-
Prasangka dan Diskriminasi—Mengenali AkarnyaSedarlah!—2009 | Agustus
-
-
◼ Apa yang Alkitab katakan? ”Karena Allah begitu mengasihi dunia [seluruh umat manusia] ini, ia memberikan Putra satu-satunya yang diperanakkan, agar setiap orang yang memperlihatkan iman akan dia tidak akan dibinasakan melainkan memperoleh kehidupan abadi.” (Yohanes 3:16) ”Allah tidak berat sebelah, tetapi orang dari bangsa mana pun yang takut kepadanya dan mengerjakan keadilbenaran diperkenan olehnya.” (Kisah 10:34, 35) Tanyailah diri Anda, ’Jika kasih Allah tidak berat sebelah—menerima orang-orang dari semua bangsa, termasuk saya—tidakkah saya seharusnya berupaya meniru Dia, khususnya jika saya mengaku menghormati Dia?’
-
-
Prasangka dan Diskriminasi—Mengenali AkarnyaSedarlah!—2009 | Agustus
-
-
◼ Apa yang Alkitab katakan? ”Kebenaran itu akan memerdekakan kamu.” (Yohanes 8:32) ”Dari satu orang [Allah] menjadikan setiap bangsa manusia.” (Kisah 17:26) ”Cara Allah melihat tidak seperti cara manusia melihat, karena manusia melihat apa yang tampak di mata; tetapi Yehuwa, ia melihat bagaimana hatinya.” (1 Samuel 16:7) Tanyai diri Anda, ’Apakah saya berupaya memandang semua orang seperti cara Allah memandang? Apakah saya berupaya mengetahui seperti apa sebenarnya orang-orang lain itu—mungkin dari ras atau kebudayaan yang berbeda—dengan mengenal mereka secara pribadi?’ Sewaktu kita mengenal seseorang dengan lebih baik, kita lebih mudah menyingkirkan pandangan umum yang salah.
-
-
Prasangka dan Diskriminasi—Mengenali AkarnyaSedarlah!—2009 | Agustus
-
-
◼ Apa yang Alkitab katakan? ”Hikmat yang datang dari atas [dari Allah] adalah . . . suka damai, bersikap masuk akal, . . . tidak membeda-bedakan orang.” (Yakobus 3:17) ”Para penyembah yang benar akan menyembah Bapak dengan roh dan kebenaran [religius].” (Yohanes 4:23) ”Kasihi musuh-musuhmu dan . . . berdoalah bagi orang-orang yang menganiaya kamu.” (Matius 5:44) Tanyai diri Anda, ’Apakah agama saya menggalang kasih yang tulus terhadap semua orang, bahkan terhadap orang-orang yang mungkin ingin menyakiti saya? Apakah pintu-pintu gereja saya terbuka bagi berbagai macam orang, tidak soal kebangsaan, warna kulit, gender, penghasilan, atau status sosial?’
-