-
Senjata Mutakhir dan Perlombaan untuk KeamananSedarlah!—1986 (No. 18) | Sedarlah!—1986 (No. 18)
-
-
Perlombaan Senjata: Aksi dan Reaksi
Pada tahun 1949 Soviet meledakkan bom atom mereka yang pertama. Kecurigaan dan ketidakpercayaan bertambah dalam antara Timur dan Barat, dan perlombaan senjata benar-benar mulai. Reaksi A.S. terhadap bom Soviet ialah dikembangkannya senjata yang jauh lebih hebat, bom hidrogen. Yang pertama diuji (pada tahun 1952), kekuatannya kira-kira 800 kali lebih dahsyat dari pada bom-bom atom yang pertama. Hanya sembilan bulan kemudian, Soviet telah berhasil mengembangkan bom hidrogen mereka sendiri.
Kemudian ada ICBM (intercontinental ballistic missile atau peluru kendali antar benua). Uni Soviet yang pertama memilikinya pada tahun 1957. Sekarang suatu serangan nuklir dapat dilaksanakan dalam beberapa menit saja. Amerika Serikat cepat-cepat mengejar dan pada tahun berikutnya menambah ICBM pada gudang persenjataannya.
Sementara itu negara-negara lain membuat dan menguji bom-bom atom mereka sendiri. Lambat-laun, Inggris, Prancis, dan yang lain-lain menjadi negara-negara nuklir.
Gejala aksi-reaksi ini terus berlangsung pada tahun 1960-an. Baik Amerika Serikat maupun Uni Soviet mengadakan percobaan dengan senjata anti peluru kendali. Kedua negara belajar cara menembakkan peluru kendali dari kapal-kapal selam. Kedua-duanya mengembangkan hulu ledak berganda.
Perlombaan terus berlangsung memasuki tahun 1970-an dengan perkembangan penting yaitu MIRV (multiple independently-targeted reentry vehicle). Sebuah peluru kendali kini dapat membawa banyak hulu ledak, masing-masing dapat diarahkan kepada sasaran yang berbeda-beda. Misalnya, peluru kendali Amerika yang modern, MX atau Peacekeeper, mengangkut sepuluh hulu ledak; begitu juga SS-18 dari Soviet. Maka, setiap peluru kendali dapat menghancurkan sepuluh kota.
Peluru-peluru kendali menjadi lebih teliti juga, dan hal ini, bersama-sama dengan perkembangan banyak MIRV, menimbulkan ketakutan baru. Bukan kota-kota, tetapi pangkalan-pangkalan peluru kendali dan pangkalan-pangkalan militer lawan bisa saja dan memang sering dijadikan sasaran MIRV. Ada yang kini berspekulasi bahwa perang nuklir mungkin dapat dimenangkan. Serangan pertama yang dahsyat mungkin akan mengurangi kemampuan atau kemauan dari pihak lawan untuk balas menyerang.
Masing-masing pihak merasa terpaksa membalas ancaman tersebut dengan memastikan kemampuannya untuk membalas menyerang sekalipun pihak yang lain berhasil menyerang terlebih dulu dengan tiba-tiba. Tanpa kemampuan untuk membalas, alasan mereka, kecil kemungkinan untuk dapat menghalangi serangan musuh; dan memang, mereka sangat tergoda untuk menyerang. Jadi—perlu lebih banyak senjata.
Sekarang, dalam tahun 1980-an, perlombaan senjata terus berjalan dengan kecepatan yang sangat membahayakan. Baru-baru ini gudang senjata ditambah lagi dengan bom neutron—bom hidrogen kecil yang dirancang untuk membunuh orang dengan radiasi tapi bangunan-bangunan dan kendaraan-kendaraan tetap utuh. Yang lain ialah peluru kendali penjelajah—yang dapat meluncur di udara tepat di atas pohon-pohon (dan di bawah radar musuh) untuk menembakkan senjata nuklir pada sasaran yang jauhnya 2.400 kilometer dengan tepat. Penemuan terakhir, yang secara populer disebut Star Wars (Perang Bintang), membuat ruang angkasa menjadi medan peperangan juga.
-
-
Bom dan Masa Depan ManusiaSedarlah!—1986 (No. 18) | Sedarlah!—1986 (No. 18)
-
-
Senjata-senjata nuklir belum pernah digunakan dalam perang selama 40 tahun, tetapi pengendalian selama ini tidak menjamin masa depan. Pendapat nasional di A.S. baru-baru ini menunjukkan bahwa 68 persen orang-orang Amerika percaya bahwa senjata nuklir akhirnya akan digunakan jika perlombaan senjata terus berlangsung.
Kecemasan sedemikian dirasakan di seluruh dunia. Pertimbangkan apa yang ditulis seorang murid berusia 18 tahun di Sierra Leone, ”Perang nuklir akan mempengaruhi setiap manusia yang ada di planet ini . . . Jadi bahkan orang-orang di Afrika harus merasa kuatir walaupun mereka jauh dari wilayah negara-negara adikuasa. . . . Pada umumnya, manusia menghadapi ancaman bencana dunia dengan apa yang disebut para penyelidik psychic shutdown, yaitu, sama sekali tidak mau memikirkannya. Namun, seraya ketegangan dunia meningkat, semakin sulit untuk menjalankan latihan emosi ini dengan berhasil dan mengabaikan ancaman tersebut begitu saja.”
Ancaman Lain terhadap Keamanan
Tetapi selain ancaman yang jelas dari perang yang disengaja antar negara-negara adikuasa, keamanan umat manusia terancam oleh hal-hal lain. Salah satu bahaya adalah bahwa lebih banyak negara akan mendapatkan senjata-senjata nuklir. Selain kelima negara yang dengan pasti diketahui sudah memilikinya, paling sedikit enam negara lain sudah atau tidak lama lagi akan memiliki bom-bom atom sendiri. Menjelang akhir abad ini, para ahli percaya, 20 atau lebih banyak negara akan memiliki bom.
Bahaya lain adalah jika suatu organisasi teroris mendapatkan salah satu dari senjata-senjata ini. Coba bayangkan apa yang dapat dilakukan seorang teroris dengan sebuah bom atom! Ya, satu kota dapat dijadikan sandera.
Bagaimana mungkin kelompok tersebut dapat memperoleh bom nuklir? Dengan satu atau dua cara. Mereka dapat mencurinya—ingat, ada 50.000 bom yang dapat dipilih. Mereka dapat juga membuatnya. Teknologi pembuatan bom atom bukan lagi suatu rahasia. Dan plutonium, bahan dasar yang diperlukan, sekarang sudah sangat banyak. Malahan, diperkirakan bahwa menjelang tahun 2000 akan ada cukup banyak plutonium yang dihasilkan melalui program-program nuklir sipil saja untuk membuat 750.000 bom sebesar yang dijatuhkan di Nagasaki per tahun!
Ancaman lain bagi keamanan adalah kemungkinan terjadinya kecelakaan, salah perhitungan, atau kerusakan dari sistem tersebut.
Penyelesaian Manusia
Para ilmuwan, sarjana, jenderal, dan politikus secara luas telah menulis tentang pokok ini. Semakin banyak dari mereka yang menganggap bahwa perlombaan senjata nuklir itu mahal, sia-sia, dan sangat berbahaya. Mereka mengajukan berbagai macam jalan keluar. Ada yang menuntut perlucutan senjata secara total. Yang lain menghendaki pembekuan produksi senjata. Yang lain lagi menganjurkan pertahanan ’perang bintang’. Bulan Januari yang lalu dua pemimpin negara adikuasa mengeluarkan pernyataan yang membesarkan hati. Mikhail Gorbachev mengusulkan proses penghapusan senjata nuklir dari bumi secara bertahap menjelang tahun 2000. Ronald Reagan mengatakan bahwa ia bersyukur atas tawaran tersebut. Suatu rencana perdamaian yang serius atau cara propaganda? Ada satu hal yang sama dalam semua usul ini—semuanya menunjuk kepada penyelesaian oleh manusia.
-