PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • ijwbq artikel 58
  • Apakah Alkitab Melarang Kenikmatan Seksual?

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Apakah Alkitab Melarang Kenikmatan Seksual?
  • Pertanyaan Alkitab Dijawab
  • Subjudul
  • Bahan Terkait
  • Jawaban Alkitab
  • Pandangan Saudara tentang Seks—Apakah Ada Akibatnya?
    Perdamaian dan Keamanan Sejati—Bagaimana Memperolehnya?
  • Apa Kata Alkitab tentang Perkawinan?
    Pertanyaan Alkitab Dijawab
  • Pandangan Saudara Berkenaan Sex—Apakah Menjadi Soal?
    Perdamaian dan Keamanan yang Sejati—Dari Sumber Manakah?
  • Dapatkah Anda Berhasil dalam Perkawinan?
    Masa Remaja—Manfaatkanlah Sebaik-baiknya
Lihat Lebih Banyak
Pertanyaan Alkitab Dijawab
ijwbq artikel 58

Apakah Alkitab Melarang Kenikmatan Seksual?

Jawaban Alkitab

Alkitab tidak melarang kenikmatan seksual. Alkitab justru menunjukkan bahwa itu adalah hadiah dari Allah bagi orang-orang yang sudah menikah. Ia menciptakan manusia ”laki-laki dan perempuan” dan menganggap apa yang telah Ia ciptakan ”sangat baik”. (Kejadian 1:​27, 31) Sewaktu Allah menikahkan pria dan wanita pertama, Ia mengatakan bahwa ”mereka harus menjadi satu daging”. (Kejadian 2:​24) Artinya, mereka mendapat kenikmatan dari keintiman seksual dan terikat secara emosi.

Alkitab menggambarkan kenikmatan yang didapatkan para suami dari perkawinan, ”Bersukacitalah dengan istri masa mudamu . . . Biarlah buah dadanya memabukkan engkau pada segala waktu. Dengan cintanya, semoga engkau senantiasa memiliki perasaan yang meluap-luap.” (Amsal 5:18, 19) Allah juga ingin agar para istri menikmati hubungan seks. Alkitab mengatakan, ”Suami dan istri harus saling memuaskan hasrat seksual pasangannya.”​—1 Korintus 7:3, God’s Word Bible.

Batasan kenikmatan seksual

Allah mengatakan bahwa hubungan seks hanya bisa dinikmati oleh pasangan suami istri. Ibrani 13:4 mengatakan, ”Hendaklah pernikahan terhormat di antara kamu semua, dan tempat tidur pernikahan tanpa kecemaran, karena Allah akan menghakimi orang yang melakukan percabulan dan pezina.” Pasangan yang telah menikah harus setia dan menjaga komitmen mereka. Mereka bisa merasa sangat puas, bukan karena mereka melampiaskan hasrat dengan egois, tapi karena mereka menerapkan prinsip Alkitab, ”Lebih bahagia memberi daripada menerima.”​—Kisah 20:35.

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan