PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • it-2 “Tarian”
  • Tarian

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Tarian
  • Pemahaman Alkitab, Jilid 2
  • Bahan Terkait
  • Apakah Menari Diperbolehkan bagi Orang Kristen?
    Sedarlah!—1996
  • Musik dan Tarian yang Anda Pilih
    Masa Remaja—Manfaatkanlah Sebaik-baiknya
  • Hiburan
    Pemahaman Alkitab, Jilid 1
  • Bagaimana dengan Kelab Malam Remaja?
    Sedarlah!—2004
Lihat Lebih Banyak
Pemahaman Alkitab, Jilid 2
it-2 “Tarian”

TARIAN

Gerakan badan yang berirama, biasanya diiringi musik, yang bervariasi antara tempo yang lambat hingga yang liar, gila-gilaan. Tarian adalah ungkapan emosi dan sikap seseorang, sering kali ungkapan sukacita dan emosi yang meluap, jarang sebagai pernyataan kebencian dan pembalasan dendam (seperti yang dipertunjukkan pada tarian perang). Emosi dan perasaan yang diperlihatkan dalam tarian lebih ditonjolkan melalui kostum yang warnanya cocok atau aksesori simbolis.

Seni tari bermula pada zaman kuno, dan sejak masa-masa paling awal tarian digunakan oleh hampir semua ras sebagai sarana untuk mengungkapkan emosi, khususnya dalam ibadat. Kitab-Kitab Ibrani menggunakan beberapa kata untuk ini, yang diterjemahkan menjadi ”menari”, ”tarian membentuk lingkaran”, dan ”melompat-lompat”. Kata kerja Ibrani khul, yang pada dasarnya berarti ”berpusar; berputar”, juga diterjemahkan menjadi ”menari”. (Hak 21:21; bdk. Yer 30:23; Rat 4:6.) Dua kata benda yang berarti ”tarian; tarian membentuk lingkaran” diambil dari kata kerja ini, yaitu ma·khohlʹ (Yer 31:4; Mz 150:4) dan mekho·lahʹ.—Kid 6:13; Hak 21:21.

Tarian Kemenangan dan Tarian untuk Perayaan. Para penari mengungkapkan pujian dan rasa syukur yang tulus kepada Yehuwa setelah Israel menyaksikan pertunjukan kuasa Yehuwa yang membangkitkan iman ketika orang Mesir dibinasakan. Jadi, seraya pria-pria bergabung dengan Musa dalam nyanyian kemenangan, Miriam memimpin para wanita dalam tarian yang diiringi rebana. (Kel 15:1, 20, 21) Tarian kemenangan lain yang dimotivasi oleh perasaan keagamaan yang dalam ialah tarian putri Yefta, yang keluar untuk memuji Yehuwa bersama ayahnya, karena Ia telah menyerahkan orang Ammon ke tangan Yefta. (Hak 11:34) Para wanita Israel menari mengikuti musik kecapi dan rebana ketika menyambut Saul dan Daud yang pulang setelah Yehuwa memberi mereka kemenangan atas orang Filistin. (1Sam 18:6, 7; 21:11; 29:5) Tarian adalah bagian dari perayaan tahunan tertentu yang berkaitan dengan ibadat kepada Yehuwa. (Hak 21:19-21, 23) Buku Mazmur juga mendukung tarian sebagai sarana untuk menghormati dan memuji Yehuwa. ”Pujilah Yah, hai, kamu sekalian! . . . Biarlah mereka memuji namanya dengan tarian. Dengan rebana dan harpa, biarlah mereka melantunkan melodi baginya.” ”Pujilah dia dengan rebana dan tarian yang membentuk lingkaran.”—Mz 149:1, 3; 150:4.

Saat ketika tabut perjanjian akhirnya tiba di Yerusalem merupakan peristiwa besar, terutama bagi Raja Daud, yang menyatakan emosinya dengan tarian yang penuh semangat. ”Daud pun menari-nari di hadapan Yehuwa dengan sekuat tenaga, . . . melompat-lompat dan menari-nari di hadapan Yehuwa.” (2Sam 6:14-17) Dalam ayat yang paralel, Daud digambarkan ”melompat-lompat”.—1Taw 15:29.

Tarian juga memiliki makna keagamaan di kalangan bangsa-bangsa kafir. Arak-arakan di Babilon kuno dan di bangsa-bangsa lain biasanya bersifat keagamaan, dan sering kali tari-tarian dalam arak-arakan dipentaskan sebagai bagian dari acara itu. Tarian di Yunani biasanya melakonkan suatu legenda yang berkaitan dengan dewa-dewi mereka, yang digambarkan sedang menari juga. Tarian kesuburan dirancang untuk merangsang nafsu seksual para partisipan maupun penonton. Orang Kanaan menarikan tarian membentuk lingkaran mengelilingi berhala dan tiang-tiang suci mereka untuk menghormati kekuatan alam yang berkaitan dengan kesuburan. Ibadat kepada Baal dihubungkan dengan tarian yang liar, tidak terkendali. Pada zaman Elia, imam-imam Baal menari-nari seperti itu, dan di tengah-tengah tarian yang dipengaruhi hantu-hantu tersebut, mereka menoreh diri dengan pisau seraya mereka terus ’tertimpang-timpang mengelilingi’ mezbah. (1Raj 18:26-29) Terjemahan-terjemahan lain menyatakan bahwa mereka ”berjingkat-jingkat” (TB; AT), ’berlompat-lompatan’ (TL). Setelah membuat anak lembu emas, orang Israel juga bersenang-senang dengan melakukan semacam tarian kafir di hadapan berhala mereka, sehingga pantas mendapat penghukuman dari Yehuwa.—Kel 32:6, 17-19.

Rujukan Lain dalam Alkitab tentang Tarian. Di Israel, orang-orang biasanya menari dalam kelompok, dan ini khususnya dilakukan oleh kaum wanita. Apabila pria ikut menari, mereka membentuk kelompok lain; tampaknya pria dan wanita tidak saling membaur dalam tarian. Tarian dilakukan membentuk arak-arakan maupun lingkaran (Hak 21:21; 2Sam 6:14-16), tetapi gaya menari tersebut tidak ada persamaannya dengan cara orang kafir menari membentuk arak-arakan atau lingkaran. Motif dan tujuan di balik tarian itu sendiri, tujuan yang diumumkan berkenaan dengan tarian itu, gerakan tubuh para penari, dan gagasan yang disampaikan oleh gerakan itu kepada para penonton adalah hal-hal penting yang patut dipertimbangkan dan diperbandingkan untuk menentukan kemiripan dalam pola tarian.

Dalam Kitab-Kitab Yunani Kristen, kata or·kheʹo·mai diterjemahkan menjadi ”tarian”. Menurut W. E. Vine, kata ini ”mungkin pada mulanya berarti mengangkat, seperti mengangkat kaki; jadi, melompat-lompat dengan gerakan yang teratur”. (An Expository Dictionary of New Testament Words, 1962, Jil. 1, hlm. 266) Herodes merasa begitu senang dengan tarian Salome pada perayaan hari lahirnya sehingga ia mengabulkan permintaannya dan memerintahkan agar kepala Yohanes Pembaptis dipancung. (Mat 14:6-11; Mrk 6:21-28; lihat SALOME No. 2.) Yesus Kristus menyamakan generasinya dengan anak-anak kecil yang ia lihat sedang bermain dan menari di pasar. (Mat 11:16-19; Luk 7:31-35) Akan tetapi, dalam perumpamaan Yesus tentang anak yang hilang, sebuah kata Yunani yang berbeda digunakan, yaitu kho·rosʹ; kata bahasa Inggris ”chorus” dan kata bahasa Indonesia ”kor” diambil dari kata itu. Kata Yunani ini memaksudkan sekumpulan penari, rupanya suatu kelompok penari yang disewa untuk menyediakan hiburan pada perayaan seperti itu.—Luk 15:25.

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan