-
Peranan Anda Sebagai Orang TuaMembina Keluarga Bahagia
-
-
PERANAN IBU SANGAT MENENTUKAN
4. Hal-hal apa saja yang dibutuhkan seorang bayi dari ibunya?
4 Bayi yang baru lahir tergantung sepenuhnya kepada ibunya untuk kebutuhan yang langsung. Jika ibu memenuhi kebutuhannya dengan penuh kasih sayang, bayi merasa aman. (Mazmur 22:9, 10) Bayi itu harus diberi makan dengan baik, dijaga kebersihannya dan tetap hangat. Tetapi bukan saja kebutuhan jasmaninya yang perlu diperhatikan. Kebutuhan emosinya tidak kalah penting. Jika bayi tidak merasakan belaian kasih, ia mulai merasa tidak aman. Seorang ibu segera dapat mengetahui seberapa besar kebutuhan bayinya, begitu bayi itu menangis minta perhatian. Tetapi jika tangisannya selalu dianggap sepi ia dapat jatuh sakit. Jika kebutuhan emosinya cukup lama tidak dipenuhi, kemungkinan ia akan mengalami gangguan emosi seumur hidupnya.
5-7. Menurut hasil penyelidikan baru-baru ini bagaimana pertumbuhan bayi dipengaruhi oleh kasih sayang dan perhatian ibunya?
5 Percobaan-percobaan di berbagai negeri menghasilkan kesimpulan sebagai berikut: Bayi-bayi akan menjadi sakit dan bahkan mati jika kekurangan kasih, yang diperlihatkan dengan diajak bicara dan dipegang, atau dibelai dan disayang. (Periksa juga Yesaya 66:12; 1 Tesalonika 2:7.) Boleh saja orang lain melakukan ini, tetapi tak disangkal lagi yang paling tepat harus melakukan ini adalah ibunya. Dalam kandungan ibunya bayi itu mulai dan bertumbuh selama bulan-bulan yang pertama. Terdapat suatu jalinan hubungan alamiah antara ibu dan anak. Ibu secara naluriah ingin mendekap bayi yang baru lahir itu ke dadanya, dan bayi pun mencari dada ibunya.
6 Menurut penyelidikan para ahli, otak bayi cukup giat bekerja dan perkembangan mentalnya lebih pesat jika seluruh panca inderanya dirangsang, yaitu dengan meraba, mendengar, melihat dan mencium. Pada waktu minum susu ibu, bayi merasakan kehangatan dan bau kulit ibunya. Seraya minum matanya terus menatap wajah ibunya. Ia bukan saja mendengar suara ibunya di waktu sedang bicara atau menyanyikan lagu baginya. Ia juga mendengarkan denyutan jantung ibu, yaitu suatu suara yang selama ini didengarnya ketika masih berada dalam kandungan. Dalam suatu penerbitan di Norwegia, Anne-Marit Duve, seorang ahli psikologi anak menulis:
”Karena gerakan-gerakan biji-mata jelas menunjukkan sedikit-banyaknya kerja otak, kami menarik kesimpulan bahwa melalui rangsangan sentuhan pada kulit, dengan sering adanya kontak badan—apalagi kontak badan yang dialami pada waktu bayi menyusu—kegiatan mental anak dapat dirangsang, sehingga meningkatkan kemampuan otaknya sewaktu menjadi dewasa.”
7 Demikianlah jika bayi sering merasakan sentuhan ibunya yaitu pada waktu ia diangkat dan dipeluk-peluk atau pada waktu ia dimandikan dan dikeringkan dengan handuk, rangsangan yang ia peroleh memainkan peranan besar dalam pertumbuhannya dan akan menjadi orang macam apa dia kelak. Memang siapa yang senang dibangunkan waktu tengah malam untuk menimang-nimang bayi yang menangis? Tetapi dengan mengetahui betapa besar manfaatnya bagi si anak di kemudian hari terhibur juga hati orang tua, kendatipun kehilangan waktu tidur.
MULAI MENGENAL KASIH KARENA MERASA DIKASIHI
8-10. (a) Apa yang dipelajari oleh bayi dari kasih sayang ibunya? (b) Mengapa ini penting?
8 Bayi harus merasakan kasih sayang. Ini penting sekali untuk perkembangan emosinya. Ia belajar untuk mengasihi karena merasa dikasihi, karena sering melihat contoh kasih sayang. Bicara soal kasih kepada Allah, 1 Yohanes 4:19 berkata: ”Kita mengasihi sebab Allah terlebih dahulu sudah mengasihi kita.” Pelajaran permulaan mengenai kasih terutama mulai diberikan oleh ibu. Sang ibu membungkukkan badan atas bayinya, menaruh tangannya di dada si bayi dan menggoyang-goyangkannya dengan lembut sambil mendekatkan mukanya ke muka si bayi, lalu berkata: ”Cilukba! Cilukba!” Kira-kira maksudnya, ’Aku melihatmu!’ Tentu saja si bayi tidak mengerti kata-kata (dan memang tidak terlalu masuk akal). Tetapi si bayi menggerak-gerakkan seluruh badan dan tertawa senang, karena ia mengenal tangan yang mengajaknya main-main. Ia mengenal nada suara itu, yang baginya mempunyai arti, ’Aku sayang padamu! Aku sayang padamu!’ Ia merasa lebih percaya dan tenang.
9 Bayi-bayi dan anak kecil yang mendapat kasih sayang sungguh menghargainya. Dan untuk meniru kasih sayang demikian, anak itu mulai mencobanya sendiri. dengan tangannya yang mungil ia memeluk leher ibunya dan mengecupnya dengan penuh semangat. Begitu senangnya dia atas sambutan hangat yang diberikan oleh ibu. Mereka mulai belajar bahwa kebahagiaan datangnya karena memberikan kasih sayang, demikian juga karena menerimanya, dan bahwa dengan menaburkan kasih sayang mereka akan mendapatkan kembali kasih sayang. Betapa pentingnya pelajaran ini! (Kisah 20:35; Lukas 6:38) Bukti-bukti menunjukkan bahwa di kemudian hari anak itu akan sulit sekali memupuk hubungan batin yang akrab dan mesra dengan orang lain, jika tidak merasakan hubungan mesra dengan ibunya sejak kecil.
10 Karena anak-anak mulai belajar segera sesudah dilahirkan, tahun-tahun pertama kehidupannya merupakan yang paling penting. Dalam tahun-tahun tersebut kasih sayang ibu banyak menentukan. Jika ia berhasil menunjukkan dan mengajarkan kasih sayang—bukan memanjakan—ia menghasilkan kebaikan untuk seterusnya. Jika gagal mengakibatkan kerugian untuk seterusnya. Bagi seorang wanita tidak ada tugas yang lebih mulia dan memberi tantangan daripada menjadi seorang ibu yang baik. Memang bukan pekerjaan mudah, tetapi ”karier” hidup manakah yang dapat menandingi pekerjaan tersebut untuk mengisi hidup ini penuh dengan kebahagiaan yang tidak hanya berlangsung sebentar?
-
-
Peranan Anda Sebagai Orang TuaMembina Keluarga Bahagia
-
-
[Gambar di hlm. 100]
Air muka ibu, sentuhan serta nada suaranya menyatakan kepada bayinya, ”Aku sayang padamu.”
-