PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • Yehuwa Memberikan Perdamaian dan Kebenaran yang Berlimpah-limpah
    Menara Pengawal—1996 | 1 Januari
    • Yehuwa Menggenapi Janji-janji-Nya

      5. Apa yang patut diperhatikan tentang pasal kedelapan dari buku Zakharia?

      5 Dalam buku Zakharia dari Alkitab, kita membaca tentang banyak penglihatan dan nubuat terilham yang menguatkan umat Allah dahulu pada abad keenam SM. Nubuat-nubuat yang sama ini masih terus meyakinkan kita akan dukungan Yehuwa. Itu memberi kita alasan yang kuat untuk percaya bahwa Yehuwa akan memberi perdamaian kepada umat-Nya pada zaman kita juga. Misalnya, di pasal kedelapan dari buku yang menyandang namanya, nabi Zakharia sepuluh kali mengucapkan kata-kata ini: ”Beginilah firman [Yehuwa]”. Setiap kali, ungkapan ini menjadi kata pengantar dari pernyataan ilahi yang berhubungan dengan perdamaian umat Allah. Beberapa di antara janji-janji ini telah digenapi pada zaman Zakharia. Semua telah digenapi atau sedang dalam proses penggenapan dewasa ini.

      ’Aku Akan Cemburu untuk Sion’

      6, 7. Dengan cara apa saja Yehuwa ’cemburu untuk Sion dengan amukan yang besar’?

      6 Pernyataan tersebut pertama kali muncul di Zakharia 8:2 (NW), yang berbunyi, ”Beginilah firman Yehuwa yang berbala tentara, ’Aku akan cemburu untuk Sion dengan kecemburuan yang besar, dan dengan amukan yang besar Aku akan cemburu untuknya.’” Janji Yehuwa untuk menjadi cemburu, untuk memiliki kegairahan yang besar, bagi umat-Nya berarti bahwa Ia akan siap sedia dalam memulihkan perdamaian mereka. Pemulihan Israel ke negerinya dan pembangunan kembali bait menjadi bukti kegairahan tersebut.

      7 Namun, bagaimana dengan orang-orang yang telah menentang umat Yehuwa? Kegairahan-Nya bagi umat-Nya dapat disamakan dengan ”amukan yang besar” terhadap musuh-musuh ini. Sewaktu orang-orang Yahudi yang setia beribadat di bait yang dibangun kembali, mereka dapat merenungkan akhir yang buruk dari Babilon yang perkasa, yang kini telah jatuh. Mereka juga dapat berpikir tentang kegagalan total dari musuh-musuh yang telah berupaya mencegah pembangunan kembali bait. (Ezra 4:1-6; 6:3) Dan mereka dapat bersyukur kepada Yehuwa karena Ia telah menggenapi janji-Nya. Kegairahan-Nya mendatangkan kemenangan kepada mereka!

      ”Kota Kebenaran”

      8. Pada zaman Zakharia, bagaimana Yerusalem menjadi kota kebenaran sebagai kontras dengan masa-masa sebelumnya?

      8 Untuk kedua kalinya Zakharia menulis, ”Beginilah firman [Yehuwa].” Apa kata-kata Yehuwa kali ini? ”Aku akan kembali ke Sion dan akan diam di tengah-tengah Yerusalem. Yerusalem akan disebut Kota Setia [”kota kebenaran”, NW], dan gunung [Yehuwa] semesta alam akan disebut Gunung Kudus.” (Zakharia 8:3) Sebelum tahun 607 SM, Yerusalem sama sekali bukan kota kebenaran. Imam-imam dan nabi-nabinya bejat, dan umatnya tidak setia. (Yeremia 6:13; 7:29-34; 13:23-27) Kini umat Allah membangun kembali bait, memperlihatkan komitmen mereka kepada ibadat yang murni. Dalam roh, Yehuwa sekali lagi berdiam di Yerusalem. Kebenaran dari ibadat yang murni sekali lagi dibicarakan di sana, sehingga Yerusalem dapat disebut ”kota kebenaran”. Lokasinya yang tinggi dapat disebut ”gunung [Yehuwa]”.

      9. Perubahan keadaan apa yang menakjubkan yang dialami oleh ”Israel milik Allah” pada tahun 1919?

      9 Meskipun dua pernyataan ini sangat berarti bagi Israel purba, hal itu juga mengandung banyak makna bagi kita seraya abad ke-20 mendekati akhirnya. Hampir 80 tahun yang lalu, selama perang dunia pertama, beberapa ribu pribadi terurap yang pada waktu itu mewakili ”Israel milik Allah” dibawa ke penawanan rohani, sama seperti Israel purba dibawa ke penawanan di Babilon. (Galatia 6:16) Secara nubuat, mereka digambarkan seperti mayat yang tergeletak di jalan. Namun, mereka masih memiliki hasrat yang tulus untuk menyembah Yehuwa ”dengan roh dan kebenaran”. (Yohanes 4:24) Oleh karena itu, pada tahun 1919, Yehuwa membebaskan mereka dari penawanan, membangkitkan mereka dari keadaan mati secara rohani. (Penyingkapan 11:7-13) Jadi, Yehuwa dengan suara menggema menjawab Ya atas pertanyaan Yesaya yang bersifat nubuat, ”Masakan suatu negeri diperanakkan dalam satu hari, atau suatu bangsa dilahirkan dalam satu kali?” (Yesaya 66:8) Pada tahun 1919, umat Yehuwa sekali lagi tampil sebagai suatu bangsa rohani di ”negeri”, atau kawasan rohani di atas bumi, milik mereka.

