesaya ditujukan kepada semua allah sedemikian pada jaman kita. Yehuwa memberitahu kelompok-kelompok bangsa untuk menghimpun kekuatan mereka dan ”berbicara.” Ia menantang mereka: ”Baiklah kita tampil bersama-sama untuk beperkara [”bersidang,” BIS]!” (Yesaya 41:1) Dewasa ini, kita hidup dalam masa ’persidangan’ atau ”pengadilan” (NW) untuk dunia ini. Dunia ini berada dalam ”hari-hari terakhir”nya seperti dinubuatkan di 2 Timotius 3:1-5 dan Matius 24:1-14. Pada masa ini Yehuwa menantang allah-allah dari bangsa-bangsa untuk menubuatkan masa depan dengan saksama dan dengan demikian membuktikan bahwa mereka adalah allah-allah. Ia juga menantang mereka untuk melindungi pengikut-pengikut mereka jika mereka dapat. ”Ajukanlah perkaramu,” kataNya. ’Kemukakanlah alasan-alasanmu. Beritahukan kepada kami apa yang akan terjadi!’—Yesaya 41:21, 22.
18. Bagaimana Allah yang mahakuasa memperkenalkan diriNya, dan apa yang Ia janjikan kepada para penyembahNya?
18 Allah yang mahakuasa menyatakan siapa Dia: ”Aku ini [Yehuwa], itulah namaKu; Aku tidak akan memberikan kemuliaanKu kepada yang lain atau kemasyhuranKu kepada patung.” (Yesaya 42:8) Dan Ia memberitahu mereka yang menjunjung Dia: ”Janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau, janganlah bimbang, sebab Aku ini Allahmu; Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau.” Ia berjanji kepada mereka: ”Semua orang yang bangkit amarahnya terhadap engkau akan mendapat malu dan kena noda; orang-orang yang membantah engkau akan seperti tidak ada dan akan binasa.” ”Setiap senjata yang ditempa terhadap engkau tidak akan berhasil. Inilah yang menjadi bagian hamba-hamba [Yehuwa].”—Yesaya 41:10, 11; 54:17.
19, 20. (a) Bagaimana Yesaya menunjukkan bahwa ada waktu yang telah ditentukan bagi Yehuwa untuk menyelesaikan masalah-masalah? (b) Siapa yang Yehuwa bangkitkan pada ”hari-hari terakhir” ini, dan bagaimana mereka mewakili Dia?
19 Untuk waktu yang lama, selama berabad-abad, Yehuwa telah membiarkan bangsa-bangsa menuruti kehendak mereka sendiri. Tetapi, waktu yang telah Ia tentukan untuk menyelesaikan masalah-masalah di bumi telah tiba. Jadi Ia menyatakan: ”Aku membisu dari sejak dahulu kala, Aku berdiam diri, Aku menahan hatiKu.” Tetapi sekarang, ”[Yehuwa] keluar berperang seperti pahlawan [”orang perkasa,” Klinkert], seperti orang perang Ia membangkitkan semangatNya untuk bertempur; Ia bertempik sorak, ya, Ia memekik, terhadap musuh-musuhNya Ia membuktikan kepahlawananNya [”bahwa Ia lebih perkasa,” NW].” (Yesaya 42:13, 14) Dalam nubuat-nubuat Yesaya dan para penulis Alkitab lain, juga dalam nubuat-nubuat Yesus, Yehuwa menyatakan bahwa Ia akan membangkitkan suatu umat pada ”hari-hari terakhir” ini untuk memberikan kesaksian yang bergairah tentang Dia, seolah-olah mereka adalah saksi-saksi dalam suatu kasus pengadilan.
20 Umat yang Yehuwa bangkitkan untuk melayani Dia mengajukan bukti bahwa Ia adalah Allah yang benar, Penyelamat para penyembahNya dan Pembinasa allah-allah palsu dan para penganut mereka. Umat Yehuwa dewasa ini ’menyanyikan pujian bagi Dia dari ujung bumi, dari segala bangsa dan pulau-pulau, dari puncak gunung-gunung.’ (Yesaya 42:10-12) Ini menggenapi suatu nubuat lain lagi dari Yesaya yang menyatakan: ”Pada hari-hari yang terakhir [pada jaman kita] . . . gunung tempat rumah [Yehuwa] [ibadatNya yang sejati] akan berdiri tegak di hulu gunung-gunung dan menjulang tinggi di atas bukit-bukit [di atas semua jenis ibadat lain]; [orang-orang dari] segala bangsa akan berduyun-duyun ke sana.” Dan apa yang mereka desak agar dilakukan orang-orang lain? Mereka memohon kepada orang-orang yang berhati jujur: ”Mari, kita naik ke gunung [Yehuwa], . . . supaya Ia mengajar kita tentang jalan-jalanNya, dan supaya kita berjalan menempuhnya.”—Yesaya 2:2-4.
21. Pertanyaan-pertanyaan apa yang diajukan dalam tantangan Yehuwa kepada allah-allah dari bangsa-bangsa?
21 Jadi, seolah-olah seperti berbicara di depan pengadilan, Yehuwa mengatakan: ”Biarlah berhimpun bersama-sama segala bangsa-bangsa, dan biarlah berkumpul suku-suku bangsa! . . . Biarlah mereka membawa saksi-saksinya, supaya mereka nyata benar; biarlah orang mendengarnya dan berkata: ’Benar demikian!’” (Yesaya 43:9) Ini adalah tantangan langsung kepada allah-allah dari bangsa-bangsa. Dapatkah salah satu dari mereka memberitahu apa yang ada di masa depan? Dapatkah mereka melakukan ini di masa lampau? Dapatkah mereka menemukan orang-orang yang akan memberikan kesaksian dengan bukti kuat bahwa allah-allah sedemikian terbukti benar, layak mendapat keloyalan kita? Catatan apa yang telah dihasilkan oleh allah-allah dari bangsa-bangsa dan para pengikut mereka, pada jaman kita? Apakah lebih baik daripada apa yang dihasilkan oleh allah-allah dari orang-orang Mesir, Asyur, dan Babel purba? Sebaliknya, apakah mereka yang memberi kesaksian tentang Yehuwa menghasilkan bukti kuat bahwa Yehuwa adalah Allah yang benar, satu-satunya Pribadi yang layak kita sembah? Artikel berikut akan membahas hal-hal ini.
[Catatan Kaki]
-
-
Apakah Saudara Mau Menjadi Saksi untuk Allah yang Benar?Menara Pengawal—1988 (Seri 45) | Menara Pengawal—1988 (Seri 45)
-
-
Apakah Saudara Mau Menjadi Saksi untuk Allah yang Benar?
”’Kamulah saksi-saksiKu,’ demikianlah firman [Yehuwa], ’dan Akulah Allah.’”—Yesaya 43:12.
1. Mengapa kita harus menghormati Allah yang benar?
TIDAK lama sebelum Yesus mati, ia ”menengadah ke langit” untuk berdoa. Ia menyapa pribadi kepada siapa ia berdoa sebagai ”satu-satunya Allah yang benar.” (Yohanes 17:1, 3) Secara masuk akal, hanya bisa ada satu Allah yang hidup dan benar, Penguasa alam semesta, sang Pencipta. Karena kita berhutang kehidupan kepada Allah yang benar, seharusnya kita memberikan kepadaNya kehormatan yang layak Ia terima. Seperti dinyatakan dalam Wahyu 4:11: ”Ya [Yehuwa] dan Allah kami, Engkau layak menerima puji-pujian dan hormat dan kuasa; sebab Engkau telah menciptakan segala sesuatu; dan oleh karena kehendakMu semuanya itu ada dan diciptakan.”
2. (a) Apa yang masuk akal untuk dipercayai mengenai Allah yang benar? (b) Bagaimana Ia berkomunikasi dengan mereka yang ingin menyembah Dia?
2 Masuk akal untuk berharap bahwa Allah yang benar tidak akan selamanya bersikap toleran terhadap keadaan-keadaan buruk yang telah merusak ciptaan-ciptaanNya di bumi. Dan juga masuk akal untuk percaya bahwa Ia akan terus memberitahu para penyembahNya mengenai apa yang akan Ia lakukan dan apa yang Ia ingin agar mereka lakukan sebelum Ia melaksanakan penghukumanNya. (Amos 3:7) Bagaimana Ia berkomunikasi dengan para pencari kebenaran? Ia menggunakan orang-orang yang rela sebagai juru-juru bicaraNya. ”’Kamu inilah saksi-saksiKu,’ demikianlah firman [Yehuwa] . . . ’Sebelum Aku tidak ada Allah dibentuk, dan sesudah Aku tidak akan ada lagi. Aku, Akulah [Yehuwa] dan tidak ada juruselamat selain dari padaKu.’” (Yesaya 43:10, 11) Tetapi bagaimana seseorang dapat mengenali orang-orang yang digunakan oleh Allah yang benar sebagai saksi-saksiNya? Bagaimana mereka, dan berita mereka, bertentangan dengan para penyembah allah-allah lain?
Tantangan kepada Allah-Allah Lain
3. Tantangan apa yang Yehuwa ajukan kepada semua allah lain?
3 Yehuwa mengilhami Yesaya untuk mencatat tantangan berikut kepada semua allah-allah: ”Siapakah di antara mereka [allah-allah bangsa-bangsa dan orang-orang] yang dapat memberitahukan hal-hal ini [nubuat yang saksama], yang dapat mengabarkan kepada kita hal-hal yang dahulu [yang akan terjadi di masa depan]? Biarlah mereka [sebagai allah-allah] membawa saksi-saksinya, supaya mereka [sebagai allah-allah] nyata benar; biarlah orang [orang-orang dari bangsa-bangsa] mendengarnya dan berkata: ’Benar demikian!’” (Yesaya 43:9) Jadi Yehuwa menantang semua allah yang disembah orang untuk membuktikan bahwa mereka adalah allah. Saksi-saksi mereka seharusnya memberikan bukti bahwa allah mereka dapat dipercaya dan layak disembah.
4. Bagaimana kita tahu bahwa allah-allah dari bangsa-bangsa purba tidak berharga?
4 Namun apa yang telah dihasilkan oleh allah-allah tersebut dan para penyembah mereka? Apakah mereka menuntun kita kepada perdamaian yang sejati, kemakmuran, kesehatan, dan kehidupan? Sejarah membuktikan bahwa banyak allah dari bangsa-bangsa purba ternyata tidak berharga dan tidak berdaya. Mereka bahkan tidak dapat mempertahankan keadaan mereka sebagai obyek penyembahan, karena mereka sekarang tidak ada lagi. Banyak allah dari Mesir, Asyur, Babel, Media-Persia, Yunani, Roma purba, dan bangsa-bangsa lain terbukti palsu. Mereka hanya ada dalam buku-buku sejarah atau di museum-museum tempat patung-patung mereka menjadi obyek perasaan ingin tahu belaka.
5. Apa yang dapat kita tanyakan mengenai allah-allah dari jaman modern?
5 Namun, apakah allah-allah modern dan para penyembah mereka lebih baik daripada yang ada pada jaman purba? Agama Hindu saja mempunyai jutaan dewa. Orang-orang Budha, Katolik, Konfusius, Yahudi, Protestan, Sinto, Tao, dan banyak yang lain mempunyai allah-allah mereka sendiri. Di Afrika, Asia, dan di tempat-tempat lain, kekuatan alam, binatang-binatang, dan benda-benda disembah sebagai allah. Nasionalisme dan materialisme, bahkan diri sendiri telah menjadi allah, karena banyak orang memberikan pengabdian utama kepada mereka. Cara ibadat manakah yang sesungguhnya mencerminkan pribadi yang menyatakan: ”Akulah [Yehuwa] dan tidak ada yang lain; kecuali Aku tidak ada Allah”?—Yesaya 45:5.
”Dari Buahnyalah Kamu Akan Mengenal Mereka”
6. Bagaimana kita dapat membedakan ibadat sejati dari ibadat palsu?
6 Yesus menetapkan ketentuan yang dapat diandalkan untuk mengenali apa yang benar atau palsu sehubungan dengan agama. Ia mengatakan: ”Dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka . . . Setiap pohon yang baik menghasilkan buah yang baik, sedang pohon yang tidak baik menghasilkan buah yang tidak baik . . . Setiap pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik, pasti ditebang dan dibuang ke dalam api.” (Matius 7:16-19) Jadi, untuk menentukan Allah yang benar dari yang palsu, dan para penyembah yang benar dari yang palsu, kita perlu memeriksa apa yang mereka hasilkan. Apakah buah-buah mereka ”baik,” atau apakah itu ”tidak baik”?
7. Apa yang diceritakan kepada kita oleh sejarah abad ini mengenai agama-agama dunia?
7 Sebagai contoh, yang mana dari agama-agama dunia telah menciptakan perdamaian sejati di kalangan penganutnya di seluruh dunia? Tentu, anggota-anggota agama yang sejati, saudara-saudara rohani, tidak boleh saling membunuh. Tetapi seratus juta orang telah dibunuh dalam peperangan-peperangan dari abad ke-20 ini, dan semua peperangan tersebut didukung oleh agama-agama dari dunia ini. Akibatnya, orang-orang beragama telah membunuh orang-orang lain yang juga beragama. Sebagian besar, mereka telah membunuh orang-orang dari agama mereka sendiri. Orang Katolik membunuh orang Katolik, orang Protestan membunuh orang Protestan, dan mereka dari agama-agama lain telah mengikuti haluan yang sama.
8. Bagaimana para pengamat memberi komentar tentang kegagalan agama pada jaman kita?
8 Dalam sebuah tajuk rencana berjudul: ”Kekerasan yang Dilakukan Atas Nama Allah,” Mike Royko, yang seolah-olah berbicara kepada Allah, mengatakan tentang agama-agama dunia ini: ”Mereka menyatakan pengabdian mereka kepadaMu dengan membunuh satu sama lain dalam jumlah ratusan. Saya pikir mereka membayangkan bahwa jika satu pihak dapat memusnahkan pihak lain, ini membuktikan bahwa cara mereka menyembahMu itulah yang benar.” Ia mengatakan bahwa meskipun paus menggambarkan dirinya sebagai seorang yang suka damai, ”para pengikutnya dikenal telah menumpahkan beberapa juta gallon (satu gallon = ± 4,5 liter) darah pada waktu kemarahan mereka meledak.” Juga ketika bekas Presiden Amerika Serikat Carter melihat bahwa ”dunia telah menjadi gila,” ia mengatakan: ”Keyakinan agama yang dalam, yang seharusnya mengikat orang-orang dalam kasih, nampaknya sering menjadi bagian dari kegilaan dan pembunuhan.”
9. Mengapa kita tidak boleh mengikuti ”allah-allah yang tak berharga”?
9 Buah-buah yang tidak baik tersebut tentu bertentangan dengan apa yang harus dihasilkan oleh mereka yang menyembah Allah yang benar. (Galatia 5:19-23) Jadi, mereka yang mendukung agama-agama yang saling berperang dan filsafat-filsafat adalah bagian dari ibadat palsu, sama pastinya seperti orang-orang Mesir, Asyur, Babel purba dan bangsa-bangsa lain yang berharap kepada ’berhala-berhala [”allah-allah yang tak berharga,” NW] yang bisu belaka.’ (Habakuk 2:18) Dan sama seperti firman nubuat Allah yang benar telah digenapi pada ibadat palsu jaman purba, demikian halnya kelak pada jaman kita: ”Berhala-berhala [”allah-allah yang tak berharga, akan hilang sama sekali.” (Yesaya 2:18) PeringatanNya dapat dipercaya: ”Janganlah kamu berpaling kepada berhala-berhala [”allah-allah yang tak berharga,” NW].”—Imamat 19:4.
Siapakah yang Memberi Kesaksian untuk Yehuwa?
10. Apakah para penganut agama-agama dunia ini saksi-saksi untuk Allah yang benar?
10 Seorang saksi untuk Allah yang benar haruslah seseorang yang memberi kesaksian tentang Dia. Apakah para penganut agama-agama dunia memberikan kesaksian sedemikian? Berapa sering orang-orang dari agama-agama ini berbicara kepada saudara tentang ibadat mereka? Kapankah mereka berkunjung ke rumah saudara untuk memberikan kesaksian tentang allah mereka? Tantangan yang telah dikemukakan oleh Allah yang benar kepada allah-allah yang palsu untuk mengajukan saksi-saksi tidak diindahkan. Orang-orang dari agama-agama dunia ini tidak memberikan kesaksian sedemikian. Mereka tidak dapat mengatakan kepada saudara siapa Allah yang sejati itu atau apa maksud-tujuanNya. Kaum pendeta mereka tidak mengajar mereka kebenaran. ”Mereka orang buta yang menuntun orang buta. Jika orang buta menuntun orang buta, pasti keduanya jatuh ke dalam lobang.”—Matius 15:14.
11. Hanya siapa yang memberi kesaksian kepada nama Allah yang benar?
11 Siapa yang rela mengorbankan waktu, harta milik, bahkan kehidupan mereka, untuk memberi kesaksian bagi Allah yang benar? Siapa yang memberitahu orang-orang bahwa Allah yang benar menyatakan: ”Aku ini [Yehuwa], itulah namaKu”? (Yesaya 42:8) Siapa yang mengajar bahwa ”Engkau sajalah yang bernama [Yehuwa], Yang Mahatinggi atas seluruh bumi”? (Mazmur 83:19) Pada jamannya, Yesus dapat mengatakan kepada Allah yang benar: ”Aku telah menyatakan namaMu.” (Yohanes 17:6) Pada jaman kita, hanya Saksi-Saksi Yehuwa dapat mengatakan itu. Betapa cocok nama mereka—Saksi-Saksi Yehuwa!
Memberi Kesaksian tentang Kerajaan
12. Pengajaran penting apa harus diceritakan oleh saksi-saksi yang benar kepada orang-orang lain?
12 Selain mengumumkan nama Allah yang benar, apa, terutama, yang akan dikatakan oleh saksi-saksiNya tentang maksud-tujuanNya? Yesus memberikan teladan dengan mengajar para pengikutnya untuk berdoa kepada Allah yang benar: ”Datanglah KerajaanMu.” (Matius 6:10) Kerajaan surgawi Allah adalah pemerintahan yang akhirnya akan memerintah seluruh bumi. (Daniel 2:44) Ini adalah tema dari pengajaran Yesus. (Matius 4:23) Karena Kerajaan itu satu-satunya penyelesaian untuk kesulitan umat manusia, Ia mendesak: ”Maka, teruslah cari dahulu kerajaan dan kebenaranNya.”—Matius 6:33, NW.
13. (a) Apa yang diperlihatkan oleh fakta-fakta mengenai pengabaran Saksi-Saksi Yehuwa tentang Kerajaan Allah? (b) Bagaimana pengabaran Kerajaan suatu bukti bahwa Yehuwa adalah satu-satunya Allah dari nubuat sejati?
13 Dewasa ini siapa yang memberi kesaksian untuk Kerajaan Allah? Profesor C. S. Braden, seorang siswa yang giat sekali dari agama-agama dunia mengatakan: ”Saksi-Saksi Yehuwa secara aksara telah meliputi bumi dengan kesaksian mereka. . . . Benar-benar dapat dikatakan bahwa tidak ada kelompok agama satu pun di dunia yang memperlihatkan gairah dan ketekunan yang lebih besar dalam usaha untuk menyiarkan kabar baik dari Kerajaan daripada Saksi-Saksi Yehuwa.” Tetapi Ia menulis hal itu hampir 40 tahun yang lalu! Dewasa ini kesaksian Kerajaan yang jauh lebih besar sedang dilaksanakan, karena jumlah Saksi-Saksi sekarang lebih dari sepuluh kali! Kira-kira tiga setengah juta dari mereka, dalam lebih dari 54.900 sidang di seluruh dunia, memberi kesaksian untuk Kerajaan, dan jumlah mereka bertambah dengan pesat. Buah yang baik ini adalah bukti bahwa Yehuwa adalah Allah dari nubuat yang benar. Dialah yang mengilhami PutraNya Yesus, untuk menubuatkan mengenai jaman kita: ”Injil Kerajaan ini akan diberitakan di seluruh dunia menjadi kesaksian bagi semua bangsa, sesudah itu barulah tiba kesudahannya.”—Matius 24:14; Yohanes 8:28.
Meniru Kasih Allah
14. Sifat apa harus ditiru oleh saksi-saksi yang sejati dari Allah dan apa artinya jika mereka tidak berbuat demikian?
14 Saksi-saksi yang sejati dari Allah harus meniru sifatNya yang paling utama—kasih. ”Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih.” (1 Yohanes 4:8) Sesungguhnya, ”inilah tandanya anak-anak Allah dan anak-anak Iblis: setiap orang yang tidak berbuat kebenaran, tidak berasal dari Allah, demikian juga barangsiapa yang tidak mengasihi saudaranya. . . . kita harus saling mengasihi; bukan seperti Kain, yang berasal dari si jahat dan yang membunuh adiknya.”—1 Yohanes 3:10-12.
15. Mengapa kita dapat mengatakan bahwa Saksi-Saksi Yehuwa memperlihatkan kasih sejati?
15 Hanya Saksi-Saksi Yehuwa yang mempunyai kasih semacam itu. Mereka tidak tunduk kepada allah-allah peperangan, nasionalisme, dan rasisme. Mereka tidak mendukung peperangan apapun dari dunia ini dan dengan demikian tidak pernah berada dalam situasi yang mendukung pembunuhan atas saudara-saudara rohani mereka di bagian-bagian lain dari dunia. Mereka, seperti Yesus katakan, ”bukan dari dunia” dan telah ’meletakkan pedang.’—Yohanes 17:14; Matius 26:52.
16. Bagaimana orang-orang lain membantu menyatakan siapa saksi-saksi yang sejati dari Allah?
16 Sebuah penelitian berjudul ”Lebih Banyak Mengenai Membenarkan Kekerasan” mengatakan: ”Saksi-Saksi Yehuwa secara konsisten telah mempertahankan sikap mereka yaitu ’kenetralan Kristen’ yang tanpa kekerasan . . . Sikap mereka yang tetap teguh menentang dinas nasional dalam bentuk apapun, militer atau sipil, dan penolakan mereka untuk menghormati lambang-lambang identitas nasional mengakibatkan suatu jangka waktu penindasan, pemenjaraan, dan tindakan oleh gerombolan di banyak negeri . . . Tetapi, Saksi-Saksi itu tidak pernah membalas dengan kekerasan.” Surat kabar Brasilia O Tempo mengatakan tentang mereka: ”Walaupun ada banyak agama yang hebat dengan propaganda mereka di semua bagian dari bola bumi ini, tidak ada satu pun di muka bumi ini pada jaman sekarang yang memperlihatkan kasih yang sama.” Kasih yang sejati ini Yesus katakan, menunjukkan siapa saksi-saksi Allah yang sejati. ”Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-muridKu, yaitu jikalau kamu saling mengasihi.”—Yohanes 13:35.
Pengejaran Meningkatkan Kesaksian
17, 18. Contoh apa baru-baru ini memperlihatkan bagaimana penindasan dapat menambah kesaksian Kerajaan?
17 Pengejaran bahkan dapat menghasilkan kesaksian Kerajaan yang lebih luas. Sebagai contoh, di India hanya ada kira-kira 8.000 saksi dari Yehuwa. Namun, baru-baru ini nama dan maksud-tujuan Yehuwa mendapat publisitas yang luas di negeri itu melalui apa yang dilakukan oleh 11 anak-anak Saksi dalam meniru orang-orang Kristen pada abad pertama yang mengatakan kepada pengadilan: ”Kita harus lebih taat kepada Allah dari pada kepada manusia.” (Kisah 5:29) Anak-anak India ini telah dikeluarkan dari sekolah karena tidak menyanyikan lagu kebangsaan. Tetapi Mahkamah Agung India memutuskan, seperti dilaporkan dalam Deccan Herald dari Bangalore, bahwa ”di negeri ini tidak ada kewajiban untuk menyanyikan Lagu Kebangsaan.” Pengadilan memperhatikan bahwa anak-anak itu ”telah memperlihatkan respek yang sepatutnya” dan bahwa meskipun mereka tidak menyanyi ”sama sekali tidak berarti bahwa mereka tidak tunduk.” Pengadilan memerintahkan agar anak-anak itu diterima kembali di sekolah.
18 Surat kabar yang sama juga mengatakan: ”Anak-anak ini menolak untuk menyanyikan Lagu Kebangsaan karena Saksi-Saksi Yehuwa menganggap diri mereka orang-orang Kristen dan mengabdi sepenuhnya kepada Kerajaan Allah. . . . Karena itu mereka tidak ambil bagian dalam kegiatan politik apapun dari Negara.” Juga, The Telegraph dari Kalkuta melaporkan: ’Tindakan anak-anak sekolah itu telah membuat Saksi-Saksi Yehuwa menjadi sorotan umum, karena sebelum itu mereka hampir tidak dikenal di negeri kita.’ Ya, ’Injil Kerajaan ini akan diberitakan menjadi kesaksian bagi semua bangsa’ sebelum akhir itu tiba.—Matius 24:14.
Pengumpulan Saksi-Saksi untuk Allah yang Benar
19. Apa yang harus dilakukan orang-orang berhati jujur jika mereka ingin menyembah Allah yang benar?
19 Dewasa ini, Allah yang benar, menyuruh umatNya memberi kesaksian demi kedaulatan dan maksud-tujuanNya. Seraya mereka mengumumkan beritaNya dengan kekuatan yang lebih besar, Ia mengumpulkan makin banyak orang yang berhati jujur dari segala bangsa untuk digabungkan dengan para penyembahNya. (Yesaya 2:2-4) Mereka meninggalkan allah-allah palsu mereka dan berpaling kepada ibadat dari Allah yang benar, sama seperti mereka yang ingin menyembah Yehuwa dibebaskan dari tawanan Babel purba, di mana ibadat kepada allah-allah palsu merajalela.—Yesaya 43:14.
20, 21. Mengapa mendesak untuk meninggalkan allah-allah palsu sekarang dan tidak hanya menjadi penonton?
20 Apakah saudara mau menjadi Saksi untuk Allah yang benar? Maukah saudara berpihak kepada ibadat sejati dan menolak ambil bagian dalam hutang darah dan keadaan moral yang tercela dari dunia ini dengan allah-allah palsunya? Firman Allah mendesak: ”Hai umatKu, pergilah dari padanya [ibadat palsu yang bersifat Babel] supaya kamu jangan mengambil bagian dalam dosa-dosanya dan supaya kamu jangan turut ditimpa malapetaka-malapetakanya.” (Wahyu 18:4) Ya, ”pergilah,” ambil tindakan sebelum terlambat! Jangan menjadi seperti pria yang, ketika ditanya mengenai pilihan agamanya oleh sebuah majalah Katolik, mengatakan: ”Saya pikir saya seorang Penonton dari Yehuwa. Saya mempercayai cukup banyak hal yang dipercayai oleh Saksi-Saksi Yehuwa—tetapi saya tidak ingin terlibat.”
21 Namun, setiap orang di bumi tidak lama lagi akan terlibat pada waktu Yehuwa menghukum allah-allah palsu dari dunia ini dan para penyembah mereka: ”Para allah yang tidak menjadikan langit dan bumi akan lenyap dari bumi dan dari kolong langit ini.” (Yeremia 10:11) Pada waktu itu tidak akan ada penonton. Yang ada hanya mereka yang menjadi saksi-saksi untuk Allah yang benar dan mereka yang bukan demikian. (Matius 24:37-39; 2 Petrus 2:5; Wahyu 7:9-15) Apakah saudara mau menjadi saksi untuk Allah yang benar? Seharusnya demikian karena ”Allah [yang benar, NW] bagi kita adalah Allah yang menyelamatkan, [Yehuwa], Tuhanku, memberi keluputan dari maut.”—Mazmur 68:21.
-