Kata Pengantar
ALKITAB adalah penyingkapan tertulis dari Tuan Yang Berdaulat Yehuwa kepada semua orang di bumi. Buku terilham ini menarik bagi orang-orang di seluruh dunia karena berisi kabar baik tentang Kerajaan Allah, yang akan mewujudkan perdamaian dan keadilbenaran. Bumi akan menjadi firdaus bagi semua orang. Alkitab memperlihatkan bahwa melalui korban tebusan Putra-Nya, Yesus Kristus, Allah dengan pengasih menyediakan keselamatan dari kematian bagi dunia umat manusia yang berdosa.—Yohanes 3:16.
Alkitab pada mulanya ditulis dalam bahasa Ibrani, Aram (bahasa yang berkerabat dengan bahasa Ibrani), dan Yunani. Karena dewasa ini relatif sedikit orang yang memahami bahasa-bahasa tersebut, Alkitab perlu diterjemahkan ke dalam bahasa-bahasa modern agar beritanya yang mendatangkan kehidupan dapat disampaikan kepada orang-orang dari semua bangsa.
Alkitab terjemahan bahasa Indonesia ini didasarkan atas New World Translation of the Holy Scriptures edisi bahasa Inggris terbitan tahun 1984. Terjemahan ini memuat beberapa perbaikan pada 39 buku dari Kitab-Kitab Ibrani-Aram dan 27 buku dari Kitab-Kitab Yunani Kristen yang diterbitkan pada tahun 1999. New World Bible Translation Committee memutuskan untuk menyebut kedua bagian Kitab Suci ini berdasarkan bahasa aslinya dan tidak menggunakan sebutan umum ”Perjanjian Lama” dan ”Perjanjian Baru”. Alasannya, Alkitab sebenarnya adalah sebuah karya tunggal, dan tidak ada bagiannya yang ketinggalan zaman, atau ”lama”. Beritanya konsisten mulai dari buku pertama pada bagian berbahasa Ibrani hingga buku terakhir pada bagian berbahasa Yunani. Untuk membantu pembaca menyelidiki seluruh Alkitab, disertakan juga lebih dari 125.000 referensi silang dan indeks kata-kata Alkitab.
Karena Alkitab menguraikan kehendak suci Tuan Yang Berdaulat atas alam semesta, tentu merupakan penghinaan besar, bahkan pelecehan terhadap keagungan serta wewenang-Nya, jika ada penerjemah yang menyingkirkan atau menyembunyikan nama ilahi, yang jelas-jelas terdapat dalam teks Ibrani sebanyak hampir 7.000 kali. Maka, ciri menonjol terjemahan ini adalah dipulihkannya nama ilahi ke tempatnya yang benar dalam teks Alkitab. Hal itu dilakukan dengan menggunakan bentuk yang umum diterima dalam bahasa Indonesia, yaitu ”Yehuwa” sebanyak 6.973 kali dalam Kitab-Kitab Ibrani dan 237 kali dalam Kitab-Kitab Yunani Kristen. Untuk pembahasan tentang hal itu, lihat Apendiks edisi ini.
Para penerjemah yang menggarap pekerjaan ini, yang mengasihi Pengarang Ilahi Kitab Suci, merasa memiliki tanggung jawab khusus terhadap-Nya untuk menyampaikan pikiran serta pernyataan-Nya seakurat mungkin. Mereka juga merasa bertanggung jawab terhadap para pembaca yang teliti yang mengandalkan terjemahan Firman terilham dari Allah Yang Mahatinggi untuk memperoleh keselamatan abadi. Kami setulus-tulusnya berharap agar dengan bantuan terjemahan ini, pembaca dapat menemukan jalan menuju kehidupan tanpa akhir di dunia baru yang berisi keadilbenaran yang disediakan oleh Yang Mahakuasa.—Yesaya 65:17; 2 Petrus 3:13.
—Penerbit