      10. Sejak tahun 1919, berkat-berkat apa dinikmati oleh orang-orang Kristen terurap di ”negeri” mereka?

      10 Aman berada di negeri tersebut, orang-orang Kristen terurap melayani di dalam bait rohani Yehuwa yang agung. Mereka ditetapkan sebagai ”budak yang setia dan bijaksana”, dengan menerima tanggung jawab untuk mengurus harta milik Yesus di bumi, suatu hak istimewa yang masih mereka nikmati seraya abad ke-20 ini mendekati penutupnya. (Matius 24:45-47) Mereka benar-benar memahami pelajaran bahwa Yehuwa adalah ”Allah kedamaian”.—1 Tesalonika 5:23.

      11. Bagaimana para pemimpin agama Susunan Kristen telah memperlihatkan diri mereka sebagai musuh dari umat Allah?

      11 Namun, bagaimana dengan musuh-musuh dari Israel milik Allah? Kegairahan Yehuwa bagi umat-Nya setara dengan amarah-Nya terhadap para penentang. Selama perang dunia pertama, para pemimpin agama Susunan Kristen mendatangkan tekanan yang sangat hebat ketika mereka mencoba—dan gagal—untuk menghabisi kelompok kecil orang-orang Kristen yang berbicara kebenaran. Selama perang dunia kedua, para rohaniwan Susunan Kristen bersatu hanya dalam satu hal: Di kedua pihak yang bertikai, mereka mendesak pemerintah untuk menindas Saksi-Saksi Yehuwa. Bahkan dewasa ini, di banyak negeri para pemimpin agama menghasut pemerintah untuk membatasi atau melarang pekerjaan pemberitaan Kristen dari Saksi-Saksi Yehuwa.

      12, 13. Bagaimana amarah Yehuwa dinyatakan terhadap Susunan Kristen?

      12 Hal ini tidak luput dari perhatian Yehuwa. Setelah perang dunia pertama, Susunan Kristen, beserta segenap bagian lain dari Babilon Besar, mengalami kejatuhan. (Penyingkapan 14:8) Kenyataan dari kejatuhan Susunan Kristen telah diketahui umum ketika, sejak tahun 1922, suatu rangkaian tulah simbolis dicurahkan, yang secara terbuka membeberkan keadaannya yang mati secara rohani dan memperingatkan tentang kebinasaannya yang akan datang. (Penyingkapan 8:7–9:21) Sebagai bukti bahwa pencurahan tulah-tulah ini terus berlangsung, khotbah ”Akhir Agama Palsu Mendekat” disampaikan di seluas dunia pada tanggal 23 April 1995, disusul oleh penyiaran ratusan juta Berita Kerajaan edisi khusus.

      13 Dewasa ini, Susunan Kristen berada dalam keadaan yang menyedihkan. Selama abad ke-20 ini, anggota-anggotanya saling membunuh dalam peperangan yang biadab yang diberkati oleh para imam dan rohaniwannya. Di beberapa negeri, pengaruhnya sama sekali nihil. Ia telah ditentukan untuk dibinasakan bersama dengan segenap bagian lain dari Babilon Besar.—Penyingkapan 18:21.

      Perdamaian bagi Umat Yehuwa

      14. Lukisan kata nubuat apa diberikan tentang umat yang berdamai?

      14 Sementara itu, pada tahun 1996 ini, umat Yehuwa menikmati perdamaian yang limpah di negeri mereka yang dipulihkan, sebagaimana digambarkan dalam pernyataan Yehuwa yang ketiga, ”Beginilah firman [Yehuwa] semesta alam: Akan ada lagi kakek-kakek dan nenek-nenek [”pria-pria tua dan wanita-wanita tua”, NW] duduk di jalan-jalan Yerusalem, masing-masing memegang tongkat karena lanjut usianya. Dan jalan-jalan kota [”tanah lapang umum”, NW] itu akan penuh dengan anak laki-laki dan anak perempuan yang bermain-main di situ.”—Zakharia 8:4, 5.

      15. Meskipun ada peperangan bangsa-bangsa, perdamaian apa telah dinikmati oleh hamba-hamba Yehuwa?

      15 Lukisan kata yang menyenangkan ini menggambarkan sesuatu yang luar biasa dalam dunia ini yang diporak-porandakan oleh perang—suatu umat yang berdamai. Sejak tahun 1919, kata-kata nubuat Yesaya telah digenapi, ”Damai, damai sejahtera bagi mereka yang jauh dan bagi mereka yang dekat—firman [Yehuwa]—Aku akan menyembuhkan dia! Tetapi . . . tiada damai bagi orang-orang fasik itu, firman Allahku.” (Yesaya 57:19-21) Tentu saja, umat Yehuwa, meskipun bukan bagian dari dunia, mau tidak mau terpengaruh oleh kerusuhan bangsa-bangsa. (Yohanes 17:15, 16) Di beberapa negeri, mereka bertekun menanggung kesulitan-kesulitan yang hebat, dan beberapa bahkan terbunuh. Namun, orang-orang Kristen yang sejati memiliki perdamaian dalam dua hal penting. Pertama, mereka memiliki ”perdamaian dengan Allah melalui Tuan [mereka] Yesus Kristus”. (Roma 5:1) Kedua, mereka memiliki perdamaian di antara mereka sendiri. Mereka memupuk ”hikmat yang dari atas”, yang ”pertama-tama murni, lalu suka damai”. (Yakobus 3:17; Galatia 5:22-24) Selain itu, mereka mengharapkan untuk menikmati perdamaian dalam arti yang paling penuh sewaktu ”orang-orang yang rendah hati akan mewarisi negeri dan bergembira karena kesejahteraan [”perdamaian”, NW] yang berlimpah-limpah”.—Mazmur 37:11.

      16, 17. (a) Bagaimana ”pria-pria tua dan wanita-wanita tua” serta ”anak laki-laki dan anak perempuan” telah memperkuat organisasi Yehuwa? (b) Apa yang mempertunjukkan perdamaian dari umat Yehuwa?

      16 Masih ada ”pria-pria tua dan wanita-wanita tua” di antara umat Yehuwa, orang-orang terurap yang mengingat kemenangan-kemenangan awal dari organisasi Yehuwa. Kesetiaan dan ketekunan mereka sangat dihargai. Pribadi-pribadi terurap yang lebih muda mengambil pimpinan selama masa-masa pergolakan pada dekade 1930-an dan Perang Dunia II, maupun pada tahun-tahun perkembangan yang menggetarkan sesudahnya. Kemudian, khususnya sejak tahun 1935, ”kumpulan besar” dari ”domba-domba lain” telah menyatakan diri. (Penyingkapan 7:9; Yohanes 10:16) Seraya orang-orang Kristen terurap kian lanjut usia dan kian sedikit jumlahnya, domba-domba lain telah mengambil alih pekerjaan pengabaran dan telah meluaskannya ke seluruh bumi. Pada tahun-tahun belakangan ini, domba-domba lain berduyun-duyun membanjiri negeri umat Allah. Sungguh luar biasa, tahun lalu saja, 338.491 di antara mereka dibaptis sebagai lambang pembaktian mereka kepada Yehuwa! Kebanyakan orang-orang baru tersebut memang sangat muda, secara rohani. Kesegaran dan semangat mereka sangat dihargai seraya mereka memperbesar barisan orang-orang yang menyanyikan pujian penuh syukur ’kepada Allah kita, yang duduk di atas takhta, dan kepada Anak Domba’.—Penyingkapan 7:10.

      17 Dewasa ini, ’tanah lapang umum dipenuhi dengan anak laki-laki dan anak perempuan’, Saksi-Saksi dengan kegairahan seperti orang-orang muda. Pada tahun dinas 1995, laporan diterima dari 232 negeri dan kepulauan. Namun, tidak ada kebencian antarsuku, tidak ada kecemburuan yang tidak patut, di antara domba-domba yang terurap dan domba-domba lain. Semua tumbuh bersama secara rohani, dipersatukan dalam kasih. Persaudaraan seluas dunia dari Saksi-Saksi Yehuwa benar-benar unik di panggung dunia.—Kolose 3:14; 1 Petrus 2:17.

      Terlalu Sulit bagi Yehuwa?

      18, 19. Pada tahun-tahun sejak 1919, bagaimana Yehuwa telah melaksanakan apa yang mungkin tampaknya terlalu sulit menurut sudut pandangan manusia?

      18 Pada tahun 1918 yang silam sewaktu kaum sisa terurap terdiri dari beberapa ribu jiwa saja yang kecil hati dalam penawanan rohani, tidak seorang pun dapat meramalkan arah peristiwa-peristiwa ini. Meskipun demikian, Yehuwa tahu—sebagaimana yang diteguhkan oleh pernyataan nubuat-Nya yang keempat, ”Beginilah firman [Yehuwa] semesta alam: Kalau pada waktu itu sisa-sisa bangsa ini menganggap hal itu ajaib, apakah Aku akan menganggapnya ajaib [”terlalu sulit”, NW]? demikianlah firman [Yehuwa] semesta alam.”—Zakharia 8:6.

      19 Pada tahun 1919, roh Yehuwa menghidupkan kembali umat-Nya untuk pekerjaan di masa depan. Namun, dibutuhkan iman untuk berpaut erat kepada organisasi yang kecil dari para penyembah Yehuwa. Mereka sangat sedikit, dan banyak hal masih belum jelas. Akan tetapi, sedikit demi sedikit Yehuwa menguatkan mereka secara organisasi dan memperlengkapi mereka untuk melakukan pekerjaan Kristen yaitu memberitakan kabar baik dan menjadikan murid. (Yesaya 60:17, 19; Matius 24:14; 28:19, 20) Secara bertahap, Ia membantu mereka untuk memahami perkara-perkara penting seperti kenetralan dan kedaulatan universal. Apakah terlalu sulit bagi Yehuwa untuk melaksanakan kehendak-Nya melalui kelompok kecil dari Saksi-Saksi tersebut? Jawabannya tentu saja tidak! Hal ini terbukti di halaman 12 sampai 15 dari majalah ini, yang memuat bagan dari kegiatan Saksi-Saksi Yehuwa untuk tahun dinas 1995.

      ”Aku Akan Menjadi Allah Mereka”

      20. Menurut nubuat, seberapa ekstensifkah pengumpulan umat Allah?

      20 Pernyataan kelima memperlihatkan lebih lanjut keadaan yang bahagia dari Saksi-Saksi Yehuwa dewasa ini, ”Beginilah firman [Yehuwa] semesta alam: Sesungguhnya, Aku menyelamatkan umat-Ku dari tempat terbitnya matahari sampai kepada tempat terbenamnya [”negeri matahari terbit sampai negeri matahari terbenam”, NW], dan Aku akan membawa mereka pulang, supaya mereka diam di tengah-tengah Yerusalem. Maka mereka akan menjadi umat-Ku dan Aku akan menjadi Allah mereka dalam kesetiaan dan kebenaran.”—Zakharia 8:7, 8.

      21. Dengan cara apa perdamaian yang limpah dari umat Yehuwa telah dipelihara dan diperluas?

      21 Pada tahun 1996 kita dapat mengatakan tanpa keraguan bahwa kabar baik telah diberitakan di seluas dunia, dari ”negeri matahari terbit” sampai ”negeri matahari terbenam”. Orang-orang dari segala bangsa telah dijadikan murid, dan mereka telah melihat penggenapan dari janji Yehuwa, ”Semua anakmu akan menjadi murid [Yehuwa], dan besarlah kesejahteraan [”perdamaian”, NW] mereka.” (Yesaya 54:13) Kita memiliki perdamaian karena kita dididik oleh Yehuwa. Untuk tujuan itulah lektur telah diterbitkan dalam lebih dari 300 bahasa. Pada tahun lalu saja, ditambahkan 21 bahasa lagi. Majalah Menara Pengawal kini diterbitkan secara simultan dalam 111 bahasa, dan Sedarlah! dalam 54 bahasa. Kebaktian nasional dan internasional memperlihatkan kepada umum tentang perdamaian dari umat Allah. Perhimpunan-perhimpunan mingguan mempersatukan kita dan memberikan kita anjuran yang kita butuhkan untuk tetap teguh. (Ibrani 10:23-25) Ya, Yehuwa mendidik umat-Nya ”dalam kesetiaan dan kebenaran”. Ia memberi perdamaian kepada umat-Nya. Alangkah diberkatinya kita untuk turut menikmati perdamaian yang limpah tersebut!

  • ’Cintailah Kebenaran dan Perdamaian’!
    Menara Pengawal—1996 | 1 Januari
    • ’Cintailah Kebenaran dan Perdamaian’!

      ’Datanglah firman Yehuwa semesta alam kepadaku, bunyinya: ”. . . Cintailah kebenaran dan perdamaian.”’​—ZAKHARIA 8:18, 19.

      1, 2. (a) Bagaimana sejarah umat manusia sehubungan dengan perdamaian? (b) Mengapa dunia yang ada sekarang ini tidak akan pernah melihat perdamaian yang sejati?

      ”DUNIA ini tidak pernah diliputi perdamaian. Di tempat tertentu​—dan sering kali di banyak tempat sekaligus​—selalu ada perang.” Demikian kata Profesor Milton Mayer dari Universitas Massachusetts, AS. Benar-benar suatu gambaran yang menyedihkan tentang umat manusia! Memang, manusia menginginkan perdamaian. Para politisi telah mencoba segala macam cara untuk menjaganya, mulai dari Pax Romana (Perdamaian Roma) pada zaman Romawi sampai kepada kebijakan ”Mutually Assured Destruction” (Kebinasaan Bersama yang Pasti) selama Perang Dingin. Namun, pada akhirnya segala upaya mereka gagal. Sebagaimana Yesaya nyatakan berabad-abad yang lalu, ”utusan-utusan yang mencari damai menangis dengan pedih”. (Yesaya 33:7) Mengapa demikian?

      2 Ini karena perdamaian yang abadi harus datang dari keadaan tanpa kebencian dan ketamakan; ini harus berlandaskan kebenaran. Perdamaian tidak dapat didasarkan atas dusta. Itulah sebabnya mengapa Yehuwa sewaktu menjanjikan pemulihan dan perdamaian bagi Israel purba mengatakan, ”Aku mengalirkan kepadanya keselamatan [”perdamaian”, NW] seperti sungai, dan kekayaan bangsa-bangsa seperti batang air yang membanjir.” (Yesaya 66:12) Ilah dari sistem perkara ini, Setan si Iblis, adalah ”seorang pembantai manusia”, seorang pembunuh, dan ”seorang pendusta dan bapak dari dusta”. (Yohanes 8:44; 2 Korintus 4:4) Bagaimana mungkin suatu dunia yang ilahnya seperti itu dapat diliputi perdamaian?

      3. Pemberian istimewa apa yang Yehuwa telah berikan kepada umat-Nya, meskipun mereka tinggal dalam dunia yang penuh masalah?

