-
Sang Raja Memurnikan Rakyatnya Secara RohaniKerajaan Allah Memerintah!
-
-
PASAL 10
Sang Raja Memurnikan Rakyatnya Secara Rohani
1-3. Apa yang Yesus lakukan ketika ia mendapati bait tercemar?
YESUS memiliki respek yang dalam atas bait di Yerusalem karena ia tahu apa yang diartikan oleh bait itu. Bait itu sudah lama menjadi pusat ibadat sejati di bumi. Tetapi, ibadat tersebut—ibadat kepada Allah yang kudus, Yehuwa—mesti tahir dan murni. Nah, coba bayangkan, bagaimana perasaan Yesus ketika ia datang ke bait itu pada 10 Nisan 33 M, dan mendapati bait sudah tercemar. Apa yang terjadi?—Baca Matius 21:12, 13.
2 Di Halaman Orang Non-Yahudi, para saudagar dan penukar uang yang tamak mengambil keuntungan yang tidak adil dari umat yang datang untuk memberikan persembahan kepada Yehuwa.a Yesus ”mengusir semua orang yang berjual beli di bait, dan menjungkirbalikkan meja-meja para penukar uang”. (Bandingkan Nehemia 13:7-9.) Ia mencela pria-pria egois itu sebab mereka menjadikan rumah Bapaknya ”gua perampok”. Ya, Yesus menunjukkan respeknya terhadap bait dan apa yang diartikan oleh bait itu. Ibadat kepada Bapaknya harus tetap tahir!
3 Berabad-abad kemudian, setelah dilantik sebagai Raja Mesias, Yesus sekali lagi menahirkan sebuah bait—bait yang mencakup semua orang dewasa ini yang ingin beribadat kepada Yehuwa dengan cara yang diperkenan. Bait apa yang ia tahirkan kala itu?
Menahirkan ”Putra-Putra Lewi”
4, 5. (a) Bagaimana para pengikut Yesus yang terurap dimurnikan dan ditahirkan dari 1914 hingga awal 1919? (b) Apakah dengan demikian pemurnian dan penahiran umat Allah sudah selesai? Jelaskan.
4 Seperti yang kita lihat di Pasal 2 publikasi ini, setelah ditakhtakan pada 1914, Yesus datang bersama Bapaknya untuk menginspeksi bait rohani—penyelenggaraan untuk ibadat murni.b Alhasil, sang Raja melihat bahwa orang Kristen terurap, ”putra-putra Lewi”, perlu dimurnikan dan ditahirkan. (Mal. 3:1-3) Dari 1914 hingga awal 1919, Sang Pemurni, Yehuwa, mengizinkan umat-Nya melewati berbagai cobaan dan kesukaran guna memurnikan dan menahirkan mereka. Syukurlah, orang-orang terurap keluar dari api ujian dalam kondisi lebih tahir, antusias untuk mendukung sang Raja Mesias!
5 Apakah dengan demikian pemurnian dan penahiran umat Allah sudah selesai? Tidak. Selama hari-hari terakhir, Yehuwa melalui Raja Mesias terus membantu para pengikutnya untuk tahir agar dapat tetap berada dalam bait rohani. Dalam dua pasal selanjutnya, kita akan melihat bagaimana ia memurnikan mereka secara moral dan organisasi. Nah, pertama-tama, mari kita ulas penahiran rohani. Sungguh menguatkan iman memperhatikan apa yang sudah Yesus lakukan—yang terlihat maupun yang di balik layar—guna membantu para pengikutnya tahir secara rohani.
”Jagalah Dirimu Tetap Tahir”
6. Apa yang tercakup dalam tahir secara rohani jika kita memperhatikan perintah Yehuwa kepada orang Yahudi buangan?
6 Apa penahiran rohani itu? Untuk menjawabnya, mari kita periksa kata-kata yang Yehuwa ucapkan kepada orang Yahudi buangan ketika mereka hendak meninggalkan Babilon pada abad keenam SM. (Baca Yesaya 52:11.) Orang-orang buangan itu pulang ke Yerusalem terutama untuk membangun kembali bait dan memulihkan ibadat sejati. (Ezr. 1:2-4) Yehuwa ingin umat-Nya menyingkirkan semua jejak agama Babilon. Perhatikan bahwa Ia memberi mereka serangkaian perintah: ”Jangan menyentuh apa pun yang najis”, ”keluarlah dari tengah-tengahnya”, dan ”jagalah dirimu tetap tahir”. Ibadat murni milik Yehuwa tidak boleh dinodai oleh ibadat tiruan. Nah, apa yang bisa kita simpulkan? Tahir secara rohani mencakup menjaga diri tetap bersih dari ajaran dan praktek agama palsu.
7. Melalui saluran apa Yesus membantu para pengikutnya tahir secara rohani?
7 Tidak lama setelah dilantik sebagai Raja, Yesus menetapkan suatu saluran yang jelas terlihat yang melaluinya ia membantu para pengikutnya tahir secara rohani. Saluran itu ialah budak yang setia dan bijaksana, yang Yesus tetapkan pada 1919. (Mat. 24:45) Pada tahun itu, Siswa-Siswa Alkitab sudah menahirkan diri mereka dari banyak ajaran agama palsu. Namun, mereka perlu ditahirkan lagi. Melalui budak yang setia, Kristus berangsur-angsur memberi para pengikutnya pencerahan tentang berbagai upacara dan praktek yang perlu mereka tinggalkan. (Ams. 4:18) Mari kita lihat beberapa di antaranya.
Haruskah Orang Kristen Merayakan Natal?
8. Apa yang sudah lama diakui Siswa-Siswa Alkitab mengenai Natal, tetapi apa yang belum mereka pahami?
8 Siswa-Siswa Alkitab sudah lama mengakui bahwa Natal berakar pada kekafiran dan bahwa Yesus tidak lahir pada 25 Desember. Zion’s Watch Tower Desember 1881 menyatakan, ”Jutaan kekafiran telah dibawa masuk ke dalam gereja. Tetapi kebanyakan yang berubah cuma namanya karena imam kafir menjadi imam Kristen dan hari raya kafir akhirnya disebut dengan nama kristen—Natal salah satunya.” Pada 1883, di bawah judul ”Kapan Yesus Lahir?” (When Was Jesus Born?) Watch Tower menyimpulkan bahwa Yesus lahir sekitar awal Oktober.c Namun, Siswa-Siswa Alkitab kala itu tidak jelas memahami perlunya berhenti merayakan Natal. Natal terus dirayakan bahkan oleh anggota keluarga Betel Brooklyn. Tetapi, setelah 1926, perubahan mulai terjadi. Mengapa?
9. Apa yang akhirnya disadari Siswa-Siswa Alkitab perihal Natal?
9 Setelah pokok ini diperiksa dengan cermat dan saksama, Siswa-Siswa Alkitab akhirnya menyadari bahwa asal usul Natal dan kebiasaan yang berkaitan dengannya sangat tidak menghormati Allah. Artikel ”Asal Usul Natal” (The Origin of Christmas), dalam The Golden Age 14 Desember 1927, menyatakan bahwa Natal adalah perayaan kafir, berfokus pada kesenangan, dan termasuk penyembahan berhala. Artikel itu menjelaskan bahwa tidak ada perintah dari Yesus untuk merayakan Natal dan menyimpulkan dengan pernyataan yang tegas ini: ”Fakta bahwa dunia ini, kedagingan, dan si Iblis senang jika itu lestari dan dirayakan . . . adalah dasar yang mutlak dan kuat bagi orang-orang yang sepenuhnya berbakti melayani Yehuwa untuk tidak merayakannya.” Maka, keluarga Betel tidak merayakan Natal pada bulan Desember itu—atau kapan pun sejak itu!
10. (a) Pembeberan yang saksama apa tentang Natal disajikan pada Desember 1928? (Lihat juga kotak ”Natal, Asal Usul dan Tujuannya”.) (b) Bagaimana umat Allah diperingatkan tentang hari raya dan perayaan lainnya yang mesti dihindari? (Lihat kotak ”Membeberkan Hari Raya dan Perayaan Lainnya”.)
10 Pada tahun berikutnya, Siswa-Siswa Alkitab menerima pembeberan yang lebih saksama lagi tentang Natal. Pada 12 Desember 1928, Saudara Richard H. Barber, anggota staf kantor pusat, menyampaikan ceramah radio yang menguak asal usul yang najis dari hari raya ini. Bagaimana umat Allah menanggapi arahan yang jelas dari kantor pusat? Sewaktu mengenang saat ia dan keluarganya tidak lagi merayakan Natal, Saudara Charles Brandlein berkata, ”Apakah kami berkeberatan menyingkirkan hal-hal kafir itu? Sama sekali tidak! . . . Itu ibarat melepaskan baju yang kotor dan membuangnya.” Dengan semangat yang sama, Saudara Henry A. Cantwell, yang belakangan melayani sebagai pengawas wilayah, mengenang, ”Kami senang karena bisa melepaskan sesuatu demi membuktikan kasih kami kepada Yehuwa.” Para pengikut Kristus yang loyal rela membuat berbagai perubahan yang perlu dan tidak ambil bagian dalam perayaan yang bersumber dari ibadat yang najis.d—Yoh. 15:19; 17:14.
11. Bagaimana kita bisa menunjukkan dukungan atas Raja Mesias?
11 Siswa-Siswa Alkitab yang setia itu menjadi teladan yang bagus bagi kita! Seraya merenungkan teladan mereka, kita perlu bertanya kepada diri sendiri, ’Bagaimana saya memandang arahan yang kita semua terima dari kantor pusat? Apakah dengan rasa syukur saya menerima dan menerapkannya?’ Ketaatan kita yang rela menandakan dukungan kita atas Raja Mesias, yang menggunakan budak yang setia untuk menyalurkan makanan rohani pada waktu yang tepat.—Kis. 16:4, 5.
Haruskah Orang Kristen Menggunakan Salib?
Lencana salib-mahkota (Lihat paragraf 12 dan 13)
12. Apa pandangan Siswa-Siswa Alkitab tentang salib selama bertahun-tahun?
12 Selama bertahun-tahun, Siswa-Siswa Alkitab memandang salib sebagai simbol Kekristenan yang berterima. Mereka tentu tidak menganggap bahwa salib mesti disembah sebab mereka paham bahwa penyembahan berhala itu tidak benar. (1 Kor. 10:14; 1 Yoh. 5:21) Sudah sejak 1883, Watch Tower dengan terus terang menyatakan bahwa ”semua penyembahan berhala menjijikkan bagi Allah”. Namun, mula-mula, Siswa-Siswa Alkitab menganggap penggunaan salib yang sepatutnya tidak apa-apa. Misalnya, mereka dengan bangga mengenakan pin salib-mahkota sebagai tanda pengenal. Bagi mereka, itu menunjukkan bahwa jika setia sampai mati, mereka akan menerima mahkota kehidupan. Mulai 1891, simbol salib-mahkota muncul pada halaman depan Watch Tower.
13. Pencerahan apa yang diterima para pengikut Kristus perihal penggunaan salib? (Lihat juga kotak ”Pencerahan tentang Penggunaan Salib”.)
13 Siswa-Siswa Alkitab sangat menghargai lencana salib-mahkota. Tetapi, mulai akhir 1920-an, para pengikut Kristus berangsur-angsur menerima pencerahan tentang penggunaan salib. Sewaktu mengenang kebaktian pada 1928 di Detroit, Michigan, AS, Saudara Grant Suiter, yang belakangan melayani dalam Badan Pimpinan, berkata, ”Di kebaktian itu tersingkap bahwa lencana salib-mahkota bukan hanya tidak perlu, tetapi juga memuakkan.” Pada tahun-tahun selanjutnya, ada lebih banyak pencerahan. Salib jelas tidak mempunyai tempat dalam ibadat yang murni dan tahir secara rohani.
14. Bagaimana umat Allah menanggapi pencerahan yang berangsur-angsur mereka terima perihal salib?
14 Bagaimana umat Allah menanggapi pencerahan yang berangsur-angsur mereka terima perihal salib? Apakah mereka tetap mempertahankan lencana salib-mahkota, yang sangat mereka sukai itu? ”Kami langsung melepaskannya ketika tahu apa yang dilambangkannya,” kenang Lela Roberts, seorang hamba Yehuwa kawakan. Saudari yang setia lainnya, Ursula Serenco, mencetuskan perasaan banyak saudara ketika dia berkata, ”Kita akhirnya sadar bahwa apa yang dulu kita sangat hargai sebagai simbol atau lambang kematian Tuan serta pembaktian Kristen ternyata simbol kafir. Sesuai Amsal 4:18, kita bersyukur atas jalan yang kian terang.” Para pengikut Kristus yang loyal tidak mau ambil bagian dalam kebiasaan agama palsu yang najis!
15, 16. Bagaimana kita bisa menunjukkan bahwa kita bertekad untuk selalu menjaga halaman bait rohani Yehuwa di bumi tetap tahir?
15 Kita memiliki tekad serupa dewasa ini. Kita menyadari bahwa Kristus menggunakan saluran yang jelas terlihat—budaknya yang setia dan bijaksana—untuk membantu rakyatnya tetap tahir secara rohani. Maka, bila makanan rohani yang kita terima memperingatkan kita akan upacara, praktek, atau kebiasaan yang dicemari agama palsu, kita akan dengan segera dan taat menanggapinya. Seperti saudara-saudari kita yang hidup pada bagian awal kehadiran Kristus, kita bertekad menjaga halaman bait rohani Yehuwa, yakni di bumi, tetap tahir.
16 Sepanjang hari-hari terakhir ini, Kristus juga bekerja di belakang layar untuk melindungi sidang umat Yehuwa dari orang-orang yang bisa menyebabkan pencemaran rohani. Bagaimana ia melakukannya? Mari kita lihat.
Terus Memisahkan ”Yang Fasik dari Antara Yang Adil-Benar”
17, 18. Dalam perumpamaan tentang pukat tarik, apa artinya (a) melabuhkan pukat tarik, (b) ”mengumpulkan segala jenis ikan”, (c) mengumpulkan ikan yang baik ke dalam bejana, dan (d) melemparkan ikan yang tidak layak?
17 Raja Yesus Kristus selalu mengawasi sidang umat Allah di seluruh bumi. Melalui cara-cara yang tidak sepenuhnya bisa kita mengerti, Kristus dan para malaikat senantiasa melakukan pekerjaan pemisahan. Yesus melukiskan pekerjaan ini dalam perumpamaannya tentang pukat tarik. (Baca Matius 13:47-50.) Apa arti perumpamaan ini?
Pukat tarik menggambarkan pemberitaan Kerajaan di seluruh lautan umat manusia (Lihat paragraf 18)
18 Melabuhkan ”pukat tarik . . . ke dalam laut”. Ini menggambarkan pemberitaan Kerajaan di seluruh lautan umat manusia. ”Mengumpulkan segala jenis ikan.” Kabar baik memikat segala macam orang—mereka yang mengambil langkah-langkah untuk menjadi orang Kristen sejati, dan banyak orang yang lain yang awalnya menunjukkan minat, tetapi tidak sepenuh hati mengambil pendirian untuk ibadat murni.e Mengumpulkan ikan ”yang baik ke dalam bejana-bejana”. Orang-orang yang berhati tulus dikumpulkan ke dalam sidang-sidang yang bagaikan bejana, tempat mereka menjalankan ibadat yang tahir kepada Yehuwa. Melemparkan ikan-ikan ”yang tidak layak”. Sepanjang hari-hari terakhir, Kristus dan para malaikat memisahkan ”yang fasik dari antara yang adil-benar”.f Alhasil, orang-orang yang kurang memiliki kondisi hati yang benar—yang barangkali tidak rela meninggalkan kepercayaan atau kebiasaan yang salah—tidak diperbolehkan mencemari sidang.g
19. Bagaimana perasaan Saudara tentang apa yang Kristus telah lakukan untuk menjaga umat Allah tetap tahir dan ibadat sejati tetap murni?
19 Tidakkah kita merasa tenteram karena tahu bahwa Raja kita, Yesus Kristus, melindungi orang-orang yang ia sayangi? Dan, tidakkah kita merasa terhibur karena tahu bahwa gairahnya untuk ibadat sejati, dan untuk umat yang sejati, dewasa ini sama bergeloranya dengan gairahnya pada abad pertama M kala ia menahirkan bait? Betapa bersyukurnya kita karena Kristus terus bekerja sehingga umat Allah tetap tahir secara rohani dan ibadat sejati tetap murni! Kita dapat memperlihatkan dukungan kita atas sang Raja dan Kerajaannya dengan selalu menjauhi agama palsu.
a Orang Yahudi yang mau beribadat harus memakai nilai uang tertentu untuk pajak tahunan bait, dan para penukar uang menetapkan tarif untuk menukar uang. Mereka juga mungkin perlu membeli hewan korban. Yesus menyebut para saudagar ”perampok” barangkali karena mereka mematok harga yang terlampau tinggi atau meminta bayaran untuk jasa mereka.
b Umat Yehuwa di bumi beribadat kepada-Nya di halaman bait rohani-Nya yang agung di bumi.
c Artikel ini menyatakan bahwa kelahiran Yesus di musim dingin ”sangat tidak cocok dengan kisah tentang para gembala yang berada di luar bersama kawanan mereka”.—Luk. 2:8.
d Dalam surat pribadi tertanggal 14 November 1927, Saudara Frederick W. Franz menulis, ”Kami tidak merayakan Natal tahun ini. Keluarga Betel sudah sepakat untuk tidak pernah lagi merayakan Natal.” Beberapa bulan kemudian, dalam surat tertanggal 6 Februari 1928, Saudara Franz menulis, ”Sedikit demi sedikit Tuan menahirkan kita dari berbagai kekeliruan organisasi Iblis yang bersifat Babilon.”
e Perhatikan, misalnya, bahwa pada 2013, ada puncak 7.965.954 penyiar, sementara ada 19.241.252 orang yang menghadiri perayaan tahunan Peringatan kematian Kristus.
f Pemisahan ikan yang baik dari ikan yang tidak layak tidak sama dengan pemisahan domba dari kambing. (Mat. 25:31-46) Pemisahan, atau penghakiman terakhir, domba dan kambing terjadi pada sengsara besar mendatang. Sebelum itu terjadi, orang-orang yang bagaikan ikan yang tidak layak boleh jadi kembali kepada Yehuwa dan dikumpulkan ke dalam sidang yang bagaikan bejana.—Mal. 3:7.
g Pada akhirnya, orang-orang yang tidak layak secara simbolis akan dilemparkan ke dalam tanur yang bernyala-nyala, yang berarti kebinasaan di masa depan.
-
-
Pemurnian Moral—Mencerminkan Kekudusan AllahKerajaan Allah Memerintah!
-
-
PASAL 11
Pemurnian Moral—Mencerminkan Kekudusan Allah
Bayangkan Saudara memasuki gerbang yang menuju ke halaman luar bait rohani Yehuwa yang agung
1. Apa yang dilihat Yehezkiel yang membuat kita terpukau?
BAGAIMANA jika Saudara merasakan pengalaman nabi Yehezkiel sekitar 25 abad yang lalu? Bayangkan: Saudara mendekati sebuah kompleks bait yang megah dan gemerlap. Ada malaikat perkasa yang memandu Saudara untuk melihat-lihat tempat yang menakjubkan ini! Saudara menaiki tujuh anak tangga untuk memasuki salah satu dari tiga gerbangnya. Saudara sangat terpukau sewaktu memasukinya. Gerbang itu menjulang setinggi lebih dari 30 meter. Di dalamnya Saudara melihat ada ruang-ruang jaga. Pilar-pilarnya berhiaskan gambar pohon palem yang indah.—Yeh. 40:1-4, 10, 14, 16, 22; 41:20.
2. (a) Apa yang digambarkan oleh bait dalam penglihatan? (Lihat juga catatan kaki.) (b) Apa yang dapat kita pelajari dari berbagai hal yang ada di jalan masuk ke bait?
2 Itulah penglihatan tentang bait rohani. Uraian Yehezkiel begitu terperinci sehingga memenuhi pasal 40 sampai pasal 48 buku nubuatnya. Bait ini menggambarkan penyelenggaraan Yehuwa untuk ibadat murni. Setiap coraknya mengandung arti bagi ibadat kita pada hari-hari terakhir ini.a Apa yang digambarkan oleh gerbang-gerbangnya yang tinggi? Hal itu mengingatkan kita bahwa orang-orang yang masuk ke dalam penyelenggaraan Yehuwa untuk ibadat murni harus hidup menurut standar Allah yang tinggi dan lurus. Bahkan ukiran pohon palem itu pun mempunyai makna yang sama karena pohon palem kadang-kadang digunakan dalam Alkitab untuk mengartikan kelurusan hati. (Mz. 92:12) Bagaimana dengan ruang-ruang jaga? Jelaslah, orang-orang yang tidak merespek standar ilahi tidak diizinkan masuk ke ibadat murni yang indah ini, yang memberikan kehidupan.—Yeh. 44:9.
3. Mengapa pengikut Kristus perlu terus dimurnikan?
3 Bagaimana penglihatan Yehezkiel ini tergenap? Seperti disebutkan dalam Pasal 2 buku ini, Yehuwa menggunakan Kristus untuk mengadakan proses pemurnian khusus atas umat-Nya dari 1914 hingga awal 1919. Apakah pemurnian sampai di situ saja? Tidak! Selama abad yang lalu, Kristus terus menjunjung standar tingkah laku yang kudus dari Yehuwa. Para pengikutnya justru memerlukan pemurnian yang berkesinambungan. Mengapa? Karena Kristus telah mengumpulkan para pengikutnya dari dunia yang bermoral bejat dewasa ini dan Setan tidak pernah berhenti berupaya menarik mereka kembali ke kubangan amoralitas. (Baca 2 Petrus 2:20-22.) Mari kita periksa dalam tiga bidang apa orang Kristen sejati terus dimurnikan. Pertama-tama, kita akan membahas beberapa pemurnian moral, lalu persediaan yang sangat penting untuk menjaga sidang tetap tahir, dan yang terakhir penyelenggaraan keluarga.
Pemurnian Moral dari Tahun ke Tahun
4, 5. Apa taktik yang telah lama Setan gunakan, dan apa hasilnya?
4 Umat Yehuwa selalu ingin bertingkah laku lurus dan bermoral. Karena itu, mereka menyambut petunjuk yang semakin jelas tentang pokok itu. Perhatikan beberapa contoh.
5 Amoralitas seksual. Yehuwa merancang hubungan seksual di antara pasangan yang menikah agar tetap bersih dan indah. Setan suka membengkokkan karunia yang berharga ini dari tujuannya yang patut dan menggantikannya dengan hal-hal yang kotor serta memanfaatkannya untuk menggoda umat Yehuwa agar kehilangan perkenan Allah. Setan berhasil menggunakan taktik itu dengan akibat yang tragis pada zaman Bileam, dan ia justru mempergencarnya pada hari-hari terakhir ini.—Bil. 25:1-3, 9; Pny. 2:14.
6. Ikrar apa yang diterbitkan dalam Watch Tower, bagaimana hal itu digunakan, dan mengapa akhirnya ikrar itu tidak digunakan lagi? (Lihat juga catatan kaki.)
6 Untuk menangkal upaya Setan, Watch Tower 15 Juni 1908 menerbitkan sebuah ikrar yang mencakup komitmen ini: ”Setiap saat dan di mana pun, sikap saya terhadap lawan jenis di tempat tersembunyi maupun di tempat umum akan sama.”b Meskipun ikrar itu bukan suatu keharusan, banyak yang menerimanya dan mengajukan agar nama mereka diterbitkan dalam Zion’s Watch Tower. Bertahun-tahun kemudian, ternyata ikrar ini, meskipun bermanfaat bagi banyak orang pada waktu itu, menjadi sekadar ritual; jadi tidak digunakan lagi. Namun, prinsip moralnya yang tinggi selalu dijunjung.
7. Pada 1935, problem apa yang dibahas dalam The Watchtower, dan standar apa yang diteguhkan kembali?
7 Serangan Setan semakin gencar. The Watchtower 1 Maret 1935, dengan terus terang mengulas problem yang berkembang di kalangan umat Allah. Tampaknya, ada yang menganggap bahwa selama mereka ikut dalam pelayanan, mereka tidak perlu berpaut pada standar moral Yehuwa dalam kehidupan pribadi mereka. The Watchtower dengan tegas mengatakan, ”Perlu diingat bahwa sekadar ikut dalam pekerjaan kesaksian tidaklah berarti telah memenuhi semua tuntutan. Saksi-Saksi Yehuwa adalah wakil-wakil-Nya, dan mereka wajib mencerminkan Yehuwa dan kerajaan-Nya dengan sepatutnya.” Lalu, artikel itu memberikan nasihat yang jelas mengenai moralitas seks sehingga umat Allah dibantu untuk ’lari dari percabulan’, atau amoralitas seksual.—1 Kor. 6:18.
8. Mengapa Menara Pengawal berulang kali menandaskan makna lengkap kata Yunani untuk amoralitas seksual?
8 Dalam beberapa puluh tahun belakangan ini, Menara Pengawal berulang kali menekankan definisi yang tepat dari kata yang digunakan dalam Kitab-Kitab Yunani untuk amoralitas seksual, yaitu por·neiʹa. Maknanya tidak hanya memaksudkan hubungan seks. Por·neiʹa justru mencakup berbagai macam perbuatan amoral, yakni segala perbuatan mesum di rumah-rumah pelacuran. Dengan demikian, para pengikut Kristus dilindungi dari wabah penyimpangan seksual yang menulari banyak orang di dunia dewasa ini.—Baca Efesus 4:17-19.
9, 10. (a) Masalah moral apa yang dibahas dalam The Watchtower 1935? (b) Apa ajaran Alkitab yang seimbang tentang alkohol?
9 Penyalahgunaan alkohol. The Watchtower 1 Maret 1935 menyorot masalah moral yang lain: ”Telah diperhatikan bahwa ada yang mengabar dan melakukan berbagai tugas dalam organisasi ketika sedang di bawah pengaruh [alkohol]. Apa pandangan Alkitab tentang minum minuman beralkohol? Patutkah menggunakan minuman beralkohol jika hal itu memengaruhi dinas seseorang dalam organisasi Tuan?”
10 Firman Allah memberikan pandangan yang seimbang tentang minuman beralkohol. Alkitab tidak mengutuk penggunaan anggur dan minuman beralkohol lainnya yang bersahaja, tetapi dengan tegas mengutuk pemabukan. (Mz. 104:14, 15; 1 Kor. 6:9, 10) Soal melakukan dinas suci di bawah pengaruh alkohol, hamba-hamba Allah telah lama diingatkan tentang peristiwa yang menimpa putra-putra Harun, yang dihukum mati oleh Allah karena mempersembahkan api yang tidak sah di atas mezbah Allah. Kisah itu menyingkapkan apa yang boleh jadi menyebabkan pria-pria tersebut melakukan hal yang sangat tidak patut, karena tak lama kemudian Allah memberikan hukum yang melarang semua imam minum minuman beralkohol apabila melakukan dinas suci. (Im. 10:1, 2, 8-11) Dengan menerapkan prinsip mendasar tersebut, para pengikut Kristus dewasa ini berhati-hati agar tidak sampai berada di bawah pengaruh alkohol bila melakukan dinas suci.
11. Mengapa pemahaman yang bertambah tentang alkoholisme mendatangkan berkat bagi umat Allah?
11 Selama puluhan tahun belakangan ini, para pengikut Kristus diberkati dengan pemahaman yang semakin dalam tentang alkoholisme, yakni kecanduan alkohol. Berkat makanan rohani yang tepat waktu ini, banyak yang dibantu mengatasi kondisi itu dengan sepatutnya dan kembali memegang kendali atas kehidupan mereka. Banyak yang lainnya dibantu untuk menghindarinya sama sekali. Siapa pun tidak boleh membiarkan penyalahgunaan alkohol merampas harga diri, keluarga dan, yang lebih utama, hak istimewa mereka untuk memberikan ibadat murni kepada Yehuwa.
”Kita tidak bisa membayangkan Tuan kita berbau asap tembakau atau menaruh sesuatu yang najis di mulutnya.”—C.T. Russell
12. Bagaimana hamba-hamba Kristus memandang penggunaan tembakau bahkan sebelum hari-hari terakhir mulai?
12 Penggunaan tembakau. Hamba-hamba Kristus mulai meragukan penggunaan tembakau bahkan sebelum hari-hari terakhir mulai. Berapa tahun yang lalu, seorang saudara lansia, Charles Capen, mengenang pertemuan pertamanya dengan Charles Taze Russell pada akhir abad ke-19. Capen, yang pada waktu itu berusia 13 tahun, bersama tiga kakak-adiknya berada di tangga Bible House di Allegheny, Pennsylvania. Sewaktu berpapasan dengan mereka, Russell bertanya, ”Kalian merokok, ya? Saya cium bau asap rokok.” Mereka meyakinkan dia bahwa mereka tidak merokok. Sedikit pun mereka tidak ragu tentang pandangan Saudara Russell soal pokok itu. Di Watch Tower 1 Agustus 1895, Saudara Russell mengomentari 2 Korintus 7:1, dengan mengatakan, ”Bagi saya setiap orang Kristen tidak bisa memuliakan Allah, atau tidak ada faedahnya bagi diri sendiri, jika menggunakan tembakau dalam bentuk apa pun. . . . Kita tidak bisa membayangkan Tuan kita berbau asap tembakau atau menaruh sesuatu yang najis di mulutnya.”
13. Apa pemurnian moral yang muncul pada 1973?
13 Pada 1935, The Watchtower menyebut tembakau sebagai ”lalang yang cemar”, dan menyatakan bahwa siapa pun yang mengunyah atau mengisap tembakau tidak bisa tetap menjadi anggota keluarga Betel atau melayani sebagai wakil organisasi Allah dalam pekerjaan perintis atau dinas keliling. Pada 1973, ada pemurnian moral lebih lanjut. The Watchtower 1 Juni menjelaskan bahwa Saksi Yehuwa yang masih melakukan praktek yang mematikan, mencemari, dan tidak pengasih ini tidak dapat memiliki kedudukan yang baik dalam sidang. Sejak itu, siapa pun yang tidak mau menghentikan penyalahgunaan tembakau akan dipecat.c Ini adalah salah satu langkah penting yang Kristus ambil dalam memurnikan para pengikutnya.
14. Apa standar Allah tentang darah, dan bagaimana praktek transfusi darah menjadi hal yang umum?
14 Penyalahgunaan darah. Pada zaman Nuh, Allah menyatakan bahwa darah tidak boleh dimakan. Ia meneguhkan kembali larangan ini dalam Hukum yang diberikan kepada bangsa Israel, dan Ia juga mengarahkan sidang Kristen agar ”menjauhkan diri . . . dari darah”. (Kis. 15:20, 29; Kej. 9:4; Im. 7:26) Tidak mengherankan bahwa Setan menemukan cara di zaman modern untuk membuat banyak orang melanggar standar ilahi ini. Para dokter menguji coba transfusi darah pada abad ke-19, tetapi praktek ini makin marak setelah golongan darah ditemukan. Pada 1937, darah mulai dikumpulkan serta disimpan dalam bank darah, lalu Perang Dunia II membuat praktek ini kian marak. Transfusi segera menjadi hal yang umum di seluruh dunia.
15, 16. (a) Apa pendirian Saksi-Saksi Yehuwa mengenai transfusi darah? (b) Bagaimana pengikut Kristus mendapat dukungan soal transfusi dan penanganan nondarah, dan apa hasilnya?
15 Sudah sejak 1944, The Watchtower menunjukkan bahwa menerima transfusi darah sebenarnya adalah cara lain dari makan darah. Pada tahun berikutnya, pendirian yang berdasarkan Alkitab itu diteguhkan dan diperjelas. Pada 1951, sebuah daftar pertanyaan dan jawaban diterbitkan untuk membantu umat Allah berurusan dengan kalangan medis. Di seluruh dunia, para pengikut Kristus yang setia mengambil pendirian yang berani meski sering diejek, dimusuhi, dan bahkan dianiaya. Tetapi, Kristus terus menggerakkan organisasinya untuk menyediakan dukungan yang perlu. Berbagai brosur dan artikel yang memuat keterangan terperinci yang diriset dengan baik telah diterbitkan.
16 Pada 1979, beberapa penatua mulai mengunjungi rumah-rumah sakit untuk membantu para dokter lebih memahami pendirian kita dan alasannya berdasarkan Alkitab serta alternatif pengganti darah yang tersedia. Pada 1980, para penatua di 39 kota di Amerika Serikat mendapat pelatihan khusus dalam pekerjaan ini. Pada akhirnya, Badan Pimpinan menyetujui dibentuknya Panitia Penghubung Rumah Sakit di seluruh dunia. Apakah ada kemajuan yang dicapai semenjak itu? Kini, puluhan ribu ahli medis—termasuk para dokter, ahli bedah, dan dokter anestesi—bekerja sama dengan pasien Saksi, dengan merespek pilihan kita soal perawatan nondarah. Semakin banyak rumah sakit menawarkan perawatan nondarah, bahkan ada yang menganggapnya sebagai standar perawatan medis yang paling tinggi. Sungguh menakjubkan jika kita merenungkan cara-cara yang Yesus gunakan dalam melindungi para pengikutnya dari upaya Setan untuk mencemari mereka!—Baca Efesus 5:25-27.
Semakin banyak rumah sakit menawarkan perawatan nondarah, bahkan ada yang menganggapnya sebagai standar perawatan medis yang paling tinggi
17. Bagaimana kita bisa menghargai caranya Kristus memurnikan para pengikutnya?
17 Kita perlu bertanya kepada diri sendiri, ’Apakah kita menghargai cara Kristus memurnikan pengikutnya, dengan melatih kita untuk berpaut pada standar moral Yehuwa yang tinggi?’ Jika ya, ingatlah selalu bahwa Setan terus berupaya mengasingkan kita dari Yehuwa dan Yesus dengan cara mengikis respek kita terhadap nilai-nilai moral yang saleh. Untuk melawan pengaruh tersebut, organisasi Yehuwa terus-menerus menyediakan peringatan dan pengingat yang pengasih tentang jalan-jalan amoral dunia ini. Marilah kita tetap waspada, tanggap, dan taat kepada nasihat yang berguna itu.—Ams. 19:20.
Melindungi Sidang dari Celaan Moral
18. Penglihatan Yehezkiel memberi kita pengingat yang jelas apa tentang orang-orang yang sengaja memberontak terhadap standar Allah?
18 Bidang kedua dalam pemurnian moral menyangkut langkah-langkah yang diambil untuk menjaga sidang tetap tahir. Sungguh menyedihkan, tidak semua yang menerima standar tingkah laku Yehuwa dan yang berbakti kepada Allah tetap loyal kepada keputusan mereka. Hati beberapa orang akhirnya berubah dan sengaja memberontak terhadap standar tersebut. Apa yang harus dilakukan atas orang seperti itu? Kita bisa mendapatkan satu petunjuk dalam penglihatan Yehezkiel tentang bait rohani yang dibahas pada awal pasal ini. Ingatlah gerbang yang tinggi itu. Di setiap jalan masuk ada ruang-ruang jaga. Para penjaga akan melindungi bait itu, tujuannya untuk mencegah masuknya orang ”yang tidak bersunat hatinya”. (Yeh. 44:9) Itu pengingat yang jelas bahwa ibadat murni adalah hak istimewa yang diberikan hanya kepada orang-orang yang berupaya hidup menurut standar tingkah laku Yehuwa yang murni. Dengan cara serupa, hak istimewa untuk bergabung dengan rekan-rekan Kristen dalam ibadat tidak terbuka bagi sembarang orang.
19, 20. (a) Bagaimana Kristus secara bertahap membantu para pengikutnya memurnikan cara menangani pelanggaran yang serius? (b) Sebutkan tiga alasan mengapa pelaku kesalahan yang tidak bertobat dipecat.
19 Pada 1892, Watch Tower mengomentari bahwa ”sudah menjadi tugas kita untuk memecat (sebagai orang Kristen) orang-orang, yang secara langsung atau tidak, menyangkal bahwa Kristus memberikan dirinya sebagai tebusan [harga yang sepadan] bagi semua orang”. (Baca 2 Yohanes 10.) Pada 1904, buku The New Creation mengakui bahwa orang-orang yang berkeras dalam perbuatan salah bisa menimbulkan bahaya yang merusak moral sidang. Kala itu, seluruh sidang ikut dalam ”pengadilan gereja” untuk memeriksa kasus-kasus perbuatan salah yang serius. Namun, hal seperti itu jarang terjadi. Pada 1944, The Watchtower memperlihatkan bahwa yang bertanggung jawab menangani masalah seperti itu hanyalah saudara-saudara. Pada 1952, prosedur berdasarkan Alkitab untuk menangani masalah pengadilan terbit dalam The Watchtower, yang menyorot alasan utama pemecatan orang yang tidak bertobat—demi menjaga sidang tetap tahir.
20 Puluhan tahun sejak itu, Kristus telah membantu para pengikutnya untuk memperjelas dan memurnikan penanganan kasus-kasus perbuatan salah yang serius. Para penatua Kristen dengan saksama dilatih mengurus masalah pengadilan menurut cara Yehuwa, yaitu dengan sepatutnya bersikap seimbang dalam menunjukkan keadilan dan belas kasihan. Sekarang, kita dapat melihat dengan jelas setidaknya tiga alasan untuk memecat dari sidang pelaku kesalahan yang tidak bertobat: (1) menjaga nama Yehuwa bebas dari celaan, (2) melindungi sidang dari pencemaran yang diakibatkan oleh dosa yang serius, dan (3) menggerakkan si pelaku kesalahan untuk bertobat jika mungkin.
21. Dalam hal apa pengaturan untuk pemecatan menjadi berkat bagi umat Allah?
21 Apakah Saudara melihat bagaimana pengaturan pemecatan itu terbukti menjadi berkat bagi para pengikut Kristus dewasa ini? Pada zaman Israel, para pelaku kesalahan sering membawa pengaruh yang merusak bagi bangsa itu, adakalanya jumlah mereka bahkan lebih banyak daripada orang-orang yang mengasihi Yehuwa dan yang berupaya melakukan apa yang benar. Akibatnya, bangsa itu sering mendatangkan cela atas nama Yehuwa dan kehilangan perkenan ilahi. (Yer. 7:23-28) Tetapi sekarang, Yehuwa berurusan dengan komunitas pria dan wanita rohani. Karena para pelaku kesalahan yang mengeraskan hati disingkirkan dari tengah-tengah kita, mereka tidak diizinkan menjadi ”senjata” di tangan Setan untuk terus merusak sidang dari keadaannya yang tahir. Sebaliknya, pengaruh mereka dibatasi seminimal mungkin. Dengan demikian, sebagai kelompok, kita yakin bisa terus memiliki perkenan Yehuwa. Ingatlah, Yehuwa berjanji, ”Senjata apa pun yang ditempa untuk melawanmu tidak akan berhasil.” (Yes. 54:17) Apakah kita dengan loyal mendukung para penatua, yang memikul tanggung jawab yang berat dalam menangani kasus-kasus pengadilan?
Memuliakan Pribadi yang kepada-Nya Setiap Keluarga Berutang Nama
22, 23. Mengapa kita berterima kasih kepada rekan-rekan Kristen kita awal abad ke-20, namun mengapa perlu lebih seimbang sehubungan dengan keluarga?
22 Bidang ketiga yang membuat para pengikut Kristus mendapatkan manfaat dari pemurnian yang terus berlangsung ada kaitannya dengan pernikahan dan kehidupan keluarga. Apakah pandangan kita selama ini tentang keluarga telah dimurnikan? Ya. Misalnya, sewaktu membaca tentang hamba-hamba Allah awal abad ke-20, kita sungguh terkesan bahkan kagum atas semangat rela berkorban mereka. Kita sangat bersyukur atas cara mereka mengutamakan dinas suci dalam hidup mereka. Namun, kita juga bisa langsung melihat perlunya untuk lebih seimbang. Mengapa?
23 Tidak jarang ada saudara-saudara yang menerima tugas pelayanan atau pekerjaan keliling yang membuat mereka jauh dari rumah selama berbulan-bulan. Kadang, anjuran untuk tidak menikah ditandaskan melebihi apa yang dikatakan dalam Alkitab, sementara keterangan tentang cara memperkuat perkawinan Kristen hanya sedikit. Apakah pengikut Kristus dewasa ini masih mengalaminya? Tidak!
Tugas-tugas teokratis tidak boleh dikejar dengan mengorbankan kewajiban keluarga
24. Bagaimana Kristus membantu rakyatnya yang setia untuk mendapatkan pandangan yang lebih seimbang tentang perkawinan dan keluarga?
24 Sekarang, tugas-tugas teokratis tidak boleh dikejar dengan mengorbankan kewajiban keluarga. (Baca 1 Timotius 5:8.) Selanjutnya, Kristus memastikan bahwa para pengikutnya yang setia di bumi terus mendapatkan nasihat Alkitab yang berguna dan seimbang tentang perkawinan dan kehidupan keluarga. (Ef. 3:14, 15) Pada 1978, muncul buku Membina Keluarga Bahagia. Sekitar 18 tahun kemudian terbitlah buku Rahasia Kebahagiaan Keluarga. Selain itu, Menara Pengawal menyajikan banyak artikel yang dirancang untuk membantu suami istri menerapkan prinsip Alkitab dalam kehidupan mereka.
25-27. Bagaimana kebutuhan anak-anak dari berbagai usia semakin diperhatikan seiring waktu berlalu?
25 Bagaimana dengan kaum muda? Seiring dengan berlalunya waktu, kebutuhan mereka semakin diperhatikan. Organisasi Yehuwa telah lama menyediakan hal-hal baik bagi anak-anak berbagai usia. Tetapi, apa yang tadinya berupa aliran kecil kini menjadi sungai yang besar. Misalnya, rubrik ”Juvenile Bible Study” muncul dalam The Golden Age dari 1919 hingga 1921. Setelah itu terbit brosur The Golden Age ABC pada 1920 dan buku Children pada 1941. Pada tahun 1970-an, buku Mendengar kepada Guru yang Agung, Masa Remaja—Manfaatkanlah Sebaik-baiknya, dan Buku Cerita Alkitab tersedia. Pada 1982, Sedarlah! mulai memuat seri ”Kaum Remaja Bertanya”, yang menghasilkan buku Pertanyaan Kaum Muda—Jawaban yang Praktis, pada 1989.
Brosur Pelajaran Alkitabku diterima dengan sukacita di kebaktian ini di Jerman
26 Sekarang, kita memiliki dua jilid buku Kaum Muda yang terkini, sementara serinya terus dimuat di situs Web kita, jw.org. Kita juga memiliki buku Belajarlah dari sang Guru Agung. Situs Web kita memuat banyak rubrik untuk kaum muda, termasuk kartu tokoh Alkitab, menggali Alkitab bagi anak-anak yang lebih tua dan lebih muda, teka-teki, video, dan komik Alkitab, dan juga pelajaran Alkitab bagi kanak-kanak usia tiga tahun ke bawah. Jelaslah, pandangan Kristus terhadap kaum muda tidak berubah sejak ia merangkul anak-anak kecil pada abad pertama. (Mrk. 10:13-16) Ia ingin agar kaum muda kita dikasihi dan dikenyangkan secara rohani.
27 Yesus juga ingin agar anak-anak dilindungi dari bahaya. Seraya moral dunia yang bejat ini semakin merosot, wabah pelecehan anak semakin meluas. Karena itu, bahan yang jelas dan terus terang telah diterbitkan untuk membantu para orang tua menjaga anak-anak mereka dari praktek keji ini.d
28. (a) Seperti dalam penglihatan Yehezkiel tentang bait, apa yang perlu kita lakukan jika kita ingin menjalankan ibadat yang murni? (b) Apa tekad Saudara?
28 Sungguh menakjubkan untuk merenungkan bagaimana Kristus terus memurnikan para pengikutnya, melatih mereka merespek, hidup selaras, dan mendapat manfaat dari standar moral Yehuwa yang tinggi! Bayangkan lagi bait dalam penglihatan Yehezkiel. Ingat gerbangnya yang tinggi. Memang, bait itu bukan bangunan harfiah, melainkan rohaniah. Namun, apakah itu nyata bagi kita? Kita memasukinya, tidak sekadar dengan pergi ke Balai Kerajaan atau membuka Alkitab atau memencet bel sewaktu berdinas. Semua itu tindakan fisik yang berkaitan dengan hal-hal yang kelihatan. Seorang yang munafik bisa saja melakukan hal-hal itu tanpa benar-benar masuk ke bait Yehuwa. Tetapi, kalau kita melakukan hal-hal itu dan hidup sesuai dengan standar moral Yehuwa yang tinggi serta menjalankan ibadat murni dengan sikap hati yang benar, kita telah masuk dan melayani di tempat yang paling suci—penyelenggaraan ibadat murni kepada Allah Yehuwa! Marilah kita selalu menghargai hak istimewa ini. Marilah kita terus berbuat semaksimal mungkin untuk mencerminkan kekudusan Yehuwa dengan menjunjung tinggi standar-Nya yang adil-benar!
a Pada 1932, Jilid 2 buku Vindication pertama-tama memperlihatkan bahwa nubuat Alkitab yang berfokus pada pemulihan umat Allah ke negeri asal mereka tergenap pada zaman modern bukan atas Israel jasmani, tetapi atas Israel rohani. Semua nubuat tersebut menunjuk ke pemulihan ibadat murni. Menara Pengawal 1 Maret 1999 menjelaskan bahwa penglihatan Yehezkiel tentang bait adalah suatu nubuat tentang pemulihan dan karenanya memiliki penggenapan rohani yang penting pada hari-hari terakhir.
b Ikrar itu melarang seorang pria berada bersama seorang wanita dalam sebuah kamar kecuali pintunya terbuka lebar—atau kecuali mereka suami istri atau anggota keluarga dekat. Selama bertahun-tahun, ikrar ini diucapkan setiap hari sebagai bagian dari acara Ibadat Pagi di Betel.
c Penyalahgunaan tembakau mencakup mengisap, mengunyah, atau menanamnya untuk tujuan tersebut.
d Misalnya, lihat Belajarlah dari sang Guru Agung, pasal 32; juga Sedarlah! Oktober 2007, halaman 3-11.
-