-
Jangan Biarkan Kesepian Menghancurkan Kehidupan SaudaraMenara Pengawal—1994 | 15 September
-
-
Tetap sibuk dalam kegiatan yang bermanfaat bukanlah jawaban yang lengkap untuk melawan kesepian, meskipun hal ini dapat membantu. Irene, yang menjanda setelah menikah selama enam bulan, merasakan bahwa memang demikian. ”Saya menyadari bahwa kesepian paling sering melanda sewaktu saya tidak begitu sibuk,” katanya, ”maka saya memusatkan perhatian untuk melibatkan diri dengan orang lain seraya membantu mengatasi masalah mereka.” Membantu orang lain mendatangkan kebahagiaan, dan orang Kristen yang kesepian dapat menemukan banyak hal untuk dikerjakan dalam pekerjaan Tuhan.—Kisah 20:35; 1 Korintus 15:58.
Biarlah Teman-Teman Membantu
The New York Times magazine melukiskan anak-anak yang kesepian seolah-olah seperti disakiti oleh ”perasaan terluka karena tidak mempunyai teman”. (28 April 1991) Banyak orang yang kesepian, tua maupun muda, merasa tidak mempunyai teman. Karena itu, benar-benar suatu keuntungan mempunyai persahabatan yang murni yang disediakan oleh sidang Kristen yang penuh kasih. Bekerja keraslah untuk memperluas lingkungan teman-teman saudara di dalam sidang, dan biarlah mereka membantu saudara semampu mereka. Inilah salah satu gunanya teman—untuk memberikan bantuan dalam masa-masa kesukaran.—Amsal 17:17; 18:24.
Meskipun demikian, waspadalah, karena kepedihan emosi saudara bisa jadi mempersulit teman-teman untuk membantu saudara. Bagaimana? Penulis Jeffrey Young menjelaskan, ”Beberapa orang yang kesepian . . . menolak teman-teman yang potensial, dengan memonopoli diskusi maupun dengan mengatakan hal-hal yang menjengkelkan atau tidak sepatutnya. Dengan satu atau lain cara, orang yang dilanda kesepian kronis cenderung merusak hubungan yang akrab.”—U.S.News & World Report, 17 September 1984.
Kadang kala, saudara mungkin memperburuk masalah dengan mengasingkan diri sendiri dari orang lain. Peter, seorang pria berumur 50-an, berbuat hal demikian. Setelah istrinya meninggal, ia menarik diri dari orang lain, meskipun dalam lubuk hatinya ia membutuhkan bantuan mereka. ”Suatu hari,” katanya, ”saya tidak tahan menghadapi pergaulan bersama orang lain, dan lambat laun saya menjauhkan diri dari orang lain.” Ini dapat membahayakan. Meskipun sekali-sekali menyendiri ada gunanya, mengasingkan diri dapat merusak. (Amsal 18:1) Peter menyadari hal ini. Ia mengatakan, ”Akhirnya saya dapat mengatasi ini, dengan berani menghadapi situasi saya, dan dengan bantuan teman-teman, saya mampu menata kembali kehidupan saya.”
Meskipun demikian, jangan menganggap bahwa orang lain diwajibkan untuk membantu. Cobalah jangan terlalu menuntut. Dengan senang, terimalah kebaikan apa pun yang diperlihatkan, dan utarakan penghargaan untuk hal itu. Namun juga ingatlah nasihat baik ini yang terdapat di Amsal 25:17, ”Janganlah kerap kali datang ke rumah sesamamu, supaya jangan ia bosan, lalu membencimu.” Frances, yang menghadapi kesepian yang dalam ketika suaminya meninggal setelah 35 tahun menikah, merasa bahwa peringatan demikian sangatlah penting. ”Hendaklah rasional sehubungan dengan apa yang saudara harapkan,” katanya, ”dan janganlah menuntut terlalu banyak dari orang lain. Janganlah terlalu sering menjadi tamu di rumah orang untuk mencari bantuan.”
-
-
Jangan Biarkan Kesepian Menghancurkan Kehidupan SaudaraMenara Pengawal—1994 | 15 September
-
-
Bagaimana Cara Membantu Orang yang Kesepian?
Suatu cara utama untuk membantu orang yang kesepian adalah dengan memperlihatkan kasih kepada mereka. Berulang-ulang Alkitab menganjurkan umat Allah untuk memperlihatkan kasih satu sama lain, terutama pada masa-masa cobaan. ”Hendaklah kamu saling mengasihi sebagai saudara dan saling mendahului dalam memberi hormat,” tulis rasul Paulus. (Roma 12:10) Sebenarnya, Firman Allah yang terilham mengatakan, ”Kasih tidak berkesudahan.” (1 Korintus 13:8) Bagaimana saudara dapat memperlihatkan kasih kepada orang-orang yang kesepian?
Sebaliknya daripada menolak atau mengabaikan orang lain yang kesepian, orang yang prihatin dapat memperlihatkan kasih sayang mereka yang lembut dengan secara sabar membantu bila mungkin. Mereka dapat seperti pria yang bernama Ayub, yang mengatakan, ”Aku menyelamatkan orang sengsara yang berteriak minta tolong, juga anak piatu yang tidak ada penolongnya; . . . dan hati seorang janda kubuat bersukaria.” (Ayub 29:12, 13) Para penatua yang terlantik di sidang Kristen dan teman-teman yang penuh perhatian dapat bertindak dalam cara kasih yang sama, dengan menyediakan kebutuhan dasar manusia seperti pengertian, kehangatan, dan penghiburan. Mereka dapat memperlihatkan empati, dan kadang-kadang mereka dapat memenuhi kebutuhan seseorang untuk mengadakan pembicaraan yang bersifat rahasia.—1 Petrus 3:8.
Sering kali, hal-hal kecil yang dilakukan teman-teman untuk orang yang kesepian sangat besar artinya. Sebagai contoh, sewaktu seorang rekan seiman kehilangan orang yang dikasihi dalam kematian, banyak hal baik dapat dilakukan melalui pernyataan kasih persahabatan yang murni. Jangan menganggap remeh kebaikan-kebaikan yang sederhana seperti undangan makan, teman yang mau mendengarkan dengan simpati, atau pembicaraan yang membina. Hal-hal ini sangat efektif dalam membantu seseorang untuk memerangi kesepian.—Ibrani 13:16.
Kemungkinan besar, kita semua akan mengalami kesepian dari waktu ke waktu. Namun, kesepian tidak perlu menjadi siksaan. Isilah kehidupan saudara dengan kegiatan yang berarti dan membangun. Biarlah teman-teman membantu semampu mereka. Yakinlah pada Allah Yehuwa. Ingatlah selalu janji yang menguatkan yang dicatat di Mazmur 34:20, ”Kemalangan orang benar banyak, tetapi [Yehuwa] melepaskan dia dari semuanya itu.” Berpalinglah pada Yehuwa minta bantuan, dan jangan biarkan kesepian menghancurkan kehidupan saudara.
-
-
Jangan Biarkan Kesepian Menghancurkan Kehidupan SaudaraMenara Pengawal—1994 | 15 September
-
-
▪ Perluaskanlah lingkungan teman-teman saudara
▪ Buatlah teman-teman merasa mudah untuk membantu
▪ Jangan mengasingkan diri, namun kembangkan kasih yang ramah
-