PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • Malaysia
    Buku Kegiatan Saksi-Saksi Yehuwa 1993
    • Sebenarnya, Selangor Mansion sudah terkenal di kalangan saudara-saudara itu karena selama dua tahun sebuah apartemen di lantai tujuh gedung tersebut telah digunakan sebagai rumah utusan injil bagi empat saudari, yaitu utusan injil lulusan Gilead, Lee Siew Chan dan Grace Sinnapillai (sekarang Grace John) serta para perintis istimewa lainnya.

  • Malaysia
    Buku Kegiatan Saksi-Saksi Yehuwa 1993
    • Meskipun Saudara Knorr telah mengunjungi Singapura dan Kuala Lumpur sebelumnya, ini merupakan kunjungan pertama baginya dan Saudara Franz ke Penang. Keempat anggota keluarga kecil Betel tergetar dengan kunjungan tersebut, dan semua utusan injil di negeri itu diundang ke Penang untuk pertemuan dan perjamuan makan utusan injil yang istimewa.

  • Malaysia
    Buku Kegiatan Saksi-Saksi Yehuwa 1993
    • Catatan para Utusan Injil Masa Awal yang Tak Dapat Diabaikan

      Di banyak negeri dan kantor cabang yang perkembangannya terutama dimulai pada tahun-tahun setelah Perang Dunia II, gairah, iman, dan teladan integritas serta keuletan para utusan injil yang dilatih di Gilead kelas awal tak pernah dapat dilupakan. Terutama karena pekerjaan yang mereka lakukan dengan tekun, yang kadang-kadang tampak tak dihargai, Allah telah mendatangkan pertambahan. Demikian halnya di Malaysia. Pertimbangkan para utusan injil berikut ini.

      Les dan Margaret Franks: Saudara Franks pertama melayani di Singapura dan di Malaysia sebagai pengawas wilayah. Setelah menikah, ia dan Margaret melayani selama lima tahun di Kuala Lumpur yang kini memiliki tiga sidang yang tumbuh dengan subur. Pada tahun 1962 mereka ditugaskan kembali ke Taiping, lalu enam tahun kemudian ke Petaling Jaya, kota satelit Kuala Lumpur, untuk membantu mengembangkan kelompok kecil di sana menjadi sidang. Ini dicapai pada tahun 1974, dan sekarang dua sidang yang sedang berkembang memberitakan kabar baik di kota yang makmur secara materi ini. Pada tahun 1983, Saudara dan Saudari Franks kembali ke Selandia Baru, tempat mereka melanjutkan dinas sepenuh waktu dengan setia.—Lihat kisah hidup Les Franks dalam The Watchtower 15 November 1958.

      Alfred dan Thelma Wicke: Saudara Wicke pertama melayani di Singapura, kemudian di Penang selama dua tahun sebelum Perang Dunia II. Thelma melayani bersamanya di Penang dan Malaya setelah mereka menikah. Mereka terpaksa kembali ke Australia pada masa perang, tempat mereka meneruskan dinas sepenuh waktu. Setelah mengikuti pelatihan Gilead, pada tahun 1949 mereka ditugaskan kembali ke Singapura dan belakangan ke Penang. Saudara Wicke melayani di kantor cabang sejak kantor tersebut didirikan pada tahun 1972, pertama sebagai pengawas cabang, kemudian sebagai koordinator Panitia Cabang, sampai kesehatan Saudari Wicke menurun akibat penyakit Alzheimer yang menyebabkan mereka kemudian ditugaskan kembali ke dinas Betel di Australia. Di sana Thelma dapat dirawat dengan lebih baik di klinik kantor cabang.—Lihat kisah hidup yang menarik dari Alfred Wicke dalam The Watchtower 1 Agustus 1961.

      Norman dan Gladys Bellotti: Saudara dan Saudari Bellotti melayani di Singapura dan di Kuala Lumpur serta Ipoh, lalu belakangan kembali ke Singapura untuk menangani tugas-tugas di kantor cabang. Kemudian, mereka melayani selama tujuh tahun sebagai utusan injil di Indonesia dan kemudian pergi ke Papua Nugini. Pada awal tahun 1986, Saudara Belloti mulai berjuang melawan penyakitnya yang parah dan akhirnya tertidur dalam kematian pada bulan April 1987. Saudari Bellotti dengan tabah terus melanjutkan pekerjaan, melayani dengan setia dalam penugasan perintis di Brisbane, Australia.

      Michael Freegard dan Peter Price: Pada tahun 1957 dua saudara berkebangsaan Inggris yang berwajah segar tiba di Kuching, Sarawak, setelah mengikuti pelatihan Gilead. Mereka melakukan pekerjaan yang baik di sana selama dua tahun sebelum ditugaskan ke Malaka. Keduanya akhirnya menikah dengan dua saudari keturunan Cina yang bergairah dan melanjutkan dinas utusan injil sampai mereka mempunyai anak. Saudara Freegard sekarang tinggal di Inggris bersama keluarganya, tempat ia melayani sebagai penatua di sebuah sidang di London. Setelah putra-putra mereka bertumbuh dewasa, Saudara dan Saudari Price mulai melayani di Betel Australia, tempat Saudara Price bekerja di Bagian Informasi Rumah Sakit.

  • Malaysia
    Buku Kegiatan Saksi-Saksi Yehuwa 1993
    • [Gambar di hlm. 243]

      Para utusan injil yang melayani di Singapura dan Malaysia berkumpul di luar gedung tempat Kebaktian Distrik Kehendak Ilahi tahun 1958 yang dilangsungkan di Singapura

Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
Log Out
Log In
  • Indonesia
  • Bagikan
  • Pengaturan
  • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
  • Syarat Penggunaan
  • Kebijakan Privasi
  • Pengaturan Privasi
  • JW.ORG
  • Log In
Bagikan