PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • Teruslah Tunduk kepada Yehuwa dengan Rela
    Menara Pengawal (Edisi Pelajaran)—2019 | September
    • APA YANG PARA PENATUA BISA PELAJARI DARI NEHEMIA?

      Seorang penatua bekerja sama dengan anaknya untuk pemeliharaan Balai Kerajaan; Nehemia bekerja sama dengan orang-orang sebangsanya untuk membangun kembali tembok Yerusalem

      Seorang penatua ikut melakukan pekerjaan di Balai Kerajaan, sama seperti Nehemia yang ikut membantu pembangunan kembali tembok Yerusalem (Lihat paragraf 9-11)d

      9. Tantangan apa yang dihadapi Nehemia?

      9 Yehuwa sudah memberi para penatua tanggung jawab penting untuk menggembalakan umat-Nya. (1 Ptr. 5:2) Para penatua bisa belajar banyak dari cara Nehemia memperlakukan umat Yehuwa. Sebagai gubernur Yehuda, Nehemia punya wewenang yang besar. (Neh. 1:11; 2:7, 8; 5:14) Bayangkan beberapa tantangan yang Nehemia hadapi. Orang-orang Yahudi menggunakan bait untuk hal-hal yang tidak ada hubungannya dengan ibadah kepada Yehuwa. Mereka juga tidak memberikan sumbangan kepada orang Lewi seperti yang diperintahkan dalam Taurat. Orang Yahudi tidak menaati hukum Yehuwa tentang Sabat, dan beberapa pria menikah dengan wanita dari bangsa lain. Gubernur Nehemia harus mengatasi keadaan yang sulit itu.​—Neh. 13:4-30.

      10. Bagaimana Nehemia mengatasi berbagai tantangan yang dia hadapi?

      10 Nehemia tidak menyalahgunakan wewenangnya dengan menetapkan aturan sendiri dan memaksa umat Allah untuk mengikutinya. Sebaliknya, Nehemia berdoa dengan sungguh-sungguh untuk meminta bimbingan Yehuwa, dan dia mengajarkan hukum Yehuwa kepada bangsa itu. (Neh. 1:4-10; 13:1-3) Nehemia juga dengan rendah hati mau bekerja sama dengan saudara-saudarinya. Dia bahkan membantu mereka membangun kembali tembok Yerusalem.​—Neh. 4:15.

      11. Menurut 1 Tesalonika 2:7, 8, bagaimana seharusnya para penatua memperlakukan saudara-saudari di sidang?

      11 Sekarang ini, tantangan yang dihadapi para penatua mungkin berbeda dengan yang dihadapi Nehemia. Tapi, mereka bisa meniru teladan Nehemia. Misalnya, mereka bekerja keras untuk membantu saudara-saudari. Mereka juga tidak merasa lebih baik daripada orang lain karena wewenang yang mereka miliki. Sebaliknya, mereka memperlakukan saudara-saudari di sidang dengan lembut. (Baca 1 Tesalonika 2:7, 8.) Mereka rendah hati dan sangat mengasihi saudara-saudari. Karena itu, mereka selalu berbicara dengan baik hati. Andre, seorang penatua yang berpengalaman, berkata, ”Saya mengamati bahwa kalau seorang penatua ramah dan baik hati, saudara-saudari biasanya akan tersentuh. Mereka pun akan tergerak untuk bekerja sama dengan para penatua.” Toni, yang juga adalah seorang penatua berpengalaman, berkomentar, ”Saya mencoba menjalankan nasihat di Filipi 2:3. Saya selalu berupaya untuk menganggap orang lain lebih tinggi daripada saya. Ini membantu saya agar tidak bersikap seperti bos.”

      12. Mengapa penatua harus rendah hati?

      12 Penatua harus rendah hati, sama seperti Yehuwa juga rendah hati. Meski Yehuwa adalah Penguasa tertinggi di alam semesta, Dia mau ”membungkuk untuk . . . mengangkat orang kecil dari debu”. (Mz. 18:35; 113:6, 7) Tapi, Yehuwa membenci orang-orang yang sombong.​—Ams. 16:5.

      13. Mengapa penatua perlu ”mengendalikan lidahnya”?

      13 Seorang penatua yang tunduk kepada Yehuwa perlu ”mengendalikan lidahnya”. Kalau dia tidak melakukan itu, dia mungkin akan berbicara dengan tajam kepada orang yang tidak merespek dia. (Yak. 1:26; Gal. 5:14, 15) Andre, yang disebutkan sebelumnya, berkata, ”Kadang, kalau ada yang kelihatannya tidak merespek saya sebagai penatua, saya rasanya ingin menanggapi dengan tajam. Tapi, waktu saya merenungkan contoh pria-pria yang setia di dalam Alkitab, saya menyadari pentingnya bersikap lembut dan rendah hati.” Ya, para penatua menunjukkan bahwa mereka tunduk kepada Yehuwa kalau mereka berbicara dengan pengasih dan baik hati kepada orang-orang di sidang, termasuk penatua lainnya.​—Kol. 4:6.

  • Teruslah Tunduk kepada Yehuwa dengan Rela
    Menara Pengawal (Edisi Pelajaran)—2019 | September
  • Teruslah Tunduk kepada Yehuwa dengan Rela
    Menara Pengawal (Edisi Pelajaran)—2019 | September
    • d KETERANGAN GAMBAR: Seorang penatua bekerja sama dengan anaknya untuk pemeliharaan Balai Kerajaan, sama seperti Nehemia yang ikut membantu pembangunan kembali tembok Yerusalem.

Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
Log Out
Log In
  • Indonesia
  • Bagikan
  • Pengaturan
  • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
  • Syarat Penggunaan
  • Kebijakan Privasi
  • Pengaturan Privasi
  • JW.ORG
  • Log In
Bagikan