PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • Bisakah Penuaan Dielakkan?
    Sedarlah!—2006 | Mei
    • Bisakah Penuaan Dielakkan?

      ”Masa hidup kami hanya tujuh puluh tahun, kalau kami kuat, delapan puluh tahun. . . . Sesudah hidup yang singkat, kami pun lenyap.”​—MAZMUR 90:10, BAHASA INDONESIA SEHARI-HARI.

      BAYANGKAN Anda memiliki kondisi fisik yang prima seumur hidup. Bayangkan Anda tetap segar bugar dan berpikiran tajam selamanya. Apakah prospek yang menyenangkan itu terdengar seperti khayalan belaka? Kalau begitu, coba perhatikan fakta yang mengherankan ini: Meskipun beberapa spesies burung nuri dapat hidup sampai seratus tahun, jarang ada tikus yang hidup lebih dari tiga tahun. Fakta tentang jangka hidup yang berbeda-beda ini membuat beberapa ahli biologi berkesimpulan bahwa penuaan pastilah ada penyebabnya dan jika memang demikian, boleh jadi ada obatnya.

      Karena ingin menemukan obat anti-penuaan yang manjur, perusahaan-perusahaan obat tertarik untuk menanamkan modal. Selain itu, orang-orang yang lahir setelah perang dunia kedua dan kini berusia 60-an pasti berminat mengetahui cara memperlambat penuaan.

      Riset tentang penuaan juga menjadi prioritas utama banyak peneliti dalam bidang genetika, biologi molekuler, zoologi, dan gerontologi. Buku Why We Age, karya Steven Austad, mengatakan, ”Sekarang, setiap kali para gerontolog bertemu, ada sedikit kegembiraan yang tidak dapat disembunyikan. Kami sudah hampir memahami proses dasar penuaan.”

      Ada banyak pendapat mengenai penyebab terjadinya penuaan. Salah satu pendapat ialah penuaan disebabkan oleh penurunan fungsi sel; pendapat yang lain ialah penuaan sudah terprogram dalam sel. Yang lain lagi berpendapat bahwa penyebabnya adalah gabungan kedua hal tersebut. Sudah sampai sejauh manakah para peneliti memahami penuaan? Adakah harapan untuk menemukan obat anti-penuaan yang manjur?

      [Bagan/​Gambar di hlm. 2, 3]

      (Untuk keterangan lengkap, lihat publikasinya)

      PERKIRAAN JANGKA HIDUP

      Lebah

      90 hari

      ↓

      Tikus

      3 tahun

      ↓

      Anjing

      15 tahun

      ↓

      Kera

      30 tahun

      ↓

      Buaya

      50 tahun

      ↓

      Gajah

      70 tahun

      ↓

      Manusia

      80 tahun

      ↓

      Nuri

      100 tahun

      ↓

      Kura-kura raksasa

      150 tahun

      ↓

      Sequoia raksasa

      3.000 tahun

      ↓

      Pinus bristlecone

      4.700 tahun

      [Gambar di hlm. 3]

      Beberapa spesies burung nuri bisa hidup sampai 100 tahun, tetapi manusia hidup sekitar 80 tahun. Para peneliti bertanya, ”Apa penyebab penuaan?”

  • Mengapa Kita Menjadi Tua?
    Sedarlah!—2006 | Mei
    • Mengapa Kita Menjadi Tua?

      ”Manusia yang lahir dari perempuan, singkat umurnya dan penuh kegelisahan.”​—AYUB 14:1, TERJEMAHAN BARU.

      ANDA mungkin mengira bahwa semua makhluk hidup mau tidak mau akan menua lalu mati. Mobil dan setrika yang dipakai setiap hari akhirnya tidak berfungsi lagi. Maka, dengan mudahnya orang mengira bahwa binatang menua dan mati karena alasan yang serupa. Tetapi, seorang dosen zoologi bernama Steven Austad menjelaskan, ”Makhluk hidup sangat berbeda dengan mesin. Ciri khas paling mendasar yang dimiliki makhluk hidup sebenarnya adalah kemampuan mereka untuk memperbaiki diri.”

      Cara tubuh Anda memperbaiki diri setelah mengalami cedera adalah hal yang luar biasa, tetapi dalam beberapa segi, perbaikan rutin yang berlangsung dalam tubuh jauh lebih menakjubkan. Sebagai contoh, pikirkan tentang tulang Anda. ”Meski dari luar tampak tidak bernyawa, tulang adalah jaringan hidup yang tak henti-hentinya merombak dirinya sepanjang usia dewasa,” jelas majalah Scientific American. ”Proses pembangunan kembali ini sebenarnya mengganti seluruh kerangka tubuh setiap 10 tahun.” Bagian-bagian lain tubuh Anda lebih sering diperbarui. Sel-sel tertentu di kulit, liver, dan usus Anda bisa diganti hampir setiap hari. Setiap detik, tubuh Anda menghasilkan sekitar 25 juta sel baru sebagai pengganti. Andaikata hal ini tidak terjadi dan semua bagian tubuh Anda tidak terus diperbaiki dan diganti, Anda menjadi tua semasa kanak-kanak.

      Fakta bahwa kita terus memperbaiki diri terlihat lebih menakjubkan lagi ketika para ahli biologi mulai meneliti molekul-molekul dalam sel-sel hidup. Sewaktu sel-sel Anda digantikan dengan sel-sel baru, setiap sel baru harus mempunyai salinan DNA Anda, yaitu molekul yang berisi banyak informasi yang diperlukan untuk mereproduksi seluruh tubuh Anda. Bayangkanlah berapa kali DNA telah direproduksi, tidak hanya di dalam tubuh Anda sepanjang umur Anda, tetapi sejak manusia ada! Agar bisa memahami betapa menakjubkannya hal ini, pikirkanlah apa yang terjadi jika Anda menggunakan mesin foto kopi untuk menghasilkan salinan sebuah dokumen dan salinan itu digunakan untuk membuat salinan berikutnya. Seandainya Anda melakukan hal ini berulang-ulang, mutu salinannya akan merosot dan lama-kelamaan tidak terbaca. Syukurlah, DNA kita tidak merosot mutunya atau rusak ketika sel-sel kita berulang kali membelah diri. Mengapa? Karena sel-sel kita mempunyai banyak cara untuk memperbaiki kesalahan penyalinan DNA. Seandainya proses perbaikan ini tidak ada, manusia sudah lama berselang menjadi seonggok debu!

      Mengingat seluruh tubuh​—dari bagian-bagiannya yang besar sampai molekul-molekul yang mungil—terus diganti atau diperbaiki, pendapat bahwa manusia menua karena rusak tidak sepenuhnya benar. Berbagai sistem dalam tubuh memperbaiki dan mengganti diri selama puluhan tahun, masing-masing dengan cara dan iramanya sendiri. Kalau begitu, mengapa semuanya mulai tidak berfungsi kira-kira pada waktu yang bersamaan?

      Apakah Penuaan Sudah Diprogram?

      Mengapa seekor kucing hidup 20 tahun, sedangkan sigung yang ukuran tubuhnya sama dengan kucing hanya hidup 3 tahun?a Mengapa kelelawar bisa hidup sampai 20 atau 30 tahun, tetapi tikus hanya 3 tahun? Mengapa kura-kura raksasa bisa hidup sampai 150 tahun, tetapi gajah hanya 70 tahun? Faktor-faktor seperti menu makanan, berat badan, ukuran otak, atau irama kehidupan bukanlah penyebab keragaman jangka hidup. Encyclopædia Britannica mengatakan, ”Di dalam kode materi genetis tersimpan instruksi-instruksi yang menunjukkan batas umur suatu spesies.” Jangka hidup maksimum terprogram dalam gen. Tetapi, seraya akhir jangka hidup itu mendekat, mengapa semua fungsi tubuh mulai berhenti?

      Ahli biologi molekuler, Dr. John Medina, menulis, ”Tampaknya, ada sinyal-sinyal misterius yang hanya muncul pada saat-saat tertentu dan memberi tahu sel-sel untuk menghentikan fungsi normal mereka sebagai sel yang matang.” Ia juga menjelaskan, ”Ada gen yang dapat memberi tahu sel, dan bahkan seluruh tubuh, untuk menua dan mati.”

      Tubuh kita dapat disamakan dengan perusahaan yang sudah sukses menjalankan usaha selama puluhan tahun. Tiba-tiba saja, para manajer berhenti mempekerjakan serta melatih karyawan baru, tidak lagi memperbaiki serta mengganti mesin, dan tidak lagi memelihara serta merombak gedung-gedungnya. Tidak lama kemudian, perusahaan ini mulai merosot. Tetapi, mengapa semua manajer mengubah kebijakan mereka yang sudah terbukti berhasil? Pertanyaan serupa dihadapi oleh para ahli biologi yang meneliti penuaan. Buku The Clock of Ages mengatakan, ”Dalam penelitian mengenai penuaan, salah satu misteri besarnya adalah mencoba memahami mengapa sel-sel berhenti membelah diri dan mulai mati.”

      Apakah Penuaan Bisa Diobati?

      Penuaan disebut sebagai ”masalah biologi yang paling rumit”. Setelah upaya selama puluhan tahun, penelitian ilmiah tidak menyingkapkan penyebab penuaan, apalagi menemukan obatnya. Pada tahun 2004, majalah Scientific American menerbitkan sebuah peringatan yang diajukan oleh 51 ilmuwan yang meneliti penuaan. Bunyinya, ”Tidak ada​—sama sekali tidak ada​—obat yang sekarang dipasarkan yang terbukti memperlambat, menghentikan, atau membalikkan proses penuaan manusia.” Meskipun menu makanan dan gerak badan yang seimbang dapat meningkatkan mutu kesehatan Anda dan menurunkan risiko mati muda karena penyakit, tidak ada obat yang terbukti memperlambat penuaan. Pendapat-pendapat ini mengingatkan kita pada kata-kata Yesus yang terdapat dalam Alkitab, ”Siapa di antara kamu yang dengan menjadi khawatir dapat menambahkan satu hasta kepada jangka hidupnya?”​—Matius 6:​27.

      Ketika merangkum kemajuan yang dicapai dalam upaya menemukan obat anti-penuaan, Medina menulis, ”Kami tidak benar-benar tahu mengapa kita menua. . . . Setelah berpuluh-puluh tahun mencanangkan perang terhadap kanker, kami masih belum menemukan obatnya. Dan, faktor-faktor penyebab penuaan jauh lebih rumit daripada faktor-faktor penyebab kanker.”

      Penelitian Mengarah ke Kesimpulan yang Sangat Penting

      Penelitian tentang bagaimana makhluk hidup berfungsi dan mengapa mereka menua tidak membuyarkan semua harapan untuk hidup lebih lama. Beberapa peneliti mendapati bahwa penelitian mereka mau tidak mau mengarah ke suatu kesimpulan yang sangat penting untuk memahami penuaan. Ahli biokimia molekuler bernama Michael Behe menulis, ”Selama empat dasawarsa terakhir, biokimia modern telah mengungkap rahasia sel. . . . Upaya yang kumulatif untuk meneliti sel​—untuk meneliti kehidupan di tingkat molekuler​—menghasilkan bukti yang jelas akan adanya perancangan!” Ada pribadi yang dengan cerdas merancang makhluk hidup. Tentu saja, Behe bukanlah orang pertama yang sampai pada kesimpulan itu. Setelah memikirkan struktur tubuh manusia, seorang pemazmur zaman dulu menulis, ”Dengan cara yang membangkitkan rasa takut, aku dibuat secara menakjubkan.”​—Mazmur 139:14.

      Seandainya semua makhluk hidup dirancang, timbullah sebuah pertanyaan yang menarik: Apakah Allah, sang Perancang Agung, menciptakan manusia dengan jangka hidup yang kira-kira sama dengan jangka hidup kebanyakan binatang, atau apakah Ia ingin agar kita hidup lebih lama daripada binatang?

      [Catatan Kaki]

      a Sigung adalah mamalia berkantung yang hidup di Amerika Utara.

      [Kutipan di hlm. 6]

      ’Kita dibuat secara menakjubkan’

      [Gambar di hlm. 4, 5]

      Apakah penuaan disebabkan oleh kerusakan?

      [Keterangan Gambar di hlm. 6]

      DNA: Photo: www.comstock.com

  • Sampai Usia Berapa Anda Bisa Hidup?
    Sedarlah!—2006 | Mei
    • Sampai Usia Berapa Anda Bisa Hidup?

      ”Biarlah tubuhnya menjadi lebih segar daripada semasa muda; biarlah ia kembali ke hari-hari kegagahan masa mudanya.”​—AYUB 33:25.

      BILA seekor anjing mati setelah hidup 10 atau 20 tahun, anjing itu mungkin telah melakukan kebanyakan hal yang biasa dilakukan anjing. Mungkin dia sudah beranak, mengejar kucing, mengubur tulang, dan melindungi tuannya. Tetapi, sewaktu manusia mati pada usia 70 atau 80 tahun, ia baru mewujudkan sebagian kecil saja dari potensinya. Andaikata ia gemar olahraga, ia kemungkinan besar unggul dalam satu atau dua jenis olahraga saja. Kalau ia suka musik, ia barangkali hanya menguasai satu atau dua alat musik. Jika ia senang menggunakan bahasa asing, ia mungkin fasih dalam dua atau tiga bahasa saja. Manusia seharusnya bisa melakukan jauh lebih banyak hal​—bertemu dengan orang-orang, menemukan hal-hal baru, dan mendekat kepada Allah​—seandainya saja ia bisa hidup lebih lama.

      Anda bisa jadi bertanya-tanya, ’Mengapa Allah memberi manusia akal yang dapat membuat dia menikmati begitu banyak hal tetapi kemudian membuatnya frustrasi dengan jangka hidup yang hanya memungkinkan dia menikmati begitu sedikit hal?’ Jangka hidup manusia yang singkat tampaknya tidak cocok dengan pola perancangan-bertujuan yang begitu nyata di alam. Anda mungkin juga bertanya-tanya, ’Mengapa Allah memberi manusia sifat yang unik seperti keadilan dan keibaan hati, namun pada waktu yang sama memberinya kecenderungan untuk bertindak buruk?’

      Jika Anda melihat sebuah mobil bagus yang penyok, apakah Anda akan menyimpulkan bahwa rancangannya memang begitu? Tentu saja tidak! Anda pastilah berpikir, ’Mobil tidak dirancang begitu. Tadinya pasti bagus, tetapi ada yang merusaknya.’ Demikian pula, sewaktu kita memikirkan warisan berharga yang kita dapatkan berupa kehidupan manusia, satu-satunya kesimpulan yang dapat kita tarik adalah kehidupan kita sekarang tidaklah seperti rancangan semula. Jangka hidup kita yang singkat dan kecenderungan kita untuk bertindak buruk adalah seperti cacat-cacat yang parah pada mobil. Jelaslah, ada yang merusak kehidupan yang diwarisi umat manusia. Siapa yang melakukannya? Bukti Alkitab menunjukkan dengan jelas siapa biang keladinya.

      Andaikata umat manusia pada awalnya berpotensi untuk hidup tanpa akhir, siapa yang kemudian dapat merusak kehidupan yang diwarisi seluruh umat manusia? Kemungkinannya hanyalah nenek moyang pertama umat manusia, cikal bakal semua manusia. Orang lain paling-paling hanya bisa merusak gen sebagian umat manusia​—yaitu, keturunannya sendiri saja. Oleh karena itu, selaras dengan fakta-fakta yang terlihat, Firman Allah, Alkitab, mengatakan, ”Dosa masuk ke dalam dunia melalui satu orang [Adam, manusia pertama] dan kematian, melalui dosa, demikianlah kematian menyebar kepada semua orang.” (Roma 5:12) Jadi, Alkitab menyatakan bahwa Adam-lah yang merusak warisan kita. Seperti apakah rancangan awal kehidupan manusia itu?

      Memahami Rancangan yang Semula

      Dengan mengatakan bahwa kematian ”masuk ke dalam dunia”, Alkitab menunjukkan bahwa umat manusia pada awalnya tidak dimaksudkan untuk mengalami kematian. Umat manusia mengalami penuaan dan kematian akibat pemberontakan manusia pertama melawan Allah. Di pihak lain, binatang tidak dimaksudkan untuk hidup selamanya.​—Kejadian 3:21; 4:4; 9:3, 4.

      Manusia dirancang berbeda dengan binatang. Kita adalah bentuk kehidupan yang lebih tinggi daripada binatang, sebagaimana malaikat adalah bentuk kehidupan yang lebih tinggi daripada manusia. (Ibrani 2:7) Tidak seperti binatang, manusia dibuat ”menurut gambar Allah”. (Kejadian 1:27) Selain itu, berbeda dengan binatang, Adam disebut di dalam Alkitab sebagai ”putra Allah”. (Lukas 3:38) Jadi, kita mempunyai alasan yang kuat untuk percaya bahwa manusia tidak dirancang untuk menjadi tua dan mati. Allah tidak mati, dan putra-putra-Nya pun tidak Dia ciptakan untuk mati.—Habakuk 1:12; Roma 8:20, 21.

      Agar bisa lebih memahami bagaimana Allah pada awalnya merancang kehidupan manusia, kita dapat memeriksa catatan sejarah tentang generasi-generasi awal umat manusia. Manusia pada zaman itu baru mengalami penuaan setelah berusia ratusan tahun. Adam hidup sampai 930 tahun. Beberapa generasi kemudian, putra Nuh yang bernama Sem hanya hidup 600 tahun, dan cucu Nuh, Arpakhsyad hidup 438 tahun.a (Kejadian 5:5; 11:10-13) Belakangan, Abraham hidup 175 tahun. (Kejadian 25:7) Pengaruh dosa terhadap jangka hidup manusia tampaknya semakin besar sehingga menyebabkan jangka hidup semakin pendek seiring dengan semakin jauhnya manusia dari rancangan awal yang sempurna. Namun, pada mulanya manusia dibuat untuk hidup selamanya. Jadi, wajarlah jika kita bertanya-tanya, ’Apakah Allah masih ingin agar manusia menikmati kehidupan tanpa akhir di bumi?’

      Bebas dari Penuaan

      Karena Allah Yehuwa telah menyatakan bahwa siapa pun yang tidak menaati Dia akan menanggung akibat dosanya dengan kematian, keturunan Adam sepertinya tanpa harapan. (Kejadian 2:17) Namun demikian, Kitab-Kitab yang terilham menyampaikan harapan bahwa ada pribadi yang akan membayar harga pembebasan dari penuaan. Kita membaca, ”Bebaskan dia agar tidak turun ke dalam lubang kubur! Aku telah mendapatkan tebusan! Biarlah tubuhnya menjadi lebih segar daripada semasa muda; biarlah ia kembali ke hari-hari kegagahan masa mudanya.” (Ayub 33:24, 25; Yesaya 53:4, 12) Di ayat itu, Alkitab menyajikan prospek yang menakjubkan—bahwa seseorang akan membayar tebusan untuk membebaskan manusia dari penuaan!

      Siapa yang bisa membayar tebusan itu? Harganya tidak terbayar dengan uang. Ketika menyinggung tentang manusia yang tidak sempurna, Alkitab mengatakan, ”Tidak seorang pun dari antara mereka dapat menebus bahkan seorang saudara, ataupun memberikan kepada Allah tebusan bagi dirinya . . . agar ia tetap hidup selama-lamanya.” (Mazmur 49:7-9) Namun, Yesus Kristus memiliki sesuatu yang nilainya lebih besar daripada uang. Sewaktu di bumi, ia memiliki kehidupan manusia yang sempurna karena, sebagai Putra Allah, ia terlindung dari dosa warisan Adam. Yesus mengatakan bahwa ia datang untuk ”memberikan jiwanya sebagai tebusan untuk penukar bagi banyak orang”. Pada kesempatan lain ia mengatakan, ”Aku telah datang agar mereka dapat memiliki kehidupan dan memilikinya dengan limpah.”—Matius 20:28; Yohanes 10:10.

      Harapan kehidupan tanpa akhir adalah tema utama pengabaran Yesus. Pengikutnya yang setia, Petrus, pernah mengatakan kepadanya, ”Engkau memiliki perkataan kehidupan abadi.” (Yohanes 6:68) Apa yang Alkitab maksudkan ketika berbicara tentang kehidupan abadi?

      Kehidupan tanpa Akhir

      Rasul-rasul Yesus berharap bisa menikmati kehidupan tanpa akhir di surga sebagai bagian dari pemerintahan Kerajaan Yesus. (Lukas 22:29; Yohanes 14:3) Namun demikian, Yesus sering berbicara tentang maksud-tujuan Allah untuk bumi. (Matius 5:5; 6:10; Lukas 23:43) Karena itu, mukjizat Yesus dan ajarannya tentang kehidupan abadi meneguhkan janji-janji Allah yang disampaikan jauh sebelumnya melalui nabi Yesaya, yang menulis, ”Ia akan menelan kematian untuk selama-lamanya, dan Tuan Yang Berdaulat Yehuwa pasti akan menghapus air mata dari semua muka.” (Yesaya 25:8) Kelak, kehidupan manusia tidak lagi terdiri dari masa muda yang hanya beberapa tahun yang singkat, yang diikuti masa kemunduran fisik dan keuzuran yang bertahun-tahun lamanya.

      Dalam dunia baru Allah, ketika manusia yang setia mencapai kesempurnaan, mereka akan bebas dari penuaan. Alkitab mengatakan, ”Ciptaan itu sendiri juga akan dimerdekakan dari keadaan sebagai budak kefanaan dan akan mendapat kemerdekaan yang mulia sebagai anak-anak Allah.” (Roma 8:21) Bayangkan! Orang-orang akan memiliki semakin banyak hikmat dan pengalaman. Akan tetapi, seraya abad-abad berlalu, kebugaran masa muda mereka tidak akan pernah pudar. Apakah Anda akan hidup pada masa itu?

      Sampai Usia Berapa Anda Bisa Hidup?

      Menurut Yesus, bumi akan kehilangan populasinya secara drastis karena hari penghakiman Allah. (Matius 24:21, 22) Yesus mengatakan, ”Lebar dan luaslah jalan yang menuju kepada kebinasaan, dan banyak orang yang masuk melaluinya; sebab sempitlah gerbang dan sesaklah jalan yang menuju kepada kehidupan, dan sedikit orang yang menemukannya.”—Matius 7:13, 14.

      Agar bisa berada di antara orang-orang yang menikmati kehidupan tanpa akhir, Anda perlu mencari perkenan Allah. Langkah yang pertama adalah berupaya mengenal Allah. Yesus menjelaskan, ”Ini berarti kehidupan abadi, bahwa mereka terus memperoleh pengetahuan mengenai dirimu, satu-satunya Allah yang benar.” (Yohanes 17:3) Memang, perlu upaya untuk mengenal Allah dengan baik; namun, upaya itu tidak akan sia-sia. Halnya seperti upaya untuk mencari uang guna membeli makanan sehari-hari. Ketika menyamakan pengetahuan tentang Allah dengan makanan, Yesus mendesak, ”Bekerjalah, bukan untuk makanan yang dapat binasa, tetapi untuk makanan yang tetap bertahan, yang membawa kepada kehidupan abadi.” (Yohanes 6:27) Tidakkah Anda rela untuk mengerahkan upaya apa pun demi kehidupan tanpa akhir?—Matius 16:26.

      Yesus mengatakan, ”Allah begitu mengasihi dunia ini, [maka] ia memberikan Putra satu-satunya yang diperanakkan, agar setiap orang yang memperlihatkan iman akan dia tidak akan dibinasakan melainkan memperoleh kehidupan abadi.” (Yohanes 3:16) Karena itu, sampai usia berapa Anda bisa hidup, bergantung pada bagaimana Anda menyambut kasih Allah.

      [Catatan Kaki]

      a Ada yang menyatakan bahwa tahun yang disebutkan dalam catatan Alkitab sebenarnya adalah bulan. Namun, Alkitab mengatakan bahwa Arpakhsyad memperanakkan Syela pada usia 35 tahun. Andaikata umurnya dianggap 35 bulan, Arpakhsyad menjadi ayah sebelum berusia tiga tahun​—yang jelas mustahil. Selain itu, pasal-pasal awal kitab Kejadian membedakan siklus tahunan dan siklus bulanan.​—Kejadian 1:14-16; 7:11.

      [Kutipan di hlm. 7]

      Setelah hidup 80 tahun, seseorang baru mewujudkan sebagian kecil potensinya

      [Kutipan di hlm. 8]

      Sejak semula manusia adalah bentuk kehidupan yang lebih tinggi daripada binatang

      [Gambar di hlm. 7]

      Apakah mobil ini sejak semula penyok?

      [Gambar di hlm. 8, 9]

      Firman Allah mengatakan bahwa manusia akan kembali ke ”hari-hari kegagahan masa mudanya”

Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
Log Out
Log In
  • Indonesia
  • Bagikan
  • Pengaturan
  • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
  • Syarat Penggunaan
  • Kebijakan Privasi
  • Pengaturan Privasi
  • JW.ORG
  • Log In
Bagikan