-
Pemurnian Moral—Mencerminkan Kekudusan AllahKerajaan Allah Memerintah!
-
-
PASAL 11
Pemurnian Moral—Mencerminkan Kekudusan Allah
Bayangkan Saudara memasuki gerbang yang menuju ke halaman luar bait rohani Yehuwa yang agung
1. Apa yang dilihat Yehezkiel yang membuat kita terpukau?
BAGAIMANA jika Saudara merasakan pengalaman nabi Yehezkiel sekitar 25 abad yang lalu? Bayangkan: Saudara mendekati sebuah kompleks bait yang megah dan gemerlap. Ada malaikat perkasa yang memandu Saudara untuk melihat-lihat tempat yang menakjubkan ini! Saudara menaiki tujuh anak tangga untuk memasuki salah satu dari tiga gerbangnya. Saudara sangat terpukau sewaktu memasukinya. Gerbang itu menjulang setinggi lebih dari 30 meter. Di dalamnya Saudara melihat ada ruang-ruang jaga. Pilar-pilarnya berhiaskan gambar pohon palem yang indah.—Yeh. 40:1-4, 10, 14, 16, 22; 41:20.
2. (a) Apa yang digambarkan oleh bait dalam penglihatan? (Lihat juga catatan kaki.) (b) Apa yang dapat kita pelajari dari berbagai hal yang ada di jalan masuk ke bait?
2 Itulah penglihatan tentang bait rohani. Uraian Yehezkiel begitu terperinci sehingga memenuhi pasal 40 sampai pasal 48 buku nubuatnya. Bait ini menggambarkan penyelenggaraan Yehuwa untuk ibadat murni. Setiap coraknya mengandung arti bagi ibadat kita pada hari-hari terakhir ini.a Apa yang digambarkan oleh gerbang-gerbangnya yang tinggi? Hal itu mengingatkan kita bahwa orang-orang yang masuk ke dalam penyelenggaraan Yehuwa untuk ibadat murni harus hidup menurut standar Allah yang tinggi dan lurus. Bahkan ukiran pohon palem itu pun mempunyai makna yang sama karena pohon palem kadang-kadang digunakan dalam Alkitab untuk mengartikan kelurusan hati. (Mz. 92:12) Bagaimana dengan ruang-ruang jaga? Jelaslah, orang-orang yang tidak merespek standar ilahi tidak diizinkan masuk ke ibadat murni yang indah ini, yang memberikan kehidupan.—Yeh. 44:9.
3. Mengapa pengikut Kristus perlu terus dimurnikan?
3 Bagaimana penglihatan Yehezkiel ini tergenap? Seperti disebutkan dalam Pasal 2 buku ini, Yehuwa menggunakan Kristus untuk mengadakan proses pemurnian khusus atas umat-Nya dari 1914 hingga awal 1919. Apakah pemurnian sampai di situ saja? Tidak! Selama abad yang lalu, Kristus terus menjunjung standar tingkah laku yang kudus dari Yehuwa. Para pengikutnya justru memerlukan pemurnian yang berkesinambungan. Mengapa? Karena Kristus telah mengumpulkan para pengikutnya dari dunia yang bermoral bejat dewasa ini dan Setan tidak pernah berhenti berupaya menarik mereka kembali ke kubangan amoralitas. (Baca 2 Petrus 2:20-22.) Mari kita periksa dalam tiga bidang apa orang Kristen sejati terus dimurnikan. Pertama-tama, kita akan membahas beberapa pemurnian moral, lalu persediaan yang sangat penting untuk menjaga sidang tetap tahir, dan yang terakhir penyelenggaraan keluarga.
Pemurnian Moral dari Tahun ke Tahun
4, 5. Apa taktik yang telah lama Setan gunakan, dan apa hasilnya?
4 Umat Yehuwa selalu ingin bertingkah laku lurus dan bermoral. Karena itu, mereka menyambut petunjuk yang semakin jelas tentang pokok itu. Perhatikan beberapa contoh.
5 Amoralitas seksual. Yehuwa merancang hubungan seksual di antara pasangan yang menikah agar tetap bersih dan indah. Setan suka membengkokkan karunia yang berharga ini dari tujuannya yang patut dan menggantikannya dengan hal-hal yang kotor serta memanfaatkannya untuk menggoda umat Yehuwa agar kehilangan perkenan Allah. Setan berhasil menggunakan taktik itu dengan akibat yang tragis pada zaman Bileam, dan ia justru mempergencarnya pada hari-hari terakhir ini.—Bil. 25:1-3, 9; Pny. 2:14.
6. Ikrar apa yang diterbitkan dalam Watch Tower, bagaimana hal itu digunakan, dan mengapa akhirnya ikrar itu tidak digunakan lagi? (Lihat juga catatan kaki.)
6 Untuk menangkal upaya Setan, Watch Tower 15 Juni 1908 menerbitkan sebuah ikrar yang mencakup komitmen ini: ”Setiap saat dan di mana pun, sikap saya terhadap lawan jenis di tempat tersembunyi maupun di tempat umum akan sama.”b Meskipun ikrar itu bukan suatu keharusan, banyak yang menerimanya dan mengajukan agar nama mereka diterbitkan dalam Zion’s Watch Tower. Bertahun-tahun kemudian, ternyata ikrar ini, meskipun bermanfaat bagi banyak orang pada waktu itu, menjadi sekadar ritual; jadi tidak digunakan lagi. Namun, prinsip moralnya yang tinggi selalu dijunjung.
7. Pada 1935, problem apa yang dibahas dalam The Watchtower, dan standar apa yang diteguhkan kembali?
7 Serangan Setan semakin gencar. The Watchtower 1 Maret 1935, dengan terus terang mengulas problem yang berkembang di kalangan umat Allah. Tampaknya, ada yang menganggap bahwa selama mereka ikut dalam pelayanan, mereka tidak perlu berpaut pada standar moral Yehuwa dalam kehidupan pribadi mereka. The Watchtower dengan tegas mengatakan, ”Perlu diingat bahwa sekadar ikut dalam pekerjaan kesaksian tidaklah berarti telah memenuhi semua tuntutan. Saksi-Saksi Yehuwa adalah wakil-wakil-Nya, dan mereka wajib mencerminkan Yehuwa dan kerajaan-Nya dengan sepatutnya.” Lalu, artikel itu memberikan nasihat yang jelas mengenai moralitas seks sehingga umat Allah dibantu untuk ’lari dari percabulan’, atau amoralitas seksual.—1 Kor. 6:18.
8. Mengapa Menara Pengawal berulang kali menandaskan makna lengkap kata Yunani untuk amoralitas seksual?
8 Dalam beberapa puluh tahun belakangan ini, Menara Pengawal berulang kali menekankan definisi yang tepat dari kata yang digunakan dalam Kitab-Kitab Yunani untuk amoralitas seksual, yaitu por·neiʹa. Maknanya tidak hanya memaksudkan hubungan seks. Por·neiʹa justru mencakup berbagai macam perbuatan amoral, yakni segala perbuatan mesum di rumah-rumah pelacuran. Dengan demikian, para pengikut Kristus dilindungi dari wabah penyimpangan seksual yang menulari banyak orang di dunia dewasa ini.—Baca Efesus 4:17-19.
9, 10. (a) Masalah moral apa yang dibahas dalam The Watchtower 1935? (b) Apa ajaran Alkitab yang seimbang tentang alkohol?
9 Penyalahgunaan alkohol. The Watchtower 1 Maret 1935 menyorot masalah moral yang lain: ”Telah diperhatikan bahwa ada yang mengabar dan melakukan berbagai tugas dalam organisasi ketika sedang di bawah pengaruh [alkohol]. Apa pandangan Alkitab tentang minum minuman beralkohol? Patutkah menggunakan minuman beralkohol jika hal itu memengaruhi dinas seseorang dalam organisasi Tuan?”
10 Firman Allah memberikan pandangan yang seimbang tentang minuman beralkohol. Alkitab tidak mengutuk penggunaan anggur dan minuman beralkohol lainnya yang bersahaja, tetapi dengan tegas mengutuk pemabukan. (Mz. 104:14, 15; 1 Kor. 6:9, 10) Soal melakukan dinas suci di bawah pengaruh alkohol, hamba-hamba Allah telah lama diingatkan tentang peristiwa yang menimpa putra-putra Harun, yang dihukum mati oleh Allah karena mempersembahkan api yang tidak sah di atas mezbah Allah. Kisah itu menyingkapkan apa yang boleh jadi menyebabkan pria-pria tersebut melakukan hal yang sangat tidak patut, karena tak lama kemudian Allah memberikan hukum yang melarang semua imam minum minuman beralkohol apabila melakukan dinas suci. (Im. 10:1, 2, 8-11) Dengan menerapkan prinsip mendasar tersebut, para pengikut Kristus dewasa ini berhati-hati agar tidak sampai berada di bawah pengaruh alkohol bila melakukan dinas suci.
11. Mengapa pemahaman yang bertambah tentang alkoholisme mendatangkan berkat bagi umat Allah?
11 Selama puluhan tahun belakangan ini, para pengikut Kristus diberkati dengan pemahaman yang semakin dalam tentang alkoholisme, yakni kecanduan alkohol. Berkat makanan rohani yang tepat waktu ini, banyak yang dibantu mengatasi kondisi itu dengan sepatutnya dan kembali memegang kendali atas kehidupan mereka. Banyak yang lainnya dibantu untuk menghindarinya sama sekali. Siapa pun tidak boleh membiarkan penyalahgunaan alkohol merampas harga diri, keluarga dan, yang lebih utama, hak istimewa mereka untuk memberikan ibadat murni kepada Yehuwa.
”Kita tidak bisa membayangkan Tuan kita berbau asap tembakau atau menaruh sesuatu yang najis di mulutnya.”—C.T. Russell
12. Bagaimana hamba-hamba Kristus memandang penggunaan tembakau bahkan sebelum hari-hari terakhir mulai?
12 Penggunaan tembakau. Hamba-hamba Kristus mulai meragukan penggunaan tembakau bahkan sebelum hari-hari terakhir mulai. Berapa tahun yang lalu, seorang saudara lansia, Charles Capen, mengenang pertemuan pertamanya dengan Charles Taze Russell pada akhir abad ke-19. Capen, yang pada waktu itu berusia 13 tahun, bersama tiga kakak-adiknya berada di tangga Bible House di Allegheny, Pennsylvania. Sewaktu berpapasan dengan mereka, Russell bertanya, ”Kalian merokok, ya? Saya cium bau asap rokok.” Mereka meyakinkan dia bahwa mereka tidak merokok. Sedikit pun mereka tidak ragu tentang pandangan Saudara Russell soal pokok itu. Di Watch Tower 1 Agustus 1895, Saudara Russell mengomentari 2 Korintus 7:1, dengan mengatakan, ”Bagi saya setiap orang Kristen tidak bisa memuliakan Allah, atau tidak ada faedahnya bagi diri sendiri, jika menggunakan tembakau dalam bentuk apa pun. . . . Kita tidak bisa membayangkan Tuan kita berbau asap tembakau atau menaruh sesuatu yang najis di mulutnya.”
13. Apa pemurnian moral yang muncul pada 1973?
13 Pada 1935, The Watchtower menyebut tembakau sebagai ”lalang yang cemar”, dan menyatakan bahwa siapa pun yang mengunyah atau mengisap tembakau tidak bisa tetap menjadi anggota keluarga Betel atau melayani sebagai wakil organisasi Allah dalam pekerjaan perintis atau dinas keliling. Pada 1973, ada pemurnian moral lebih lanjut. The Watchtower 1 Juni menjelaskan bahwa Saksi Yehuwa yang masih melakukan praktek yang mematikan, mencemari, dan tidak pengasih ini tidak dapat memiliki kedudukan yang baik dalam sidang. Sejak itu, siapa pun yang tidak mau menghentikan penyalahgunaan tembakau akan dipecat.c Ini adalah salah satu langkah penting yang Kristus ambil dalam memurnikan para pengikutnya.
14. Apa standar Allah tentang darah, dan bagaimana praktek transfusi darah menjadi hal yang umum?
14 Penyalahgunaan darah. Pada zaman Nuh, Allah menyatakan bahwa darah tidak boleh dimakan. Ia meneguhkan kembali larangan ini dalam Hukum yang diberikan kepada bangsa Israel, dan Ia juga mengarahkan sidang Kristen agar ”menjauhkan diri . . . dari darah”. (Kis. 15:20, 29; Kej. 9:4; Im. 7:26) Tidak mengherankan bahwa Setan menemukan cara di zaman modern untuk membuat banyak orang melanggar standar ilahi ini. Para dokter menguji coba transfusi darah pada abad ke-19, tetapi praktek ini makin marak setelah golongan darah ditemukan. Pada 1937, darah mulai dikumpulkan serta disimpan dalam bank darah, lalu Perang Dunia II membuat praktek ini kian marak. Transfusi segera menjadi hal yang umum di seluruh dunia.
15, 16. (a) Apa pendirian Saksi-Saksi Yehuwa mengenai transfusi darah? (b) Bagaimana pengikut Kristus mendapat dukungan soal transfusi dan penanganan nondarah, dan apa hasilnya?
15 Sudah sejak 1944, The Watchtower menunjukkan bahwa menerima transfusi darah sebenarnya adalah cara lain dari makan darah. Pada tahun berikutnya, pendirian yang berdasarkan Alkitab itu diteguhkan dan diperjelas. Pada 1951, sebuah daftar pertanyaan dan jawaban diterbitkan untuk membantu umat Allah berurusan dengan kalangan medis. Di seluruh dunia, para pengikut Kristus yang setia mengambil pendirian yang berani meski sering diejek, dimusuhi, dan bahkan dianiaya. Tetapi, Kristus terus menggerakkan organisasinya untuk menyediakan dukungan yang perlu. Berbagai brosur dan artikel yang memuat keterangan terperinci yang diriset dengan baik telah diterbitkan.
16 Pada 1979, beberapa penatua mulai mengunjungi rumah-rumah sakit untuk membantu para dokter lebih memahami pendirian kita dan alasannya berdasarkan Alkitab serta alternatif pengganti darah yang tersedia. Pada 1980, para penatua di 39 kota di Amerika Serikat mendapat pelatihan khusus dalam pekerjaan ini. Pada akhirnya, Badan Pimpinan menyetujui dibentuknya Panitia Penghubung Rumah Sakit di seluruh dunia. Apakah ada kemajuan yang dicapai semenjak itu? Kini, puluhan ribu ahli medis—termasuk para dokter, ahli bedah, dan dokter anestesi—bekerja sama dengan pasien Saksi, dengan merespek pilihan kita soal perawatan nondarah. Semakin banyak rumah sakit menawarkan perawatan nondarah, bahkan ada yang menganggapnya sebagai standar perawatan medis yang paling tinggi. Sungguh menakjubkan jika kita merenungkan cara-cara yang Yesus gunakan dalam melindungi para pengikutnya dari upaya Setan untuk mencemari mereka!—Baca Efesus 5:25-27.
Semakin banyak rumah sakit menawarkan perawatan nondarah, bahkan ada yang menganggapnya sebagai standar perawatan medis yang paling tinggi
17. Bagaimana kita bisa menghargai caranya Kristus memurnikan para pengikutnya?
17 Kita perlu bertanya kepada diri sendiri, ’Apakah kita menghargai cara Kristus memurnikan pengikutnya, dengan melatih kita untuk berpaut pada standar moral Yehuwa yang tinggi?’ Jika ya, ingatlah selalu bahwa Setan terus berupaya mengasingkan kita dari Yehuwa dan Yesus dengan cara mengikis respek kita terhadap nilai-nilai moral yang saleh. Untuk melawan pengaruh tersebut, organisasi Yehuwa terus-menerus menyediakan peringatan dan pengingat yang pengasih tentang jalan-jalan amoral dunia ini. Marilah kita tetap waspada, tanggap, dan taat kepada nasihat yang berguna itu.—Ams. 19:20.
Melindungi Sidang dari Celaan Moral
18. Penglihatan Yehezkiel memberi kita pengingat yang jelas apa tentang orang-orang yang sengaja memberontak terhadap standar Allah?
18 Bidang kedua dalam pemurnian moral menyangkut langkah-langkah yang diambil untuk menjaga sidang tetap tahir. Sungguh menyedihkan, tidak semua yang menerima standar tingkah laku Yehuwa dan yang berbakti kepada Allah tetap loyal kepada keputusan mereka. Hati beberapa orang akhirnya berubah dan sengaja memberontak terhadap standar tersebut. Apa yang harus dilakukan atas orang seperti itu? Kita bisa mendapatkan satu petunjuk dalam penglihatan Yehezkiel tentang bait rohani yang dibahas pada awal pasal ini. Ingatlah gerbang yang tinggi itu. Di setiap jalan masuk ada ruang-ruang jaga. Para penjaga akan melindungi bait itu, tujuannya untuk mencegah masuknya orang ”yang tidak bersunat hatinya”. (Yeh. 44:9) Itu pengingat yang jelas bahwa ibadat murni adalah hak istimewa yang diberikan hanya kepada orang-orang yang berupaya hidup menurut standar tingkah laku Yehuwa yang murni. Dengan cara serupa, hak istimewa untuk bergabung dengan rekan-rekan Kristen dalam ibadat tidak terbuka bagi sembarang orang.
19, 20. (a) Bagaimana Kristus secara bertahap membantu para pengikutnya memurnikan cara menangani pelanggaran yang serius? (b) Sebutkan tiga alasan mengapa pelaku kesalahan yang tidak bertobat dipecat.
19 Pada 1892, Watch Tower mengomentari bahwa ”sudah menjadi tugas kita untuk memecat (sebagai orang Kristen) orang-orang, yang secara langsung atau tidak, menyangkal bahwa Kristus memberikan dirinya sebagai tebusan [harga yang sepadan] bagi semua orang”. (Baca 2 Yohanes 10.) Pada 1904, buku The New Creation mengakui bahwa orang-orang yang berkeras dalam perbuatan salah bisa menimbulkan bahaya yang merusak moral sidang. Kala itu, seluruh sidang ikut dalam ”pengadilan gereja” untuk memeriksa kasus-kasus perbuatan salah yang serius. Namun, hal seperti itu jarang terjadi. Pada 1944, The Watchtower memperlihatkan bahwa yang bertanggung jawab menangani masalah seperti itu hanyalah saudara-saudara. Pada 1952, prosedur berdasarkan Alkitab untuk menangani masalah pengadilan terbit dalam The Watchtower, yang menyorot alasan utama pemecatan orang yang tidak bertobat—demi menjaga sidang tetap tahir.
20 Puluhan tahun sejak itu, Kristus telah membantu para pengikutnya untuk memperjelas dan memurnikan penanganan kasus-kasus perbuatan salah yang serius. Para penatua Kristen dengan saksama dilatih mengurus masalah pengadilan menurut cara Yehuwa, yaitu dengan sepatutnya bersikap seimbang dalam menunjukkan keadilan dan belas kasihan. Sekarang, kita dapat melihat dengan jelas setidaknya tiga alasan untuk memecat dari sidang pelaku kesalahan yang tidak bertobat: (1) menjaga nama Yehuwa bebas dari celaan, (2) melindungi sidang dari pencemaran yang diakibatkan oleh dosa yang serius, dan (3) menggerakkan si pelaku kesalahan untuk bertobat jika mungkin.
21. Dalam hal apa pengaturan untuk pemecatan menjadi berkat bagi umat Allah?
21 Apakah Saudara melihat bagaimana pengaturan pemecatan itu terbukti menjadi berkat bagi para pengikut Kristus dewasa ini? Pada zaman Israel, para pelaku kesalahan sering membawa pengaruh yang merusak bagi bangsa itu, adakalanya jumlah mereka bahkan lebih banyak daripada orang-orang yang mengasihi Yehuwa dan yang berupaya melakukan apa yang benar. Akibatnya, bangsa itu sering mendatangkan cela atas nama Yehuwa dan kehilangan perkenan ilahi. (Yer. 7:23-28) Tetapi sekarang, Yehuwa berurusan dengan komunitas pria dan wanita rohani. Karena para pelaku kesalahan yang mengeraskan hati disingkirkan dari tengah-tengah kita, mereka tidak diizinkan menjadi ”senjata” di tangan Setan untuk terus merusak sidang dari keadaannya yang tahir. Sebaliknya, pengaruh mereka dibatasi seminimal mungkin. Dengan demikian, sebagai kelompok, kita yakin bisa terus memiliki perkenan Yehuwa. Ingatlah, Yehuwa berjanji, ”Senjata apa pun yang ditempa untuk melawanmu tidak akan berhasil.” (Yes. 54:17) Apakah kita dengan loyal mendukung para penatua, yang memikul tanggung jawab yang berat dalam menangani kasus-kasus pengadilan?
Memuliakan Pribadi yang kepada-Nya Setiap Keluarga Berutang Nama
22, 23. Mengapa kita berterima kasih kepada rekan-rekan Kristen kita awal abad ke-20, namun mengapa perlu lebih seimbang sehubungan dengan keluarga?
22 Bidang ketiga yang membuat para pengikut Kristus mendapatkan manfaat dari pemurnian yang terus berlangsung ada kaitannya dengan pernikahan dan kehidupan keluarga. Apakah pandangan kita selama ini tentang keluarga telah dimurnikan? Ya. Misalnya, sewaktu membaca tentang hamba-hamba Allah awal abad ke-20, kita sungguh terkesan bahkan kagum atas semangat rela berkorban mereka. Kita sangat bersyukur atas cara mereka mengutamakan dinas suci dalam hidup mereka. Namun, kita juga bisa langsung melihat perlunya untuk lebih seimbang. Mengapa?
23 Tidak jarang ada saudara-saudara yang menerima tugas pelayanan atau pekerjaan keliling yang membuat mereka jauh dari rumah selama berbulan-bulan. Kadang, anjuran untuk tidak menikah ditandaskan melebihi apa yang dikatakan dalam Alkitab, sementara keterangan tentang cara memperkuat perkawinan Kristen hanya sedikit. Apakah pengikut Kristus dewasa ini masih mengalaminya? Tidak!
Tugas-tugas teokratis tidak boleh dikejar dengan mengorbankan kewajiban keluarga
24. Bagaimana Kristus membantu rakyatnya yang setia untuk mendapatkan pandangan yang lebih seimbang tentang perkawinan dan keluarga?
24 Sekarang, tugas-tugas teokratis tidak boleh dikejar dengan mengorbankan kewajiban keluarga. (Baca 1 Timotius 5:8.) Selanjutnya, Kristus memastikan bahwa para pengikutnya yang setia di bumi terus mendapatkan nasihat Alkitab yang berguna dan seimbang tentang perkawinan dan kehidupan keluarga. (Ef. 3:14, 15) Pada 1978, muncul buku Membina Keluarga Bahagia. Sekitar 18 tahun kemudian terbitlah buku Rahasia Kebahagiaan Keluarga. Selain itu, Menara Pengawal menyajikan banyak artikel yang dirancang untuk membantu suami istri menerapkan prinsip Alkitab dalam kehidupan mereka.
25-27. Bagaimana kebutuhan anak-anak dari berbagai usia semakin diperhatikan seiring waktu berlalu?
25 Bagaimana dengan kaum muda? Seiring dengan berlalunya waktu, kebutuhan mereka semakin diperhatikan. Organisasi Yehuwa telah lama menyediakan hal-hal baik bagi anak-anak berbagai usia. Tetapi, apa yang tadinya berupa aliran kecil kini menjadi sungai yang besar. Misalnya, rubrik ”Juvenile Bible Study” muncul dalam The Golden Age dari 1919 hingga 1921. Setelah itu terbit brosur The Golden Age ABC pada 1920 dan buku Children pada 1941. Pada tahun 1970-an, buku Mendengar kepada Guru yang Agung, Masa Remaja—Manfaatkanlah Sebaik-baiknya, dan Buku Cerita Alkitab tersedia. Pada 1982, Sedarlah! mulai memuat seri ”Kaum Remaja Bertanya”, yang menghasilkan buku Pertanyaan Kaum Muda—Jawaban yang Praktis, pada 1989.
Brosur Pelajaran Alkitabku diterima dengan sukacita di kebaktian ini di Jerman
26 Sekarang, kita memiliki dua jilid buku Kaum Muda yang terkini, sementara serinya terus dimuat di situs Web kita, jw.org. Kita juga memiliki buku Belajarlah dari sang Guru Agung. Situs Web kita memuat banyak rubrik untuk kaum muda, termasuk kartu tokoh Alkitab, menggali Alkitab bagi anak-anak yang lebih tua dan lebih muda, teka-teki, video, dan komik Alkitab, dan juga pelajaran Alkitab bagi kanak-kanak usia tiga tahun ke bawah. Jelaslah, pandangan Kristus terhadap kaum muda tidak berubah sejak ia merangkul anak-anak kecil pada abad pertama. (Mrk. 10:13-16) Ia ingin agar kaum muda kita dikasihi dan dikenyangkan secara rohani.
27 Yesus juga ingin agar anak-anak dilindungi dari bahaya. Seraya moral dunia yang bejat ini semakin merosot, wabah pelecehan anak semakin meluas. Karena itu, bahan yang jelas dan terus terang telah diterbitkan untuk membantu para orang tua menjaga anak-anak mereka dari praktek keji ini.d
28. (a) Seperti dalam penglihatan Yehezkiel tentang bait, apa yang perlu kita lakukan jika kita ingin menjalankan ibadat yang murni? (b) Apa tekad Saudara?
28 Sungguh menakjubkan untuk merenungkan bagaimana Kristus terus memurnikan para pengikutnya, melatih mereka merespek, hidup selaras, dan mendapat manfaat dari standar moral Yehuwa yang tinggi! Bayangkan lagi bait dalam penglihatan Yehezkiel. Ingat gerbangnya yang tinggi. Memang, bait itu bukan bangunan harfiah, melainkan rohaniah. Namun, apakah itu nyata bagi kita? Kita memasukinya, tidak sekadar dengan pergi ke Balai Kerajaan atau membuka Alkitab atau memencet bel sewaktu berdinas. Semua itu tindakan fisik yang berkaitan dengan hal-hal yang kelihatan. Seorang yang munafik bisa saja melakukan hal-hal itu tanpa benar-benar masuk ke bait Yehuwa. Tetapi, kalau kita melakukan hal-hal itu dan hidup sesuai dengan standar moral Yehuwa yang tinggi serta menjalankan ibadat murni dengan sikap hati yang benar, kita telah masuk dan melayani di tempat yang paling suci—penyelenggaraan ibadat murni kepada Allah Yehuwa! Marilah kita selalu menghargai hak istimewa ini. Marilah kita terus berbuat semaksimal mungkin untuk mencerminkan kekudusan Yehuwa dengan menjunjung tinggi standar-Nya yang adil-benar!
a Pada 1932, Jilid 2 buku Vindication pertama-tama memperlihatkan bahwa nubuat Alkitab yang berfokus pada pemulihan umat Allah ke negeri asal mereka tergenap pada zaman modern bukan atas Israel jasmani, tetapi atas Israel rohani. Semua nubuat tersebut menunjuk ke pemulihan ibadat murni. Menara Pengawal 1 Maret 1999 menjelaskan bahwa penglihatan Yehezkiel tentang bait adalah suatu nubuat tentang pemulihan dan karenanya memiliki penggenapan rohani yang penting pada hari-hari terakhir.
b Ikrar itu melarang seorang pria berada bersama seorang wanita dalam sebuah kamar kecuali pintunya terbuka lebar—atau kecuali mereka suami istri atau anggota keluarga dekat. Selama bertahun-tahun, ikrar ini diucapkan setiap hari sebagai bagian dari acara Ibadat Pagi di Betel.
c Penyalahgunaan tembakau mencakup mengisap, mengunyah, atau menanamnya untuk tujuan tersebut.
d Misalnya, lihat Belajarlah dari sang Guru Agung, pasal 32; juga Sedarlah! Oktober 2007, halaman 3-11.
-
-
Diorganisasi untuk Melayani ”Allah Kedamaian”Kerajaan Allah Memerintah!
-
-
PASAL 12
Diorganisasi untuk Melayani ”Allah Kedamaian”
1, 2. Apa yang berubah dalam Zion’s Watch Tower Januari 1895, dan apa tanggapan saudara-saudara?
SEWAKTU John A. Bohnet, seorang Siswa Alkitab yang bersemangat, menerima majalah Zion’s Watch Tower Januari 1895, ia terpukau oleh apa yang dilihatnya. Majalah itu punya sampul baru yang menarik—gambar mercusuar yang menjulang di tengah lautan yang bergelora, memancarkan cahayanya di langit yang gelap. Pengumuman dalam majalah itu tentang desain barunya berjudul ”Baju Baru Kami” (Our New Dress).
2 Karena sangat terkesan, Saudara Bohnet mengirim sepucuk surat kepada Saudara Russell. ”Senang melihat MENARA yang semarak,” tulisnya. ”Tampilannya sangat bagus.” Siswa Alkitab yang setia lainnya, John H. Brown, menulis tentang sampul itu, ”Luar biasa. Fondasi menara itu kokoh sekali saat ombak dan badai menerpanya.” Sampul baru itu adalah perubahan pertama yang saudara-saudara kita lihat pada tahun itu—tetapi itu bukan yang terakhir. Pada bulan November, mereka mendapati satu lagi perubahan besar. Yang menarik, lagi-lagi tentang laut yang bergelora.
3, 4. Problem apa yang dibahas dalam Watch Tower 15 November 1895, dan perubahan apa yang sangat besar pengaruhnya?
3 Sebuah artikel panjang yang dimuat dalam Watch Tower 15 November 1895, mengemukakan suatu problem: Persoalan yang bagaikan gelombang badai mengganggu kedamaian dalam persekutuan, atau organisasi, Siswa-Siswa Alkitab. Saudara-saudara semakin sengit mempersoalkan siapa yang semestinya menjadi pemimpin di sidang jemaat setempat. Guna membantu saudara-saudara melihat apa yang diperlukan untuk mengoreksi semangat bersaing yang memecah belah, artikel itu menyamakan organisasi dengan sebuah kapal. Lalu, dengan terus terang mengakui bahwa mereka yang menjalankan kepemimpinan gagal mempersiapkan organisasi yang bagaikan kapal untuk menghadapi badai. Apa yang harus dilakukan?
4 Artikel itu menyatakan bahwa kapten yang cakap memastikan agar pelampung tersedia di dalam kapal dan bahwa awak kapal siap menghadapi keadaan yang paling buruk saat badai datang. Demikian juga, orang-orang yang memimpin organisasi perlu memastikan bahwa semua sidang jemaat siap menghadapi serangan badai. Untuk melakukannya, artikel itu mengumumkan suatu perubahan yang sangat besar pengaruhnya. Di dalamnya diimbau agar segera, ”setiap paguyuban, memilih para penatua” untuk ”’mengawasi’ kawanan”.—Kis. 20:28.
5. (a) Mengapa penyelenggaraan baru tentang penatua merupakan langkah maju yang tepat waktu? (b) Pertanyaan apa saja yang akan kita bahas?
5 Penyelenggaraan baru tentang penatua tersebut merupakan langkah maju yang tepat waktu dalam menciptakan struktur sidang yang stabil. Hal itu membantu saudara-saudara kita melewati gelombang dahsyat akibat Perang Dunia I. Selama puluhan tahun berikutnya, perbaikan lebih lanjut dalam pengorganisasian membantu umat Allah lebih diperlengkapi untuk melayani Yehuwa. Nubuat Alkitab mana yang meramalkan perkembangan ini? Perubahan apa saja dalam pengorganisasian yang telah Saudara saksikan? Apa manfaatnya bagi Saudara?
”Aku Akan Mengangkat Damai Sebagai Pengawas”
6, 7. (a) Apa arti nubuat di Yesaya 60:17? (b) Apa yang ditunjukkan dengan disebutkannya ”pengawas” dan ”pemberi tugas”?
6 Seperti yang telah kita bahas di Pasal 9, Yesaya menubuatkan bahwa Yehuwa akan memberkati umat-Nya sehingga jumlah mereka bertambah. (Yes. 60:22) Namun, Yehuwa berjanji untuk melakukan lebih banyak lagi. Dalam nubuat yang sama, Ia berkata, ”Sebagai ganti tembaga aku akan mendatangkan emas, dan sebagai ganti besi, aku akan mendatangkan perak, sebagai ganti kayu, tembaga, sebagai ganti batu, besi; dan atasmu aku akan mengangkat damai sebagai pengawas dan keadilbenaran sebagai pemberi tugas.” (Yes. 60:17) Apa arti nubuat itu? Bagaimana itu berlaku bagi kita dewasa ini?
Penggantian itu adalah perubahan, bukan dari yang buruk ke yang baik, melainkan dari yang baik ke yang lebih baik
7 Nubuat Yesaya menyatakan bahwa satu bahan akan menggantikan bahan lainnya. Tetapi, perhatikan bahwa penggantian itu adalah perubahan, bukan dari yang buruk ke yang baik, melainkan dari yang baik ke yang lebih baik. Menggantikan tembaga dengan emas adalah suatu peningkatan mutu, begitu pula dengan bahan lain yang disebutkan. Jadi, melalui gambaran ini, Yehuwa menubuatkan bahwa keadaan umat-Nya akan bertambah baik selangkah demi selangkah. Perbaikan seperti apa yang dimaksudkan oleh nubuat itu? Dengan disebutkannya ”pengawas” dan ”pemberi tugas”, Yehuwa menunjukkan bahwa cara umat-Nya diurus dan diorganisasi akan mengalami peningkatan yang bertahap.
8. (a) Siapa yang menghasilkan perubahan yang disebutkan dalam nubuat Yesaya? (b) Apa manfaatnya bagi kita? (Lihat juga kotak ”Ia dengan Rendah Hati Menerima Koreksi”.)
8 Siapa yang menghasilkan kemajuan dalam pengorganisasian ini? Yehuwa menyatakan, ”Aku akan mendatangkan emas, . . . Aku akan mendatangkan perak, . . . dan Aku akan mengangkat damai.” Ya, peningkatan dalam organisasi sidang dihasilkan, bukan oleh upaya manusia, melainkan oleh Yehuwa sendiri. Dan sejak Yesus dilantik sebagai Raja, Yehuwa menghasilkan peningkatan ini melalui Putra-Nya. Apa manfaatnya bagi kita? Ayat yang sama mengatakan bahwa peningkatan ini akan menghasilkan ”kedamaian” dan ”keadilbenaran”. Seraya kita menerima bimbingan Allah dan membuat penyesuaian, kedamaian akan ada di antara kita dan kasih akan keadilbenaran menggerakkan kita melayani Yehuwa, yang rasul Paulus gambarkan sebagai ”Allah kedamaian”.—Flp. 4:9.
9. Apa fondasi yang tepat untuk ketertiban dan persatuan sidang, dan mengapa?
9 Mengenai Yehuwa, Paulus juga menulis, ”Allah bukanlah Allah kekacauan, tetapi Allah kedamaian.” (1 Kor. 14:33) Perhatikan bahwa Paulus tidak mengontraskan kekacauan dengan ketertiban, tetapi dengan kedamaian. Mengapa? Pertimbangkan ini: Ketertiban itu sendiri tidak selalu menghasilkan kondisi yang damai. Sebagai contoh, kelompok serdadu bisa berbaris dengan tertib menuju medan laga, tetapi gerakan mereka yang tertib itu menghasilkan perang, bukan kedamaian. Karena itu, sebagai orang Kristen, kita ingin selalu ingat fakta penting ini: Setiap struktur yang tertib yang tidak berlandaskan kedamaian, cepat atau lambat akan runtuh. Sebaliknya, kedamaian ilahi akan menggalang ketertiban yang langgeng. Maka, kita sangat bersyukur karena organisasi kita dibimbing dan dimurnikan oleh ”Allah yang memberikan kedamaian”! (Rm. 15:33) Kedamaian yang Allah berikan merupakan fondasi bagi ketertiban yang berguna dan persatuan sejati yang sangat kita nikmati dan hargai dalam sidang-sidang di seluruh dunia.—Mz. 29:11.
10. (a) Peningkatan apa saja yang terjadi pada tahun-tahun awal dalam organisasi kita? (Lihat kotak ”Kepengawasan Menjadi Lebih Baik”.) (b) Pertanyaan apa saja yang akan dibahas?
10 Kotak ”Kepengawasan Menjadi Lebih Baik” memberi kita gambaran sekilas tentang perubahan yang berguna dan tertib yang terjadi dalam organisasi kita selama tahun-tahun awal. Tetapi, perubahan apa ’dari tembaga menjadi emas’ yang Yehuwa hasilkan belum lama ini melalui Raja kita? Bagaimana penyesuaian dalam kepengawasan memperkuat kedamaian dan persatuan sidang-sidang di seluruh dunia? Bagaimana hal itu membantu Saudara secara pribadi untuk melayani ”Allah kedamaian”?
Bagaimana Kristus Memimpin Sidang
11. (a) Penelitian akan Alkitab menghasilkan penyesuaian apa dalam pemahaman? (b) Apa tekad saudara-saudara dalam badan pimpinan?
11 Dari 1964 hingga 1971, badan pimpinan mengawasi proyek penelitian Alkitab yang menyeluruh yang antara lain menyelidiki cara sidang Kristen abad pertama berfungsi.a Berkenaan dengan struktur organisasi, dipahami bahwa pengawasan sidang-sidang abad pertama dijalankan oleh badan penatua dan bukan oleh satu penatua, atau pengawas. (Baca Filipi 1:1; 1 Timotius 4:14.) Sewaktu pokok itu lebih dipahami, badan pimpinan menyadari bahwa Raja mereka, Yesus, sedang membimbing mereka membuat perbaikan dalam struktur organisasi umat Allah—dan saudara-saudara di badan pimpinan bertekad untuk tunduk kepada arahan sang Raja. Mereka segera membuat penyesuaian agar organisasi semakin selaras dengan penyelenggaraan penatua yang digariskan dalam Alkitab. Apa saja penyesuaian yang dibuat pada awal 1970-an?
12. (a) Penyesuaian apa yang diterapkan pada badan pimpinan? (b) Bagaimana Badan Pimpinan sekarang diorganisasi? (Lihat kotak ”Badan Pimpinan Mengurus Kepentingan Kerajaan”, halaman 130.)
12 Penyesuaian pertama diterapkan pada badan pimpinan itu sendiri. Hingga saat itu, kelompok saudara terurap tersebut terdiri dari tujuh anggota dewan direksi Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania. Tetapi, pada 1971, badan pimpinan diperbesar dari 7 menjadi 11 anggota dan tidak lagi disebut dewan direksi. Mereka memandang setiap anggota sama kedudukannya dan jabatan ketua mulai dirotasi setiap tahun menurut abjad.
13. (a) Pengaturan apa yang berlangsung selama 40 tahun? (b) Apa yang dilakukan Badan Pimpinan pada 1972?
13 Penyesuaian berikutnya memengaruhi setiap sidang. Dalam hal apa? Dari 1932 hingga 1972, pengawasan sidang terutama dilakukan oleh seorang saudara saja. Hingga 1936, saudara yang dilantik untuk tugas itu disebut direktur dinas. Belakangan, nama itu diganti menjadi hamba paguyuban, lalu hamba sidang, dan akhirnya menjadi pengawas sidang. Saudara-saudara yang dilantik tersebut dengan bergairah mengurus kesejahteraan rohani kawanan. Pengawas sidang biasanya membuat keputusan untuk sidang tanpa meminta pendapat hamba lain di sidang. Namun, selama 1972, Badan Pimpinan membuat persiapan untuk suatu perubahan yang bersejarah. Apa saja yang tercakup dalam perubahan ini?
14. (a) Penyelenggaraan baru apa yang mulai berlaku pada 1 Oktober 1972? (b) Bagaimana koordinator badan penatua menerapkan nasihat di Filipi 2:3?
14 Ketimbang hanya satu saudara yang melayani sebagai pengawas sidang di setiap sidang, sekarang saudara-saudara lain yang memenuhi persyaratan Alkitab juga akan dilantik secara teokratis untuk melayani sebagai penatua Kristen. Mereka membentuk badan penatua yang akan mengawasi sidang setempat. Penyelenggaraan yang baru itu berlaku pada 1 Oktober 1972. Kini, koordinator badan penatua tidak menganggap dirinya lebih penting dari penatua lain, melainkan ”sebagai pribadi yang lebih kecil”. (Luk. 9:48) Sungguh suatu berkat bagi persaudaraan sedunia memiliki saudara-saudara yang rendah hati seperti itu!—Flp. 2:3.
Jelaslah, Raja kita yang penuh hikmat menyediakan gembala-gembala bagi para pengikutnya pada waktu yang tepat
15. (a) Apa saja manfaat penyelenggaraan badan penatua bagi sidang-sidang? (b) Apa yang memperlihatkan bahwa Raja kita bertindak dengan penuh hikmat?
15 Pendelegasian tanggung jawab sidang di antara anggota badan penatua terbukti sebagai peningkatan mutu. Pertimbangkan tiga manfaat ini: Yang pertama dan terutama, pengaturan itu membantu semua penatua—tidak soal seberapa berat tanggung jawab mereka di sidang—sadar betul bahwa Yesus adalah Kepala sidang. (Ef. 5:23) Kedua, seperti dikatakan di Amsal 11:14, ”Ada keselamatan [atau, ”keberhasilan”] jika penasihat banyak.” Seraya para penatua membahas hal-hal yang menyangkut kesejahteraan rohani sidang dan mempertimbangkan setiap saran, mereka dibantu untuk mencapai keputusan yang selaras dengan prinsip Alkitab. (Ams. 27:17) Yehuwa memberkati keputusan seperti itu, dan ini membuat mereka berhasil. Ketiga, dengan memiliki lebih banyak saudara yang memenuhi syarat untuk melayani sebagai penatua, organisasi dapat memenuhi kebutuhan yang terus bertambah akan pengawasan dan penggembalaan di sidang-sidang. (Yes. 60:3-5) Coba bayangkan—jumlah sidang di seluruh dunia meningkat dari sekitar 27.000 pada 1971 menjadi lebih dari 113.000 pada 2013! Jelaslah, Raja kita yang penuh hikmat menyediakan gembala-gembala bagi para pengikutnya pada waktu yang tepat.—Mi. 5:5.
”Menjadi Teladan bagi Kawanan Itu”
16. (a) Apa tanggung jawab para penatua? (b) Bagaimana Siswa-Siswa Alkitab menanggapi nasihat Yesus untuk ’menggembalakan domba-domba’?
16 Pada masa awal Siswa-Siswa Alkitab, para penatua sudah mengerti bahwa mereka memiliki tanggung jawab membantu rekan seiman untuk bertekun melayani Allah. (Baca Galatia 6:10.) Pada 1908, sebuah artikel di Watch Tower membahas nasihat Yesus, ”Gembalakanlah domba-domba kecilku.” (Yoh. 21:15-17) Artikel itu memberi tahu para penatua, ”Sangatlah penting agar amanat sang Majikan sehubungan dengan kawanan mendapat tempat utama di hati kita, yang akan kita hargai dengan sepatutnya sebagai hak istimewa besar untuk memberi makan dan menjaga para pengikut Tuan kita.” Pada 1925, The Watch Tower kembali menandaskan pentingnya melayani sebagai gembala dengan mengingatkan para penatua, ”Gereja Allah adalah milik-Nya sendiri, . . . dan Ia akan meminta pertanggungjawaban atas hak istimewa mereka melayani saudara-saudara.”
17. Bagaimana para pengawas dibantu menjadi gembala yang cakap?
17 Bagaimana organisasi Yehuwa membantu para penatua mengubah keterampilan mereka dalam menggembalakan dari ’besi menjadi perak’? Dengan menyediakan pelatihan. Pada 1959, Sekolah Pelayanan Kerajaan untuk pertama kalinya diselenggarakan bagi para pengawas. Salah satu sesi kelas membahas pokok ”Memberi Perhatian Pribadi”. Saudara-saudara yang bertanggung jawab tersebut dianjurkan ”membuat jadwal untuk mengunjungi para penyiar di rumah mereka”. Dalam sesi itu diperlihatkan cara-cara para gembala dapat membuat kunjungan mereka membina. Pada 1966, Sekolah Pelayanan Kerajaan yang diperbarui dimulai. Di sekolah itu dibahas pokok ”Pentingnya Pekerjaan Penggembalaan”. Apa pokok utama yang dibahas dalam sesi kelas itu? Mereka yang menjalankan kepemimpinan ”hendaknya memberikan perhatian pengasih kepada kawanan domba Allah, tetapi tidak mengabaikan rumah tangga mereka dan partisipasi mereka dalam dinas”. Pada tahun-tahun belakangan ini, lebih banyak lagi sekolah yang diselenggarakan bagi para penatua. Apa hasil dari pelatihan berkesinambungan yang disediakan organisasi Yehuwa? Sekarang, sidang-sidang Kristen memiliki ribuan saudara yang cakap yang melayani sebagai gembala rohani.
Sekolah Pelayanan Kerajaan di Filipina, 1966
18. (a) Apa tanggung jawab yang berat yang dipercayakan kepada para penatua? (b) Mengapa Yehuwa dan Yesus menyayangi para penatua yang bekerja keras?
18 Para penatua Kristen ditetapkan oleh Yehuwa melalui Raja kita, Yesus, untuk mengemban tugas yang berat. Tugas apa? Memimpin domba-domba Allah melewati masa yang paling kritis dalam sejarah manusia. (Ef. 4:11, 12; 2 Tim. 3:1) Yehuwa dan Yesus sangat menyayangi para penatua yang bekerja keras ini karena mereka menaati perintah Alkitab, ”Gembalakanlah kawanan domba Allah yang ada dalam pemeliharaanmu . . . dengan rela . . . , dengan penuh semangat . . . , menjadi teladan bagi kawanan itu.” (1 Ptr. 5:2, 3) Mari kita bahas dua dari banyak cara para gembala Kristen menjadi teladan bagi kawanan dan sangat berperan dalam menciptakan perdamaian dan sukacita di sidang.
Bagaimana Para Penatua Dewasa Ini Menggembalakan Kawanan Domba Allah
19. Apa yang kita rasakan sewaktu berdinas dengan para penatua?
19 Pertama, para penatua bekerja sama dengan anggota sidang. Penulis Injil Lukas mengatakan tentang Yesus, ”Ia mengadakan perjalanan dari kota ke kota dan dari desa ke desa, memberitakan dan menyatakan kabar baik tentang kerajaan Allah. Dan kedua belas murid itu bersamanya.” (Luk. 8:1) Sama seperti Yesus mengabar bersama rasul-rasulnya, para penatua teladan dewasa ini pun bekerja bersisian dengan rekan seiman mereka dalam pengabaran. Mereka menyadari bahwa dengan melakukannya, mereka turut menghasilkan semangat yang sehat di sidang. Bagaimana perasaan anggota sidang terhadap penatua seperti itu? Jeannine, seorang saudari yang usianya mendekati 90 tahun, berkomentar, ”Berdinas bersama penatua membuat saya bisa bercakap-cakap dan mengenalnya lebih dekat.” Steven, saudara yang berusia 30-an, mengatakan, ”Ketika seorang penatua mengabar dengan saya, saya tahu dia ingin membantu saya. Menerima bantuan seperti ini membuat saya sangat bersukacita.”
Seperti gembala mencari domba yang hilang, para penatua juga berupaya menemukan orang yang hilang dari sidang
20, 21. Bagaimana para penatua dapat meniru sang gembala dalam perumpamaan Yesus? Apa contohnya? (Lihat juga kotak ”Kunjungan Mingguan yang Membuahkan Hasil”.)
20 Kedua, organisasi Yehuwa melatih para penatua untuk menunjukkan kepedulian kepada mereka yang hilang dari sidang. (Ibr. 12:12) Mengapa para penatua hendaknya membantu orang-orang yang lemah rohani demikian, dan bagaimana mereka seharusnya melakukan hal itu? Perumpamaan Yesus tentang gembala dan domba yang hilang memberikan jawabannya. (Baca Lukas 15:4-7.) Sewaktu gembala dalam perumpamaan itu memperhatikan ada domba yang hilang, ia mencarinya seolah-olah hanya domba itu yang ia miliki. Bagaimana para penatua Kristen dewasa ini meniru teladan si gembala? Sama seperti gembala memandang domba yang hilang tetap berharga, para penatua juga memandang mereka yang hilang dari umat Allah tetap berharga. Mereka menganggap orang yang lemah rohani itu sebagai domba yang hilang—bukan tak tertolong lagi. Bahkan, si gembala memutuskan untuk ”mencari yang hilang itu sampai ia menemukannya”, demikian pula para penatua berinisiatif menemukan dan menolong mereka yang lemah.
21 Apa yang dilakukan si gembala dalam perumpamaan itu ketika menemukan dombanya? Ia dengan lembut mengangkatnya, ”menaruhnya di atas bahunya”, dan membawanya kembali ke kawanan. Demikian pula, kepedulian tulus yang diperlihatkan penatua bisa dengan lembut mengangkat dan membantu orang yang lemah rohani kembali ke sidang. Itulah yang dialami Victor, seorang saudara di Afrika yang berhenti bergabung dengan sidang. Ia bercerita, ”Selama delapan tahun saya tidak aktif, para penatua terus berupaya membantu saya.” Apa yang khususnya mengesankan dia? Ia menjelaskan, ”Suatu hari, John, penatua yang dulu satu Sekolah Dinas Perintis dengan saya, mengunjungi saya dan memperlihatkan beberapa foto kami sewaktu mengikuti sekolah itu. Saya jadi teringat banyak sekali kenangan manis sehingga mulai merindukan sukacita yang pernah saya rasakan sewaktu melayani Yehuwa.” Tak lama setelah kunjungan John, Victor kembali bergabung dengan sidang. Sekarang ia melayani lagi sebagai perintis. Ya, para penatua Kristen yang peduli sangat membantu kita untuk memiliki sukacita.—2 Kor. 1:24.b
Kepengawasan yang Lebih Baik Memperkuat Persatuan Umat Allah
22. Bagaimana keadilbenaran dan damai memperkuat persatuan sidang Kristen? (Lihat juga kotak ”Kami Terkagum-kagum”.)
22 Sebagaimana telah disebutkan, Yehuwa menubuatkan bahwa keadilbenaran dan kedamaian akan terus meningkat di kalangan umat Allah. (Yes. 60:17) Kedua sifat tersebut melindungi persatuan sidang. Bagaimana caranya? Mengenai keadilbenaran, ”Allah kita; Yehuwa itu esa”. (Ul. 6:4) Standar keadilbenaran-Nya untuk sidang di satu negeri sama untuk sidang di negeri lainnya. Ya, standar-Nya tentang yang benar dan yang salah hanya satu, dan sama bagi ”semua sidang jemaat orang-orang kudus”. (1 Kor. 14:33) Jadi, sebuah sidang akan bertumbuh subur hanya bila standar Allah diterapkan. Mengenai kedamaian, Raja kita ingin agar kita tidak hanya menikmati kedamaian di sidang, tetapi juga menjadi ”suka damai”. (Mat. 5:9) Itu sebabnya, kita ”mengejar hal-hal yang menghasilkan perdamaian”. Kita berinisiatif menyelesaikan ketidaksepakatan yang sewaktu-waktu bisa timbul di antara kita. (Rm. 14:19) Dengan demikian, kita turut menghasilkan kedamaian dan persatuan di sidang kita.—Yes. 60:18.
23. Sebagai hamba-hamba Yehuwa, apa yang kita nikmati dewasa ini?
23 Pada November 1895, ketika Watch Tower mengumumkan penyelenggaraan baru tentang penatua, saudara-saudara yang bertanggung jawab juga menyatakan keinginan mereka yang tulus. Keinginan apa? Mereka berharap dan berdoa agar penyelenggaraan yang baru dalam pengorganisasian ini bisa membantu umat Allah ”cepat bersatu dalam iman”. Selama puluhan tahun ini, kita bersyukur melihat bagaimana pengawasan yang diberikan oleh Yehuwa melalui Raja kita benar-benar telah melindungi persatuan kita dalam ibadat. (Mz. 99:4) Alhasil, dewasa ini umat Yehuwa di seluruh dunia bersukacita seraya berjalan ”menurut roh yang sama”, mengikuti ”jejak yang sama”, dan melayani ”Allah kedamaian” ”bahu-membahu”.—2 Kor. 12:18; Baca Zefanya 3:9.
a Hasil penelitian yang mendalam itu diterbitkan dalam buku Aid to Bible Understanding.
b Lihat artikel ”Penatua Kristen—’Rekan Sekerja bagi Sukacita Kita’”, dalam Menara Pengawal 15 Januari 2013, halaman 27-31.
-