-
Kejujuran—Apakah Benar-Benar Haluan Terbaik?Pertanyaan Kaum Muda—Jawaban yang Praktis
-
-
Alkitab berkata: “Memperoleh harta benda dengan lidah dusta adalah kesia-siaan yang lenyap.” (Amsal 21:6) Keuntungan apapun yang mungkin dihasilkan oleh dusta hanya pendek umurnya seperti uap.
-
-
Kejujuran—Apakah Benar-Benar Haluan Terbaik?Pertanyaan Kaum Muda—Jawaban yang Praktis
-
-
Berdusta—Mengapa Tidak Menguntungkan
Berdusta untuk menghindari hukuman mungkin tampaknya menguntungkan pada saat itu. Namun Alkitab memperingatkan: “Orang yang menyembur-nyemburkan kebohongan tidak akan terhindar.” (Amsal 19:5) Kemungkinannya besar bahwa dusta itu akan tersingkap dan hukuman tetap diberikan.
-
-
Kejujuran—Apakah Benar-Benar Haluan Terbaik?Pertanyaan Kaum Muda—Jawaban yang Praktis
-
-
Pandangan Allah terhadap Dusta
“Lidah dusta” dulu dan sekarang adalah salah satu hal yang “dibenci [Yehuwa].” (Amsal 6:16, 17) Bagaimanapun juga, Setan si Iblis sendiri adalah “bapa segala dusta.” (Yohanes 8:44) Dan Alkitab tidak membuat perbedaan antara dusta dan apa yang disebut dusta yang baik. “Tidak ada dusta yang berasal dari kebenaran.”—1 Yohanes 2:21.
Jadi kejujuran harus menjadi haluan dari siapapun yang ingin menjadi sahabat Allah. Mazmur ke-15 bertanya: “[Yehuwa], siapa yang boleh menumpang dalam kemahMu? Siapa yang boleh diam di gunungMu yang kudus?” (Ayat 1) Mari kita membahas jawaban yang diberikan dalam empat ayat berikutnya.
“Yaitu dia yang berlaku tidak bercela, yang melakukan apa yang adil [“benar,” NW] dan yang mengatakan kebenaran dengan segenap hatinya.” (Ayat 2) Apakah yang dimaksud di atas seorang yang suka mencuri barang-barang di toko atau seorang penipu? Atau seseorang yang berdusta kepada orang-tuanya? Sama sekali tidak! Maka jika anda ingin menjadi sahabat Allah, anda perlu jujur, bukan hanya dalam tindakan tetapi juga dalam hati anda.
“Yang tidak menyebarkan fitnah dengan lidahnya, yang tidak berbuat jahat terhadap temannya dan yang tidak menimpakan cela kepada tetangganya.” (Ayat 3) Pernahkah saudara bergaul dengan sekelompok remaja yang memberikan komentar yang tidak ramah, menjatuhkan, tentang orang lain? Perkembangkan kemauan yang teguh untuk menolak ambil bagian dalam percakapan semacam itu!
“Yang memandang hina orang yang [jahat], tetapi memuliakan orang yang takut akan [Yehuwa]; yang berpegang pada sumpah, walaupun rugi.” (Ayat 4) Tolaklah sebagai teman, remaja manapun yang berdusta, menipu, atau membanggakan petualangan imoralnya; mereka akan berharap anda melakukan hal yang sama. Seperti dikatakan seorang remaja bernama Bobby: “Berdustalah bersama-sama dengan seorang teman, maka ia akan menimbulkan kesulitan bagi anda. Ia bukan teman yang dapat anda percayai.” Carilah teman-teman yang menghargai standar kejujuran.—Bandingkan Mazmur 26:4.
Apakah anda memperhatikan bahwa Yehuwa menghargai, atau “memuliakan” mereka yang berpegang pada kata-kata mereka? Mungkin anda telah berjanji untuk membantu mengerjakan sesuatu di rumah pada hari Sabtu ini, tetapi sekarang anda diundang menonton pada siang hari tersebut. Apakah anda akan meremehkan janji anda dan pergi dengan teman-teman, membiarkan orang-tua anda melakukan pekerjaan itu sendirian, atau apakah anda akan berpegang pada kata-kata anda?
“Yang tidak meminjamkan uangnya dengan makan riba dan tidak menerima suap melawan orang yang tak bersalah. Siapa yang berlaku demikian, tidak akan goyah selama-lamanya.” (Ayat 5) Tidakkah benar bahwa ketamakan merupakan penyebab utama dari penipuan dan ketidakjujuran? Murid-murid yang menyontek pada waktu tes menunjukkan ketamakan untuk mendapatkan nilai baik tanpa belajar. Orang-orang yang menerima suap lebih menghargai uang daripada keadilan.
Memang, ada yang menyebutkan tokoh-tokoh politik dan bisnis yang membengkokkan peraturan kejujuran untuk mendapatkan keinginan mereka. Namun betapa teguh sukses orang-orang semacam itu? Mazmur 37:2 menjawab: “Mereka segera lisut seperti rumput dan layu seperti tumbuh-tumbuhan hijau.” Jika tidak ketahuan dan dihina oleh orang lain, mereka akhirnya akan menghadapi hukuman dari Allah Yehuwa. Tetapi, sahabat-sahabat Allah, “tidak akan goyah selama-lamanya.” Masa depan mereka yang kekal terjamin.
-