PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • Rumah Tangga yang Bahagia—Tempat Dua Orang Dipersatukan
    Sedarlah!—1994 | 8 Januari
    • Mendengarkan: ”Sungguh-sungguh mendengarkan adalah salah satu pujian terbesar yang dapat Anda berikan kepada orang lain dan sangat penting dalam membangun dan memelihara hubungan yang akrab,” kata sebuah buku petunjuk perkawinan. ”Telinga orang bijak menuntut pengetahuan,” kata Amsal. (Amsal 18:15) Karena membuka telinga tidak dapat dilihat, tidak seperti membuka mata atau membuka mulut, bagaimana Anda dapat memperlihatkan kepada teman hidup Anda bahwa Anda benar-benar mendengarkan? Salah satu cara adalah bercermin, atau mendengarkan dengan aktif.​—Lihat kotak halaman 11.

  • Rumah Tangga yang Bahagia—Tempat Dua Orang Dipersatukan
    Sedarlah!—1994 | 8 Januari
    • [Kotak di hlm. 11]

      ”Perhatikanlah Cara Kamu Mendengar.”​—Lukas 8:18

      Mendengarkan secara aktif merupakan metode yang memastikan bahwa pembicara dan pendengar benar-benar memahami satu sama lain. Kadang-kadang itu disebut bercermin, karena pendengar berupaya memantulkan kata-kata yang didengarnya dan makna yang diserapnya. Inilah langkah-langkah dasarnya:

      1. Berikan perhatian yang saksama; dengarkan pesan-pesan pentingnya.

      2. Dengarkan perasaan yang tersirat di balik kata-kata.

      3. Ulangi kepada pembicara apa yang Anda dengar. Jangan menghakimi, mengkritik, atau membantah. Biarkan si pembicara tahu Anda telah menerima pesan dengan benar. Nyatakan perasaan.

      4. Pembicara mungkin akan menegaskan atau mengoreksi apa yang Anda katakan dan mungkin akan mengembangkan pokok pembicaraan lebih lanjut.

      5. Jika pemahaman Anda tidak akurat, cobalah lagi.

      Mendengarkan secara aktif khususnya efektif dalam mengurangi sengatan kritik. Terimalah fakta bahwa kritikan sering kali didasarkan atas kebenaran tertentu. Itu mungkin disampaikan dengan cara yang menyakitkan, namun sebaliknya daripada melampiaskan sakit hati dengan membalas kepada si pengkritik, mengapa tidak menggunakan teknik mendengarkan secara aktif untuk meredakan situasi? Nyatakan bahwa Anda memahami perasaan kesal apa pun yang atasnya mungkin Anda di minta pertanggungjawaban, dan carilah jalan agar persoalannya dapat diperbaiki.

Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
Log Out
Log In
  • Indonesia
  • Bagikan
  • Pengaturan
  • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
  • Syarat Penggunaan
  • Kebijakan Privasi
  • Pengaturan Privasi
  • JW.ORG
  • Log In
Bagikan