PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • John Foxe dan Zamannya yang Bergolak
    Sedarlah!—2011 | November
    • John Foxe dan Zamannya yang Bergolak

      APAKAH manusia belajar dari masa lalu, atau apakah hikmah sejarah sia-sia belaka? Pikirkanlah pertanyaan itu seraya Anda memerhatikan kehidupan John Foxe, orang Inggris yang mengguratkan penanya dengan harapan agar para pembacanya menampik kekejaman yang mengerikan di zamannya.

      Catatan John Foxe, yang ia gores selama era Reformasi, memang sangat memengaruhi rakyat Inggris selama berabad-abad. Butuh waktu lebih dari 25 tahun baginya untuk merampungkan buku berjudul Acts and Monuments of the Church. Dan, konon karyanya ini berada di urutan kedua setelah Alkitab sebagai buku yang pengaruhnya sangat besar atas bahasa dan budaya Inggris.

  • John Foxe dan Zamannya yang Bergolak
    Sedarlah!—2011 | November
    • Selain itu, Foxe mulai menyusun sejarah kaum Lollard di Inggris dan merampungkannya pada 1554. Karya berupa lembaran-lembaran yang dijilid dalam ukuran kecil setebal 212 halaman ini diterbitkan di Strasbourg, kini sebuah kota di Prancis. Bisa dikatakan, inilah cikal bakal Acts and Monuments of the Church. Lima tahun kemudian, ia menambahkan isi buku itu menjadi 750 halaman berukuran besar.

  • John Foxe dan Zamannya yang Bergolak
    Sedarlah!—2011 | November
    • Foxe Merampungkan Karyanya

      Sekembalinya ke Inggris, Foxe mulai mengerjakan edisi yang diperbesar dari karyanya, dan menambahkan perincian-perincian yang mungkin telah disaksikan sendiri oleh beberapa pembacanya. Edisi pertamanya dalam bahasa Inggris—terdiri dari sekitar 1.800 halaman dan memuat sejumlah gambar hasil cetakan relief kayu—terbit pada 1563 dan langsung laris.

      Edisi kedua menyusul tujuh tahun kemudian. Kedua jilidnya terdiri dari 2.300 halaman lebih dengan 153 gambar. Tahun berikutnya, Gereja Inggris menetapkan agar satu eksemplar buku Foxe ditempatkan di sebelah setiap Alkitab di seluruh katedral di Inggris dan di rumah-rumah para petinggi gereja agar bisa dibaca oleh pelayan rumah dan tamu. Gereja-gereja paroki segera mengikuti contoh ini. Bahkan orang yang buta huruf bisa memetik manfaat berkat gambar-gambarnya yang memberikan kesan yang dalam dan bertahan lama.

  • John Foxe dan Zamannya yang Bergolak
    Sedarlah!—2011 | November
    • [Kotak/​Gambar di hlm. 28]

      Buku Tentang Para Martir Karya Foxe

      Sementara Gereja Katolik terus memerangi Reformasi, orang-orang yang merangkum profil para martir di Eropa, seperti Jean Crespin, menyusun berbagai kisah penganiayaan dan kemartiran di negeri mereka.c Alhasil, karya Foxe yang berjudul Acts and Monuments of the Church dijuluki ”Buku tentang Para Martir Karya Foxe”. Belakangan, setelah terbit edisi yang direvisi dan diringkas, judul yang tidak resmi ini menggantikan judul yang dibuat Foxe.

      [Catatan Kaki]

      c Lihat artikel ”Buku tentang Para Martir Karya Jean Crespin” di edisi Maret 2011 majalah ini.

      [Keterangan]

      © Classic Vision/​age fotostock

  • John Foxe dan Zamannya yang Bergolak
    Sedarlah!—2011 | November
    • [Keterangan Gambar di hlm. 26]

      From Foxe’s Book of Martyrs

Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
Log Out
Log In
  • Indonesia
  • Bagikan
  • Pengaturan
  • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
  • Syarat Penggunaan
  • Kebijakan Privasi
  • Pengaturan Privasi
  • JW.ORG
  • Log In
Bagikan