-
Apa Yang Sebenarnya Berharga?Menara Pengawal—1986 (Seri 25) | Menara Pengawal—1986 (Seri 25)
-
-
”Banyak di antara mereka hidup dalam kekosongan, tidak betah pada satu pekerjaan, tidak mempunyai teman-teman yang bertahan lama dan berpindah-pindah tanpa tujuan dari satu tempat ke tempat lain dalam lingkungan yang terasing dan tidak seorang pun memperdulikannya. Alasannya: Mereka luar biasa kaya.”—The New York Times, 15 Mei 1984.
-
-
Apa Yang Sebenarnya Berharga?Menara Pengawal—1986 (Seri 25) | Menara Pengawal—1986 (Seri 25)
-
-
Akan tetapi, artikel dari surat kabar yang dikutip di atas membahas problem-problem emosi yang justru dialami golongan kaya. Jelaslah, ada bahayanya dengan memusatkan kehidupan saudara untuk mengejar uang dan harta benda. Meskipun demikian, banyak orang melakukan hal itu. Kadang-kadang, ambisi yang tamak itu fatal. Kita mendengar mengenai orang-orang yang bekerja mati-matian pada usia 30-an atau 40-an, meninggal karena serangan jantung. Beberapa di antara mereka mempertaruhkan kesehatan, bahkan kehidupan mereka, untuk dapat mencapai ambisi mereka dalam hal uang. Kita tidak perlu terlalu saleh untuk dapat menyetujui bahwa akan lebih baik andai kata mereka mengindahkan kata-kata Yesus Kristus, ”Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia tetapi kehilangan nyawanya? Dan apakah yang dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya?”—Matius 16:26.
-