PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • w96 15/4 hlm. 11-15
  • Mengapa Agama Dunia Akan Berakhir

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Mengapa Agama Dunia Akan Berakhir
  • Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1996
  • Subjudul
  • Bahan Terkait
  • Bagaimana Babilon Besar Jatuh?
  • Saudara Harus Memilih
  • Agama Palsu Didakwa
  • Agama Palsu Memiliki Semangat Kain
  • ”Paradoks yang Mencolok”
  • Akhir Agama Palsu Sudah Dekat!
    Akhir Agama Palsu Sudah Dekat!
  • Apakah Agama-Agama Dunia Memberi Bimbingan yang Benar?
    Perdamaian dan Keamanan Sejati—Bagaimana Memperolehnya?
  • Apakah Semua Agama Diperkenan Allah?
    Jalan Menuju Kehidupan Abadi—Sudahkah Anda Menemukannya?
  • Apakah Agama2 Dunia Memberikan Bimbingan Yang Benar?
    Perdamaian dan Keamanan yang Sejati—Dari Sumber Manakah?
Lihat Lebih Banyak
Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1996
w96 15/4 hlm. 11-15

Mengapa Agama Dunia Akan Berakhir

”Keluarlah dari dalamnya, umatku, jika kamu tidak ingin ambil bagian bersama dia dalam dosa-dosanya, dan jika engkau tidak ingin menerima bagian dari tulah-tulahnya.”​—PENYINGKAPAN 18:4.

1. (a) Dengan cara apa Babilon Besar telah jatuh? (b) Bagaimana peristiwa ini mempengaruhi Saksi-Saksi Yehuwa?

”BABILON BESAR telah jatuh”! Ya, dari sudut pandangan Yehuwa, imperium agama palsu sedunia telah jatuh. Ini telah terbukti benar sejak tahun 1919, sewaktu kaum sisa dari saudara-saudara Kristus keluar dari pengaruh Susunan Kristen, suatu bagian yang dominan dari Babilon yang mistik. Sebagai hasilnya, mereka bebas untuk mencela agama palsu dan mengumumkan pemerintahan Allah yang adil-benar melalui Kerajaan Mesias. Sepanjang abad ini, Saksi-Saksi Yehuwa yang loyal telah menyingkapkan pencampuran agama-agama yang seperti boneka yang dilakukan oleh Setan, yang telah ia manipulasi untuk menyesatkan ”seluruh bumi yang berpenduduk”.​—Penyingkapan 12:9; 14:8; 18:2.

Bagaimana Babilon Besar Jatuh?

2. Bagaimana keadaan dari agama-agama dunia sekarang ini?

2 Akan tetapi, seseorang mungkin bertanya, ’Bagaimana saudara dapat mengatakan bahwa Babilon telah jatuh, sementara agama tampaknya berkembang subur di begitu banyak negeri?’ Agama Katolik dan Islam masing-masing mengaku memiliki lebih dari satu miliar penganut. Agama Protestan masih tetap jaya di benua Amerika, tempat gereja dan kapel baru terus bermunculan. Ratusan juta orang mengikuti ritual agama Buddha dan Hindu. Namun, sejauh mana semua agama ini mengerahkan pengaruh yang positif atas tingkah laku miliaran orang ini? Apakah ini telah mencegah orang-orang Katolik dan Protestan saling membunuh satu sama lain di Irlandia Utara? Apakah ini telah membawa perdamaian yang sejati kepada orang-orang Yahudi dan Muslim di Timur Tengah? Apakah ini telah menuntun kepada keharmonisan antara orang-orang Hindu dan Muslim di India? Dan, yang lebih belakangan, apakah ini telah mencegah orang-orang Ortodoks Serbia, orang-orang Katolik Kroatia, dan orang-orang Muslim Bosnia melakukan ”sapu bersih etnik”, perampokan, pemerkosaan, dan pembantaian satu sama lain? Agama sering kali hanya suatu label, lapisan pernis setipis kulit telur yang akan pecah di bawah tekanan yang paling ringan.​—Galatia 5:19-21; bandingkan Yakobus 2:10, 11.

3. Mengapa agama sedang dihakimi di hadapan Allah?

3 Dari sudut pandangan Allah, dukungan kepada agama oleh massa tidak mengubah satu fakta yang tidak terelakkan—semua agama sedang dihakimi di hadapan Allah. Babilon Besar, sebagaimana dibuktikan oleh sejarahnya, layak dihakimi dengan vonis yang tidak menguntungkan karena ”dosa-dosanya telah bertimbun-timbun sampai naik ke langit, dan Allah telah mengingat tindakan-tindakan ketidakadilannya”. (Penyingkapan 18:5) Dalam bahasa nubuat, Hosea menulis, ”Sebab mereka menabur angin, maka mereka akan menuai puting beliung.” Semua agama palsu Setan di seluas dunia akan membayar harga mahal atas pengkhianatan mereka terhadap Allah, kasih-Nya, nama-Nya, dan Putra-Nya.—Hosea 8:7; Galatia 6:7; 1 Yohanes 2:22, 23.

Saudara Harus Memilih

4, 5. (a) Kita kini hidup dalam keadaan-keadaan apa? (b) Pertanyaan-pertanyaan apa harus kita jawab?

4 Kita hidup pada bagian akhir dari ”hari-hari terakhir”, dan sebagai orang-orang Kristen sejati kita sedang berjuang untuk selamat dari ”masa kritis yang sulit dihadapi” ini. (2 Timotius 3:1-5) Orang-orang Kristen sejati adalah warga sementara dalam dunia Setan, yang benar-benar mencerminkan kepribadiannya yang bejat sebagai pembunuh, pendusta, dan pemfitnah. (Yohanes 8:44; 1 Petrus 2:11, 12; Penyingkapan 12:10) Kita dikelilingi oleh kekerasan, penipuan, kecurangan, kebejatan dan perbuatan amoral yang bobrok. Prinsip-prinsip telah diabaikan. Kata hedonisme dan kecongkakan menggambarkan keadaannya. Dan dalam banyak kasus, para pendeta memperbolehkan kebejatan moral dengan mengencerkan kutukan yang jelas dari Alkitab atas homoseksualitas, perzinaan, dan percabulan. Maka, pertanyaannya adalah: Apakah saudara mendukung dan memperbolehkan ibadat palsu, atau apakah saudara dengan aktif berpartisipasi dalam ibadat yang sejati?—Imamat 18:22; 20:13; Roma 1:26, 27; 1 Korintus 6:9-11.

5 Kinilah waktu penyaringan. Maka, ada lebih banyak alasan lagi untuk membedakan ibadat yang palsu dari yang sejati. Apa lagi yang telah dilakukan oleh agama-agama Susunan Kristen yang menjadikan mereka begitu tercela?—Maleakhi 3:18; Yohanes 4:23, 24.

Agama Palsu Didakwa

6. Bagaimana Susunan Kristen telah mengkhianati Kerajaan Allah?

6 Meskipun jutaan orang dalam Susunan Kristen dengan tetap tentu memanjatkan Doa Bapa Kami, yang memohon agar Kerajaan Allah datang, mereka telah dengan giat mendukung setiap bentuk pernyataan politik, terkecuali pemerintahan teokratis tersebut. Berabad-abad yang lalu, ”pangeran-pangeran” dari Gereja Katolik, seperti Kardinal Richelieu, Kardinal Mazarin, dan Kardinal Wolsey, juga bertindak sebagai negarawan sekuler, menteri-menteri dalam pemerintahan.

7. Bagaimana Saksi-Saksi Yehuwa menyingkapkan pendeta Susunan Kristen lebih dari 50 tahun yang lalu?

7 Lebih dari 50 tahun yang lalu, dalam buku kecil yang berjudul Religion Reaps the Whirlwind, Saksi-Saksi Yehuwa menyingkapkan keterlibatan Susunan Kristen dalam politik.a Apa yang dikatakan pada waktu itu berlaku sama tegasnya dewasa ini, ”Penyelidikan yang jujur atas tingkah laku para pemimpin agama dari segala denominasi akan menyingkapkan bahwa para pemimpin agama dari segenap ’Susunan Kristen’ berpartisipasi dengan minat yang besar dalam politik dari ’dunia yang jahat sekarang ini’ dan berkecimpung dalam urusan-urusan duniawinya.” Ketika itu, Saksi-Saksi dengan keras mengkritik Paus Pius XII atas konkordatnya dengan Hitler Nazi (1933) dan Franco Fasisme (1941), maupun atas pertukaran wakil-wakil diplomatik oleh paus dengan bangsa agresor Jepang pada bulan Maret 1942, hanya beberapa bulan setelah serangan atas Pearl Harbor yang terkenal. Sri Paus tidak mengindahkan peringatan Yakobus, ”Wanita-wanita pezina, tidak tahukah kamu bahwa persahabatan dengan dunia adalah permusuhan dengan Allah? Karena itu, barangsiapa ingin menjadi sahabat dunia menjadikan dirinya sendiri musuh Allah.”—Yakobus 4:4.

8. Bagaimana Gereja Katolik Roma terlibat dalam politik dewasa ini?

8 Bagaimana keadaannya dewasa ini? Kepausan masih terlibat dalam politik, baik melalui kelompok pendetanya maupun melalui orang-orang awam yang menjadi wakil-wakilnya. Paus-paus yang belakangan memperlihatkan perkenan mereka atas Perserikatan Bangsa-Bangsa dengan berkomunikasi langsung dengan lembaga gadungan buatan manusia untuk perdamaian dunia itu. Sebuah terbitan baru-baru ini dari L’Osservatore Romano, surat kabar resmi Vatikan, mengumumkan bahwa tujuh diplomat baru, ”duta-duta besar bagi Takhta Suci”, menyampaikan surat kepercayaan mereka kepada ”Bapak Suci”. Dapatkah kita membayangkan Yesus dan Petrus terlibat dalam pertukaran diplomatik demikian? Yesus menolak untuk dijadikan raja oleh orang-orang Yahudi dan mengatakan bahwa Kerajaannya bukan bagian dari dunia ini.—Yohanes 6:15; 18:36.

9. Mengapa kita dapat mengatakan bahwa agama-agama Protestan tidak lebih baik daripada rekan Katolik mereka?

9 Apakah para pemimpin agama Protestan lebih baik daripada rekan Katolik mereka? Di Amerika Serikat, banyak agama Protestan konservatif, serta juga Mormon, dinyatakan ada hubungannya dengan orientasi politik tertentu. Organisasi Koalisi Kristen sangat terlibat dalam kancah politik AS. Pemimpin agama Protestan lain dengan jelas dikenali memiliki pendirian politik yang berbeda. Kadang-kadang orang-orang lupa bahwa di Amerika Serikat, para juru bicara politik seperti Pat Robertson dan Jesse Jackson juga adalah atau dahulunya menjadi ”Pendeta”, sebagaimana halnya anggota Parlemen Inggris Ian Paisley dari Irlandia Utara. Bagaimana mereka dapat membenarkan kedudukan mereka?—Kisah 10:34, 35; Galatia 2:6.

10. Pernyataan yang jelas apa dibuat pada tahun 1944?

10 Sebagaimana ditanyakan oleh buku kecil Religion Reaps the Whirlwind pada tahun 1944, demikian pula dengan kita sekarang, ”Dapatkah suatu organisasi yang mengikat perjanjian dengan kuasa-kuasa dunia dan dengan aktif memanuver diri ke dalam urusan-urusan politik dunia ini, mencari keuntungan dalam dan perlindungan dari dunia ini . . . menjadi gereja Allah atau mewakili Kristus Yesus di bumi? . . . Jelaslah, semua penganut agama yang memiliki tujuan yang sama dengan kerajaan-kerajaan dunia ini tidak dapat mewakili kerajaan Allah oleh Kristus Yesus.”

Agama Palsu Memiliki Semangat Kain

11. Bagaimana agama palsu mengikuti contoh Kain?

11 Sepanjang sejarah, agama palsu telah memperlihatkan semangat membunuh antar saudara yang dimiliki Kain, yang membunuh adiknya, Habel. ”Anak-anak Allah dan anak-anak Iblis jelas dari fakta ini: Setiap orang yang tidak terus melakukan keadilbenaran tidak berasal dari Allah, demikian juga orang yang tidak mengasihi saudaranya. Karena inilah pesan yang telah kamu dengar sejak semula, bahwa kita sepatutnya memiliki kasih terhadap satu sama lain; tidak seperti Kain, yang berasal dari si fasik dan membantai saudaranya. Dan demi apa ia membantai saudaranya? Karena perbuatannya sendiri fasik, tetapi yang dari saudaranya adil-benar.” Karena tidak toleran terhadap ibadat yang diterima Allah dan yang murni dari adiknya, Kain menyerah kepada kekerasan—haluan terakhir dari orang-orang yang tidak memiliki jawaban yang masuk akal.—1 Yohanes 3:10-12.

12. Terdapat bukti apa tentang keterlibatan agama dalam peperangan dan perselisihan?

12 Apakah fakta-fakta ini mendukung dakwaan terhadap agama palsu? Dalam buku Preachers Present Arms, sang penulis mengatakan, ”Dalam sejarah peradaban, . . . dua kekuatan selalu bergabung bersama dalam aliansi ganda. Itu adalah perang dan agama. Dan, dari semua agama besar dunia, . . . tidak ada yang lebih mengabdi kepada [perang] selain daripada [Susunan Kristen].” Beberapa tahun yang lalu, surat kabar The Sun dari Vancouver, Kanada, menyatakan, ”Itu merupakan kelemahan dari barangkali semua agama yang terorganisasi bahwa gereja mengikuti bendera . . . Apakah pernah ada perang yang diperjuangkan tanpa Allah diakui berada di kedua belah pihak?” Saudara mungkin telah melihat bukti tentang ini di beberapa gereja setempat. Sudah sering sekali, bendera-bendera nasional menghiasi altar. Menurut saudara, Yesus akan berbaris di bawah bendera mana? Kata-katanya telah bergema terus sepanjang abad-abad, ”Kerajaanku bukan bagian dari dunia ini”!—Yohanes 18:36.

13. (a) Bagaimana agama palsu telah gagal di Afrika? (b) Tanda pengenal apa dari kekristenan diberikan oleh Yesus?

13 Agama-agama Susunan Kristen tidak mengajar kawanan mereka kebenaran dari kasih persaudaraan yang sejati. Sebaliknya, perbedaan nasional, suku, dan etnik dibiarkan memecah-belah anggota-anggota mereka. Laporan-laporan memperlihatkan bahwa para pendeta Katolik dan Anglikan berperan dalam perpecahan yang mengakibatkan genosida etnik di Rwanda. The New York Times melaporkan, ”Pembantaian di Rwanda telah menyebabkan banyak orang Katolik Roma di sana merasa dikhianati oleh hierarki gereja. Gereja sering kali dibagi menurut batas-batas etnik, antara Hutu and Tutsi.” Surat kabar yang sama mengutip kata-kata seorang imam Maryknoll yang menyatakan, ”Gereja gagal secara memalukan di Rwanda pada tahun 1994. Banyak orang Rwanda dalam beberapa hal telah meninggalkan gereja. Gereja tidak lagi memiliki kredibilitas.” Betapa kontras dengan kata-kata Yesus, ”Dengan inilah semua akan mengetahui bahwa kamu adalah murid-muridku, jika kamu mempunyai kasih di antara kamu sendiri.”—Yohanes 13:35.

14. Catatan apa tentang tingkah laku diberikan oleh agama-agama non-Kristen yang utama?

14 Agama-agama utama lain dari Babilon Besar tidak memberikan contoh yang lebih baik. Pembantaian-pembantaian yang mengerikan pada tahun 1947, sewaktu India dibagi, memperlihatkan bahwa agama-agama utama di sana tidak menghasilkan toleransi. Kekerasan dalam masyarakat yang terus berlangsung di India meneguhkan bahwa kebanyakan orang tidak berubah. Tidak heran bahwa majalah India Today menyimpulkan, ”Agama telah menjadi panji yang di bawahnya kejahatan yang paling mengerikan telah dilakukan. . . . [Agama] menimbulkan kekerasan yang luar biasa dan merupakan kekuatan yang sangat menghancurkan.”

”Paradoks yang Mencolok”

15. Bagaimana keadaan agama di dunia barat?

15 Bahkan para komentator duniawi telah memperhatikan kegagalan agama untuk meyakinkan, untuk menanamkan nilai-nilai sejati, dan untuk melawan menyusupnya aliran keduniawian. Dalam bukunya Out of Control, mantan penasihat keamanan nasional AS Zbigniew Brzezinski menulis, ”Adalah paradoks yang mencolok bahwa kemenangan terbesar bagi usulan bahwa ’Allah sudah mati’ telah muncul bukan di negara-negara yang didominasi Marxisme . . . namun dalam masyarakat demokratis liberal di Barat, yang memiliki sikap apatis moral yang telah dipupuk oleh kebudayaan. Dalam masyarakat yang disebut belakangan, faktanya adalah bahwa agama tidak lagi menjadi kekuatan sosial yang utama.” Ia melanjutkan, ”Kendali agama atas kebudayaan Eropa telah sangat merosot, dan Eropa dewasa ini—bahkan lebih parah daripada Amerika—pada dasarnya adalah suatu masyarakat yang duniawi.”

16, 17. (a) Nasihat apa yang Yesus berikan sehubungan dengan para pemimpin agama pada zamannya? (b) Prinsip yang bagus apa yang Yesus nyatakan tentang buah-buah?

16 Apa yang Yesus katakan tentang para pemimpin agama Yahudi pada zamannya? ”Penulis-penulis dan orang-orang Farisi telah mendudukkan diri di kursi Musa [untuk mengajarkan Torah, Hukum]. Karena itu segala sesuatu yang mereka katakan kepadamu, lakukanlah dan jalankan, tetapi jangan lakukan menurut perbuatan mereka, karena mereka mengatakan tetapi tidak melakukan.” Ya, kemunafikan dalam agama bukanlah sesuatu yang baru.—Matius 23:2, 3.

17 Buah-buah dari agama palsu mengutuknya. Peraturan yang diberikan oleh Yesus begitu cocok untuk diterapkan, ”Setiap pohon yang baik menghasilkan buah yang baik, namun setiap pohon yang busuk menghasilkan buah yang tidak berguna; pohon yang baik tidak dapat menghasilkan buah yang tidak berguna, demikian pula pohon yang busuk tidak dapat menghasilkan buah yang baik. Setiap pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik ditebang dan dilemparkan ke dalam api. Maka sebenarnya, melalui buah-buahnya kamu akan mengenali orang-orang itu.”—Matius 7:17-20.

18. Bagaimana seharusnya Susunan Kristen menjaga anggota-anggota mereka bersih?

18 Jika agama-agama Susunan Kristen sungguh-sungguh ingin menerapkan disiplin Kristen berupa pemecatan, atau pengucilan, atas segala tindakan yang melanggar hukum yang dilakukan oleh orang-orang yang mengaku sebagai anggota-anggotanya, apa yang akan terjadi? Apa yang akan terjadi atas semua pendusta, orang yang melakukan percabulan, pezina, pelaku homoseksual, penipu, penjahat, pengedar dan pecandu obat-obatan, dan anggota-anggota mafia yang tidak bertobat? Tidak diragukan, buah-buah busuk dari Susunan Kristen hanya membuatnya cocok untuk pembinasaan oleh Allah.—1 Korintus 5:9-13; 2 Yohanes 10, 11.

19. Pengakuan apa telah dibuat sehubungan dengan kepemimpinan dalam agama?

19 Majelis umum Gereja Presbiter di Amerika Serikat mengakui, ”Kita sedang menghadapi krisis yang mengerikan dalam proporsi dan implikasinya. . . . Antara 10 dan 23 persen dari kaum pemimpin agama di semua penjuru negeri telah terlibat dalam perilaku seksual atau kontak seksual dengan jemaat, klien, karyawan, dsb.” Seorang usahawan AS menyimpulkan hal itu dengan baik, ”Lembaga keagamaan telah gagal untuk menyampaikan nilai-nilai sejarah mereka, dan dalam banyak kasus, telah menjadi bagian dari problemnya.”

20, 21. (a) Bagaimana Yesus dan Paulus mencela kemunafikan? (b) Pertanyaan-pertanyaan apa yang masih harus dijawab?

20 Celaan Yesus atas kemunafikan agama juga terbukti benar dewasa ini sebagaimana pada zamannya, ”Kamu orang munafik, Yesaya dengan tepat bernubuat mengenai kamu, ketika ia mengatakan, ’Umat ini menghormati aku dengan bibir mereka, namun hati mereka jauh terpisah dariku. Sia-sia mereka terus menyembah aku, karena mereka mengajarkan perintah manusia sebagai doktrin.’” (Matius 15:7-9) Kata-kata Paulus kepada Titus juga menggambarkan keadaan zaman modern kita, ”Mereka menyatakan di depan umum bahwa mereka mengenal Allah, tetapi mereka menyangkal dia dengan pekerjaan-pekerjaan mereka, karena mereka menjijikkan dan tidak taat dan tidak diperkenan untuk pekerjaan baik jenis apa pun.”—Titus 1:16.

21 Yesus mengatakan bahwa jika seorang pria buta menuntun pria buta, keduanya akan jatuh ke dalam lubang. (Matius 15:14) Apakah saudara ingin menemui ajal bersama dengan Babilon Besar? Atau apakah saudara ingin berjalan di jalan yang lurus dengan mata saudara terbuka dan menikmati berkat Yehuwa? Pertanyaan yang kini ada di hadapan kita adalah: Agama mana, jika ada, yang menghasilkan buah-buah yang saleh? Bagaimana kita dapat mengidentifikasi ibadat sejati yang dapat diterima oleh Allah?—Mazmur 119:105.

[Catatan Kaki]

a Diterbitkan oleh Watchtower Bible and Tract Society of New York, Inc., pada tahun 1944; sekarang tidak dicetak lagi.

Apakah Saudara Ingat?

◻ Bagaimana kedudukan Babilon Besar di hadapan Allah saat ini?

◻ Atas dasar apa agama palsu didakwa?

◻ Bagaimana agama palsu memperlihatkan semangat seperti Kain?

◻ Prinsip apa yang Yesus nyatakan untuk menghakimi agama apa pun?

[Gambar di hlm. 13]

Sepanjang sejarah, para pemimpin agama telah terlibat dalam politik

[Gambar di hlm. 15]

Kardinal Mazarin

Kardinal Richelieu

Kardinal Wolsey

Para pendeta ini juga menjadi negarawan yang berpengaruh

[Keterangan]

Kardinal Mazarin dan Kardinal Richelieu: Dari buku Ridpath’s History of the World (Jilid VI dan Jilid V). Kardinal Wolsey: Dari buku The History of Protestantism (Jilid I).

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan