-
Jadikan Yehuwa Kepercayaan SaudaraMenara Pengawal—1988 (Seri 47) | Menara Pengawal—1988 (Seri 47)
-
-
Tetapi, jika itu memang kehendak Allah, mengapa Allah tidak memberkati usaha selama berabad-abad ke arah itu? Ia tidak berbuat demikian karena agama-agama ini tidak mempercayai cara Allah dalam mewujudkan perdamaian melalui Kerajaan surgawiNya. (Matius 6:9, 10) Sebaliknya, mereka mendukung politik dan peperangan dari bangsa-bangsa. Akibatnya, pada masa perang, orang-orang beragama dari satu bangsa membunuh orang-orang beragama dari bangsa lain, mereka bahkan membunuh orang-orang dari agama mereka sendiri. Orang Katolik membunuh orang Katolik, orang Protestan membunuh orang Protestan, dan agama-agama lain melakukan hal yang sama.
-
-
Jadikan Yehuwa Kepercayaan SaudaraMenara Pengawal—1988 (Seri 47) | Menara Pengawal—1988 (Seri 47)
-
-
6. Mengapa Saksi-Saksi Yehuwa dapat mengatakan bahwa mereka ’bersih daripada darah sekalian orang’?
6 The World Book Encyclopedia mengatakan bahwa 55 juta orang dibunuh dalam Perang Dunia II. Mereka dibunuh oleh orang-orang dari setiap agama besar kecuali Saksi-Saksi Yehuwa. Tidak satu pun dari orang-orang tersebut mati disebabkan oleh seorang saksi dari Yehuwa, karena mereka mentaati perintah untuk mengasihi satu sama lain dan menolak untuk melibatkan diri dalam peperangan bangsa-bangsa. Meskipun banyak saksi dibunuh sebagai martir karena sikap mereka yang netral, mereka dapat mengatakan seperti rasul Paulus: ’Aku bersih dari pada darah sekalian orang.’—Kisah 20:26.
7, 8. Bagaimana beberapa pendeta mengakui hutang darah mereka?
7 Seorang imam Katolik yang dulu menjadi pendeta untuk awak pesawat terbang yang menjatuhkan bom-bom atom di Jepang pada tahun 1945 baru-baru ini menyatakan: ”Selama 1.700 tahun belakangan ini gereja telah membuat peperangan menjadi sesuatu yang terhormat. Gereja telah membujuk orang-orang untuk percaya bahwa ini adalah suatu profesi Kristen yang terhormat. Ini tidak benar. Kami telah dicuci otak. . . . Injil mengenai Perang yang Adil ialah injil yang tidak pernah diajarkan oleh Yesus. . . . Tidak ada sesuatu pun dalam kehidupan atau ajaran Yesus yang menyatakan bahwa walaupun memang tidak sah untuk membakar orang-orang dengan sebuah kepala tempur nuklir, membakar orang-orang dengan bom napalm atau senjata penyemprot api adalah sah.”
8 Catholic Herald dari London menyatakan: ”Orang-orang Kristen yang pertama . . . bertindak berdasarkan kata-kata Yesus dan tidak mau masuk dinas tentara Roma meskipun hukumannya adalah kematian. Apakah seluruh sejarah akan berbeda jika Gereja berpaut pada sikapnya yang semula? . . . Kalau saja gereja-gereja dewasa ini secara terpadu mengutuk peperangan . . . , yang berarti bahwa setiap anggota terikat menurut hati nurani untuk menjadi, seperti orang-orang Kristen itu, seorang yang menolak peperangan berdasarkan hati nurani, maka perdamaian benar-benar dapat terwujud. Namun kita tahu bahwa hal ini tidak pernah akan terjadi.”
-