PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • Apakah Saudara Menghargai Kasih Setia Yehuwa?
    Menara Pengawal (Edisi Pelajaran)—2021 | November
    • ARTIKEL PELAJARAN 44

      Apakah Saudara Menghargai Kasih Setia Yehuwa?

      ”Kasih setia [Yehuwa] bertahan selamanya.”​—MZ. 136:1.

      NYANYIAN 108 Kasih Setia Allah

      YANG DIBAHASa

      1. Apa yang Yehuwa inginkan dari kita?

      YEHUWA sangat menyukai kasih setia. (Hos. 6:6) Dia ingin agar kita juga memiliki perasaan yang sama. Melalui Nabi Mikha, Allah mengatakan bahwa kita harus ”mengasihi kasih setia”. (Mi. 6:8, catatan kaki) Tapi, supaya kita bisa mengasihi kasih setia, kita perlu mengetahui dulu arti dari kasih setia.

      2. Apa itu kasih setia?

      2 Istilah ”kasih setia” muncul sekitar 200 kali dalam Kitab Suci Terjemahan Dunia Baru. Menurut ”Daftar Istilah Alkitab” dalam terjemahan itu, inilah arti kasih setia: ”Kasih yang ditunjukkan karena memiliki komitmen, integritas, kesetiaan, dan ikatan yang erat. Istilah ini sering dipakai untuk kasih Allah bagi manusia, tapi kasih ini juga ditunjukkan oleh manusia kepada sesamanya.” Yehuwa adalah teladan terbaik dalam menunjukkan kasih setia. Di artikel ini, kita akan membahas bagaimana Yehuwa menunjukkan kasih setia kepada manusia. Dan di artikel berikutnya, kita akan membahas bagaimana kita sebagai umat Yehuwa bisa meniru Dia dalam menunjukkan kasih setia kepada satu sama lain.

      YEHUWA ”BERLIMPAH DENGAN KASIH SETIA”

      3. Apa yang Yehuwa beri tahukan tentang diri-Nya kepada Musa?

      3 Tidak lama setelah bangsa Israel keluar dari Mesir, Yehuwa memberi tahu Musa tentang nama-Nya dan sifat-sifat-Nya. Dia mengatakan, ”Yehuwa, Yehuwa adalah Allah yang berbelaskasihan dan iba hati, tidak cepat marah dan berlimpah dengan kasih setia dan kebenaran, yang menunjukkan kasih setia kepada beribu-ribu orang. Dia mengampuni kesalahan, pelanggaran, dan dosa.” (Kel. 34:6, 7) Dengan kata-kata yang indah itu, Yehuwa memberi tahu Musa salah satu hal yang menunjukkan bahwa kasih setia-Nya sangat luar biasa. Mari kita membahasnya.

      4-5. (a) Bagaimana Yehuwa menggambarkan diri-Nya? (b) Pertanyaan apa saja yang akan kita bahas?

      4 Yehuwa tidak sekadar mengatakan bahwa Dia memiliki kasih setia. Tapi, Yehuwa mengatakan bahwa Dia ”berlimpah dengan kasih setia”. Kata-kata yang sama diulangi dalam lima ayat lainnya di Alkitab. (Mz. 86:15; 103:8; 145:8; Yl. 2:13; Yun. 4:2) Di semua ayat itu, kata-kata tersebut hanya memaksudkan Yehuwa, dan tidak pernah memaksudkan manusia. Ya, Yehuwa berulang kali menggambarkan diri-Nya dengan kata-kata tersebut. Itu sangat luar biasa. Itu menunjukkan bahwa Yehuwa menganggap kasih setia sangat penting.b Itulah sebabnya Raja Daud mengatakan, ”Oh Yehuwa, kasih setia-Mu sampai ke langit . . . Kasih setia-Mu begitu berharga, oh Allah! Anak-anak manusia berlindung di bawah naungan sayap-Mu.” (Mz. 36:5, 7) Seperti Daud, apakah kita benar-benar menghargai kasih setia Allah?

      5 Agar kita semakin memahami apa itu kasih setia, mari kita bahas dua pertanyaan ini: Kepada siapa Yehuwa menunjukkan kasih setia? Dan, manfaat apa saja yang kita dapatkan karena Yehuwa menunjukkan kasih setia?

      KEPADA SIAPA YEHUWA MENUNJUKKAN KASIH SETIA?

      6. Kepada siapa Yehuwa menunjukkan kasih setia?

      6 Kepada siapa Yehuwa menunjukkan kasih setia? Yehuwa tidak menunjukkan kasih setia kepada semua orang. Dia menunjukkannya hanya kepada orang-orang yang bersahabat akrab dengan-Nya. Allah kita setia kepada sahabat-sahabat-Nya. Dia memberi mereka masa depan yang cerah, dan Dia akan terus mengasihi mereka.

      Orang-orang dari berbagai latar belakang dan usia. Beberapa gambar: Bukti kasih Yehuwa. 1. Cahaya matahari dan hujan. 2. Bunga, tumbuhan, dan pohon. 3. Kesempatan untuk mendapat manfaat dari tebusan.

      Yehuwa memberikan banyak hal baik bagi semua orang, termasuk orang-orang yang tidak menyembah Dia (Lihat paragraf 7)c

      7. Bagaimana Yehuwa menunjukkan kasih kepada semua manusia?

      7 Yehuwa menunjukkan kasih kepada semua manusia. Yesus memberi tahu seorang pria bernama Nikodemus, ”Allah begitu mengasihi dunia ini sehingga Dia memberikan Putra tunggal-Nya, supaya setiap orang yang beriman kepadanya tidak dibinasakan tapi mendapat kehidupan abadi.”​—Yoh. 3:1, 16; Mat. 5:44, 45.

      Beberapa gambar: 1. Raja Daud memainkan harpa sambil bernyanyi. 2. Nabi Daniel membaca sebuah gulungan.

      Menurut kata-kata Raja Daud dan Nabi Daniel, Yehuwa menunjukkan kasih setia kepada orang-orang yang mengenal Dia, menghormati-Nya, mengasihi-Nya, dan menaati perintah-Nya (Lihat paragraf 8-9)

      8-9. (a) Mengapa Yehuwa menunjukkan kasih setia kepada hamba-hamba-Nya? (b) Apa yang sekarang akan kita bahas?

      8 Seperti yang disebutkan sebelumnya, Yehuwa menunjukkan kasih setia hanya kepada orang-orang yang bersahabat akrab dengan-Nya, yaitu hamba-hamba-Nya. Hal itu terlihat jelas dari apa yang Raja Daud dan Nabi Daniel katakan di bawah bimbingan Yehuwa. Misalnya, Daud mengatakan, ”Teruslah tunjukkan kasih setia kepada orang yang mengenal-Mu.” Daud juga mengatakan, ”Kasih setia Yehuwa ada selamanya bagi orang-orang yang menghormati-Nya.” Dan Daniel mengatakan, ”Oh Yehuwa, Allah yang benar, . . . yang menunjukkan kasih setia kepada orang yang mengasihi-Nya dan menaati perintah-Nya.” (Mz. 36:10; 103:17; Dan. 9:4) Jadi jelaslah, Yehuwa menunjukkan kasih setia kepada hamba-hamba-Nya karena mereka mengenal Dia, menghormati-Nya, mengasihi-Nya, dan menaati perintah-Nya. Ya, Yehuwa hanya menunjukkan kasih setia kepada orang-orang yang menyembah Dia dengan cara yang benar.

      9 Sebelum kita menjadi penyembah Yehuwa, kita sudah merasakan kasih yang Dia tunjukkan kepada semua manusia. (Mz. 104:14) Tapi sekarang, sebagai penyembah Yehuwa, kita juga merasakan kasih setia-Nya. Yehuwa meyakinkan hamba-hamba-Nya, ”Kasih setia-Ku tidak akan berpindah darimu.” (Yes. 54:10) Ya, seperti yang Daud alami sendiri, ”Yehuwa akan mengistimewakan hamba-Nya yang setia”. (Mz. 4:3) Setelah mengetahui bahwa Yehuwa sangat mengasihi kita, apa yang seharusnya kita lakukan? Di bawah bimbingan Yehuwa, seorang pemazmur memberikan nasihat ini: ”Siapa pun yang bijaksana akan memperhatikan hal-hal ini dan memikirkan baik-baik kasih setia yang Yehuwa tunjukkan.” (Mz. 107:43) Jadi, mari kita bahas tiga cara Yehuwa menunjukkan kasih setia-Nya dan apa manfaatnya untuk kita.

      APA MANFAAT KASIH SETIA YEHUWA BAGI KITA?

      Hamba-hamba Yehuwa di antara umat manusia. Beberapa gambar: Bukti kasih setia Yehuwa. 1. Kasih yang bertahan selamanya, digambarkan oleh bumi yang dikelilingi bintang-bintang di angkasa. 2. Pengampunan, digambarkan oleh seorang saudari yang berdoa. 3. Perlindungan secara rohani, digambarkan oleh tembok kota yang besar. Gambar-gambar di atasnya adalah bukti-bukti kasih Yehuwa kepada semua orang. 4. Cahaya matahari dan hujan. 5. Bunga, tumbuhan, dan pohon. 6. Tebusan.

      Yehuwa memberikan berkat-berkat tambahan bagi para penyembah-Nya (Lihat paragraf 10-16)d

      10. Manfaat apa yang kita rasakan karena kasih setia Yehuwa bertahan selamanya? (Mazmur 31:7)

      10 Kasih setia Allah bertahan selamanya. Hal ini disebutkan 26 kali di Mazmur 136. Di ayat yang pertama, kita membaca, ”Ucapkan syukur kepada Yehuwa, karena Dia baik; kasih setia-Nya bertahan selamanya.” (Mz. 136:1) Di ayat 2 sampai 26, kata-kata ”karena kasih setia-Nya bertahan selamanya” diulangi berkali-kali. Sewaktu kita membaca seluruh mazmur itu, kita pasti sangat kagum melihat berbagai cara Yehuwa menunjukkan kasih setia-Nya tanpa henti. Kata-kata ”karena kasih setia-Nya bertahan selamanya” meyakinkan kita bahwa kasih Allah kepada umat-Nya tidak pernah berubah. Kita pasti sangat dikuatkan karena tahu bahwa Yehuwa tidak akan meninggalkan hamba-hamba-Nya begitu saja. Sebaliknya, Yehuwa akan selalu mengasihi dan menyertai orang-orang yang melayani Dia, terutama pada masa-masa yang sulit. Manfaatnya untuk kita: Karena kita tahu bahwa Yehuwa tidak akan meninggalkan kita, kita bisa tetap kuat dan bersukacita. Dengan begitu, kita bisa bertekun menghadapi berbagai masalah dan terus melayani Yehuwa.​—Baca Mazmur 31:7.

      11. Menurut Mazmur 86:5, apa yang membuat Yehuwa selalu rela mengampuni?

      11 Kasih setia Allah membuat Dia rela mengampuni. Sewaktu Yehuwa melihat bahwa seseorang yang berdosa sudah bertobat dan berhenti melakukan perbuatan salahnya, kasih setia Yehuwa membuat Dia rela mengampuni orang itu. Daud mengatakan tentang Yehuwa, ”Dia tidak menghukum kita sesuai dengan dosa kita, ataupun membalas kita setimpal dengan kesalahan kita.” (Mz. 103:8-11) Daud pernah merasakan sendiri bahwa perasaan bersalah bisa sangat membebani. Tapi, Daud juga merasakan bahwa Yehuwa adalah Allah yang ”siap mengampuni”. Apa yang membuat Yehuwa rela mengampuni? Jawabannya ada di Mazmur 86:5. (Baca.) Ya, seperti yang Daud katakan dalam doanya, Yehuwa rela mengampuni karena kasih setia-Nya berlimpah bagi semua orang yang berseru kepada-Nya.

      12-13. Kalau kita dihantui perasaan bersalah karena kesalahan di masa lalu, apa yang bisa membantu kita?

      12 Saat kita melakukan kesalahan, wajar kalau kita merasa bersalah. Dan, perasaan itu sebenarnya bagus. Itu bisa menggerakkan kita untuk bertobat dan memperbaiki kesalahan kita. Tapi, beberapa hamba Allah terus dihantui perasaan bersalah karena kesalahan mereka di masa lalu. Meskipun mereka sudah benar-benar bertobat, mereka masih merasa bahwa Yehuwa tidak akan pernah mengampuni mereka. Kalau itu yang Saudara rasakan, apa yang bisa membantu Saudara? Saudara perlu merenungkan betapa besarnya keinginan Yehuwa untuk menunjukkan kasih setia kepada hamba-hamba-Nya.

      13 Manfaatnya untuk kita: Meski kita tidak sempurna, kita bisa bersukacita melayani Yehuwa dengan hati nurani yang bersih, karena ”darah Yesus Putra-Nya bisa membersihkan kita dari segala dosa”. (1 Yoh. 1:7) Kalau Saudara merasa kecil hati karena kesalahan yang Saudara lakukan, ingatlah bahwa Yehuwa selalu siap mengampuni orang-orang yang sudah bertobat. Perhatikan bagaimana Daud menghubungkan kasih setia Yehuwa dengan pengampunan dari-Nya. Daud menulis, ”Seperti langit lebih tinggi daripada bumi, sebesar itulah kasih setia Allah untuk orang yang menghormati-Nya. Sejauh matahari terbit dari matahari terbenam, sejauh itulah pelanggaran kita Dia jauhkan dari kita.” (Mz. 103:11, 12) Ya, Yehuwa selalu siap ”memberi ampun dengan murah hati”.​—Yes. 55:7.

      14. Bagaimana Daud menggambarkan kasih setia Allah yang melindungi kita?

      14 Kasih setia Allah melindungi kita secara rohani. Dalam doanya kepada Yehuwa, Daud mengatakan, ”Kepada-Mu aku bersembunyi; Engkau akan melindungi aku dari kesusahan. Sorak gembira ada di sekelilingku karena Engkau menyelamatkan aku. . . . Orang yang percaya kepada Yehuwa akan dikelilingi kasih setia-Nya.” (Mz. 32:7, 10) Pada zaman dulu, tembok yang mengelilingi sebuah kota bisa melindungi penduduk kota itu. Seperti tembok itu, kasih setia Yehuwa mengelilingi kita dan melindungi kita dari apa pun yang bisa merusak persahabatan kita dengan-Nya. Kasih setia Yehuwa juga menggerakkan Dia untuk menarik kita kepada-Nya.​—Yer. 31:3, dan catatan kaki.

      15. Mengapa kasih setia Yehuwa bisa disamakan dengan tempat berlindung dan benteng?

      15 Daud menggunakan gambaran lain untuk menunjukkan bagaimana Allah melindungi umat-Nya. Dia menulis, ”Allah adalah tempat berlindung yang aman bagiku, Allah yang menunjukkan kasih setia kepadaku.” Daud juga mengatakan tentang Yehuwa, ”Dia menunjukkan kasih setia kepadaku dan Dia bentengku, penyelamatku dan tempatku berlindung, perisaiku dan tempatku berteduh.” (Mz. 59:17; 144:2, catatan kaki) Mengapa Daud menyamakan kasih setia Yehuwa dengan tempat berlindung dan benteng? Tidak soal di mana kita berada, selama kita menjadi penyembah Yehuwa, Yehuwa akan melindungi kita sehingga kita bisa menjaga persahabatan kita dengan-Nya. Beberapa ayat di Mazmur 91 juga meyakinkan kita akan hal itu. Penulis mazmur tersebut mengatakan, ”Aku akan berkata kepada Yehuwa, ’Engkaulah tempatku berlindung dan bentengku.’” (Mz. 91:1-3, 9, 14) Musa juga menggunakan kata-kata yang mirip untuk menggambarkan perlindungan dari Yehuwa. (Mz. 90:1, catatan kaki.) Selain itu, tidak lama sebelum dia meninggal, Musa menggunakan kata-kata yang indah untuk menggambarkan hal itu. Dia menulis, ”Allah adalah tempat berlindung sejak zaman dulu, lengan-Nya yang abadi akan menopangmu.” (Ul. 33:27) Dari kata-kata ”lengan-Nya yang abadi akan menopangmu”, apa yang bisa kita pelajari tentang Yehuwa?

      16. Dua manfaat apa yang kita dapatkan? (Mazmur 136:23)

      16 Kalau kita yakin bahwa Yehuwa selalu melindungi kita, kita bisa merasa aman. Tapi kadang, kita mungkin merasa sangat terpuruk dan sulit untuk bangkit. Pada saat-saat seperti itu, apa yang akan Yehuwa lakukan untuk kita? (Baca Mazmur 136:23.) Dia akan menopang kita dengan lengan-Nya dan dengan lembut membantu kita untuk bangkit lagi. (Mz. 28:9; 94:18) Manfaatnya untuk kita: Karena kita tahu bahwa Allah selalu bisa diandalkan, kita mendapat dua manfaat ini: Pertama, tidak soal di mana kita tinggal, kita yakin bahwa kita punya tempat berlindung yang aman. Kedua, kita bisa merasakan bahwa Bapak kita yang pengasih sangat peduli kepada kita.

      ALLAH PASTI AKAN SELALU MENUNJUKKAN KASIH SETIA

      17. Kita bisa yakin akan hal apa? (Mazmur 33:18-22)

      17 Seperti yang telah kita bahas, saat kita menghadapi kesulitan, kita bisa yakin bahwa Yehuwa akan membantu kita agar kita bisa tetap setia kepada-Nya. (2 Kor. 4:7-9) Nabi Yeremia mengatakan, ”Karena kasih setia Yehuwa, kita tidak binasa. Sebab belas kasihan-Nya tidak ada habisnya.” (Rat. 3:22) Kita bisa yakin bahwa Yehuwa akan terus menunjukkan kasih setia-Nya kepada kita karena Alkitab mengatakan bahwa ”mata Yehuwa menjaga orang yang menghormati-Nya, yang mengharapkan kasih setia-Nya”.​—Baca Mazmur 33:18-22.

      18-19. (a) Apa yang perlu kita ingat? (b) Apa yang akan kita bahas di artikel berikutnya?

      18 Apa yang perlu kita ingat? Sebelum kita menyembah Yehuwa, kita telah merasakan kasih yang Dia tunjukkan kepada semua manusia. Tapi sekarang, sebagai penyembah-Nya, kita juga merasakan kasih setia-Nya. Kasih setia Yehuwa menggerakkan Dia untuk melindungi kita. Dia memastikan kita selalu dekat dengan-Nya, dan Dia akan memenuhi janji-Nya kepada kita. Dia ingin kita bersahabat dengan-Nya untuk selamanya. (Mz. 46:1, 2, 7) Jadi, tidak soal kesulitan apa yang kita hadapi, Yehuwa akan memberi kita kekuatan yang kita butuhkan agar kita bisa tetap setia.

      19 Kita sudah membahas berbagai cara Yehuwa menunjukkan kasih setia kepada umat-Nya. Yehuwa juga ingin kita menunjukkan kasih setia kepada satu sama lain. Bagaimana kita bisa melakukan hal itu? Di artikel berikutnya, kita akan membahas topik penting ini.

  • Teruslah Tunjukkan Kasih Setia kepada Satu Sama Lain
    Menara Pengawal (Edisi Pelajaran)—2021 | November
    • ARTIKEL PELAJARAN 45

      Teruslah Tunjukkan Kasih Setia kepada Satu Sama Lain

      ”Tunjukkan kasih setia dan belas kasihan kepada sesama kalian.”​—ZA. 7:9.

      NYANYIAN 107 Teladan Kasih Allah

      YANG DIBAHASa

      1-2. Mengapa kita perlu menunjukkan kasih setia kepada satu sama lain?

      MENGAPA kita perlu menunjukkan kasih setia kepada satu sama lain? Ada beberapa alasan yang penting. Perhatikan apa yang Alkitab katakan: ”Jangan biarkan kasih setia dan kesetiaan pergi darimu. . . . Maka kamu akan disenangi dan dikenal sebagai orang yang punya pemahaman di mata Allah dan manusia.” ”Pria yang penuh kasih setia mendatangkan keuntungan bagi dirinya.” ”Orang yang mengejar kasih setia dan apa yang benar akan menemukan kehidupan.”​—Ams. 3:3, 4; 11:17, catatan kaki; 21:21.

      2 Ayat-ayat itu menyebutkan tiga alasan mengapa kita perlu menunjukkan kasih setia. Pertama, kita akan membuat Yehuwa senang. Kedua, kita akan mendapat manfaat. Misalnya, kita bisa punya sahabat-sahabat yang sejati. Ketiga, kita akan mendapatkan berkat-berkat di masa depan, termasuk kehidupan abadi. Ya, semua alasan itu menunjukkan bahwa kita perlu mengikuti nasihat Yehuwa ini: ”Tunjukkan kasih setia dan belas kasihan kepada sesama kalian.”​—Za. 7:9.

      3. Pertanyaan apa saja yang akan kita bahas di artikel ini?

      3 Di artikel ini, kita akan membahas empat pertanyaan berikut: Kepada siapa kita harus menunjukkan kasih setia? Dari buku Rut, apa yang bisa kita pelajari tentang caranya menunjukkan kasih setia? Bagaimana kita bisa menunjukkan kasih setia kepada orang lain? Manfaat apa saja yang akan didapatkan orang-orang yang menunjukkan kasih setia?

      KEPADA SIAPA KITA HARUS MENUNJUKKAN KASIH SETIA?

      4. Bagaimana kita bisa meniru kasih setia Yehuwa? (Markus 10:29, 30)

      4 Seperti yang kita bahas di artikel sebelumnya, Yehuwa hanya menunjukkan kasih setia kepada orang-orang yang mengasihi Dia dan melayani-Nya. (Dan. 9:4) Kita ingin ’meniru Allah sebagai anak-anak yang dikasihi’. (Ef. 5:1) Karena itu, kita pasti ingin menunjukkan kasih setia kepada saudara-saudari di sidang.​—Baca Markus 10:29, 30.

      5-6. Apa arti kesetiaan yang dipahami banyak orang?

      5 Kalau kita semakin memahami arti dari kasih setia, kita bisa menunjukkan kasih setia kepada saudara-saudari dengan lebih sepenuhnya. Nah, agar kita bisa lebih memahami sifat tersebut, kita akan membahas perbedaan kasih setia dengan kesetiaan yang dipahami banyak orang. Perhatikan contoh berikut ini.

      6 Kalau seseorang bekerja di perusahaan yang sama selama bertahun-tahun, kita mungkin mengatakan bahwa dia adalah karyawan yang setia. Tapi, selama dia bekerja di perusahaan itu, dia mungkin tidak pernah bertemu dengan satu pun pemilik perusahaan. Dia mungkin tidak selalu setuju dengan kebijakan perusahaan. Dia juga tidak mencintai perusahaan itu, tapi dia mau bekerja di situ karena dia mendapat gaji setiap bulan. Dia akan terus bekerja di perusahaan itu sampai dia pensiun atau sampai dia ditawari pekerjaan yang lebih bagus di tempat lain.

      7-8. (a) Apa alasan seseorang menunjukkan kasih setia? (b) Mengapa kita akan membahas beberapa ayat dari buku Rut?

      7 Ada satu hal yang membedakan kesetiaan yang dibahas di paragraf 6 dengan kasih setia, yaitu alasan seseorang menunjukkan kedua sifat itu. Pada zaman Alkitab, mengapa hamba-hamba Allah menunjukkan kasih setia kepada satu sama lain? Mereka menunjukkan kasih setia bukan karena kewajiban tapi karena mereka memang tergerak untuk melakukannya. Perhatikan contoh Daud. Dia tergerak untuk menunjukkan kasih setia kepada Yonatan sahabatnya meskipun ayah Yonatan ingin membunuh Daud. Beberapa tahun setelah Yonatan meninggal, Daud terus menunjukkan kasih setia kepada Mefibosyet putra Yonatan.​—1 Sam. 20:9, 14, 15; 2 Sam. 4:4; 8:15; 9:1, 6, 7.

