PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • Rasa Aman dan Damai Semakin Langka
    Sadarlah!—2019 | No. 1
    • MASALAH YANG KITA HADAPI

      Rasa Aman dan Damai Semakin Langka

      ”Sekarang, dunia menikmati kemajuan yang luar biasa di bidang teknologi, ilmu pengetahuan, dan ekonomi . . . Tapi ironisnya, belum pernah kita menghadapi situasi [politik, ekonomi, dan lingkungan hidup] separah ini. Dunia sudah di ujung tanduk.”​—Laporan Risiko Global 2018, Forum Ekonomi Dunia.

      KENAPA BANYAK ORANG KHAWATIR TENTANG MASA DEPAN MANUSIA DAN BUMI? BERIKUT INI HANYALAH SEBAGIAN MASALAH YANG KITA HADAPI.

      • Komputer yang dikunci

        KEJAHATAN DI INTERNET: Sebuah koran di Australia berkomentar, ”Internet semakin lama semakin menjadi tempat yang berbahaya. Internet menjadi surga para pedofilia, pem-bully, troll,a dan peretas. . . . Pencurian identitas adalah salah satu kejahatan yang perkembangannya tercepat di seluruh dunia. . . . Internet membuka kesempatan bagi manusia untuk menunjukkan sifat-sifat yang kejam dan beringas.” Di Indonesia saja, ada sekitar 60 juta orang yang menjadi korban kejahatan di Internet selama 2016.

      • Tangan-tangan yang meminta uang

        KESENJANGAN EKONOMI: Menurut laporan Oxfam International, jumlah harta 8 orang terkaya sama dengan jumlah harta 3,6 miliar penduduk termiskin di dunia. Laporan itu menambahkan, ”Sistem ekonomi yang tidak adil terus membuat orang kaya makin kaya dan orang miskin makin miskin, dan banyak di antaranya adalah wanita.” Jurang ekonomi yang makin lebar ini dikhawatirkan bisa menyulut kerusuhan atau pemberontakan.

      • Bom

        KONFLIK DAN KEKERASAN: Pada 2018, Badan PBB untuk Urusan Pengungsi (UNHCR) melaporkan, ”Kami belum pernah melihat data jumlah pengungsi sebanyak ini.” Ada lebih dari 68 juta orang yang terpaksa mengungsi, kebanyakan karena melarikan diri dari konflik atau penganiayaan. Laporan itu mengatakan bahwa hampir 30 orang harus mengungsi setiap menit.

      • Asap polusi yang keluar dari pabrik

        MASALAH LINGKUNGAN HIDUP: ”Banyak spesies tanaman dan binatang punah satu demi satu,” kata Laporan Risiko Global 2018. Selain itu, ”polusi udara dan pencemaran air laut semakin berbahaya bagi kesehatan manusia”. Jumlah serangga juga terus merosot tajam di berbagai negeri, padahal serangga berguna untuk kehidupan tanaman. Akibatnya, ilmuwan meramalkan bahwa kita bisa mengalami ”kiamat lingkungan hidup”. Kondisi terumbu karang juga sangat memprihatinkan. Menurut perkiraan ilmuwan, dalam 30 tahun terakhir, sekitar separuh terumbu karang di dunia sudah mati. Di Indonesia, menurut data tahun 2017, terumbu karang yang kondisinya baik hanya sekitar 30 persen.

  • Mencari Akar Masalahnya
    Sadarlah!—2019 | No. 1
    • Dua dokter sedang berdiskusi di depan sebuah ruang rawat pasien

      Agar penyakit bisa sembuh sampai tuntas, yang harus diobati adalah akar masalahnya, bukan hanya rasa sakitnya

      KUNCI UNTUK PERUBAHAN

      Mencari Akar Masalahnya

      Berbagai masalah yang kita hadapi bisa merampas rasa aman dan damai serta mengancam masa depan kita. Menurut Anda, apakah manusia bisa menyelesaikan semua itu?

      Agar suatu masalah bisa diselesaikan sampai tuntas, kita perlu mencari tahu apa akar masalahnya. Contohnya, seorang pria bernama Tom sakit lalu meninggal tak lama setelah dibawa ke rumah sakit. Apa sebabnya? Dokter di rumah sakit itu berkata, ”Saat dia mulai sakit, tidak terpikir oleh siapa pun untuk mencari akar masalahnya.” Para dokter yang sebelumnya merawat Tom hanya memberi dia obat penghilang rasa sakit.

      Bukankah seperti itu juga cara manusia mengatasi masalah dunia ini? Contohnya, untuk meredam kejahatan, pemerintah membuat undang-undang, memasang kamera CCTV, dan menambah anggota polisi. Itu memang bisa mengurangi kejahatan sampai taraf tertentu. Tapi, itu tidak mencabut akar masalahnya. Kenapa? Karena tindakan seseorang biasanya adalah cerminan dari pikiran, perasaan, dan keinginannya.

      Seorang pria bernama Daniel tinggal di negara yang dilanda krisis ekonomi di Amerika Selatan. Dia bercerita, ”Dulu hidup kami tenang. Kami tidak pernah dengar soal perampokan bersenjata. Tapi sekarang, tidak ada kota dan desa yang aman. Krisis ekonomi ini mengeluarkan sifat asli manusia. Mereka serakah dan tega merampas harta, bahkan nyawa orang lain.”

      Seorang pria lain, yang kita sebut saja Elias, melarikan diri dari konflik di Timur Tengah dan belakangan belajar Alkitab. Dia mengatakan, ”Di kampung halaman saya, ada banyak keluarga serta kelompok agama dan politik yang mendorong anak muda ikut perang. Menurut mereka, anak-anak itu akan jadi pahlawan. Padahal, lawan mereka juga mengatakan yang sama kepada anak muda di sana! Saya jadi sadar bahwa kita tidak bisa percaya kepada para pemimpin manusia.”

      Hal ini sesuai dengan yang dikatakan Alkitab, buku kuno yang berisi kata-kata bijak:

      • ”Keinginan manusia selalu buruk sejak kecil.”​—Kejadian 8:21.

      • ”Hati lebih licik daripada apa pun dan nekat. Siapa yang bisa mengetahuinya?”​—Yeremia 17:9.

      • ”Dari hati keluar pikiran yang jahat, pembunuhan, . . . perbuatan cabul, pencurian, kesaksian palsu.”​—Matius 15:19.

      Manusia tidak bisa menghilangkan sifat-sifat buruk yang sudah berurat berakar. Malah, sifat-sifat itu menjadi semakin buruk. Ini terlihat dari berbagai masalah yang sudah kita bahas di artikel sebelumnya. (2 Timotius 3:1-5) Padahal, ilmu pengetahuan sudah begitu maju. Komunikasi antara manusia pun sudah sangat canggih! Jadi, kenapa kita tidak bisa membuat dunia ini aman dan damai? Apakah manusia memang tidak sanggup melakukannya? Apakah dunia ini memang tidak akan pernah aman dan damai?

      MUNGKINKAH MANUSIA MENGATASI AKAR MASALAHNYA?

      Seandainya kita bisa menghapus sifat-sifat buruk manusia, kita tetap tidak sanggup membuat dunia ini aman dan damai. Kenapa? Karena manusia punya keterbatasan.

      Alkitab mengatakan, ”Manusia tidak berkuasa menentukan jalan hidupnya sendiri.” (Yeremia 10:23) Itu adalah fakta yang tidak bisa dipungkiri. Ya, kita tidak bisa memerintah diri sendiri ataupun manusia lain karena kita tidak diciptakan untuk itu. Itu sama seperti kita tidak bisa hidup di bawah laut karena kita memang tidak diciptakan untuk itu!

      Dua orang sedang snorkeling

      Sama seperti manusia tidak diciptakan untuk bisa hidup di bawah laut, manusia juga tidak diciptakan untuk memerintah sesamanya

      Coba pikirkan: Apakah orang-orang pada umumnya senang diatur-atur oleh orang lain? Contohnya, bagaimana perasaan Anda kalau orang lain memaksakan pandangan mereka soal seks atau cara mendisiplin anak-anak? Masih ada banyak hal lain yang mengundang perdebatan dan memecah belah masyarakat. Ini semua menunjukkan bahwa kata-kata Alkitab memang benar. Mau tidak mau, kita harus mengakui bahwa kita tidak punya hak ataupun kesanggupan untuk mengatur manusia lain. Jadi, siapa yang bisa membantu kita?

      Kita perlu meminta petunjuk dari Sang Pencipta. Dialah yang paling sanggup membantu kita karena Dialah yang membuat kita. Banyak orang berpikir bahwa Allah tidak peduli kepada kita. Tapi itu salah. Allah sayang kepada kita. Karena itulah Dia memberi kita Alkitab yang berisi banyak nasihat bijak. Kalau kita memahami isi buku yang unik ini, kita bisa lebih memahami keterbatasan kita. Kita juga akan mengerti kenapa sejarah manusia begitu kelam. Seorang filsuf asal Jerman pernah menulis, ”Manusia dan pemerintahan tidak pernah belajar dari sejarah dan kesalahan mereka.”

      NASIHAT ALKITAB MEMBUAT KITA TERHINDAR DARI KEKECEWAAN

      Raja Salomo pernah berkata, ”Kemampuan berpikir akan terus menjagamu, dan pertimbangan yang baik akan melindungimu.” (Amsal 2:11) Alkitab bisa membantu kita punya pertimbangan yang baik. Misalnya, Mazmur 146:3 berbunyi, ”Jangan percaya kepada para pemimpin ataupun kepada manusia, yang tidak bisa menyelamatkan.” Nasihat bijak ini memberi tahu kita bahwa ada hal-hal yang tidak mungkin bisa dicapai oleh manusia. Jadi, kita tidak akan tertipu harapan palsu atau merasa kecewa. Seorang pria bernama Kenneth tinggal di kota yang penuh kejahatan di Amerika Utara. Dia mengatakan, ”Politikus membuat janji untuk memperbaiki keadaan, tapi mereka tidak bisa melakukannya. Kegagalan mereka membuat saya makin percaya pada nasihat Alkitab yang bijaksana.”

      Daniel, yang dikutip sebelumnya, menulis, ”Setiap hari, saya semakin yakin bahwa manusia tidak bisa memerintah dengan baik. . . . Kalaupun kita punya tabungan di bank atau investasi, belum tentu masa tua kita terjamin. Saya sudah lihat banyak orang yang sangat kecewa karena ini.”

      Ya, Alkitab memberikan nasihat bijak yang membuat kita terhindar dari kekecewaan. Tapi selain itu, Alkitab juga memberi kita harapan. Ini akan kita bahas nanti.

      INTINYA

      ALKITAB MEMBANTU KITA MEMAHAMI KENAPA SEPANJANG SEJARAH, MANUSIA GAGAL MELAKUKAN BANYAK HAL DAN MENDERITA

Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
Log Out
Log In
  • Indonesia
  • Bagikan
  • Pengaturan
  • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
  • Syarat Penggunaan
  • Kebijakan Privasi
  • Pengaturan Privasi
  • JW.ORG
  • Log In
Bagikan