PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • Hargailah Kehormatan untuk Beribadah di Bait Rohani Yehuwa
    Menara Pengawal (Edisi Pelajaran)—2023 | Oktober
    • TABERNAKEL

      Gambar ”Ibadah di Zaman Dulu—Ibadah Kristen” menunjukkan berbagai hal yang ada dalam ibadah di tabernakel. 1. Imam besar; lihat paragraf 9. 2. Mezbah persembahan bakaran; lihat paragraf 11. 3. Bak dari tembaga; lihat paragraf 16; 4. Halaman dalam; lihat paragraf 16. 5. Tabernakel; lihat paragraf 7. 6. Ruang Kudus; lihat paragraf 13. 7. Tirai; lihat paragraf 13. 8. Ruang Mahakudus; lihat paragraf 13-14.

      6. Dulu, tabernakel digunakan untuk apa?

      6 Ibadah di zaman dulu. Dalam pembahasannya, Paulus merujuk ke tabernakel yang didirikan oleh Musa pada tahun 1512 SM. (Lihat gambar ”Ibadah di Zaman Dulu—Ibadah Kristen”.) Tabernakel itu mirip seperti kemah, yang bisa dibongkar pasang dan dibawa orang Israel sewaktu mereka berpindah-pindah. Tabernakel digunakan selama hampir 500 tahun sampai ada bait yang dibangun di Yerusalem. (Kel. 25:​8, 9; Bil. 9:22) Tabernakel juga disebut ”kemah pertemuan”, dan tempat inilah yang digunakan orang Israel untuk beribadah kepada Allah dan mempersembahkan korban. (Kel. 29:​43-46) Tapi, tabernakel juga menggambarkan sesuatu yang jauh lebih baik bagi orang Kristen.

      7. Kapan bait rohani mulai ada?

      7 Ibadah Kristen. Tabernakel di zaman dulu adalah ”bayangan dari hal-hal yang ada di surga” dan menggambarkan bait rohani Yehuwa yang agung. Paulus mengatakan bahwa ”kemah itu [atau, tabernakel] adalah gambaran untuk zaman sekarang”. (Ibr. 8:5; 9:9) Itu berarti bait rohani sudah ada sewaktu Paulus menulis suratnya kepada orang-orang Ibrani. Bait tersebut ada sejak tahun 29 M. Pada tahun itu, Yesus dibaptis, dilantik dengan kuasa kudus, dan mulai melayani sebagai ”imam besar agung” di bait rohani Yehuwa.c—Ibr. 4:14; Kis. 10:​37, 38.

  • Hargailah Kehormatan untuk Beribadah di Bait Rohani Yehuwa
    Menara Pengawal (Edisi Pelajaran)—2023 | Oktober
    • MEZBAH DAN KORBAN

      10. Korban-korban yang dipersembahkan di mezbah tembaga adalah bayangan dari apa?

      10 Ibadah di zaman dulu. Di depan pintu masuk tabernakel, ada mezbah dari tembaga untuk mempersembahkan korban kepada Yehuwa. (Kel. 27:​1, 2; 40:29) Tapi, korban-korban binatang yang terus dipersembahkan di situ tidak bisa sepenuhnya menghapus dosa. (Ibr. 10:​1-4) Semua itu adalah bayangan dari satu korban yang akan sepenuhnya menghapus dosa manusia.

      11. Yesus mempersembahkan dirinya di atas mezbah yang menggambarkan apa? (Ibrani 10:​5-7, 10)

      11 Ibadah Kristen. Yesus tahu bahwa Yehuwa mengutus dia ke bumi untuk mempersembahkan nyawanya sebagai korban tebusan bagi manusia. (Mat. 20:28) Jadi sewaktu dibaptis, Yesus menunjukkan bahwa dia rela melakukan kehendak Yehuwa itu. (Yoh. 6:38; Gal. 1:4) Dia seolah-olah mempersembahkan dirinya di atas sebuah mezbah. Mezbah itu menggambarkan kehendak Allah bahwa Yesus harus mengorbankan kehidupannya sebagai manusia yang sempurna. Yesus mempersembahkan dirinya ”sekali untuk selamanya” sehingga dosa setiap orang yang beriman kepada Kristus bisa dihapus secara tuntas untuk selamanya. (Baca Ibrani 10:​5-7, 10.) Sekarang, mari kita bahas apa yang digambarkan oleh beberapa hal yang ada di dalam tabernakel.

      RUANG KUDUS DAN RUANG MAHAKUDUS

      12. Siapa saja yang boleh masuk ke Ruang Kudus dan Ruang Mahakudus?

      12 Ibadah di zaman dulu. Tabernakel dan bait yang belakangan dibangun di Yerusalem memiliki rancangan yang mirip. Di bagian dalamnya ada dua ruang, yaitu ”Ruang Kudus” dan ”Ruang Mahakudus”, yang dipisahkan oleh tirai yang disulam. (Ibr. 9:​2-5; Kel. 26:​31-33) Di dalam Ruang Kudus, ada tempat lampu dari emas, mezbah untuk membakar dupa, dan meja untuk roti persembahan. Hanya ”para imam yang telah dilantik” yang boleh masuk ke Ruang Kudus untuk melakukan tugas suci mereka. (Bil. 3:​3, 7, 10) Di dalam Ruang Mahakudus, ada tabut perjanjian dari emas, yang menggambarkan kehadiran Yehuwa. (Kel. 25:​21, 22) Hanya imam besar yang boleh masuk melewati tirai ke Ruang Mahakudus, dan dia hanya boleh melakukannya setahun sekali pada Hari Pendamaian. (Im. 16:​2, 17) Setiap tahun, dia masuk sambil membawa darah binatang, yang akan dipersembahkan bagi dosanya sendiri dan dosa seluruh bangsanya. Belakangan, Yehuwa menggunakan kuasa kudus-Nya untuk menjelaskan apa yang sebenarnya digambarkan oleh hal-hal yang ada di dalam tabernakel.—Ibr. 9:​6-8.e

      13. Dalam ibadah Kristen, apa yang digambarkan oleh Ruang Kudus dan Ruang Mahakudus di tabernakel?

      13 Ibadah Kristen. Di antara murid-murid Kristus, ada 144.000 orang yang akan melayani sebagai imam bersama Yesus di surga. (Why. 1:6; 14:1) Mereka diurapi dengan kuasa kudus dan diangkat menjadi anak Allah. Ruang Kudus di tabernakel menggambarkan hubungan mereka yang istimewa ini dengan Yehuwa selama mereka masih hidup di bumi. (Rm. 8:​15-17) Ruang Mahakudus di tabernakel menggambarkan surga, tempat tinggal Yehuwa. ”Tirai” yang memisahkan Ruang Kudus dan Ruang Mahakudus menggambarkan tubuh jasmani Yesus. Selama Yesus masih berada dalam tubuh jasmaninya, dia tidak bisa masuk ke surga untuk melayani sebagai Imam Besar yang agung di bait rohani. Dengan mempersembahkan tubuh jasmaninya sebagai korban untuk manusia, Yesus membuka jalan bagi semua orang Kristen terurap untuk hidup di surga. Mereka juga harus meninggalkan tubuh jasmani mereka agar bisa menerima upah mereka di surga. (Ibr. 10:​19, 20; 1 Kor. 15:50) Setelah Yesus dibangkitkan, dia masuk ke Ruang Mahakudus di bait rohani, dan pada akhirnya semua orang terurap akan bergabung bersama dia di sana.

      14. Menurut Ibrani 9:​12, 24-26, mengapa pengaturan bait rohani Yehuwa jauh lebih baik daripada pengaturan di zaman dulu?

      14 Kita sudah membandingkan pengaturan ibadah di zaman dulu dengan pengaturan ibadah yang Yehuwa buat untuk ibadah murni, yang didasarkan pada korban tebusan dan dipimpin oleh Yesus Kristus sebagai Imam Besar. Dari sini, terlihat jelas bahwa pengaturan ibadah Kristen jauh lebih baik daripada pengaturan ibadah di zaman dulu. Imam besar di Israel masuk ke Ruang Mahakudus buatan manusia sambil membawa darah korban binatang. Tapi, Yesus masuk ke ”surga itu sendiri”, tempat yang paling suci, untuk menghadap Yehuwa. Di sana, dia mempersembahkan nilai dari kehidupannya sebagai manusia sempurna, yang dia korbankan demi menghapus dosa kita. (Baca Ibrani 9:​12, 24-26.) Dengan adanya korban tebusan Yesus, dosa manusia bisa dihapus secara tuntas untuk selamanya. Selanjutnya, kita akan melihat bahwa kita semua bisa beribadah kepada Yehuwa di bait rohani-Nya, tidak soal kita punya harapan untuk hidup di surga atau di bumi.

      HALAMAN-HALAMAN

      15. Siapa yang melayani di halaman tabernakel?

      15 Ibadah di zaman dulu. Di tabernakel ada sebuah halaman, yaitu area terbuka yang luas dan dikelilingi pagar, tempat para imam melakukan tugas pelayanan mereka. Di halaman ini, ada mezbah dari tembaga untuk persembahan bakaran, dan ada bak air dari tembaga yang digunakan para imam untuk membersihkan diri sebelum melakukan pelayanan suci. (Kel. 30:​17-20; 40:​6-8) Di bait yang dibangun belakangan, ada juga sebuah halaman luar, dan orang-orang yang bukan imam bisa beribadah kepada Allah di sana.

      16. Siapa yang melayani di halaman dalam dan halaman luar dari bait rohani?

      16 Ibadah Kristen. Sebelum orang-orang terurap naik ke surga untuk melayani sebagai imam bersama Yesus, mereka melayani dengan setia di bumi, di halaman dalam dari bait rohani. Bak air yang besar di halaman itu mengingatkan mereka dan semua orang Kristen lainnya untuk tetap bersih secara moral dan rohani. Bagaimana dengan ”kumpulan besar”, yang dengan setia mendukung saudara-saudara terurap Kristus? Di mana mereka beribadah? Rasul Yohanes melihat mereka ”berdiri di hadapan takhta [dan] melakukan pelayanan suci bagi [Allah] siang malam”. Mereka melayani di bumi, di halaman luar dari bait rohani. (Why. 7:​9, 13-15) Kita pasti sangat bersyukur karena mendapat kesempatan berharga untuk menjalankan ibadah yang murni dalam bait rohani Yehuwa yang agung!

  • Hargailah Kehormatan untuk Beribadah di Bait Rohani Yehuwa
    Menara Pengawal (Edisi Pelajaran)—2023 | Oktober
Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
Log Out
Log In
  • Indonesia
  • Bagikan
  • Pengaturan
  • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
  • Syarat Penggunaan
  • Kebijakan Privasi
  • Pengaturan Privasi
  • JW.ORG
  • Log In
Bagikan