PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • Inkwisisi Spanyol—Bagaimana Hal Itu Dapat Terjadi?
    Sedarlah!—1987 (No. 23) | Sedarlah!—1987 (No. 23)
    • Penguasa Spanyol yang beragama Katolik membujuk Paus Sixtus IV untuk mengeluarkan pernyataan palsu memberikan kuasa kepada mereka untuk mengundang para pelaksana inkwisisi dengan tujuan menyelidiki dan menghukum bidat. Setelah itu, Negara membiayai Inkwisisi dan menetapkan prosedur untuk menjalankannya. Suatu perang salib untuk memaksakan keseragaman agama di negara itu mulai. Undang-undang itu dijalankan terutama oleh biarawan-biarawan dari ordo Dominikus dan Fransiskus tetapi diawasi oleh kerajaan.

      Ini adalah perkawinan yang menguntungkan antara Gereja dan Negara. Gereja berharap dapat memusnahkan ancaman yang ada dari ribuan orang Yahudi Spanyol dan orang Moor yang telah dipaksa menjadi Katolik tetapi yang dicurigai tetap menjalankan kepercayaan mereka yang dulu. Hal itu kemudian digunakan untuk memusnahkan kelompok-kelompok Protestan yang muncul dalam abad-abad berikutnya.

      Inkwisisi juga terbukti sebagai senjata yang kuat bagi Negara. Hal itu menekan perbedaan pendapat, menghasilkan pemasukan uang yang besar dengan menyita harta dari para korban mereka, dan memusatkan kekuasaan ke tangan kerajaan. Selama lebih tiga abad undang-undang yang menakutkan ini berlaku atas rakyat Spanyol.

      Torquemada—Pelaksana Inkwisisi yang Paling Terkenal

      Pada tahun 1483, tiga tahun setelah inkwisisi muncul kembali di Spanyol, Tomas de Torquemada, seorang biarawan dari ordo Dominikus dan ironisnya seorang keturunan Yahudi, diangkat menjadi kepala dari para pelaksana inkwisisi. Kekejamannya terhadap para bidat yang dicurigai berlebihan. Ia dipuji oleh Paulus Sixtus IV karena ”memberikan semangatnya untuk perkara tersebut yang menyumbang bagi kepujian Allah”.

  • Inkwisisi Spanyol—Bagaimana Hal Itu Dapat Terjadi?
    Sedarlah!—1987 (No. 23) | Sedarlah!—1987 (No. 23)
    • Wajah yang Sebenarnya dari Inkwisisi

      Akibat yang tidak dapat dielakkan dari Inkwisisi adalah mengembangkan ketamakan dan perasaan curiga. Paus Sixtus IV mengeluh bahwa para pelaksana inkwisisi kelihatannya lebih tamak akan emas daripada bersemangat untuk agama. Semua orang kaya terancam dikucilkan, dan walaupun ia mungkin menjadi ”damai dengan gereja” selama proses inkwisisi, bagaimanapun juga hartanya akan disita.

      Orang-orang lain diadili secara anumerta, dan warisannya diambil semua, kadang-kadang atas dasar para informan (pelapor) yang tidak dikenal yang akan menerima sejumlah harta rampasan. Penggunaan mata-mata dan informan yang meluas menghasilkan banyak ketakutan dan kecurigaan. Sering kali siksaan dilakukan untuk mendapatkan nama-nama dari ”sesama bidat”, yang mengakibatkan banyak orang yang tidak bersalah ditahan dengan bukti yang sangat sedikit.

Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
Log Out
Log In
  • Indonesia
  • Bagikan
  • Pengaturan
  • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
  • Syarat Penggunaan
  • Kebijakan Privasi
  • Pengaturan Privasi
  • JW.ORG
  • Log In
Bagikan