-
Apakah Saksi-Saksi Yehuwa Merusak Perkawinan?Menara Pengawal—2008 | 1 November
-
-
Sudut Pandang Suami
Mark, yang tinggal di Australia, sudah menikah selama 12 tahun pada waktu istrinya mulai belajar Alkitab dengan Saksi-Saksi Yehuwa. ”Perkawinan saya bahagia dan karier saya memuaskan,” kata Mark. ”Hidup ini menyenangkan. Lalu, istri saya memutuskan untuk belajar Alkitab dengan Saksi-Saksi Yehuwa. Saya tiba-tiba merasa bahwa gaya hidup saya terancam. Mula-mula, saya merasa terganggu karena istri saya berminat pada Alkitab, tapi sewaktu ia memberi tahu saya bahwa ia sudah memutuskan untuk dibaptis sebagai Saksi Yehuwa, saya menjadi benar-benar khawatir.”
Mark mulai bertanya-tanya apakah perkawinannya akan berakhir karena agama baru yang dianut istrinya. Ia berpikir untuk menghentikan pelajaran Alkitab dan melarang istrinya berhubungan dengan Saksi-Saksi. Namun, Mark membiarkan beberapa waktu dan tidak bertindak terburu-buru. Apa yang terjadi dengan perkawinannya?
”Syukurlah,” kata Mark, ”sekarang, hubungan kami sebagai suami istri malah lebih kuat daripada sebelumnya. Perkawinan kami semakin baik sejak istri saya dibaptis sebagai Saksi Yehuwa 15 tahun yang lalu.” Apa yang turut membuat perkawinan itu sukses? ”Sewaktu saya mengenang kembali,” kata Mark, ”sebagian besar karena istri saya menerapkan nasihat yang baik dari Alkitab. Dia selalu berupaya memperlakukan saya dengan respek.”
-
-
Apakah Saksi-Saksi Yehuwa Merusak Perkawinan?Menara Pengawal—2008 | 1 November
-
-
Seorang suami yang bukan Saksi Yehuwa dengan jujur mengakui, ”Pada mulanya, saya sangat resah sewaktu istri saya memeluk kepercayaan Saksi-Saksi Yehuwa, tetapi sekarang saya merasakan manfaatnya.” Yang lain mengatakan begini tentang istrinya, ”Kesetiaan, tekad, dan integritas istri saya membuat saya sangat kagum terhadap Saksi-Saksi Yehuwa. Perkawinan kami memperoleh manfaat yang besar berkat kepercayaan agamanya. Kami bisa saling memaklumi dan menjalani perkawinan kami sebagai suatu kemitraan seumur hidup.”
-