PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • Natal—Benarkah Harganya Lebih Mahal daripada yang Anda Pikir?
    Sedarlah!—1993 | 8 November
    • Kasih merupakan motivasi yang bahkan lebih memuaskan untuk melakukan hal-hal baik. Glenn Austin, pengarang Love and Power: Parent and Child, menyatakan, ”Dalam keluarga yang harmonis apabila sang anak mengasihi sekaligus menghormati orang-tuanya, sang anak mungkin berkelakuan dengan cara terpuji untuk menyenangkan orang-tuanya.” Saksi-Saksi Yehuwa berupaya keras menciptakan siklus kasih yang hangat semacam itu di rumah mereka. Selain itu, anak-anak Saksi-Saksi Yehuwa dibesarkan untuk mengenal dan mengasihi Allah yang mereka layani, Yehuwa. Sungguh suatu kekuatan yang ampuh dalam kehidupan mereka untuk melakukan apa yang baik! Mereka tidak membutuhkan tokoh mitos untuk mendorong mereka melakukan perbuatan baik.

      Saksi-Saksi Yehuwa menghargai anak-anak mereka sebagai karunia dari Allah. (Mazmur 127:3) Oleh karena itu, sebaliknya daripada menunggu tanggal tertentu untuk memberi hadiah, orang-tua dapat memberi hadiah kapan saja. Pada saat-saat semacam itu, sukar dikatakan siapa yang lebih terharu​—sang anak yang mendapat kejutan atau orang-tuanya yang merasa gembira. Sang anak mengetahui siapa yang memberi hadiah tersebut. Lagi pula, orang-tua yang adalah Saksi-Saksi dianjurkan untuk lebih sering memberi hadiah berupa waktu mereka. Karena bila seorang gadis kecil merasa sedih atau kesepian, bagaimana boneka-boneka sekamar penuh dapat dibandingkan dengan beberapa saat dalam pelukan ibunya sambil mendengarkan cerita Ibu tentang masa kecilnya? Apakah seorang anak lelaki akan diajarkan tentang bagaimana menjadi seorang pria melalui perlengkapan olahraga selemari penuh atau melalui percakapan panjang dan menyenangkan dengan ayahnya sewaktu mereka berjalan-jalan bersama?

      Keakraban yang dibina ini dapat menyelamatkan kehidupan. Para peneliti masalah anak telah mendapati bahwa seraya kesenjangan generasi yang umum dibicarakan dirasakan oleh seorang remaja, ia menjadi semakin kuat dipengaruhi oleh teman-teman sebaya. Kelakuan buruk anak muda dan sikap kurang ajar kepada orang-orang dewasa saling berkaitan. ”Tetapi orang-orang yang memelihara pandangan baik mengenai ayah mereka dan orang dewasa pada umumnya tidak ikut-ikutan dengan teman-teman sebaya yang berkelakuan buruk.”

      Saksi-Saksi Yehuwa kadang-kadang dikritik karena mereka tidak ikut serta dalam kegembiraan hari raya bersama keluarga mereka. Mungkin kelihatannya anak-anak Saksi-Saksi Yehuwa kehilangan kegembiraan istimewa ini. Namun, orang-tua dan anak-anak yang tulus ini memiliki alasan Alkitab yang masuk akal untuk tidak merayakannya. (Silakan lihat halaman 11-14.) Dan anak-anak muda ini sedang mengembangkan serat-serat moral yang kuat yang akan menahan beratnya tekanan teman sebaya yang menghancurkan tekad anak-anak lain. Moralitas sedang terkikis oleh gelombang pasang kefasikan. Seks yang amoral, narkotik, kekerasan, alkohol, bidah, penganiayaan seksual terhadap anak-anak​—sangat banyak bahaya mengancam orang-orang muda yang mudah diserang ini.

      Bagaimana orang-tua dapat melindungi seorang anak dari bahaya yang terus-menerus ini? Sejak bayi, anak-anak Saksi menerima pelatihan yang konsisten untuk bersandar pada hukum moral yang kuat dari Alkitab. Orang-tua yang pengasih membantu mereka memahami pandangan Allah bukan hanya tentang hari raya, tetapi juga tentang semua aspek kehidupan. Ketaatan mereka kepada Allah timbul dari kasih dan respek kepada-Nya, bahkan jika itu berarti bersikap berbeda. Bayangkan betapa hal ini pasti mempersiapkan mereka untuk melewati masa remaja dengan sukses! Jika seorang anak kecil dapat duduk dalam kelas penuh dengan teman-teman sebaya yang melakukan apa yang kelihatannya menyenangkan dan tetap pada pendiriannya yang ia yakini adalah benar, betapa jauh lebih kuat ia dapat bertahan menghadapi godaan lebih lanjut yang kelihatannya menyenangkan​—narkotik, seks pranikah, dan daya tarik yang berbahaya lainnya! Anak-anak Saksi-Saksi Yehuwa dapat mengembangkan suatu serat moral yang tidak dikembangkan oleh banyak anak lain.

  • Natal—Benarkah Harganya Lebih Mahal daripada yang Anda Pikir?
    Sedarlah!—1993 | 8 November
    • ’Bukankah Itu Menindas Anak-Anak?’

      Tetapi bukankah pendidikan agama yang ketat bersifat menindas terhadap seorang anak? Bukankah sebaiknya membiarkan keputusan berkenaan agama dibuat oleh masing-masing anak setelah mencapai usia dewasa? Bisa jadi itu adalah aturan nomor 3 dari 12 Rules for Raising Delinquent Children, ”Jangan berikan kepadanya pendidikan rohani apa pun. Tunggu sampai ia berusia 21 tahun dan kemudian biarkan dia ’memutuskan untuk dirinya sendiri’.”

      Akan tetapi, perasaan moral dasar seorang anak, menurut Dr. Coles, mulai timbul sejak usia tiga tahun. ”Dalam diri anak, terdapat perasaan moral yang berkembang. Saya jadi berpikir itu adalah pemberian Allah, bahwa terdapat kebutuhan akan suatu moralitas.” Inilah masa yang penting untuk menanamkan nilai-nilai moral yang benar. Misalnya, sekaranglah waktunya untuk mengajarkan melalui teladan nilai kebenaran sebagai lawan dusta. Alkitab menekankan pentingnya pelatihan selama masa anak-anak, ”Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanyapun ia tidak akan menyimpang dari pada jalan itu.”​—Amsal 22:6.

      Curran mengamati, ”Anak-anak sekarang tidak dapat diharapkan untuk menjadi bermoral tanpa bantuan. . . . Para responden pada survei saya menunjukkan bahwa semakin sehat keadaan keluarga, semakin berkembang pula perasaan mereka untuk membedakan yang benar dan yang salah.”

Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
Log Out
Log In
  • Indonesia
  • Bagikan
  • Pengaturan
  • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
  • Syarat Penggunaan
  • Kebijakan Privasi
  • Pengaturan Privasi
  • JW.ORG
  • Log In
Bagikan