PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • Perubahan dalam Hidup
    Pertanyaan Kaum Muda—Jawaban yang Praktis, Jilid 2
    • BAGIAN 2

      Perubahan dalam Hidup

      Apakah kamu tidak suka dengan perkembangan tubuhmu?

      □ Ya □ Tidak

      Apakah perubahan selama puber membuatmu merasa terasing, bingung, atau takut?

      □ Ya □ Tidak

      Apakah pikiran tentang lawan jenis cenderung menyita sebagian besar waktumu?

      □ Ya □ Tidak

      Jika kamu menjawab ”ya” untuk pertanyaan-pertanyaan di atas, tenang saja​—itu tidak berarti ada yang salah dengan dirimu! Faktanya, perubahan fisik dan emosi selama masa remaja dapat membuatmu merasa sangat gembira dan terpuruk serta mengalami berbagai perasaan lainnya. Tentu, kamu ingin menjadi dewasa, tetapi begitu prosesnya dimulai, itu bisa menakutkan! Pasal 6-8 akan membantumu menjalani perubahan dalam hidup.

      [Gambar penuh di hlm. 56, 57]

  • Mengapa Tubuhku Jadi Begini?
    Pertanyaan Kaum Muda—Jawaban yang Praktis, Jilid 2
    • PASAL 6

      Mengapa Tubuhku Jadi Begini?

      ”Aku cepat sekali jadi jangkung. Rasanya tidak enak. Meskipun aku senang karena bertambah tinggi, kakiku sering kram. Menyebalkan!”​—Paul.

      ”Kita tahu tubuh kita sedang berubah, dan kita berharap tidak ada yang memperhatikan. Tapi, kemudian ada yang tanpa maksud jahat bilang kalau kita punya ’pinggul ibu-ibu’​—aduh, mau ditaruh di mana muka kita!”​—Chanelle.

      PERNAHKAH kamu pindah bersama keluargamu ke daerah yang baru? Peralihan itu tidak mudah, bukan? Ya, kamu harus meninggalkan semua hal yang sudah kamu kenal baik​—rumah, sekolah, dan teman-temanmu. Kamu tentu perlu waktu untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan barumu.

      Pada awal pubertas​—tahap kehidupan manakala kamu menjadi dewasa secara fisik​—kamu mengalami salah satu peralihan terbesar dalam hidup. Kamu seolah-olah pindah ke ”lingkungan” yang serbabaru. Mendebarkan? Sudah pasti! Tetapi, perpindahan menuju kedewasaan bisa memicu berbagai perasaan, dan bisa jadi tidak mudah bagimu untuk menyesuaikan diri. Apa yang terjadi selama masa yang mendebarkan namun penuh gejolak ini dalam hidupmu?

      Khusus Perempuan

      Masa remaja adalah masa peralihan yang drastis. Beberapa perubahan yang kamu alami akan kelihatan nyata. Misalnya, hormon-hormon akan memicu pertumbuhan rambut di sekitar alat kelaminmu. Selain itu, buah dada, pinggul, paha, dan pantat akan terlihat membesar. Tubuhmu perlahan-lahan berubah bentuk, tidak lagi seperti tubuh anak-anak tetapi memiliki lekuk-lekuk feminin wanita dewasa. Jangan khawatir​—perubahan ini normal. Dan, hal itu membuktikan bahwa tubuhmu sedang mempersiapkan diri agar kelak kamu bisa menjadi seorang ibu!

      Beberapa waktu setelah pubertas dimulai, kamu akan mengalami siklus haid. Jika kamu kurang siap, peristiwa bersejarah dalam hidupmu ini akan terasa menakutkan. ”Dulu, aku sama sekali tidak siap mendapat haid,” kenang Samantha. ”Aku merasa kotor. Aku menggosok tubuhku bersih-bersih sewaktu mandi dan berpikir, ’Menjijikkan sekali aku ini.’ Ngeri rasanya membayangkan harus mendapat haid setiap bulan selama bertahun-tahun!”

      Tetapi, jangan lupa bahwa siklus haid ini adalah bukti bahwa kemampuan reproduksimu sedang berkembang. Walaupun masih perlu bertahun-tahun lagi sampai kamu siap menjadi ibu, kamu sudah di ambang menjadi wanita dewasa. Meskipun demikian, awal haid bisa menggelisahkan. ”Yang paling tidak enak buatku adalah suasana hati yang cepat berubah,” kata Kelli. ”Aku kesal karena tidak tahu kenapa aku bisa begitu gembira sepanjang hari, tapi menangis tersedu-sedu malamnya.”

      Jika itu yang kamu rasakan sekarang, bersabarlah. Pada waktunya, kamu akan menyesuaikan diri. Annette, 20 tahun, mengatakan, ”Aku ingat saat aku akhirnya bisa menerima bahwa inilah yang harus aku jalani untuk menjadi wanita dewasa dan bahwa Yehuwa memberiku karunia untuk mempunyai anak. Perlu waktu untuk bisa menerimanya, dan itu sangat sulit bagi beberapa gadis; tapi akhirnya kita belajar untuk menerima perubahan-perubahan itu.”

      Apakah kamu mulai mengalami beberapa perubahan fisik yang dibahas di atas? Pada baris-baris berikut ini, tulislah pertanyaan apa pun yang kamu miliki tentang perubahan-perubahan yang kamu alami.

      ․․․․․

      Khusus Laki-Laki

      Jika kamu laki-laki, pubertas akan sangat mengubah penampilanmu. Sebagai contoh, kulitmu mungkin sering berminyak, sehingga muncullah jerawat dan komedo.a ”Aku sangat jengkel dan kesal sewaktu semua jerawat ini keluar,” kata Matt, 18 tahun. ”Ini perang habis-habisan​—kita harus berjuang melawannya. Kita tidak tahu kapan jerawat itu akan hilang atau apakah akan ada bekasnya atau apakah orang-orang akan merendahkan kita karena kita berjerawat.”

      Namun, sisi positifnya, kamu mungkin memperhatikan bahwa kamu semakin besar dan kuat, dan bahumu semakin bidang. Selain itu, selama pubertas, mungkin mulai ada bulu di kaki, dada, wajah, dan juga di ketiakmu. Oh, ya, banyaknya bulu di tubuhmu tidak ada kaitannya dengan kejantanan; itu hanya faktor keturunan.

      Karena selama pubertas semua bagian tubuhmu berkembang dengan kecepatan yang berbeda-beda, gerakanmu mungkin menjadi agak canggung. ”Aku jadi seanggun jerapah yang bersepatu roda,” kenang Dwayne. ”Sepertinya otakku sudah memberi perintah, tapi kakiku baru menerimanya seminggu kemudian!”

      Pada pertengahan usia belasan tahun, suaramu menjadi lebih berat, tetapi prosesnya bertahap. Untuk sementara waktu, suara yang berat bisa tiba-tiba pecah dan yang keluar adalah suara melengking dan cempreng yang memalukan. Tetapi, jangan khawatir. Pada waktunya, suaramu tidak akan pecah lagi. Sementara itu, dengan belajar menertawakan diri, kamu bisa dibantu mengurangi rasa malu.

      Seraya sistem reproduksimu semakin matang, organ-organ seksmu akan membesar dan rambut akan tumbuh di sekitarnya. Organ-organ itu juga mulai menghasilkan mani. Cairan itu berisi jutaan sperma mikroskopis, yang dilepaskan pada waktu hubungan seks. Satu sperma bisa membuahi satu sel telur wanita dan menghasilkan bayi.

      Mani menumpuk dalam tubuhmu. Ada yang diserap oleh tubuh, tetapi dari waktu ke waktu, sebagian bisa dikeluarkan pada malam hari selagi kamu tidur. Ini umumnya disebut mimpi basah. Keluarnya cairan seperti itu normal. Bahkan, Alkitab menyebutkan soal cairan itu. (Imamat 15:16, 17) Adanya cairan itu menunjukkan bahwa sistem reproduksimu berfungsi dan kamu sedang berkembang menjadi pria dewasa.

      Apakah kamu mulai mengalami beberapa perubahan fisik yang dibahas di atas? Pada baris-baris berikut ini, tulislah pertanyaan apa pun yang kamu miliki tentang perubahan-perubahan yang kamu alami.

      ․․․․․

      Mengatasi Perasaan-Perasaan Baru

      Seraya sistem reproduksi semakin matang, anak lelaki dan perempuan pun lebih memperhatikan lawan jenis daripada sebelumnya. ”Begitu puber, aku tiba-tiba sadar bahwa ada banyak gadis cantik,” kata Matt. ”Ini benar-benar membuatku frustrasi, karena aku juga tahu aku belum cukup umur untuk berpacaran.” Pasal 29 buku ini akan membahas dengan lebih terperinci aspek masa pertumbuhan itu. Namun, sementara ini, kamu harus tahu bahwa kamu perlu belajar mengendalikan dorongan seksualmu. (Kolose 3:5) Walaupun kelihatannya sulit, kamu bisa memilih untuk tidak menurutinya!

      Ada perasaan-perasaan lain yang harus kamu atasi selama pubertas. Misalnya, kamu bisa gampang membenci diri sendiri. Kesepian umum dialami anak-anak muda dan sewaktu-waktu ada perasaan sedih. Pada saat seperti itu, kamu sebaiknya berbicara kepada orang tua atau orang dewasa lain yang dapat dipercaya. Tulislah nama seorang dewasa yang kepadanya kamu bisa mencurahkan isi hatimu.

      ․․․․․

      Pertumbuhan yang Terpenting

      Pertumbuhan yang terpenting bagimu bukanlah pertumbuhan tinggi badan, bentuk tubuh, atau raut wajah, tetapi perkembangan pribadimu​—secara mental, emosi, dan, yang terutama, secara rohani. Rasul Paulus mengatakan, ”Sewaktu aku kanak-kanak, aku berbicara seperti kanak-kanak, berpikir seperti kanak-kanak, bernalar seperti kanak-kanak; namun setelah aku menjadi pria dewasa aku membuang sifat kanak-kanak.” (1 Korintus 13:11) Pelajarannya jelas. Tidak cukup berperawakan seperti orang dewasa. Kamu harus belajar untuk bersikap, berbicara, dan berpikir seperti orang dewasa. Jangan terlalu mengkhawatirkan apa yang sedang terjadi dengan tubuhmu sampai-sampai kamu mengabaikan manusia batiniahmu!

      Ingat juga bahwa Allah ”melihat bagaimana hati[mu]”. (1 Samuel 16:7) Alkitab mengatakan bahwa Raja Saul tinggi dan tampan, tetapi dia tidak menjadi raja dan pria yang sukses. (1 Samuel 9:2) Sebaliknya, Zakheus ”berperawakan kecil”, tetapi dia mempunyai kekuatan batin untuk mengubah haluan hidupnya dan menjadi murid Yesus. (Lukas 19:2-10) Jelas, manusia batiniahmu-lah yang terpenting.

      Yang pasti: Tidak ada cara yang aman untuk mempercepat atau menunda proses pertumbuhan fisik. Jadi, ketimbang menyikapi perubahan dengan rasa benci dan takut, sambutlah perubahan itu dengan lapang dada​—dan dengan rasa humor. Pubertas bukanlah penyakit, dan bukan kamu saja yang mengalaminya. Yakinlah, kamu akan berhasil melewatinya. Sewaktu badai pubertas berlalu, kamu akan muncul sebagai orang dewasa yang berkembang penuh!

      DI PASAL BERIKUTNYA

      Bagaimana jika kamu tidak menyukai bayanganmu di cermin? Bagaimana kamu bisa memiliki pandangan yang seimbang tentang penampilanmu?

      [Catatan Kaki]

      a Anak perempuan juga mengalami hal ini. Masalah ini biasanya dapat diatasi dengan perawatan kulit yang baik.

      AYAT-AYAT KUNCI

      ”Aku akan menyanjungmu karena dengan cara yang membangkitkan rasa takut, aku dibuat secara menakjubkan.”​—Mazmur 139:14

      TIPS

      Seraya tubuhmu mulai berkembang, hindari gaya berpakaian yang merangsang. Berpakaianlah ”dengan kesahajaan dan pikiran yang sehat”.​—1 Timotius 2:9.

      TAHUKAH KAMU . . . ?

      Pubertas bisa mulai pada usia delapan tahun atau bahkan pada pertengahan belasan tahun. Itu semua masih dianggap normal.

      RENCANAKU!

      Seraya aku beranjak dewasa, sifat yang paling perlu aku upayakan ialah ․․․․․

      Supaya bertumbuh secara rohani, aku akan ․․․․․

      Yang ingin kutanyakan kepada orang tuaku tentang pokok ini ialah ․․․․․

      MENURUTMU . . .

      ● Mengapa perubahan fisik dan emosi selama pubertas sangat sulit untuk dihadapi?

      ● Apa yang paling sulit selama masa peralihan ini?

      ● Mengapa kasihmu kepada Allah cenderung luntur selama pubertas, tetapi bagaimana kamu dapat mencegah terjadinya hal itu?

      [Kutipan di hlm. 61]

      ”Kita sering merasa galau selama masa remaja, dan kita tidak tahu pasti apa yang selanjutnya bakal terjadi pada tubuh kita. Tapi, seraya kita bertumbuh, kita belajar menerima perubahan itu dan bahkan menyambutnya dengan tangan terbuka.”​—Annette

      [Kotak di hlm. 63]

      Bagaimana Caranya Bertanya kepada Papa atau Mama tentang Seks?

      ”Jika punya pertanyaan tentang seks, aku tidak bakal tanya orang tuaku.”​—Beth.

      ”Aku tak berani bicara duluan.”​—Dennis.

      Seandainya kamu seperti Beth atau Dennis, kamu menghadapi dilema. Kamu ingin tahu tentang seks, tetapi yang punya jawabannya adalah orang yang paling tidak ingin kamu tanyai​—orang tuamu! Ada banyak yang kamu khawatirkan:

      Bagaimana pandangan mereka nantinya?

      ”Aku tidak mau mereka curiga karena aku bertanya.” ​—Jessica.

      ”Mereka ingin kita jadi anak kecil dan lugu terus, dan begitu kita mulai bicara tentang seks, pandangan mereka langsung berubah.”​—Beth.

      Bagaimana reaksi mereka?

      ”Aku takut orang tuaku menyimpulkan yang tidak-tidak sebelum aku selesai bicara, lalu mereka akan menceramahi aku panjang lebar.”​—Gloria.

      ”Orang tuaku tidak terlalu pandai menyembunyikan perasaan, jadi aku takut melihat kekecewaan di wajah mereka. Papa mungkin sudah menyiapkan ceramah selagi aku bicara.”​—Pam.

      Apakah mereka akan salah mengerti alasanku bertanya?

      ”Mereka mungkin akan bereaksi berlebihan dan mulai mengajukan pertanyaan seperti, ’Apakah kamu tergoda untuk berhubungan seks?’ atau ’Apakah teman-temanmu mendesakmu?’ Padahal, kita mungkin cuma ingin tahu.”​—Lisa.

      ”Papa langsung kelihatan khawatir tiap kali aku menyebutkan nama seorang pemuda. Lalu, dia akan langsung menasihatiku tentang seks. Dalam hati aku berkata, ’Pa, aku cuma bilang dia keren. Aku tidak bicara apa-apa soal menikah atau seks!’”​—Stacey.

      Mungkin kamu bisa agak terhibur bahwa orang tuamu pun bisa jadi malu berbicara kepadamu tentang seks, seperti halnya kamu terhadap mereka! Barangkali itu sebabnya, menurut sebuah survei, dari 65 persen orang tua yang dilaporkan berbicara kepada anak mereka tentang seks, hanya 41 persen anak yang ingat bahwa mereka pernah melakukan pembicaraan semacam itu.

      Faktanya, orang tuamu mungkin ragu-ragu untuk berbicara tentang seks. Sering kali, orang tua mereka pun tidak pernah membicarakannya kepada mereka! Apa pun alasannya, coba pahami situasi mereka. Mungkin​—dengan satu langkah berani yang akan bermanfaat bagimu dan bagi mereka​—kamu bisa memulainya. Caranya?

      Memulai Pembicaraan

      Orang tuamu punya banyak hikmat dan nasihat tentang seks. Kamu hanya perlu kunci untuk membuka percakapan. Coba langkah-langkah ini:

      1 Nyatakan kekhawatiranmu dengan terus terang, supaya mereka tahu. ”Aku agak ragu mengemukakan hal ini karena takut Papa dan Mama mengira aku . . . ”

      2 Lalu, beri tahu alasannya kamu mendekati mereka. ”Tapi, aku punya pertanyaan, dan aku lebih senang kalau Papa dan Mama-lah yang menjawabnya.”

      3 Kemudian, kemukakan saja persoalannya. ”Aku mau tanya soal . . . ”

      4 Pada akhir pembicaraan, pastikan pintu masih terbuka untuk berbicara lagi di kemudian hari. ”Kalau ada yang terpikir olehku, bolehkah aku bertanya lagi?”

      Sekalipun kamu tahu jawabannya bakal ya, mendengar orang tuamu mengatakannya akan membuat pintu kesempatan tetap terbuka dan kamu tidak akan sungkan bila lain kali perlu berbicara kepada mereka. Cobalah! Barangkali kamu akhirnya akan sependapat dengan Trina, kini berusia 24 tahun. Ia berkata, ”Sewaktu aku dulu berbicara dengan Mama, aku ingat aku menyesal berbicara dengannya. Tapi, sekarang aku senang Mama begitu terbuka dan blak-blakan waktu itu. Ini benar-benar suatu perlindungan!”

      [Gambar di hlm. 59]

      Meninggalkan masa kanak-kanak bisa seperti pindah rumah​—tetapi kamu bisa menyesuaikan diri

  • Bagaimana kalau Aku Tidak Suka Rupaku?
    Pertanyaan Kaum Muda—Jawaban yang Praktis, Jilid 2
    • PASAL 7

      Bagaimana kalau Aku Tidak Suka Rupaku?

      Apakah kamu sering kali merasa tidak puas dengan rupamu?

      □ Ya □ Tidak

      Apakah kamu pernah berpikir untuk melakukan operasi plastik atau diet ekstrem guna memperbaiki kekurangan fisikmu?

      □ Ya □ Tidak

      Apa ciri(-ciri) fisik yang ingin kamu ubah, kalau bisa? (Lingkari yang cocok.)

      Tinggi badan

      Bentuk tubuh

      Berat badan

      Kulit

      Rambut

      Suara

      JIKA kamu menjawab ya untuk dua pertanyaan pertama dan melingkari tiga atau lebih ciri fisik pada pertanyaan ketiga, pikirkan sisi positifnya: Kemungkinan besar orang lain tidak melihat dirimu senegatif kamu melihat dirimu sendiri. Kita mudah bersikap berlebihan dan terlalu mengkhawatirkan penampilan kita. Malah, sebuah jajak pendapat menyingkapkan bahwa para wanita muda sering kali lebih takut berat badannya naik daripada perang nuklir, kanker, atau bahkan kehilangan orang tua mereka!

      Memang, penampilanmu dapat mempengaruhi cara kamu memandang dirimu​—dan bagaimana kamu diperlakukan oleh orang lain. ”Sewaktu remaja, dua kakak perempuanku sangat cantik, sedangkan aku gendut,” kata Maritza, 19 tahun. ”Aku sering diejek di sekolah. Yang lebih parah lagi, tanteku menjuluki aku si Ndut, seperti nama anjing kecilnya yang kegendutan!” Julie, 16 tahun, punya pengalaman serupa. ”Ada anak perempuan di sekolah yang mengejekku dan mengatakan bahwa aku punya ’gigi kelinci’. Meskipun ini bukan masalah besar, aku tetap saja kesal, dan sampai sekarang pun aku tidak suka dengan bentuk gigiku!”

      Peduli atau Terobsesi​—Yang Mana?

      Tidaklah salah jika kamu memperhatikan penampilanmu. Malah, Alkitab memuji penampilan beberapa pria dan wanita, seperti Sara, Rakhel, Yusuf, Daud, dan Abigail. Alkitab mengatakan bahwa seorang wanita bernama Abisyag ”luar biasa cantik”.​—1 Raja 1:4.

      Namun, banyak anak muda terobsesi dengan penampilan mereka. Beberapa gadis, misalnya, percaya bahwa tampil menarik berarti kurus, dan para model yang superlangsing di iklan-iklan keren di majalah tampaknya memang mendukung anggapan itu. Mereka lupa bahwa foto-foto yang menarik itu bisa saja hasil penyempurnaan atau rekayasa komputer dan bahwa makhluk-makhluk yang sangat langsing itu harus selalu kelaparan untuk menjaga bentuk tubuh mereka! Namun, membandingkan dirimu dengan gambar-gambar di majalah bisa membuatmu stres. Bagaimana jika kamu benar-benar tidak puas dengan penampilanmu? Pertama-tama, kamu perlu memandang dirimu dengan realistis.

      Bayangan yang Menyimpang?

      Pernahkah kamu berkaca menggunakan cermin yang rusak? Bayanganmu bisa tampak lebih besar atau lebih kecil daripada yang sebenarnya. Keduanya sama-sama tidak akurat.

      Demikian pula, banyak anak muda memiliki bayangan yang salah mengenai diri mereka. Perhatikan hal ini: Dalam sebuah penelitian, 58 persen gadis mengaku kelebihan berat badan, padahal sebenarnya hanya 17 persen di antara mereka yang demikian. Menurut penelitian lain, 45 persen wanita yang sebenarnya berat badannya kurang mengira dirinya terlalu gemuk!

      Beberapa peneliti mengatakan bahwa sebagian besar gadis yang mengkhawatirkan berat badan mereka sebenarnya tidak punya alasan untuk khawatir. Tentu saja, fakta itu mungkin tidak terlalu membesarkan hati jika kamu benar-benar berperawakan besar. Jika kamu seperti itu, apa kemungkinan penyebabnya?

      Gen bisa turut berperan. Ada orang yang secara alami kurus dan semampai. Tetapi, jika gen-mu menetapkan bahwa kamu memiliki postur yang lebih bulat dan lebih banyak lemak tubuh, kamu memang tidak diprogram untuk kurus. Bahkan pada bobot yang ideal secara medis, kamu mungkin akan terlihat lebih gemuk daripada yang kamu inginkan. Olahraga dan diet dapat membantu, namun pada umumnya, kamu harus puas dengan bentuk tubuh yang kamu warisi.

      Kemungkinan lain adalah perubahan yang normal selama masa remaja. Selama pubertas, seorang gadis mengalami kenaikan lemak tubuh, dari kira-kira 8 persen menjadi sekitar 22 persen. Sering kali, situasi ini berubah seiring berlalunya waktu, sehingga seorang anak gemuk berusia 11 atau 12 tahun akan menjadi gadis berperawakan bagus setelah pubertas. Di pihak lain, bagaimana jika bentuk tubuhmu yang sekarang adalah akibat dari gizi yang tidak seimbang atau kurangnya olahraga? Bagaimana jika kamu benar-benar perlu menurunkan berat badan karena alasan kesehatan yang masuk akal?

      Pendekatan yang Seimbang

      Alkitab menganjurkan untuk ”bersahaja dalam kebiasaan”. (1 Timotius 3:11) Jadi, jangan berpantang makan atau melakukan diet ekstrem. Barangkali cara terbaik untuk menurunkan berat badan adalah mengikuti pola makan yang sehat dan melakukan olahraga yang cukup.

      Tidak perlu mengikuti diet yang sedang populer. Misalnya, pil diet dapat mengurangi selera makanmu untuk sementara; tetapi tubuh akan cepat menyesuaikan diri, dan selera makanmu akan kembali seperti semula. Atau, metabolisme tubuhmu melambat, dan berat badanmu naik lagi​—belum lagi efek samping yang dialami beberapa orang, seperti pusing, tekanan darah tinggi, serangan kecemasan, dan mungkin bahkan kecanduan. Halnya sama dengan pil yang meningkatkan volume air seni atau yang mempercepat metabolismemu.

      Sebaliknya, program makan yang masuk akal, yang diimbangi dengan olahraga intensitas sedang secara teratur, akan membantumu kelihatan dan merasa prima. Aerobik berintensitas sedang beberapa kali seminggu akan sangat bermanfaat bagi kesehatanmu. Bahkan, jalan cepat atau naik tangga mungkin memadai.

      Waspadai Jerat Anoreksia!

      Dalam upaya menurunkan berat badan, beberapa remaja menjadi korban anoreksia​—kelainan perilaku makan yang membahayakan kehidupan, yang sebenarnya sama dengan mogok makan. Masami menceritakan hal berikut setelah sekitar empat bulan dirawat karena anoreksia, ”Jika ada orang yang bilang ’kamu kelihatan sehat’, aku berkata kepada diriku sendiri, ’Ini pasti karena aku mulai gemuk.’ Pada saat-saat seperti itu, aku biasanya menangis sendiri dan berkata dalam hati, ’Kalau saja aku bisa kembali ke beratku yang dulu​—beratku empat bulan yang lalu!”

      Anoreksia bisa berkembang tanpa disengaja. Seorang gadis mungkin melakukan diet yang tampaknya tidak berbahaya, mungkin supaya turun beberapa kilogram saja. Tetapi, sewaktu tujuannya tercapai, ia tidak puas. ”Aku masih terlalu gemuk!” katanya sambil menatap cermin dengan sebal. Jadi, ia memutuskan untuk turun beberapa kilogram lagi. Lalu, lagi, lagi, dan lagi. Polanya terbentuk, dan tumbuhlah bibit anoreksia.

      Jika kamu mengalami gejala-gejala anoreksia atau kelainan makan lainnya, kamu butuh bantuan. Ungkapkan kepada orang tuamu atau orang dewasa lain yang bisa kamu percayai. Sebuah amsal Alkitab menyatakan, ”Teman sejati penuh kasih setiap waktu, dan menjadi saudara yang dilahirkan untuk waktu kesesakan.”​—Amsal 17:17.

      Apa Kecantikan Sejati Itu?

      Secara keseluruhan, Alkitab sedikit sekali menekankan soal penampilan fisik atau bentuk tubuh. Sebaliknya, manusia batiniahlah yang sesungguhnya membuat seseorang menarik atau tidak di mata Allah.​—Amsal 11:20, 22.

      Perhatikan putra Raja Daud, Absalom. Alkitab mengatakan, ”Tidak ada seorang pun yang begitu tampan di seluruh Israel sehingga ia begitu banyak dipuji. Dari telapak kakinya sampai ke puncak kepalanya tidak ada cacat padanya.” (2 Samuel 14:25) Namun, pemuda ini seorang pengkhianat. Keangkuhan dan ambisi mendorongnya untuk berupaya merebut takhta dari raja yang Yehuwa lantik. Karena itu, Alkitab tidak memberikan gambaran yang bagus tentang Absalom, tetapi melukiskannya sebagai pria yang tidak tahu malu, tidak loyal, dan haus darah.

      Intinya ialah ”Yehuwa menilai hati”​—bukan ukuran pinggang seorang gadis atau ukuran otot seorang pemuda. (Amsal 21:2) Jadi, meskipun tidak salah jika ingin terlihat menarik, yang jauh lebih penting daripada penampilanmu adalah kepribadianmu. Dalam jangka panjang, sifat-sifat rohani akan membuatmu lebih menarik bagi orang lain daripada tubuh yang kekar atau perut yang rata!

      BACA JUGA JILID 1, PASAL 10

      DI PASAL BERIKUTNYA

      Banyak anak muda menderita penyakit kronis atau keterbatasan fisik. Jika kamu mengalaminya, bagaimana kamu bisa mengatasi situasimu?

      AYAT-AYAT KUNCI

      ”Manusia melihat apa yang tampak di mata; tetapi Yehuwa, ia melihat bagaimana hatinya.”​—1 Samuel 16:7.

      TIPS

      Jika kamu sedang berupaya menurunkan berat badan. . .

      ● Jangan berpantang sarapan. Karena lapar, kamu akhirnya akan makan lebih banyak daripada kalau kamu sarapan.

      ● Minumlah segelas besar air sebelum makan. Itu akan mengurangi selera makanmu dan membantumu mengendalikan besarnya porsi makananmu.

      TAHUKAH KAMU . . . ?

      Beberapa pakar memperingatkan bahwa jika kamu berpantang makan untuk menurunkan berat badan, tubuhmu bisa memberlakukan ”status krisis”, metabolismemu melambat, sehingga berat badanmu cepat naik lagi!

      RENCANAKU!

      Aku bisa lebih menjaga kesehatanku dengan ․․․․․

      Program olahraga yang masuk akal bagiku antara lain ․․․․․

      Yang ingin kutanyakan kepada orang tuaku tentang pokok ini ialah ․․․․․

      MENURUTMU . . .

      ● Bagaimana perasaanmu tentang penampilanmu?

      ● Beberapa langkah masuk akal apa yang dapat kamu lakukan untuk memperbaiki penampilanmu?

      ● Apa yang akan kamu katakan kepada teman yang menderita kelainan perilaku makan?

      ● Bagaimana caranya membantu adikmu memperoleh pandangan yang seimbang tentang penampilannya?

      [Kutipan di hlm. 69]

      Dari dulu aku diejek karena mataku yang besar. Aku belajar untuk menertawakan diri sekaligus percaya diri dengan kepribadianku dan kelebihanku yang lain. Aku sudah belajar menerima penampilanku. Aku menerima diriku apa adanya.’’​—Amber

      [Gambar di hlm. 68]

      Pandanganmu tentang dirimu bisa persis seperti bayangan dalam cermin yang rusak

Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
Log Out
Log In
  • Indonesia
  • Bagikan
  • Pengaturan
  • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
  • Syarat Penggunaan
  • Kebijakan Privasi
  • Pengaturan Privasi
  • JW.ORG
  • Log In
Bagikan