      8 Kita bisa belajar banyak tentang kasih setia dengan melihat beberapa ayat dari buku Rut. Dari teladan orang-orang yang disebutkan dalam buku itu, apa yang bisa kita pelajari tentang kasih setia? Bagaimana kita bisa menerapkan pelajaran itu di sidang?b

      PELAJARAN DARI BUKU RUT TENTANG KASIH SETIA

      9. Mengapa Naomi mengatakan bahwa Yehuwa menentang dia?

      9 Di buku Rut, kita membaca kisah tentang Naomi, Rut menantunya, dan Boaz, seorang hamba Allah yang adalah kerabat dari suami Naomi. Karena Israel dilanda kelaparan, Naomi pindah ke Moab bersama suami dan kedua putranya. Di sana, suami Naomi meninggal. Kedua putranya menikah, tapi belakangan mereka juga meninggal. (Rut 1:3-5; 2:1) Semua hal itu membuat Naomi sangat terpukul. Dia menjadi sangat kecil hati sampai-sampai dia merasa bahwa Yehuwa sedang menghukum dia. Perhatikan bagaimana dia mengungkapkan perasaannya: ”Tangan Yehuwa telah menghukum aku.” ”Yang Mahakuasa telah membuat hidupku sangat pahit.” Dia juga mengatakan, ”Yehuwa menentang aku, dan Yang Mahakuasa membuat aku tertimpa bencana.”​—Rut 1:13, 20, 21.

      10. Bagaimana tanggapan Yehuwa sewaktu mendengar kata-kata Naomi?

      10 Bagaimana tanggapan Yehuwa sewaktu mendengar kata-kata Naomi? Dia tidak meninggalkan hamba-Nya yang sedang kecil hati itu. Sebaliknya, Yehuwa menunjukkan bahwa Dia memahami perasaan Naomi. Yehuwa tahu bahwa ”orang berhikmat bisa menjadi tidak masuk akal karena ditindas”. (Pkh. 7:7, catatan kaki) Meski begitu, Naomi perlu dibantu untuk menyadari bahwa Yehuwa tidak pernah meninggalkan dia. Bagaimana Yehuwa membantu Naomi? (1 Sam. 2:8) Yehuwa menggerakkan Rut untuk menunjukkan kasih setia kepada Naomi. Rut dengan tulus dan lembut membantu Naomi agar ibu mertuanya itu bisa terhibur dan kuat lagi secara rohani. Apa yang bisa kita pelajari dari teladan Rut?

      11. Mengapa banyak saudara-saudari terus berupaya membantu rekan seiman mereka yang kecil hati atau tertekan?

      11 Kasih setia menggerakkan kita untuk membantu orang-orang yang menghadapi kesulitan. Sama seperti Rut tidak pernah meninggalkan Naomi, banyak saudara-saudari yang baik hati terus membantu orang-orang di sidang yang sedang kecil hati atau tertekan. Saudara-saudari itu mengasihi rekan seiman mereka dan selalu siap membantu. (Ams. 12:25, catatan kaki; 24:10) Dengan melakukan itu, mereka mengikuti nasihat Paulus ini: ”Berikan kata-kata yang menghibur kepada orang yang tertekan, bantulah orang yang lemah, dan bersabarlah terhadap semua orang.”​—1 Tes. 5:14.

      Seorang saudara sedang mendengarkan dengan baik saat saudara lainnya mencurahkan perasaannya.

      Kita bisa membantu rekan seiman yang kecil hati dengan mendengarkan mereka (Lihat paragraf 12)

      12. Sering kali, apa cara terbaik untuk membantu rekan seiman yang sedang kecil hati?

      12 Sering kali, apa cara terbaik untuk membantu rekan seiman yang sedang kecil hati? Saudara perlu mendengarkan dia dan meyakinkan dia bahwa Saudara mengasihi dia. Yehuwa sangat menghargai upaya Saudara untuk membantu domba-domba-Nya yang berharga. (Mz. 41:1) Ibrani 6:10 mengatakan, ”Allah itu adil, sehingga Dia tidak akan melupakan . . . kasih yang kalian tunjukkan.”

      Orpa kembali ke Moab, sedangkan Rut tidak mau meninggalkan Naomi, ibu mertuanya. Rut mengatakan kepada Naomi, ”Ke mana Ibu pergi, aku akan pergi.” (Lihat paragraf 13)

      13. Apa perbedaan keputusan Rut dan keputusan Orpa, dan bagaimana Rut menunjukkan kasih setia? (Lihat gambar sampul.)

      13 Kita bisa lebih memahami tentang kasih setia dengan melihat apa yang terjadi kepada Naomi setelah suami dan kedua putranya meninggal. Naomi mendengar bahwa kelaparan di Israel sudah berakhir karena ”Yehuwa memperhatikan umat-Nya lagi dengan memberi mereka makanan”. Jadi, Naomi memutuskan untuk pulang ke kampung halamannya. (Rut 1:6) Awalnya, kedua menantunya ikut bersama dia. Namun, Naomi tiga kali mendesak mereka untuk kembali ke Moab. Bagaimana tanggapan mereka? Alkitab mengatakan, ”Orpa mencium ibu mertuanya dan pergi. Tapi Rut tetap bersama Naomi.” (Rut 1:7-14) Orpa mengikuti apa yang Naomi inginkan, dan dia pulang ke Moab. Tapi, Rut melakukan lebih dari yang Naomi harapkan. Rut sebenarnya bisa pulang ke Moab. Meski begitu, karena kasih setianya kepada Naomi, Rut memutuskan untuk tetap menemani ibu mertuanya itu. (Rut 1:16, 17) Dia melakukan itu bukan karena kewajiban, tapi karena dia memang ingin melakukannya. Dengan melakukan itu, Rut menunjukkan kasih setia. Apa yang bisa kita pelajari dari kisah ini?

      14. (a) Sekarang ini, bagaimana saudara-saudari menunjukkan kasih setia? (b) Menurut Ibrani 13:16, korban seperti apa yang menyenangkan Allah?

      14 Kasih setia menggerakkan kita untuk melakukan lebih dari yang diharapkan. Seperti di zaman Alkitab, banyak saudara-saudari kita sekarang menunjukkan kasih setia kepada rekan seiman mereka, bahkan kepada rekan seiman yang tidak mereka kenal. Misalnya, sewaktu mereka mengetahui bahwa ada bencana alam di suatu tempat, mereka langsung ingin tahu caranya mereka bisa membantu. Dan sewaktu seseorang di sidang mengalami kesulitan ekonomi, mereka langsung mencari tahu apa yang dibutuhkan orang tersebut dan membantunya. Seperti orang-orang Makedonia di abad pertama, mereka melakukan lebih dari yang diharapkan. Untuk membantu rekan seiman mereka yang berkekurangan, mereka rela membuat pengorbanan dan memberi ”bahkan melebihi kemampuan mereka”. (2 Kor. 8:3) Yehuwa pasti sangat senang melihat mereka menunjukkan kasih setia seperti itu!​—Baca Ibrani 13:16.

      BAGAIMANA KITA BISA MENUNJUKKAN KASIH SETIA?

      15-16. Bagaimana Rut menunjukkan bahwa dia tidak cepat menyerah?

      15 Kita bisa mendapat pelajaran bagus dari kisah Rut dan Naomi. Mari kita bahas beberapa di antaranya.

      16 Jangan cepat menyerah. Sewaktu Rut menawarkan diri untuk menemani ibu mertuanya pulang ke Yehuda, Naomi awalnya menolak. Tapi, Rut tidak menyerah. Apa hasilnya? Alkitab mengatakan bahwa karena ”Rut berkeras untuk ikut, Naomi berhenti meyakinkan dia”.​—Rut 1:15-18.

      17. Apa yang bisa membantu kita agar tidak cepat menyerah?

      17 Pelajarannya untuk kita: Dibutuhkan kesabaran untuk membantu orang-orang yang tertekan, dan itu tidak mudah. Tapi, jangan cepat menyerah! Seorang saudari yang mengalami kesulitan mungkin awalnya tidak mau menerima bantuan kita.c Meski begitu, kasih setia akan menggerakkan kita untuk terus berupaya membantu dia. (Gal. 6:2) Kita berharap suatu hari nanti dia mau dihibur dan menerima bantuan kita.

      18. Apa yang pasti membuat Rut sakit hati?

      18 Jangan mudah tersinggung. Sewaktu Naomi dan Rut sampai di Betlehem, Naomi bertemu dengan tetangga-tetangganya yang dulu. Dia memberi tahu mereka, ”Aku punya segalanya sewaktu pergi, tapi Yehuwa membuatku pulang dengan tangan kosong.” (Rut 1:21) Bayangkan perasaan Rut sewaktu mendengar kata-kata Naomi itu! Rut sudah berupaya sebisa-bisanya untuk membantu Naomi. Rut sudah menangis bersama dia, menghibur dia, dan berjalan bersamanya selama berhari-hari. Tapi, Naomi malah mengatakan, ”Yehuwa membuatku pulang dengan tangan kosong.” Dengan mengatakan itu, Naomi memberikan kesan bahwa dia tidak menghargai bantuan Rut, yang saat itu sedang berdiri di sampingnya. Pasti Rut merasa sangat sakit hati! Meski begitu, dia tidak meninggalkan Naomi.

      19. Bagaimana agar kita bisa terus membantu seseorang yang mengalami kesulitan?

      19 Pelajarannya untuk kita: Seorang saudari yang mengalami kesulitan mungkin mengatakan sesuatu yang menyakiti hati kita meskipun kita sudah berupaya sebisa-bisanya untuk membantu dia. Tapi, kita perlu berupaya agar tidak tersinggung. Kita perlu terus membantu dia. Kita juga bisa meminta bantuan Yehuwa agar kita tahu cara terbaik untuk menghibur dia.​—Ams. 17:17.

