PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • w99 15/5 hlm. 7-9
  • Kunjungan Bersejarah yang Menyukacitakan Sebuah Pulau

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Kunjungan Bersejarah yang Menyukacitakan Sebuah Pulau
  • Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1999
  • Subjudul
  • Reuni yang Menyenangkan
  • Corak yang Menonjol dari Kebaktian
  • ”Hal-Hal yang Tidak Akan Pernah Kami Lupakan”
Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1999
w99 15/5 hlm. 7-9

Kunjungan Bersejarah yang Menyukacitakan Sebuah Pulau

Kuba, sebuah pulau yang indah di Karibia, belum lama ini mengalami masa penyegaran rohani yang belum pernah terjadi sebelumnya. Pada penutup tahun 1998, Saksi-Saksi Yehuwa yang tinggal di negeri di kawasan Hindia Barat ini mendapat berkat yang tak terduga. Untuk pertama kalinya dalam kurun waktu 30 tahun lebih, para anggota Badan Pimpinan Saksi-Saksi Yehuwa berkunjung, dan mereka disertai oleh 15 delegasi lain. Para pengunjung tersebut adalah warga negara dari Australia, Austria, Belgia, Inggris, Italia, Puerto Riko, dan Selandia Baru.

INI merupakan peristiwa bersejarah bagi 82.258 penyiar Kerajaan di sana dan 87.890 orang yang bergabung dengan mereka untuk merayakan Perjamuan Malam Tuan pada musim semi tahun 1998.

Dari tanggal 1 sampai 7 Desember 1998, Lloyd Barry, John Barr, dan Gerrit Lösch mengunjungi Rumah Betel di Havana serta menghadiri beberapa dari Kebaktian Distrik ”Jalan Hidup Ilahi” yang diselenggarakan di Kuba. Mereka senang karena dapat bertemu dengan para penatua keliling dan lebih mengenal para pejabat pemerintah di Kuba.

”Ini adalah corak teokratis yang menonjol sepanjang hidup saya dan istri saya,” kata John Barr. ”Saudara-saudari yang kami kasihi di Kuba sangat bergairah untuk kebenaran! Pada saat pulang, saya dapat merasakan betapa berharganya persaudaraan kita di seluas dunia!” ”Pekan yang sangat penting ini membantu saya lebih memahami situasi saudara-saudara kita di sana,” tambah Lloyd Barry.

Selama lima tahun terakhir, Saksi-Saksi Yehuwa telah diberi kebebasan beragama yang lebih besar di Kuba, dan komentar-komentar dari kalangan berwenang Kuba menunjukkan bahwa mereka ingin agar kecenderungan ini terus berlanjut.

Pada bulan September 1994, kegiatan percetakan dimulai di Rumah Betel di Havana. Sekali lagi, Saksi-Saksi Yehuwa dapat berhimpun secara terbuka dan memberikan kesaksian dari rumah ke rumah. Kemudian, pada tahun 1998, kalangan berwenang mengizinkan kunjungan delegasi internasional ini yang terdiri dari 18 Saksi-Saksi Yehuwa, termasuk tiga anggota Badan Pimpinan.

Reuni yang Menyenangkan

Setibanya di bandara José Martí di Havana, delegasi itu ternyata disambut dengan ramah oleh para pejabat pemerintah dan serombongan saudara-saudari dari Rumah Betel, termasuk di antaranya seorang saudara yang masih mengingat kunjungan terakhir seorang anggota Badan Pimpinan ke Kuba​—Milton Henschel​—pada tahun 1961. Saudara tersebut berusia 12 tahun pada waktu itu; kini ia seorang pengawas keliling.

Setibanya di Rumah Betel, delegasi itu disambut dengan karangan bunga gladiol, mawar, melati, aster kuning dan merah, yang khusus ditanam oleh seorang saudara untuk peristiwa ini. Banyak yang menitikkan air mata seraya keluarga Betel menyambut delegasi tersebut. Kemudian, mereka bersama-sama menyantap hidangan berupa babi panggang Kuba, nasi dan kacang, salad, yucca dengan mojo (saus dari bawang putih dan minyak zaitun), serta buah-buahan segar. Seusai makan, tiap-tiap anggota Badan Pimpinan menyampaikan khotbah yang membina mengenai segi-segi berharga dari dinas Betel. Komentar Saudara Lösch sangat menggugah, terutama karena ia berbicara kepada saudara-saudara dalam bahasa Spanyol. Keluarga Betel terdiri dari 48 pekerja sukarela reguler dan 18 pembantu temporer.

Meskipun buku-buku dan Alkitab untuk Kuba dicetak di Italia, majalah Menara Pengawal dan Sedarlah! edisi hitam-putih dihasilkan di negeri itu sendiri dengan dua mesin stensil. Saudara-saudara harus melakukan pekerjaan manual yang repetitif dan memakan waktu dalam ruangan yang sesak untuk menghasilkan semua majalah yang dibutuhkan. Para sukarelawan tersebut sangat menghargai dinas mereka kepada Yehuwa dengan cara yang sangat istimewa.​—2 Korintus 4:​7.

Corak yang Menonjol dari Kebaktian

Ke-18 anggota delegasi dibagi menjadi tiga kelompok agar dapat menghadiri kebaktian distrik yang diselenggarakan di tiga tempat​— Havana, Camagüey, dan Holguín. Setiap harinya selama tiga hari kebaktian, sekelompok besar saudara-saudari, termasuk banyak penatua dan perintis, diundang untuk hadir di tiap tempat. Saksi-Saksi setempat telah diberi tahu bahwa ini adalah peristiwa yang istimewa, tetapi tidak tahu bahwa para anggota Badan Pimpinan akan hadir. Bayangkan, betapa terkejutnya mereka melihat saudara-saudara yang mereka kasihi ini beserta istri-istri mereka turun dari bus-bus sewaan pada hari Jumat pagi!

Kebaktian diselenggarakan di fasilitas terbuka yang dibangun saudara-saudara dengan izin kalangan berwenang. Pada lokasi kebaktian di Havana, kata ”Mazmur 133:1” terukir pada salah satu batu di pintu masuk. Ini mengingatkan saudara-saudara akan kata-kata di ayat itu, ”Sungguh, alangkah baiknya dan indahnya, apabila saudara-saudara diam bersama dengan rukun!” Selama kebaktian, sungguh nyata persaudaraan Kristen yang bagus dan menyenangkan di tempat itu.

Para tamu mengomentari betapa bagusnya penyampaian khotbah serta wawancara, dan mereka terkesan oleh persembahan drama, yang didasarkan atas kisah Alkitab dari Daniel pasal 3, dengan latar belakang Babilon zaman dahulu. Seorang saudari berkomentar, ”Semua pemainnya luar biasa, dan gerakan bibir mereka sangat serentak dengan suara kaset sehingga kami tidak sadar bahwa suaranya telah direkam terlebih dahulu. . . . Orang Babilonia yang jahat benar-benar tampak jahat, dan ketiga orang Ibraninya tampak teguh dan bertekad kuat.”

Para wakil dari Kantor Urusan Agama dan pejabat pemerintah lainnya yang datang melihat kebaktian-kebaktian tersebut memuji saudara-saudara untuk pengorganisasian dan tingkah laku yang baik. Saudara Barry mengungkapkan rasa terima kasihnya yang tulus untuk perlakuan luar biasa yang diulurkan oleh kalangan berwenang Kuba kepada delegasi yang berkunjung. Dengan tepuk tangan yang meriah, sering kali berlangsung hingga beberapa menit, saudara-saudara menyatakan penghargaan untuk khotbah-khotbah, dan juga untuk izin kalangan berwenang bagi kebaktian itu. ”Ini jauh di luar dugaan kami​—suatu kebaktian internasional berskala kecil!” kata sebuah keluarga Kristen. ”Ini benar-benar menakjubkan, membuktikan kuasa Yehuwa yang besar untuk mewujudkan janji-janji-Nya.”

Kebaktian-kebaktian itu juga menyediakan kesempatan bagi orang lain untuk lebih mengenal Saksi-Saksi. Salah seorang pengemudi bus menghadiri kebaktian pada hari Sabtu dan juga pada hari Minggu. Ia mengaku telah mendengar banyak hal tentang Saksi-Saksi Yehuwa, tetapi kini ia tahu bahwa mereka adalah orang-orang yang baik dan penuh damai.

”Hal-Hal yang Tidak Akan Pernah Kami Lupakan”

Para delegasi terkesan oleh kehangatan dan keramahtamahan orang-orang Kuba. Orang-orang Kuba rajin, berprinsip, dan baik hati. ”Lebih dari sekali, orang-orang yang sama sekali tidak kami kenal menawarkan bantuan kepada kami,” kata seorang delegasi.

Para delegasi sangat terkesan oleh iman, kegembiraan, dan kasih yang diperlihatkan oleh rekan-rekan Saksi di Kuba. Sekalipun menghadapi rintangan yang hebat, mereka telah menjadikan Yehuwa kubu pertahanan mereka. (Mazmur 91:2) John Barr mengatakan, ”Ada begitu banyak kejutan yang menyenangkan dalam hal ini, kunjungan saya yang pertama kali ke Kuba​—keindahan negerinya, temperamen yang menyenangkan dari orang-orang yang saya temui, dan yang terutama, sukacita yang benar-benar tak terbendung dari semua Saksi-Saksi di Kuba. Sepanjang hidup, saya belum pernah mendengar nyanyian Kerajaan yang dilantunkan dengan begitu sepenuh hati dan tepuk tangan yang sedemikian panjang sewaktu perkara-perkara rohani menyentuh hati mereka! Ini hal-hal yang tidak akan pernah kami lupakan. Kami akan selalu mengenangnya.”

Mazmur 97:1 berkata, ”Biarlah banyak pulau bersukacita!” Sesungguhnya, Saksi-Saksi Yehuwa di Pulau Kuba bersukacita atas kebebasan yang lebih besar untuk beribadat kepada Allah mereka, dan atas kunjungan bersejarah dari delegasi internasional ini.

[Gambar di hlm. 8]

Banyak keluarga menghadiri Kebaktian Distrik ”Jalan Hidup Ilahi” yang istimewa di Kuba

[Gambar di hlm. 8]

Rumah Betel di Havana dibuka kembali pada tahun 1994

[Gambar di hlm. 8]

Para anggota Badan Pimpinan menandatangani Alkitab yang dihadiahkan kepada para pejabat pemerintah

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan