-
Belajar dari Kata-Kata Terakhir Tiga Pria SetiaMenara Pengawal (Edisi Pelajaran)—2024 | November
-
-
11. Menurut 1 Raja 2:2, 3, apa yang Daud katakan kepada Salomo, dan bagaimana kata-katanya terbukti benar? (Lihat juga gambar.)
11 Apa yang Daud katakan? (Baca 1 Raja 2:2, 3.) Daud memberi tahu anaknya bahwa kalau dia menaati Yehuwa, kehidupannya akan berhasil. Dan memang, selama bertahun-tahun, Salomo menjadi orang yang berhasil. (1 Taw. 29:23-25) Misalnya, dia membangun bait yang megah. Dia juga menulis beberapa buku dalam Alkitab, dan kata-katanya disebutkan di beberapa bagian Alkitab lainnya. Selain itu, dia menjadi terkenal karena hikmat dan kekayaannya. (1 Raj. 4:34) Tapi, seperti yang Daud katakan, Salomo bisa berhasil hanya kalau dia menaati Allah Yehuwa. Sayangnya, sewaktu Salomo sudah lebih tua, dia mulai menyembah allah-allah lain. Yehuwa pun tidak lagi memberkati dia. Dia kehilangan hikmatnya sehingga dia tidak bisa lagi memerintah dengan benar dan adil.—1 Raj. 11:9, 10; 12:4.
Dari kata-kata terakhir Daud kepada Salomo anaknya, kita belajar bahwa kalau kita menaati Yehuwa, Dia akan memberi kita hikmat untuk membuat keputusan yang baik (Lihat paragraf 11-12)b
12. Apa yang bisa kita pelajari dari kata-kata Daud?
12 Apa pelajarannya? Ketaatan menghasilkan keberhasilan. (Mz. 1:1-3) Memang, Yehuwa tidak berjanji untuk membuat kita kaya atau terkenal seperti Salomo. Tapi, kalau kita menaati Allah kita, Dia akan memberi kita hikmat supaya kita bisa membuat keputusan yang baik. (Ams. 2:6, 7; Yak. 1:5) Prinsip yang Dia berikan bisa membantu kita membuat keputusan soal pekerjaan, pendidikan, hiburan, dan uang. Dengan mengikuti prinsip dari Allah, kita akan terlindung dari bahaya rohani yang bisa mengancam kehidupan abadi kita. (Ams. 2:10, 11) Kita juga akan punya teman-teman sejati dan keluarga yang bahagia.
-
-
Belajar dari Kata-Kata Terakhir Tiga Pria SetiaMenara Pengawal (Edisi Pelajaran)—2024 | November
-
-
7. Apa yang bisa kita pelajari dari kata-kata terakhir Musa? (Lihat juga gambar.)
7 Apa pelajarannya? Ketaatan menghasilkan kehidupan. Seperti bangsa Israel yang sudah hampir memasuki Negeri Perjanjian, kita sudah hampir memasuki dunia baru yang Allah janjikan. Kita akan melihat bumi diubah menjadi Firdaus. (Yes. 35:1; Luk. 23:43) Iblis dan roh-roh jahat akan dilenyapkan. (Why. 20:2, 3) Tidak akan ada lagi agama palsu yang membuat orang jauh dari Yehuwa. (Why. 17:16) Tidak akan ada lagi pemerintahan manusia yang menindas rakyatnya. (Why. 19:19, 20) Orang-orang yang memberontak tidak akan dibiarkan tetap ada di Firdaus. (Mz. 37:10, 11) Semua orang akan menaati hukum Yehuwa yang menghasilkan persatuan dan perdamaian. Mereka pun akan mengasihi dan memercayai satu sama lain. (Yes. 11:9) Benar-benar harapan yang indah! Kalau kita terus menaati Yehuwa, kita bisa tetap hidup di bumi Firdaus, bukan selama ratusan tahun saja, tapi sampai selamanya.—Mz. 37:29; Yoh. 3:16.
Kalau kita menaati Yehuwa, kita bisa hidup di bumi Firdaus, bukan hanya selama ratusan tahun, tapi sampai selamanya (Lihat paragraf 7)
-