PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • Tetaplah Optimis Meski Perkawinan Goyah
    Menara Pengawal—2012 | 15 Mei
    • 4 Ada juga orang Kristen yang menikah tetapi tidak ”dalam Tuan” dan akibatnya menderita karena keluarga terbagi secara agama. (1 Kor. 7:39) Jika ini yang Saudara alami, berdoalah memohon pengampunan Allah dan bantuan-Nya. Ia tidak akan menyingkirkan dampak kesalahan di masa lalu, tetapi Ia akan membantu orang-orang yang bertobat untuk bertekun. (Mz. 130:1-4) Bertekadlah untuk selalu menyenangkan Dia, dan ’sukacita Yehuwa’ akan menguatkan Saudara.​—Neh. 8:10.

  • Tetaplah Optimis Meski Perkawinan Goyah
    Menara Pengawal—2012 | 15 Mei
    • Perhatikan apa yang bisa terjadi dalam keluarga yang terbagi secara agama. Rasul Petrus menulis, ”Hai, istri-istri, tunduklah kepada suamimu, agar jika ada yang tidak taat kepada firman itu, mereka dapat dimenangkan tanpa perkataan melalui tingkah laku istri mereka, karena telah menjadi saksi mata dari tingkah lakumu yang murni yang disertai respek yang dalam.” (1 Ptr. 3:1, 2) Ya, berkat tingkah laku yang baik dari teman hidupnya, seorang suami atau istri yang tidak seiman dapat menerima kebenaran! Orang Kristen yang menyelamatkan perkawinan mereka menghormati Allah, dan seluruh keluarga mendapat manfaat.

  • Tetaplah Optimis Meski Perkawinan Goyah
    Menara Pengawal—2012 | 15 Mei
    • 13. Nasihat apa yang terdapat di 1 Korintus 7:10-16?

      13 Sewaktu membantu seorang Kristen yang teman hidupnya tidak seiman, para penatua dapat menggunakan nasihat Paulus, ”Kepada orang-orang yang menikah aku memberikan instruksi, namun bukan aku melainkan Tuan, agar seorang istri tidak pergi dari suaminya; tetapi jika ia benar-benar harus pergi, hendaklah ia tetap tidak menikah atau jika tidak, rukun kembali dengan suaminya; dan seorang suami janganlah meninggalkan istrinya. . . . Karena, hai, istri, bagaimana engkau tahu bahwa engkau tidak dapat menyelamatkan suamimu? Atau, hai, suami, bagaimana engkau tahu bahwa engkau tidak dapat menyelamatkan istrimu?” (1 Kor. 7:10-16) Benar-benar suatu berkat jika suami atau istri yang tidak seiman dapat menjadi hamba Yehuwa!

      14, 15. Situasi apa saja yang membolehkan seorang istri Kristen meninggalkan suaminya? Mengapa orang Kristen perlu membawakan hal ini dalam doa dan dengan jujur memeriksa diri?

      14 Situasi apa saja yang membolehkan istri Kristen untuk ’benar-benar pergi’ dan meninggalkan suaminya? Ada yang memilih untuk berpisah karena teman hidupnya dengan sengaja tidak memberikan nafkah. Ada juga yang berpisah karena penganiayaan fisik yang mengancam keselamatannya, atau teman hidup membuatnya tidak bisa beribadat.

      15 Seseorang harus memutuskan sendiri apakah ia akan berpisah atau tidak. Namun, orang Kristen terbaptis hendaknya membawakan hal ini dalam doa dan dengan jujur memeriksa diri. Misalnya, apakah hanya gara-gara teman hidupnya yang tidak seiman itu ibadatnya kepada Yehuwa terganggu? Atau, apakah ia juga ikut bersalah karena melalaikan pelajaran Alkitab, perhimpunan, dan dinas pengabaran?

      16. Mengapa orang Kristen hendaknya tidak buru-buru memutuskan untuk bercerai?

      16 Kita hendaknya tidak buru-buru memutuskan untuk bercerai. Hubungan kita dengan Allah itu sangat bernilai, dan kita menghargai karunia perkawinan dari-Nya. Sebagai hamba Yehuwa, kita tidak ingin mendatangkan cela atas nama-Nya. Jadi, jangan sekali-kali bersiasat untuk meninggalkan teman hidup karena dalam hati ingin menikah dengan orang lain.​—Yer. 17:9; Mal. 2:13-16.

      17. Dalam situasi apa dapat dikatakan bahwa ”Allah telah memanggil kamu kepada kedamaian”?

      17 Orang Kristen yang teman hidupnya tidak seiman hendaknya sungguh-sungguh berupaya memperkuat perkawinannya. Tetapi, jika semua upaya yang dikerahkan tidak berhasil menyelamatkan perkawinan, ia tidak perlu merasa bersalah jika teman hidupnya meninggalkan dia. ”Jika orang yang tidak percaya itu pergi, biarlah ia pergi,” kata Paulus. ”Dalam hal demikian seorang saudara atau saudari tidak terikat, tetapi Allah telah memanggil kamu kepada kedamaian.”​—1 Kor. 7:15.b

Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
Log Out
Log In
  • Indonesia
  • Bagikan
  • Pengaturan
  • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
  • Syarat Penggunaan
  • Kebijakan Privasi
  • Pengaturan Privasi
  • JW.ORG
  • Log In
Bagikan