      3 Akan tetapi, patut diperhatikan bahwa Yehuwa memberikan perdamaian kepada umat-Nya bahkan selagi mereka hidup dalam dunia Setan yang diporak-porandakan oleh perang. (Yohanes 17:16) Pada abad keenam SM, Ia menggenapi janji-Nya melalui Yeremia dan memberikan ”perdamaian dan kebenaran” kepada bangsa istimewa-Nya sewaktu Ia memulihkan mereka ke tanah air mereka. (Yeremia 33:6, NW) Dan pada hari-hari terakhir ini, Ia telah memberikan ”perdamaian dan kebenaran” kepada umat-Nya di ”negeri”, atau kawasan rohani di atas bumi, milik mereka meskipun mereka hidup di dalam masa bergejolak yang paling buruk yang pernah dilihat dunia ini sampai sekarang. (Yesaya 66:8; Matius 24:7-13; Penyingkapan 6:1-8) Seraya kita melanjutkan pembahasan kita tentang Zakharia pasal 8, kita akan memperoleh penghargaan yang lebih dalam akan perdamaian dan kebenaran yang diberikan Allah ini dan melihat apa yang harus kita lakukan untuk mempertahankan bagian kita di dalamnya.

      ’Biarlah Tanganmu Menjadi Kuat’

      4. Bagaimana Zakharia menganjurkan orang-orang Israel untuk bertindak jika mereka ingin menikmati perdamaian?

      4 Untuk keenam kali dalam Zakharia pasal 8, kita mendengar pernyataan yang menggetarkan dari Yehuwa, ”Beginilah firman [Yehuwa] semesta alam: ’Kuatkanlah hatimu [”biarlah tanganmu menjadi kuat”, NW], hai orang-orang yang selama ini telah mendengar firman ini, yang diucapkan para nabi, sejak dasar rumah [Yehuwa] semesta alam diletakkan, untuk mendirikan Bait Suci itu. Sebab sebelum waktu itu tidak ada rezeki bagi manusia, juga tidak bagi binatang; dan karena musuh tidak ada keamanan bagi orang yang keluar dan bagi orang yang masuk, lagipula Aku membuat manusia semua bertengkar.’”​—Zakharia 8:9, 10.

      5, 6. (a) Karena bangsa Israel kecil hati, bagaimana keadaannya di Israel? (b) Perubahan apa yang Yehuwa janjikan kepada Israel jika mereka mendahulukan ibadat kepada Yehuwa?

      5 Zakharia mengucapkan kata-kata ini sewaktu bait sedang dibangun kembali di Yerusalem. Sebelumnya, orang-orang Israel yang telah kembali dari Babilon menjadi kecil hati dan menghentikan pekerjaan pembangunan bait. Karena mereka mengalihkan perhatian mereka kepada kenyamanan mereka sendiri, mereka tidak mendapat berkat dan perdamaian dari Yehuwa. Meskipun mereka mengolah tanah dan mengurus kebun-kebun anggur mereka, mereka tidak sejahtera. (Hagai 1:3-6) Halnya seakan-akan mereka bekerja ’tanpa ada rezeki’.

      6 Kini karena bait tersebut sedang dibangun kembali, Zakharia menganjurkan orang-orang Yahudi agar ’menjadi kuat’, dengan tabah mendahulukan ibadat kepada Yehuwa. Apa yang akan terjadi jika mereka berbuat demikian? ”Sekarang, Aku tidak lagi seperti waktu dahulu terhadap sisa-sisa bangsa ini, demikianlah firman [Yehuwa] semesta alam, melainkan Aku akan menabur damai sejahtera [”benih perdamaian”, NW]. Maka pohon anggur akan memberi buahnya dan tanah akan memberi hasilnya dan langit akan memberi air embunnya. Aku akan memberi semuanya itu kepada sisa-sisa bangsa ini sebagai miliknya. Dan kalau dahulu kamu telah menjadi kutuk [”laknat”, NW] di antara bangsa-bangsa, hai kaum Yehuda dan kaum Israel, maka sekarang Aku akan menyelamatkan kamu, sehingga kamu menjadi berkat. Janganlah takut, kuatkanlah hatimu [”semoga tanganmu menjadi kuat”, NW]!” (Zakharia 8:11-13) Jika Israel bertindak dengan tekad bulat, mereka akan sejahtera. Sebelumnya, bila bangsa-bangsa ingin menyebutkan contoh tentang laknat, mereka dapat menunjuk kepada Israel. Kini Israel menjadi contoh tentang suatu berkat. Sungguh suatu alasan yang sangat baik untuk ’membiarkan tangan mereka menjadi kuat’!

      7. (a) Perubahan-perubahan menggetarkan apa yang dialami umat Yehuwa, yang mencapai puncaknya pada tahun dinas 1995? (b) Melihat laporan tahunan, negeri-negeri apa yang saudara lihat memiliki jumlah penyiar, perintis, rata-rata jam yang luar biasa?

      7 Bagaimana dewasa ini? Nah, pada tahun-tahun sebelum 1919, umat Yehuwa agak kurang bergairah. Mereka tidak mengambil sikap netral sepenuhnya dalam perang dunia pertama, dan mereka memiliki kecenderungan untuk mengikuti seorang manusia sebaliknya daripada Raja mereka, Yesus Kristus. Sebagai akibatnya, ada beberapa yang menjadi kecil hati karena tentangan dari dalam dan dari luar organisasi. Kemudian, pada tahun 1919, dengan bantuan Yehuwa mereka membiarkan tangan mereka menjadi kuat. (Zakharia 4:6) Yehuwa memberi mereka perdamaian, dan mereka sangat sejahtera. Hal ini dapat dilihat dari statistik mereka selama 75 tahun terakhir, yang mencapai puncaknya dalam tahun dinas 1995. Sebagai suatu umat, Saksi-Saksi Yehuwa menjauhkan diri dari nasionalisme, sukuisme, prasangka, dan segala sumber kebencian lainnya. (1 Yohanes 3:14-18) Mereka melayani Yehuwa dengan kegairahan yang sejati di bait rohani-Nya. (Ibrani 13:15; Penyingkapan 7:15) Tahun lalu saja, mereka menggunakan lebih dari satu miliar jam untuk berbicara kepada orang-orang lain tentang Bapak surgawi mereka! Setiap bulan, mereka memimpin 4.865.060 pelajaran Alkitab. Rata-rata 663.521 ambil bagian dalam dinas perintis setiap bulan. Apabila para rohaniwan Susunan Kristen ingin memberikan contoh tentang orang-orang yang benar-benar antusias dalam ibadat mereka, mereka kadang-kadang menunjuk kepada Saksi-Saksi Yehuwa.

      8. Bagaimana masing-masing orang Kristen dapat memperoleh manfaat dari ”benih perdamaian”?

      8 Karena kegairahan mereka, Yehuwa memberi umat-Nya ”benih perdamaian”. Setiap individu yang memupuk benih tersebut akan melihat perdamaian berkembang dalam hati dan dalam kehidupannya. Setiap orang Kristen yang percaya yang mengejar perdamaian dengan Yehuwa dan dengan rekan-rekan Kristen ambil bagian dalam kebenaran dan perdamaian dari umat yang menyandang nama Yehuwa. (1 Petrus 3:11; bandingkan Yakobus 3:18.) Bukankah itu menakjubkan?

      ”Janganlah Takut”

      9. Yehuwa menjanjikan perubahan apa sehubungan dengan cara-Nya berurusan dengan umat-Nya?

      9 Sekarang kita membaca pernyataan yang ketujuh dari Yehuwa. Apa bunyinya? ”Beginilah firman [Yehuwa] semesta alam: ’Kalau dahulu Aku telah bermaksud mendatangkan malapetaka kepada kamu, ketika nenek moyangmu membuat Aku murka, dan Aku tidak menyesal, firman [Yehuwa] semesta alam, maka pada waktu ini Aku kembali bermaksud berbuat baik kepada Yerusalem dan kepada kaum Yehuda. Janganlah takut!’”—Zakharia 8:14, 15.

      10. Catatan apa dari Saksi-Saksi Yehuwa memperlihatkan bahwa mereka tidak takut?

      10 Meskipun umat Yehuwa tercerai-berai dalam arti rohani selama perang dunia pertama, dalam hati mereka ingin melakukan apa yang benar. Oleh karena itu, setelah memberikan beberapa disiplin, Yehuwa mengubah caranya Ia berurusan dengan mereka. (Maleakhi 3:2-4) Dewasa ini, kita mengenang kembali dan sangat bersyukur kepada-Nya atas apa yang Ia telah lakukan. Memang, kita telah menjadi ”sasaran kebencian semua bangsa”. (Matius 24:9) Banyak yang telah dipenjara, dan beberapa bahkan telah mati demi iman mereka. Kita sering menghadapi sikap apatis atau permusuhan. Tetapi kita tidak takut. Kita mengetahui bahwa Yehuwa lebih kuat daripada tentangan apa pun, yang kelihatan atau yang tidak kelihatan. (Yesaya 40:15; Efesus 6:10-13) Kita tidak akan berhenti menaati kata-kata ini, ”Nantikanlah [Yehuwa]! Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu!”—Mazmur 27:14.

      ”Berkatalah Benar Seorang kepada yang Lain”

      11, 12. Apa yang secara pribadi hendaknya kita ingat jika kita ingin ambil bagian sepenuhnya dalam berkat-berkat yang Yehuwa berikan kepada umat-Nya?

      11 Untuk ambil bagian sepenuhnya dalam berkat-berkat dari Yehuwa, ada hal-hal yang hendaknya kita ingat. Zakharia mengatakan, ”Inilah hal-hal yang harus kamu lakukan: Berkatalah benar seorang kepada yang lain dan laksanakanlah hukum yang benar, yang mendatangkan damai [”penghakiman damai”, NW] di pintu-pintu gerbangmu. Janganlah merancang kejahatan dalam hatimu seorang terhadap yang lain dan janganlah mencintai sumpah palsu. Sebab semuanya itu Kubenci, demikianlah firman [Yehuwa].”—Zakharia 8:16, 17.

      12 Yehuwa mendesak kita untuk mengucapkan kebenaran. (Efesus 4:15, 25) Ia tidak mendengar doa dari orang-orang yang merancang hal-hal buruk, menyembunyikan kebenaran demi keuntungan pribadi, atau mengucapkan sumpah palsu. (Amsal 28:9) Karena Ia membenci kemurtadan, Ia ingin kita berpaut kepada kebenaran Alkitab. (Mazmur 25:5; 2 Yohanes 9-11) Selanjutnya, seperti para tua-tua di pintu gerbang kota di Israel, para penatua yang menangani kasus-kasus pengadilan hendaknya mendasarkan nasihat dan keputusan mereka atas kebenaran Alkitab, bukan atas pendapat pribadi. (Yohanes 17:17) Yehuwa ingin agar mereka, mengupayakan ”penghakiman damai”, sebagai gembala-gembala Kristen, berupaya memulihkan perdamaian antara pihak-pihak yang berselisih dan membantu agar para pedosa yang bertobat memperoleh kembali perdamaian dengan Allah. (Yakobus 5:14, 15; Yudas 23) Pada waktu yang sama, mereka menjaga perdamaian di sidang, dengan berani mengeluarkan orang-orang yang mengganggu perdamaian tersebut dengan secara sengaja berkeras dalam perbuatan salah.—1 Korintus 6:9, 10.

      ”Kesukaan Besar dan Kegirangan”

      13. (a) Perubahan apa perihal puasa dinubuatkan Zakharia? (b) Puasa apa yang dijalankan di Israel?

      13 Kini, kita mendengar pernyataan yang khidmat yang kedelapan, ”Beginilah firman [Yehuwa] semesta alam: Waktu puasa dalam bulan yang keempat, dalam bulan yang kelima, dalam bulan yang ketujuh dan dalam bulan yang kesepuluh akan menjadi kegirangan dan sukacita dan menjadi waktu-waktu perayaan yang menggembirakan bagi kaum Yehuda. Maka cintailah kebenaran dan damai [”perdamaian”, NW]!” (Zakharia 8:19) Di bawah Hukum Musa, orang-orang Israel berpuasa pada Hari Gafirat sebagai pernyataan dukacita atas dosa-dosa mereka. (Imamat 16:29-31) Empat waktu puasa yang disebutkan Zakharia tampaknya dilakukan untuk berkabung atas peristiwa-peristiwa yang berhubungan dengan penaklukan dan kehancuran Yerusalem. (2 Raja 25:1-4, 8, 9, 22-26) Akan tetapi, kini bait sedang dibangun kembali dan Yerusalem dihuni kembali. Perkabungan berganti menjadi kegirangan, dan waktu puasa dapat menjadi waktu-waktu perayaan.

      14, 15. (a) Bagaimana perayaan Peringatan menjadi alasan besar untuk bersukacita, dan ini hendaknya mengingatkan kita akan hal apa? (b) Sebagaimana dapat dilihat dalam laporan tahunan, negeri-negeri mana memiliki jumlah hadirin yang menonjol pada acara Peringatan?

      14 Dewasa ini, kita tidak menjalankan waktu puasa yang disebutkan oleh Zakharia atau berpuasa yang disebutkan dalam Hukum. Karena Yesus mengorbankan kehidupannya demi dosa-dosa kita, kita menikmati berkat-berkat dari Hari Gafirat yang lebih besar. Dosa-dosa kita ditutupi, tidak hanya secara simbolis, namun secara lengkap. (Ibrani 9:6-14) Mengikuti perintah dari Imam Besar surgawi, Yesus Kristus, kita merayakan Peringatan dari kematiannya sebagai satu-satunya perayaan yang khidmat dalam kalender Kristen. (Lukas 22:19, 20) Bukankah kita mengalami ”kegirangan dan sukacita” sewaktu kita berkumpul bersama-sama setiap tahun untuk perayaan itu?

      15 Tahun lalu, 13.147.201 datang bersama untuk merayakan Peringatan, 858.284 lebih banyak daripada tahun 1994. Sungguh suatu jumlah yang besar! Bayangkan sukacita dalam ke-78.620 sidang dari Saksi-Saksi Yehuwa ketika suatu jumlah yang luar biasa besar berbondong-bondong menuju ke Balai Kerajaan mereka untuk perayaan ini. Pastilah, semua yang hadir digerakkan untuk ”mengasihi kebenaran dan perdamaian” pada waktu mereka mengingat kematian dari Pribadi yang adalah ”jalan dan kebenaran dan kehidupan” dan yang kini memerintah sebagai ”Raja Damai” [”Pangeran Perdamaian”, NW] yang agung dari Yehuwa! (Yohanes 14:6; Yesaya 9:5) Peringatan tersebut memiliki makna istimewa bagi orang-orang yang memperingatinya di negeri-negeri yang rusak oleh kekacauan dan peperangan. Beberapa di antara saudara-saudara kita menyaksikan kengerian yang tidak terlukiskan selama tahun 1995. Namun, ’kedamaian Allah yang lebih unggul daripada segala akal telah menjaga hati mereka dan kekuatan mental mereka dengan perantaraan Kristus Yesus’.—Filipi 4:7.

      ’Marilah Kita Melembutkan Muka Yehuwa’

      16, 17. Bagaimana orang-orang dari bangsa-bangsa dapat ”melembutkan muka [Yehuwa]”?

      16 Namun, dari mana jutaan orang yang menghadiri Peringatan itu datang? Pernyataan yang kesembilan dari Yehuwa menjelaskan, ”Beginilah firman [Yehuwa] semesta alam: ’Masih akan datang lagi bangsa-bangsa dan penduduk banyak kota. Dan penduduk kota yang satu akan pergi kepada penduduk kota yang lain, mengatakan: Marilah kita pergi untuk melunakkan hati [”melembutkan muka”, NW] [Yehuwa] dan mencari [Yehuwa] semesta alam! Kamipun akan pergi! Jadi banyak bangsa dan suku-suku bangsa yang kuat akan datang mencari [Yehuwa] semesta alam di Yerusalem dan melunakkan hati [”melembutkan muka”, NW] [Yehuwa].’”—Zakharia 8:20-22.

      17 Orang-orang yang menghadiri Peringatan ingin ”mencari [Yehuwa] semesta alam”. Banyak di antara mereka adalah hamba-hamba-Nya yang berbakti dan dibaptis. Jutaan orang lain yang hadir belum mencapai taraf itu. Di beberapa negeri, jumlah hadirin Peringatan adalah empat atau lima kali lebih besar daripada jumlah penyiar Kerajaan. Orang-orang berminat yang banyak jumlahnya ini membutuhkan bantuan untuk terus membuat kemajuan. Marilah kita mengajar mereka untuk bersukacita dalam pengetahuan bahwa Yesus mati demi dosa-dosa kita dan kini memerintah dalam Kerajaan Allah. (1 Korintus 5:7, 8; Penyingkapan 11:15)Dan marilah kita menganjurkan mereka untuk membaktikan diri mereka kepada Allah Yehuwa dan tunduk kepada Raja-Nya yang diurapi. Dengan cara ini mereka akan ”melembutkan muka [Yehuwa]”.—Mazmur 116:18, 19; Filipi 2:12, 13.

      ”Sepuluh Orang dari Berbagai-bagai Bangsa”

      18, 19. (a) Sebagai penggenapan Zakharia 8:23, siapa dewasa ini adalah ”seorang Yahudi”? (b) Siapa dewasa ini adalah ”sepuluh orang” yang ”memegang kuat-kuat punca jubah seorang Yahudi”?

      18 Untuk terakhir kali dalam pasal yang kedelapan dari buku Zakharia, kita membaca, ”Beginilah firman [Yehuwa] semesta alam.” Apa pernyataan yang terakhir dari Yehuwa? ”Pada waktu itu sepuluh orang dari berbagai-bagai bangsa dan bahasa akan memegang kuat-kuat punca jubah seorang Yahudi dengan berkata: Kami mau pergi menyertai kamu, sebab telah kami dengar, bahwa Allah menyertai kamu!” (Zakharia 8:23) Pada zaman Zakharia, Israel jasmani adalah bangsa pilihan Allah. Akan tetapi, pada abad pertama, Israel menolak Mesias dari Yehuwa. Oleh karena itu, Allah kita memilih ”seorang Yahudi”—suatu Israel baru—sebagai umat istimewa-Nya, ”Israel milik Allah” yang terdiri dari orang-orang Yahudi rohani. (Galatia 6:16; Yohanes 1:11; Roma 2:28, 29) Jumlah akhir dari orang-orang ini adalah 144.000, yang dipilih di antara umat manusia untuk memerintah bersama Yesus dalam Kerajaan surgawinya.—Penyingkapan 14:1, 4.

      19 Kebanyakan dari 144.000 ini telah mati dalam keadaan setia dan telah menerima upah surgawi mereka. (1 Korintus 15:51, 52; Penyingkapan 6:9-11) Sedikit masih ada di bumi dan mereka bergirang melihat bahwa ”sepuluh orang” yang memilih untuk pergi menyertai ”seorang Yahudi” adalah benar-benar ”suatu kumpulan besar . . . dari semua bangsa dan suku dan umat dan bahasa”.—Penyingkapan 7:9; Yesaya 2:2, 3; 60:4-10, 22.

      20, 21. Seraya akhir dari dunia ini semakin dekat, bagaimana kita dapat tetap berdamai dengan Yehuwa?

      20 Seraya akhir dunia ini mendekat dengan pasti, Susunan Kristen akan menjadi seperti Yerusalem pada zaman Yeremia, ”Kami mengharapkan damai sejahtera, tetapi tidak datang sesuatu yang baik; mengharapkan waktu kesembuhan, tetapi hanya ada kengerian!” (Yeremia 14:19) Teror ini akan mencapai suatu klimaks sewaktu bangsa-bangsa berbalik melawan agama palsu dan membinasakannya secara dahsyat. Tidak lama setelah itu, bangsa-bangsa itu sendiri akan mengalami kebinasaan dalam perang akhir Allah, Armagedon. (Matius 24:29, 30; Penyingkapan 16:14, 16; 17:16-18; 19:11-21) Alangkah kacaunya masa itu nanti!

      21 Selama masa-masa ini, Yehuwa akan melindungi orang-orang yang mengasihi kebenaran dan memupuk ”benih perdamaian”. (Zakharia 8:12, NW; Zefanya 2:3) Maka, marilah kita tetap tinggal dengan aman di dalam negeri dari umat-Nya, dengan bergairah memuji Dia di hadapan umum dan membantu sebanyak mungkin orang untuk ”melembutkan muka [Yehuwa]”. Jika kita berbuat demikian, kita akan senantiasa menikmati perdamaian Yehuwa. Ya, ”[Yehuwa] kiranya memberikan kekuatan kepada umat-Nya, [Yehuwa] kiranya memberkati umat-Nya dengan sejahtera [”perdamaian”, NW]!”—Mazmur 29:11.

Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
Log Out
Log In
  • Indonesia
  • Bagikan
  • Pengaturan
  • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
  • Syarat Penggunaan
  • Kebijakan Privasi
  • Pengaturan Privasi
  • JW.ORG
  • Log In
Bagikan