PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • Saat Hidup Terasa Sangat Berat
    Menara Pengawal (Edisi Umum)—2019 | No. 2
    • Seorang wanita muda menangis di tempat kerja

      Saat Hidup Terasa Sangat Berat

      HIDUP bisa terasa sangat indah kalau semuanya baik-baik saja. Tapi kadang, masalah yang ada membuat hidup kita terasa sangat berat.

      Contohnya, Sallya yang tinggal di Amerika Serikat. Bencana badai membuat dia kehilangan hampir semua hartanya. Dia bercerita, ”Saya sering merasa tidak sanggup lagi. Rasanya saya ingin menyerah saja.”

      Masalah berat lainnya adalah saat kita ditinggal mati orang yang disayangi. Janice dari Australia berkata, ”Waktu kehilangan dua putra saya, hidup saya hancur berkeping-keping. Saya berusaha melanjutkan hidup sebisa-bisanya. Tapi saya bilang ke Allah, ’Saya sudah tidak kuat lagi! Tolong buat saya tidur selamanya. Saya tidak mau bangun lagi.’”

      Seorang pria bernama Daniel terpukul oleh masalah berat lainnya. Istrinya tidak setia kepadanya. Daniel bercerita, ”Saat istri saya mengaku bahwa dia telah selingkuh, hati saya sakit sekali seperti ditusuk pisau. Berbulan-bulan setelah itu pun, hati saya masih seperti diiris-iris.”

      Bagaimana dengan Anda? Masalah apa yang sedang Anda hadapi? Bisakah Anda punya semangat hidup meski . . .

      • Bencana alam melanda

      • Kehilangan orang yang disayangi

      • Teman hidup tidak setia

      • Menderita penyakit yang parah

      • Rasanya ingin menyerah saja

      Majalah Menara Pengawal ini akan membahas caranya Anda bisa tetap punya semangat hidup meski hidup terasa sangat berat.

  • Saat Bencana Alam Melanda
    Menara Pengawal (Edisi Umum)—2019 | No. 2
    • Dua pria duduk di antara puing-puing bangunan

      Saat Bencana Alam Melanda

      ”Kami sekeluarga langsung putus asa. Semua yang kami miliki musnah karena longsor dan banjir.”​—Andrew, Sierra Leone.

      ”Setelah badai reda, kami pulang ke rumah. Tapi, tidak ada yang tersisa. Kami tidak tahu harus bagaimana. Anak perempuan saya menangis. Dia lemas sampai tidak kuat berdiri.”​—David, Kepulauan Virginia.

      ORANG-ORANG yang pernah menjadi korban bencana alam biasanya kaget, tidak percaya, bingung, dan khawatir. Para korban juga mungkin mengalami mimpi buruk. Mereka pun menjadi sangat kecil hati dan kelelahan sampai-sampai kehilangan semangat untuk melanjutkan hidup.

      Kalau Anda sendiri baru saja menjadi korban bencana, Anda mungkin juga merasa seperti itu. Bahkan, Anda mungkin berpikir bahwa tidak ada gunanya Anda hidup. Tapi Alkitab, buku dari Pencipta, menjelaskan bahwa hidup Anda ada gunanya. Anda juga bisa yakin bahwa ada masa depan cerah yang menanti Anda.

      KEBENARAN ALKITAB BISA MEMBERI KITA ALASAN UNTUK TIDAK MENYERAH

      Yakobus 5:11 berkata, ”Orang-orang yang bertekun itu bahagia.” Saat Anda mulai berupaya untuk pulih dari suatu bencana, Anda mungkin merasa tidak sanggup. Tapi kalau Anda bertekun untuk menata kembali hidup Anda, keadaan pun bisa menjadi lebih baik.

      Alkitab memberi tahu bahwa suatu saat nanti, ”tidak akan terdengar lagi suara tangis atau jeritan kesedihan”. (Yesaya 65:19) Janji ini akan terwujud setelah bumi menjadi firdaus di bawah Kerajaan Allah. (Mazmur 37:11, 29) Bencana alam tidak akan terjadi lagi. Segala kenangan buruk dan trauma yang membekas akibat bencana akan dihapus selamanya. Ini sesuai dengan janji Allah Yang Mahakuasa: ”Hal-hal yang dulu tidak akan diingat lagi, ataupun timbul lagi di dalam hati.”​—Yesaya 65:17.

      Pikirkan kebenaran ini: Sang Pencipta akan ”memberi [Anda] . . . masa depan yang cerah dan harapan”, yaitu kehidupan yang damai dalam pemerintahan-Nya yang sempurna. (Yeremia 29:11) Apakah janji ini memang bisa memberi Anda semangat hidup? Sally, yang disebutkan di awal majalah, mengatakan, ”Kalau kita terus mengingat segala berkat yang luar biasa dari Kerajaan Allah di masa depan, kita bisa berhenti memikirkan hal-hal buruk di masa lalu dan tabah menjalani kehidupan saat ini.”

      Cobalah cari tahu lebih banyak apa yang akan segera Kerajaan Allah lakukan bagi manusia. Itu akan membantu Anda untuk semakin menanti-nantikan masa depan yang bebas dari bencana alam. Dengan begitu, meski Anda pernah menjadi korban bencana, Anda bisa tetap punya semangat hidup.

      Bantuan dari Alkitab

      Istirahat yang cukup

      ”Lebih baik segenggam istirahat daripada dua genggam kerja keras dan upaya mengejar angin.”​—Pengkhotbah 4:6.

      Para peneliti melaporkan bahwa kurangnya tidur bisa membuat seseorang yang mendapat pengalaman buruk semakin tertekan dan tidak stabil secara emosi. Jadi, istirahat yang cukup itu perlu.

      Curahkan isi hati Anda

      ”Rasa khawatir di hati manusia membuat hatinya terbebani [atau, ”membuat dia tertekan”], tapi kata-kata yang baik membuat hatinya gembira.”​—Amsal 12:25; catatan kaki.

      Ceritakan perasaan Anda kepada anggota keluarga atau sahabat yang Anda percayai. Mereka bisa menjadi pendengar yang baik serta menyemangati dan membantu Anda.a

      Ingatlah masa depan yang cerah

      ”Ada langit baru dan bumi baru yang kita nantikan berdasarkan janji Allah, dan di sana, semua orang akan selalu melakukan apa yang benar.”​—2 Petrus 3:13.

      a Orang yang stres untuk waktu yang lama atau mengalami gangguan cemas yang parah perlu mendapatkan bantuan medis.

  • Saat Kehilangan Orang yang Disayangi
    Menara Pengawal (Edisi Umum)—2019 | No. 2
    • Sepasang suami istri yang berduka berpegangan tangan dan menatap ke depan

      Saat Kehilangan Orang yang Disayangi

      ”Saya benar-benar terpuruk waktu kakak laki-laki saya mendadak meninggal. Berbulan-bulan kemudian, saya masih tiba-tiba teringat dia, dan hati saya rasanya perih sekali seperti ditusuk pisau. Kadang, saya merasa marah. Kenapa dia harus mati? Saya juga merasa bersalah karena jarang berkumpul dengannya saat dia masih hidup.”​—Vanessa, Australia.

      KALAU Anda pernah ditinggal mati oleh orang yang disayangi, perasaan Anda juga mungkin campur aduk. Anda mungkin merasa sangat sedih, kesepian, tak berdaya, marah, bersalah, takut, dan bahkan merasa apakah hidup Anda masih ada gunanya.

      Tidaklah salah jika Anda berduka, bahkan untuk waktu yang lama. Itu artinya Anda sangat menyayangi orang itu. Meski begitu, mungkinkah rasa duka Anda bisa terobati?

      SARAN YANG BISA ANDA IKUTI

      Meski kepedihan Anda rasanya tidak akan hilang, beberapa saran ini mungkin bisa menghibur Anda.

      JANGAN MEMAKSAKAN DIRI

      Lamanya seseorang berduka tidak sama, dan caranya juga berbeda-beda. Tapi, menangis itu sedikit banyak bisa mengurangi rasa duka. Vanessa, yang disebutkan sebelumnya, bercerita, ”Kalau ingin menangis, ya saya menangis saja. Itu bisa mengurangi kepedihan saya.” Sofía, yang adik perempuannya tiba-tiba meninggal, mengatakan, ”Rasanya sakit sekali kalau saya mengingat apa yang terjadi. Itu sama seperti membuka dan membersihkan luka yang belum kering. Rasanya perih sekali, tapi itu sebenarnya membuat luka saya mulai sembuh.”

      UNGKAPKAN PERASAAN ANDA

      Memang ada saatnya Anda ingin menyendiri. Tapi, dukacita itu sangat berat kalau ditanggung sendirian. Seorang remaja berumur 17 tahun bernama Jared kehilangan ayahnya. Dia berkata, ”Saya ceritakan perasaan saya ke orang lain. Mungkin yang saya ceritakan itu terdengar tidak masuk akal, tapi saya lega karena sudah curhat.” Janice, yang disebutkan di awal majalah, juga menambahkan, ”Saya sangat terhibur setelah cerita ke orang lain. Ternyata, ada orang lain yang bisa memahami perasaan saya. Saya pun tidak merasa sendirian.”

      TERIMA BANTUAN

      Seorang dokter berkata, ”Jika orang yang berduka segera menerima bantuan dari teman dan keluarganya, biasanya orang itu bisa lebih tabah dan cepat pulih dari rasa dukanya.” Beri tahukan teman Anda apa yang bisa mereka lakukan untuk membantu Anda. Kemungkinan besar, mereka ingin membantu tapi tidak tahu caranya.​—Amsal 17:17.

      LEBIH MENDEKAT KEPADA ALLAH

      Tina bercerita, ”Waktu suami saya tiba-tiba meninggal karena kanker, saya kehilangan teman curhat. Jadi sekarang saya cerita apa pun ke Allah. Tiap pagi saya memohon kepada-Nya agar saya diberi kekuatan untuk menjalani hari itu. Dan, Allah benar-benar menjawab doa saya lebih dari yang saya minta.” Tarsha berumur 22 tahun sewaktu ibunya meninggal. Dia berkata, ”Saya terhibur karena membaca Alkitab tiap hari. Saya jadi punya hal positif untuk dipikirkan.”

      BAYANGKAN KEBAHAGIAAN SAAT KEBANGKITAN TERJADI NANTI

      Tina melanjutkan, ”Awalnya, saya merasa tidak butuh harapan kebangkitan karena yang saya butuhkan adalah suami saya, dan ketiga putra saya butuh papanya. Tapi sekarang, empat tahun kemudian, harapan kebangkitan benar-benar menjadi pegangan hidup saya. Saya suka membayangkan diri saya bertemu lagi dengan suami saya. Saya jadi merasa damai dan bahagia.”

      Memang, semua saran ini tidak bisa langsung menghilangkan rasa duka Anda. Tapi, apa yang Vanessa alami bisa menguatkan Anda. Dia mengatakan, ”Awalnya kita pikir bahwa kita tidak mungkin bisa pulih, tapi lama-lama keadaan kita akan semakin baik.”

      Rasa rindu di hati Anda bisa jadi terus ada. Tapi ingatlah, Anda bisa tetap punya semangat hidup. Allah dengan baik hati ingin membantu Anda sehingga Anda bisa tetap menikmati indahnya persahabatan dan kehidupan yang bermakna. Tak lama lagi, Allah akan menghidupkan kembali orang-orang yang sudah meninggal. Dia ingin Anda memeluk lagi orang yang Anda sayangi. Pada saat itulah, rasa rindu Anda akhirnya benar-benar terobati!

      Bantuan dari Alkitab

      Allah tahu saat Anda sedih dan menangis

      Seorang penulis Alkitab berkata kepada Allah, ”Tampunglah air mataku dalam kirbat-Mu.a Bukankah semuanya tertulis di buku-Mu?”​—Mazmur 56:8.

      Anda bisa mencurahkan isi hati Anda kepada Allah

      ”Di hadapan [Allah] aku mencurahkan kekhawatiranku . . . Aku berseru minta tolong kepada-Mu, oh Yehuwa.”b—Mazmur 142:2, 5.

      Ada harapan untuk Anda

      ”Akan ada kebangkitan.”​—Kisah 24:15.

      Allah berjanji bahwa Dia akan membangkitkan miliaran orang yang sudah meninggal, dan Dia sangat ingin melakukannya.c—Ayub 14:14, 15.

      a Kirbat adalah kantong yang terbuat dari kulit.

      b Yehuwa adalah nama Allah yang disebutkan dalam Alkitab.

      c Untuk keterangan lebih lanjut tentang kebangkitan, lihat pelajaran 30 dari buku Hidup Bahagia Selamanya! yang diterbitkan oleh Saksi-Saksi Yehuwa dan bisa di-download gratis di www.pr418.com/id.

  • Saat Teman Hidup Tidak Setia
    Menara Pengawal (Edisi Umum)—2019 | No. 2
    • Seorang wanita sedang berdoa

      Saat Teman Hidup Tidak Setia

      ”Mau mati saya rasanya waktu suami saya bilang dia akan tinggalkan saya gara-gara perempuan lain yang lebih muda. Tega sekali dia, padahal saya sudah banyak berkorban demi dia.”​—Maria, Spanyol.

      ”Waktu istri saya tiba-tiba meninggalkan saya, saya merasa ada sesuatu yang hilang dari diri saya. Semua impian dan rencana kami hancur berantakan. Kadang saya merasa kuat dan tabah, tapi tiba-tiba saya langsung merasa terpuruk lagi.”​—Bill, Spanyol.

      DIKHIANATI teman hidup bisa sangat menyakitkan. Memang, ada yang akhirnya bisa memaafkan pasangan hidup yang menyesali perbuatannya, lalu memperbaiki keretakan rumah tangga mereka.a Tapi, tidak soal perkawinan itu bisa diselamatkan atau tidak, teman hidup yang dikhianati tetap saja merasakan luka yang sangat dalam. Bagaimana mereka bisa mengobati kepedihan yang mereka rasakan?

      BANTUAN DARI ALKITAB

      Meski sangat sakit hati, banyak pasangan yang tidak bersalah terhibur dengan membaca Alkitab. Mereka jadi mengerti bahwa Allah melihat air mata mereka dan ikut merasakan kepedihan mereka.​—Maleakhi 2:13-16.

      ”Sewaktu rasa khawatir meliputi aku, Engkau menghibur dan menenangkan aku.”​—Mazmur 94:19.

      ”Saat saya baca ayat itu, saya merasa Yehuwa sedang mengobati luka saya dengan lembut, seperti ayah yang baik hati,” kenang Bill.

      ”Engkau setia kepada orang yang setia.”​—Mazmur 18:25.

      ”Suami saya tidak setia,” kata Carmen yang suaminya berselingkuh selama berbulan-bulan. ”Tapi saya yakin Yehuwa selalu setia kepada saya. Dia tidak akan pernah membuat saya kecewa.”

      ”Jangan khawatirkan apa pun. Sebaliknya, dalam segala hal, sampaikan permintaan kalian kepada Allah dengan berdoa dan memohon . . . sehingga kedamaian dari Allah, yang bisa mengalahkan pemikiran apa pun, akan menjaga hati [kalian].”​—Filipi 4:6, 7.

      ”Saya baca ayat ini berulang-ulang,” kata Sasha. ”Saya terus-menerus berdoa, dan Allah membuat saya merasa damai.”

      Semua orang yang disebutkan di atas kadang merasa sudah tidak sanggup lagi. Tapi, mereka mengandalkan Allah Yehuwa dan mendapat kekuatan dari Firman-Nya. Bill berkata, ”Saat saya merasa tidak ada yang beres dalam hidup saya, yang menopang saya hanyalah iman saya. Meski saya pernah berjalan ’di lembah yang gelap gulita’, Allah ada di samping saya.”​—Mazmur 23:4.

      a Untuk keterangan lebih lanjut tentang hal-hal yang bisa dipertimbangkan sebelum memutuskan apakah akan memaafkan atau tidak, lihat artikel ”Bila Teman Hidup Berselingkuh” di Sedarlah! 22 April 1999.

      Saran yang Bisa Anda Ikuti

      Pikirkan ayat Alkitab yang menghibur

      ”Saya baca buku Ayub, lalu saya baca Mazmur,” kata Bill, ”saya tandai setiap ayat yang kelihatannya cocok dengan keadaan saya. Ternyata, orang-orang yang diceritakan di Alkitab juga pernah sakit hati dan khawatir seperti saya.”

      Dengarkan musik yang menenangkan

      ”Kalau saya tidak bisa tidur, saya dengar musik,” kenang Carmen. ”Perasaan saya jadi tenang.” Daniel bercerita, ”Saya belajar memainkan gitar. Musik yang saya mainkan membuat saya merasa damai dan tenang.”

      Ceritakan perasaan Anda

      ”Saya bukan orang yang mudah mengungkapkan perasaan,” kata Daniel. ”Tapi saya punya beberapa sahabat, dan tiap hari saya mengobrol dengan mereka. Saya mencurahkan segala perasaan saya kepada mereka, kadang lewat tulisan juga. Saya benar-benar terbantu.” Sasha berkata, ”Dukungan keluarga saya sangat besar pengaruhnya. Mama selalu siap menolong saya. Kalau saya butuh teman bicara, dia siap mendengarkan. Papa juga membuat saya merasa disayangi dan dilindungi. Dia membantu saya bangkit lagi sedikit demi sedikit.”

      Teruslah berdoa

      ”Saya tidak berhenti berdoa,” kata Carmen. ”Saya merasa Allah selalu ada di dekat saya, mendengarkan saya, dan menolong saya. Selama masa-masa yang sulit itu, saya semakin akrab dengan Allah.”

  • Saat Menderita Penyakit yang Parah
    Menara Pengawal (Edisi Umum)—2019 | No. 2
    • Saat Menderita Penyakit yang Parah

      ”Waktu saya tahu ada kanker di paru-paru dan usus saya, saya seperti dapat hukuman mati. Tapi setelah saya pulang dari dokter, saya pikir, ’Saya tidak pernah menyangka akan begini. Tapi ya sudah. Yang penting sekarang, saya harus cari cara untuk menghadapinya.’”​—Linda, 71 tahun.

      ”Saya kena suatu penyakit yang mengganggu saraf wajah sebelah kiri saya. Sakit sekali rasanya. Saking sakitnya, saya kadang jadi depresi. Saya sering merasa tidak ada yang peduli sama saya, dan bahkan saya mau bunuh diri.”​—Elise, 49 tahun.

      Seorang pria yang duduk di kursi roda ditemani teman dan keluarga yang menyayanginya

      RASANYA pasti sangat sulit kalau Anda atau orang yang disayangi terkena penyakit yang bisa mengakibatkan kematian. Anda bukan hanya menghadapi penyakit, tapi Anda juga harus bergumul dengan perasaan yang campur aduk. Rasa takut dan khawatir bisa semakin menjadi-jadi karena Anda tegang saat harus bertemu dokter, bingung mencari perawatan yang tepat, kesulitan untuk membiayainya, atau menderita efek samping dari pengobatan Anda. Semua perasaan itu bisa membuat seseorang sangat kelelahan.

      Apa yang bisa membantu Anda? Banyak yang terbantu dengan mengandalkan Allah melalui doa dan dengan membaca ayat Alkitab yang menghibur. Bantuan lainnya bisa Anda dapatkan dari keluarga dan teman yang menyayangi dan mendukung Anda.

      SARAN YANG BISA ANDA IKUTI

      ”Jika kita beriman kepada Allah, Dia akan membantu kita tabah untuk menghadapi penyakit kita,” kata Robert yang berumur 58 tahun. ”Berdoalah kepada Yehuwa. Ceritakan semua perasaan kita. Mintalah kekuatan dari-Nya supaya kita bisa tegar dan positif bagi keluarga kita, supaya kita tetap tenang selama menghadapi penyakit.

      ”Tidak ada yang bisa menggantikan dukungan yang sepenuh hati dari keluarga kita. Tiap hari, ada saja yang menelepon untuk tanya, ’Bagaimana kabarmu?’ Teman-teman saya dari berbagai tempat memberikan semangat. Saya jadi punya semangat lagi untuk terus menjalani hidup.”

      Kalau Anda sedang mengunjungi teman yang sakit, perhatikan saran dari Linda: ”Orang yang sakit sebenarnya ingin hidup normal seperti saat dia masih sehat. Dia mungkin tidak ingin terus-terusan membicarakan penyakitnya. Cobalah mengobrol seperti biasa.”

      Jadi, meski sedang berjuang menghadapi penyakit yang parah, kita bisa tetap punya semangat hidup dengan kekuatan dari Allah, penghiburan dari Alkitab, serta dukungan dari keluarga dan teman yang menyayangi kita.

      Bantuan dari Alkitab

      Bersandar pada Allah

      ”Aku berdoa kepada Yehuwa, dan Dia menjawabku. Dia membebaskan aku dari semua rasa takutku. Orang kecil ini memanggil, dan Yehuwa mendengar.”​—Mazmur 34:4, 6.

      Linda, yang disebutkan sebelumnya, berkata, ”Saya tidak pernah berdoa, ’Tolong sembuhkan saya.’ Saya selalu berdoa, ’Tolong bantu saya untuk bisa tabah menghadapi penyakit saya.’”

      Dapatkan kekuatan dari Firman Allah

      ”Tidak seorang pun . . . akan berkata, ’Aku sakit.’”​—Yesaya 33:24.

      Pikirkan tentang janji Allah di masa depan. Itu akan memberi Anda harapan agar Anda bisa tetap tabah.

      Mintalah bantuan dari keluarga dan teman

      ”Teman sejati menyayangi pada setiap waktu dan menjadi saudara saat ada kesusahan.”​—Amsal 17:17.

      ”Jangan menyendiri,” kata Elise yang disebutkan sebelumnya. ”Terimalah bantuan dari teman-teman. Kadang, kita mungkin merasa tidak ada yang peduli dan bahkan merasa bahwa Allah tidak mendengarkan. Tapi jangan pernah menyendiri.”

  • Saat Rasanya Ingin Menyerah Saja
    Menara Pengawal (Edisi Umum)—2019 | No. 2
    • Seorang wanita sedang memegang Alkitab yang terbuka, duduk di tepi pantai, dan menatap ke kejauhan

      Saat Rasanya Ingin Menyerah Saja

      ”Perasaan-perasaan ini terus menghantui saya. Saya pikir lebih baik saya akhiri saja hidup saya.”​—Adriana, Brasil.

      PERNAHKAH Anda merasa tidak tahan lagi sampai ingin mati saja? Kalau pernah, mungkin Anda memahami apa yang Adriana rasakan. Dia menderita gangguan cemas yang berlebihan serta merasa tidak bahagia dan tidak berdaya. Adriana didiagnosis menderita depresi klinis.

      Seorang pria Jepang yang bernama Kaoru mengurus orang tuanya yang sudah lansia dan sakit-sakitan. Dia bercerita, ”Waktu itu, saya stres dengan banyaknya tekanan di tempat kerja. . . . Saya jadi susah tidur dan tidak nafsu makan. Saya sempat terpikir lebih baik saya mati saja supaya semua masalah saya hilang.”

      Ojebode, yang berasal dari Nigeria, mengatakan, ”Saya selalu merasa sangat sedih sampai-sampai saya menangis. Jadi saya mulai berpikir bagaimana caranya saya bisa mengakhiri hidup saya.” Syukurlah, Ojebode, Kaoru, dan Adriana tidak jadi menyudahi hidup mereka. Tapi sayangnya, ada hampir 800.000 orang yang bunuh diri setiap tahun.

      ADA BANTUAN YANG TERSEDIA

      Kebanyakan dari orang yang bunuh diri adalah pria. Banyak dari mereka malu untuk meminta bantuan. Yesus pernah berkata bahwa orang sakit butuh dokter. (Lukas 5:31) Jadi, kalau Anda merasa tidak sanggup lagi sampai ingin mengakhiri hidup, janganlah malu untuk meminta bantuan. Banyak orang yang mengalami depresi bisa merasa lebih baik dan sanggup menjalani hidup dengan bantuan medis. Itulah yang dilakukan Ojebode, Kaoru, dan Adriana. Mereka kini merasa jauh lebih baik.

      Dokter bisa jadi meresepkan obat, memberikan konseling, atau melakukan keduanya untuk membantu penderita depresi. Teman dan keluarga juga perlu mendukung orang yang depresi dengan sabar, pengertian, dan kasih sayang. Selain itu, ada sahabat terbaik yang selalu siap mendukung kita. Ya, Allah Yehuwa menolong kita dengan pengasih melalui Firman-Nya, Alkitab.

      DEPRESI AKAN LENYAP SELAMANYA

      Orang yang mengalami depresi sering kali perlu menjalani perawatan medis untuk waktu yang lama dan perlu menyesuaikan cara hidup mereka. Tapi meski Anda sedang berjuang melawan depresi, ingatlah bahwa Anda punya masa depan yang cerah. Harapan itulah yang digenggam oleh Ojebode. Dia berkata, ”Saya sangat menunggu-nunggu saat Yesaya 33:24 jadi kenyataan. Nanti tidak ada seorang pun di bumi yang berkata, ’Aku sakit.’” Seperti Ojebode, Anda bisa terhibur dengan janji Allah bahwa di ”bumi baru” nanti, tidak akan ada lagi ”rasa sakit”. (Wahyu 21:1, 4) Itu termasuk berakhirnya rasa sakit secara emosi dan mental. Semua rasa sakit yang Anda rasakan akan lenyap. Semua kepedihan ”tidak akan diingat lagi, ataupun timbul lagi di dalam hati [Anda]”.​—Yesaya 65:17.

      Bantuan dari Alkitab

      Allah ingin menolong Anda

      ”Aku, Yehuwa Allahmu, memegang erat tangan kananmu dan berkata kepadamu, ’Jangan takut. Aku akan menolongmu.’”​—Yesaya 41:13.

      Yehuwa paling memahami perasaan kita, dan Dia ingin menolong kita.

      Renungkan Firman Allah

      ”[Elia] meminta agar dia mati saja. Dia berkata, ’ . . . Oh Yehuwa, ambillah nyawaku.’”​—1 Raja 19:4.

      ”Merenungkan Firman Allah membantu saya,” kata Ojebode. ”Ternyata, Nabi Elia juga merasakan apa yang saya rasakan.”

      Belajarlah dari kisah Alkitab

      ”Aku [Yesus] telah memohon kepada Allah demi kamu [Petrus], agar kamu tidak kehilangan iman.”​—Lukas 22:32.

      Rasul Petrus sangat kecewa dan menangis dengan getir setelah menyangkal Yesus tiga kali. Kaoru bercerita, ”Dari kisah ini, saya belajar bahwa Yehuwa dan Yesus peduli dengan perasaan Petrus. Ini sangat menguatkan saya.”

      Semua kepedihan ”tidak akan diingat lagi, ataupun timbul lagi di dalam hati [Anda]”.​—Yesaya 65:17

  • Hidup Anda ADA Gunanya
    Menara Pengawal (Edisi Umum)—2019 | No. 2
    • Seorang wanita muda sedang membaca Alkitab

      Hidup Anda ADA Gunanya

      Faizal harus menjalani operasi jantung hanya kira-kira satu tahun setelah istrinya meninggal. Dia bercerita, ”Waktu saya baca kitab Ayub, saya jadi tahu kenapa Yehuwa ingin kisah itu dicatat dalam Alkitab. Kalau kita baca contoh Alkitab yang keadaannya mirip dengan kita, kita jadi terhibur.” Dia menambahkan, ”Kita masih bisa punya semangat hidup.”

      Tarsha masih muda saat ibunya meninggal. Dia berkata, ”Kalau kenal Pencipta, hidup kita jadi punya tujuan, harapan, dan kebahagiaan meski ada segudang masalah. Yehuwa bisa menjaga dan menolong kita tiap hari lebih baik daripada siapa pun.”

      MAJALAH INI telah menunjukkan bagaimana berbagai pengalaman pahit bisa membuat seseorang merasa tidak sanggup menjalani hidup. Mungkin Anda juga mengalami kesulitan yang sama, dan Anda tidak tahu apakah hidup Anda ada gunanya atau apakah ada yang bahkan peduli dengan Anda. Yakinlah Allah benar-benar peduli dengan kesusahan Anda. Anda sangat berharga bagi-Nya.

      Penulis Mazmur 86 menunjukkan bahwa dia sangat percaya kepada Allah. Dia menulis, ”Aku berseru kepada-Mu di saat susah, karena Engkau akan menjawabku.” (Mazmur 86:7) Tapi, Anda mungkin bertanya, ’Saat saya susah, bagaimana cara Allah menjawab saya?’

      Memang, Allah mungkin tidak langsung menyingkirkan masalah Anda. Tapi melalui kata-kata-Nya di Alkitab, Dia meyakinkan Anda bahwa Dia akan memberi Anda kedamaian batin agar Anda tabah sewaktu menghadapi masalah. Filipi 4:6, 7 berkata, ”Jangan khawatirkan apa pun. Sebaliknya, dalam segala hal, sampaikan permintaan kalian kepada Allah dengan berdoa dan memohon, serta mengucap syukur, sehingga kedamaian dari Allah, yang bisa mengalahkan pemikiran apa pun, akan menjaga hati dan pikiran kalian.” Cobalah pikirkan bagaimana ayat-ayat berikut bisa meyakinkan Anda bahwa Allah sangat menyayangi Anda.

      Allah Sangat Peduli kepada Anda

      ”Tidak satu [burung pipit] pun diabaikan Allah. . . . Kalian lebih berharga daripada banyak burung pipit.”​—Lukas 12:6, 7, catatan kaki.

      PIKIRKAN: Burung yang kelihatannya biasa-biasa saja berharga di mata Allah. Kalau burung pipit yang kecil saja diperhatikan oleh-Nya, terlebih lagi manusia. Kita adalah ciptaan Allah yang paling berharga. Kita diciptakan ”mirip” dengan-Nya sehingga kita sanggup meniru dan menunjukkan sifat-sifat Allah yang luar biasa.​—Kejadian 1:26, 27.

      ”Oh Yehuwa, Engkau menyelidiki aku, dan Engkau mengenal aku. . . . Engkau mengerti pikiranku . . . Periksa aku, dan kenali pikiranku yang resah.”​—Mazmur 139:1, 2, 23.

      PIKIRKAN: Allah mengenal Anda. Dia tahu kekhawatiran dan perasaan yang ada di lubuk hati Anda. Meski orang lain mungkin tidak memahami kesulitan Anda, Allah memahami dan ingin membantu Anda. Ini bisa memberi Anda semangat hidup.

      Allah Akan Menolong dan Membimbing Anda

      ”Oh Yehuwa, dengarlah doaku; semoga seruanku minta tolong sampai kepada-Mu. . . . Arahkanlah telinga-Mu kepadaku; cepatlah jawab aku saat aku memanggil. . . . [Engkau] akan memperhatikan doa orang miskin.”​—Mazmur 102:1, 2, 17.

      PIKIRKAN: Sejak manusia pertama kali mengalami penderitaan, Yehuwa seolah-olah mencatat setiap tetes air mata manusia. (Mazmur 56:8) Jadi, Yehuwa tahu saat Anda berlinang air mata. Allah ingat semua kesusahan dan setiap tetes air mata Anda karena Anda berharga bagi-Nya.

      ”Jangan khawatir, karena Akulah Allahmu. Aku akan melindungimu, Aku akan menolongmu. . . . Aku, Yehuwa Allahmu, . . . berkata kepadamu, ’Jangan takut. Aku akan menolongmu.’”​—Yesaya 41:10, 13.

      PIKIRKAN: Allah siap menolong Anda. Jika Anda merasa terpuruk, Dia akan membantu kita untuk bangkit lagi.

      Masa Depan yang Cerah Menanti Anda

      ”Allah begitu mengasihi dunia ini sehingga Dia memberikan Putra tunggal-Nya, supaya setiap orang yang beriman kepadanya tidak dibinasakan tapi mendapat kehidupan abadi.”​—Yohanes 3:16.

      PIKIRKAN: Allah sangat menyayangi Anda sampai-sampai Dia merelakan Putra-Nya, Yesus, untuk menjadi korban tebusan bagi Anda. Anda pun bisa punya harapan untuk menjalani kehidupan yang bahagia dan bermakna selamanya.a

      Meski kehidupan Anda dilanda banyak masalah dan Anda merasa tidak sanggup lagi, cobalah pelajari Firman Allah dengan sungguh-sungguh agar Anda bisa beriman pada janji-janji Allah. Anda pun akan bahagia dan yakin bahwa kehidupan Anda ada gunanya.

      a Jika Anda ingin tahu lebih banyak bagaimana Anda bisa mendapat manfaat dari korban tebusan Yesus, tontonlah video Memperingati Kematian Yesus di www.pr418.com/id. Cari di bagian MENGENAI KAMI > PERINGATAN.

  • ’Dia Peduli kepada Anda’
    Menara Pengawal (Edisi Umum)—2019 | No. 2
    • ’Dia Peduli kepada Anda’

      Seorang wanita muda tersenyum dan berjalan dengan percaya diri di kerumunan orang

      Meski orang lain mengecewakan Anda, ada satu Pribadi yang tak akan pernah meninggalkan Anda. Siapakah dia?

      Raja Daud dulu berkata, ”Kalaupun ayah dan ibuku sendiri meninggalkan aku, Yehuwa akan menerima aku.”​—Mazmur 27:10.

      Yehuwa adalah ”Bapak yang lembut dan berbelaskasihan, dan Allah segala penghiburan. Dia menghibur kita dalam segala cobaan kita”.​—2 Korintus 1:3, 4.

      ”Lemparkan semua kekhawatiran kalian kepada Dia, karena Dia peduli kepada kalian.”​—1 Petrus 5:7.

      Untuk mencari tahu bagaimana Allah menolong Anda, bacalah pelajaran 08 buku Hidup Bahagia Selamanya! yang diterbitkan oleh Saksi-Saksi Yehuwa dan tersedia di www.pr418.com/id

      Untuk keterangan lebih lanjut tentang caranya bersahabat dengan Allah, lihat pelajaran 08 dari buku Hidup Bahagia Selamanya!, yang diterbitkan oleh Saksi-Saksi Yehuwa dan tersedia di www.pr418.com/id

Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
Log Out
Log In
  • Indonesia
  • Bagikan
  • Pengaturan
  • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
  • Syarat Penggunaan
  • Kebijakan Privasi
  • Pengaturan Privasi
  • JW.ORG
  • Log In
Bagikan