PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • Integritas dalam Melayani Allah Kebenaran
    Menara Pengawal—1986 (Seri 23) | Menara Pengawal—1986 (Seri 23)
    • Kaum ulama yang menganut filsafat-filsafat manusia memberikan bukti yang sama bahwa mereka adalah bagian ”manusia durhaka.” Mereka meninggalkan hukum Allah, yang termasuk buku Kejadian. (Kisah 7:53) Mereka memimpin kawanan mereka ke dalam kegelapan dari cara berpikir duniawi, seperti contohnya teori evolusi yang belum terbukti dan tidak dapat dibuktikan itu. Mereka ”lebih menyukai kegelapan dari pada terang” kebenaran.—Yohanes 3:19.

      16. Persamaan apa patut diperhatikan antara ”orang tua-tua” dari jaman Yehezkiel dan banyak ulama dewasa ini?

      16 Sama seperti orang tua-tua Yahudi tersebut membawa ibadat palsu mereka ke dalam bait di Yerusalem, demikian pula para pemimpin agama palsu dewasa ini berusaha berpaut kepada etiket ”Kristen.” Tetapi kepercayaan kepada evolusi tidak bersifat Kristen. Dengan menerima teori ini banyak orang telah berpaling dari Allah. Hal itu merupakan sumbangan yang tidak sedikit kepada kebebasan, kekerasan, dan terorisme dari abad kita yang ke-20 ini, di mana bangsa-bangsa dan orang-orang secara pribadi mendukung pepatah evolusi ”kelangsungan hidup dari yang paling kuat.” Evolusi mengajarkan bahwa manusia tidak bertanggung jawab terhadap suatu Pencipta. (Roma 9:28) Karena itu orang-orang merasa bebas untuk berbuat sekehendak hati mereka, tanpa memikirkan Allah sama sekali.

      17. Dalam hal-hal apa saja ulama-ulama penganut evolusi telah jatuh ke dalam kesalahan yang besar sekali?

      17 Para pemimpin agama yang menerima evolusi sebenarnya mengatakan, ”Yehuwa tidak melihat kita; Yehuwa sudah meninggalkan tanah ini.” Karena menganut filsafat ini, mereka tidak merasa harus bertanggung jawab kepadaNya. Sesungguhnya, pengertian mereka tentang Allah dikaburkan oleh kepercayaan mereka dalam suatu Tritunggal yang misterius, tidak dapat dijelaskan, dari ilah-ilah. Selaras dengan pandangan ini, mereka ingin menyingkirkan nama dari satu-satunya Allah yang benar, Yehuwa, dengan tidak menyebutkan nama itu sama sekali dan dengan hati-hati menghilangkannya dari terjemahan-terjemahan Alkitab mereka. Mereka takut untuk bertindak bertentangan dengan ajaran duniawi yang populer tentang evolusi.

  • Integritas dalam Melayani Allah Kebenaran
    Menara Pengawal—1986 (Seri 23) | Menara Pengawal—1986 (Seri 23)
    • 13. (a) Keadaan yang sama apa terdapat dalam Susunan Kristen dewasa ini? (b) Bagaimana pandangan Yesus terhadap kisah penciptaan dalam Alkitab?

      13 Serupa dengan penglihatan ini, kita mendapati suatu keadaan yang mengejutkan di kalangan ulama-ulama Susunan Kristen dewasa ini. Sebagian besar dari ”manusia durhaka” ini telah membuang kisah penciptaan dari Alkitab. (2 Tesalonika 2:3) Atau, sama seperti orang-orang yang murtad dari jaman Yehezkiel, kaum ulama berjuang untuk menyatukan evolusi dengan Alkitab, dengan menyatakan bahwa pasal-pasal pembukaan dari Kejadian terdiri dari dongeng atau kiasan. Tanpa mempedulikan aksioma ilmiah bahwa penjelasan yang paling sederhana sering kali adalah yang benar, mereka mengatakan bahwa kisah Alkitab terlalu polos bagi mereka. Kecerdasan mereka yang angkuh menuntut sesuatu yang lebih canggih dan rumit. Mereka meninggikan diri di atas Yesus Kristus, yang menyebut kisah Kejadian yang aksara sebagai ”kebenaran.”—Yohanes 17:17; Matius 19:4-6.

Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
Log Out
Log In
  • Indonesia
  • Bagikan
  • Pengaturan
  • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
  • Syarat Penggunaan
  • Kebijakan Privasi
  • Pengaturan Privasi
  • JW.ORG
  • Log In
Bagikan