      Beberapa gambar: 1. Boaz berbicara dengan Rut sewaktu Rut sedang mengumpulkan sisa hasil panen. 2. Seorang penatua berbicara dengan seorang saudari di Balai Kerajaan.

      Bagaimana para penatua bisa meniru Boaz? (Lihat paragraf 20-21)

      20. Apa yang membuat Rut tetap kuat dan tidak menyerah?

      20 Kuatkanlah orang lain saat mereka membutuhkannya. Rut sudah menunjukkan kasih setia kepada Naomi. Tapi, Rut sendiri juga perlu dikuatkan, dan Yehuwa menggerakkan Boaz untuk menguatkan dia. Boaz mengatakan kepada Rut, ”Semoga Yehuwa membalas perbuatanmu, dan semoga kamu mendapat upah yang sempurna dari Yehuwa Allah Israel, yang di bawah sayap-Nya kamu berlindung.” Kata-kata yang indah itu sangat menyentuh hati Rut. Rut mengatakan kepada Boaz, ”Tuan sudah menghibur dan menenangkan saya.” (Rut 2:12, 13) Kata-kata Boaz itu disampaikan pada waktu yang tepat, dan itu menguatkan Rut sehingga dia tidak menyerah.

      21. Seperti yang disebutkan di Yesaya 32:1, 2, apa yang dilakukan para penatua yang peduli?

      21 Pelajarannya untuk kita: Saudara-saudari yang menunjukkan kasih setia kepada rekan seiman juga kadang butuh dikuatkan. Boaz memuji Rut sewaktu dia melihat kebaikan hati Rut kepada Naomi. Sama seperti itu, sewaktu para penatua melihat saudara-saudari dengan baik hati membantu orang lain, mereka memuji saudara-saudari itu. Pujian yang hangat dan tepat waktu seperti itu bisa menguatkan saudara-saudari tersebut sehingga mereka tidak menyerah.​—Baca Yesaya 32:1, 2.

      MANFAATNYA MENUNJUKKAN KASIH SETIA

      22-23. Apa yang menunjukkan bahwa sikap Naomi berubah, dan apa alasannya? (Mazmur 136:23, 26)

      22 Belakangan, Boaz dengan murah hati memberikan banyak makanan kepada Rut dan Naomi. (Rut 2:14-18) Bagaimana reaksi Naomi? Dia mengatakan, ”Semoga [Boaz] diberkati Yehuwa, yang selalu menunjukkan kasih setia [kepada] orang yang masih hidup dan yang sudah mati.” (Rut 2:20a, catatan kaki) Sikap Naomi benar-benar berubah! Sebelumnya, dia sambil menangis mengatakan, ”Yehuwa menentang aku.” Tapi sekarang, dia dengan senang mengatakan, ”Yehuwa . . . selalu menunjukkan kasih setia.” Apa yang mungkin membuat sikap Naomi berubah?

      23 Naomi akhirnya menyadari bahwa Yehuwa selama ini selalu membantu dia. Yehuwa menggunakan Rut untuk mendukung dia selama perjalanan mereka ke Yehuda. (Rut 1:16) Naomi juga merasakan bantuan Yehuwa sewaktu Boaz, salah satu pria yang ”berhak membeli [mereka] kembali”, dengan baik hati menyediakan kebutuhan mereka.d (Rut 2:19, 20b, catatan kaki) Naomi mungkin berpikir, ’Ternyata, selama ini Yehuwa tidak pernah meninggalkan aku. Dia selalu menyertai aku!’ (Baca Mazmur 136:23, 26.) Naomi pasti sangat bersyukur karena Rut dan Boaz tidak menyerah dan terus membantu dia. Mereka semua pasti senang karena Naomi bisa kembali melayani Yehuwa dengan bersukacita.

      24. Mengapa kita mau terus menunjukkan kasih setia kepada rekan seiman kita?

      24 Dari buku Rut, apa yang kita pelajari tentang kasih setia? Kasih setia menggerakkan kita untuk tidak cepat menyerah sewaktu membantu saudara-saudari kita yang tertekan. Kasih setia juga membuat kita mau berkorban untuk membantu mereka. Para penatua perlu memberikan pujian yang hangat dan tepat waktu kepada orang-orang yang menunjukkan kasih setia. Sewaktu kita melihat seseorang bisa kembali melayani Yehuwa dengan bersukacita, kita merasa sangat bahagia. (Kis. 20:35) Tapi, apa alasan utama kita mau terus menunjukkan kasih setia? Kita melakukannya karena kita ingin meniru dan menyenangkan Yehuwa, Allah yang ”berlimpah dengan kasih setia”.​—Kel. 34:6; Mz. 33:22.

Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
Log Out
Log In
  • Indonesia
  • Bagikan
  • Pengaturan
  • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
  • Syarat Penggunaan
  • Kebijakan Privasi
  • Pengaturan Privasi
  • JW.ORG
  • Log In
Bagikan