PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • g03 22/5 hlm. 31
  • ”Jalan Paling Terjal”

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • ”Jalan Paling Terjal”
  • Sedarlah!—2003
  • Subjudul
  • Bahan Terkait
  • Mari Ikut Mendaki
  • Mempersembahkan Kabar Kesukaan—Kesaksian di Tempat Umum
    Pelayanan Kerajaan Kita—1991
  • Kesaksian di Tempat Umum yang Efektif
    Pelayanan Kerajaan Kita—2011
  • Menemukan Orang-Orang Berminat melalui Kesaksian Tidak Resmi yang Efektif
    Pelayanan Kerajaan Kita—1994
  • Daftar Isi
    Sedarlah!—2003
Lihat Lebih Banyak
Sedarlah!—2003
g03 22/5 hlm. 31

”Jalan Paling Terjal”

◼ Apa keistimewaan Jalan Baldwin, yang berlokasi di Dunedin, Selandia Baru? Penduduk Dunedin telah lama menganggap jalan ini sebagai jalan paling terjal di dunia. Walaupun banyak yang berkeberatan dengan pernyataan ini, satu hal sudah pasti: Jalan Baldwin memang luar biasa terjal.

Jalan yang terkenal ini telah menjadi objek wisata yang populer bagi turis dari berbagai penjuru bumi. Tidak, Anda tidak perlu menjadi pendaki gunung untuk mencapai puncaknya. Anda dapat mendaki jalan sepanjang 359 meter ini dengan berjalan kaki, tetapi tidak dianjurkan menggunakan kendaraan.

Mari Ikut Mendaki

Cuaca hari itu cerah sewaktu saya bersama dua teman saya memandang keseluruhan jalan panjang yang terbentang ke atas di depan kami. Tak lama setelah mulai berjalan, kami menarik napas dalam-dalam sambil mencondongkan badan ke depan guna menjaga keseimbangan. ”Rasanya seperti mendaki tembok beton,” yang seorang berkata sambil tersengal-sengal. Persis saat itu kami melihat sebuah bangku yang mengisyaratkan kami agar beristirahat.

Pendakian kami berlanjut, dan tak lama kemudian kami sudah berada di puncak memandangi panorama, sambil memulihkan napas kami. Di bawah kami, tampak barisan rapi rumah-rumah dan taman-taman yang terawat dengan baik. Cakrawala yang membentang mencakup semak belukar hijau-gelap yang bersebelahan dengan padang rumput yang subur​—semua ini dilatarbelakangi oleh langit biru.

Perjalanan kami menuju puncak tidak memecahkan rekor kecepatan mana pun. Usai menuruni jalan itu, kami berhenti sejenak untuk mengabadikan penaklukan kami dan untuk mendapatkan Piagam Penghargaan dari kota tersebut yang menyatakan bahwa kami telah mendaki ”Jalan Paling Terjal di Dunia” ini.​—Disumbangkan.

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan